Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARAPENYULUHAN

BENCANA BANJIR

Judul : Pentingnya menjaga lingkungan dalam rangka penanggulangan


fdfgfdgfddddddddfdddd bencana banjir di wilayah pemukiman rawa makmur

Sasaran : Masyarakat RT 12 Rawa Makmur


Hari / Tanggal :-
Tempat :-
Penyaji : Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat
Waktu : 30 menit

A.   Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan peyuluhan kesehatan tentang Kesiapsiagaan
Bencana Banjir diharapkan Masyarakat RT 12 Rawa Makmurmengerti dan
memahami tentang bencana banjir dan kesiapsiagaan bila terjadi
 bencana banjir

B.   Tujuan Instruksional Khusus 


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Kesiapsiagaan Bencana Banjir
selama 1x30 menit di harapkan Masyarakat RT 12 Rawa Makmurmampu :
1.   Memahami dan Menyebutkan kembali Pengertian Bencana Banjir.
2.   Memahami dan Menyebutkan kembali Faktor Penyebab Bencana
Banjir.
3.   Menyebutkan Klasifikasi Bencana Banjir
4.   Dapat Mengetahui Bahaya dari Dampak Bencana Banjir
5.   Dapat Mengetahui dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir.
C.   Materi
1.   Pengertian Bencana Banjir
2.   Faktor Penyebab Bencana Banjir
3.  Klasifikasi Bencana Banjir
4.   Dampak Bencana Banjir
5.   Upaya Penanggulangan Bencana Banjir

6.   Kesiapsiagaan Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Bencana Banjir

7.   Mengenal dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir


8.   Media
1.   Leaflet
2.   Power Point

9.   Metode
1.   Ceramah
2.   Diskusi / Tanya Jawab
3.   Simulasi Isyarat Tanda Bencana Banjir

10.   Kegiatan penyuluhan

No Acara Waktu Kegiatan


Evaluasi
Penyuluhan
(Sasaran)
1. Peserta daftarhadir,ruangan, penyuluhan
5 menit1. Petugas
1 5 menit sebelum menyiapkan
acara dimulai
tempatuntukpeserta mengisi daftar
 penyuluhan. hadir dan duduk di
tempat yang telah disediakan

2. Tim penyuluh 2. Peserta


membagikan  penyuluhan
leaflet
kepadasemuapeserta menerima leaflet
 penyuluhan
2Pendahuluan 2 Pembukaan
menit :
1.  Mengucapkan salam dan memperkenalkan1.diri.
 Menjawab salam

2.  Menyampaikantujuan2. Mendengarkan

dan maksud penyuluhan. tujuan dan


maksuddari
 penyuluhan.
3.   Menjelaskan kontrak 3.  Mendengarkan
waktu dan mekanisme kontrak waktu
4.   Menyebutkan materi 4.  Mendengarkan
 penyuluhan materi
 penyuluhan yang
diberikan

3 Pelaksanaan 25 menit Pelaksanaan :

Kegiatan 1.  Menggali pengetahuan 1.  Menjelaskan

dan pengalaman sasaran apabila mengetahui


tentang Bencana Banjir. tentang Bencana
Banjir.

2.  Mendengarkan

2.  Menjelaskan materi materi penyuluhan

meliputi : yang disampaikan.

a.  Pengertian Bencana


Banjir.
 b.  Penyebab Bencana
Banjir.
c.   Klasifikasi Bencana
Banjir.
d.   Dampak Bencana
Banjir.
e.   Upaya
Penanggulangan
Bencana Banjir.
f.   Kesiapsiagaan saat
Banjir.
g.   Mengenal dan
Mencegah Penyakit
Bencana Banjir.
3.  Mensimulasikan tentang 3.  Peserta
kesiapsiagaan bila  penyuluhan
terjadi banjir dan isyarat melakukan
kentongan sebagai tanda
demonstrasi
 banjir.
tentang materi
yang diberikan
dan menyanyakan
hal-hal yang tidak
dimengerti dari
materi penyuluh.

4.  Memberikan
4.  Peserta
kesempatan peserta
 penyuluhan
untuk mengajukan
mengajukan
 pertanyaan mengenai
 pertanyaan
materi yang
mengenai materi
disampaikan.
yang diberikan

5.  Menjawab pertanyaan
5.  Mendengarkan
yang diajukan oleh
dan
 peserta penyuluhan.
memperhatikan
 jawaban penyaji
mengenai
 pertanyaan peserta
 penyuluhan
4 Penutup 5 menit Evaluasi :
1.  Menanyakan kembali
1.  Peserta
materi yang telah
 penyuluhan
disampaikan.
menjawab
 pertanyaan yang
diajukan oleh
 penyaji.
 
2.   Penyaji menyimpulkan
2.  Peserta
materi yang telah
 penyuluhan
disampaikan.
mendengarkan
kesimpulan materi
yang disampaikan
11.   Pengorganisasian Kegiatan
1.   Clinical Instruction Pendidik : Lela Nurlela, S.Kep., Ns, M.Kes
2.  Clinical Instruction Lahan : dr. Puspita Sari
3.   Penyaji 1 : Ika Yulia Hadinata
4.   Penyaji 2 : Brahmayda Wiji Lestari
5.   Moderator : Irwan Bahari R
6.   Observer dan Notulen : Aida Berlian

D.   Setting Tempat

Penyaji 1 Penyaji 2

Moderator  

P P P P

P P P P

P P P P

Pembimbing Observer dan Notulen

Keterangan :
P
: Peserta penyuluhan (Masyarakat RT 12 Rawa Makmur)
E.   Kriteria Evaluasi
a.  Kriteria struktur
a.  Kontrak waktu dan tempat diberikan 2 hari sebelum acara dilakukan. 
 b.  Pengumpulan SAP 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan. c. 
Peserta hadir pada tempat yang telah ditentukan. 
d.  Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama
dengan Masyarakat RT 12 Rawa Makmur. 
e.  Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan dilaksanakan. 
2.   Kriteria Proses
a.  Acara dimulai tepat waktu. 
 b.  Peserta antusias terhadap materi penyuluhan. 
c.   Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan. 
d.   Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan. 
e.   Pelaksanaan kegiatan sesuai POA. 
f.   Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
3.  Kriteria Hasil
a.  Peserta yang datang sejumlah ±15 orang atau lebih. 
 b.  Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab
 pertanyaan yang diajukan pemateri. 
c.  Peserta mampu menjawab dengan benar. 
Lampiran

MATERI PENYULUHAN
BENCANA BANJIR

1.   Pengertian Bencana Banjir


Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan
merencam daratan.

2.   Faktor Penyebab Bencana Banjir


a.   Penebangan hutan liar
 b.  Membuang sampah sembarangan
c.   Pemukiman di bantaran sungai dan aliran air
d.   Dataran rendah
e.   Curah hujan yang tinggi
f.   Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal
g.   Bendungan yang jebol
h.   Salah Sistem kelola tata ruang
i.  Tsunami
 j.  Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

3.   Klasifikasi Banjir
a.   Banjir Air
Banjir yang satu ini adalah banjir yang sudah umum. Penyebab
 banjir ini adalah meluapnya air sungai, danau, atau selokan sehingga air
akan meluber lalu menggenangi daratan. Umumnya banjir seperti ini
disebabkan oleh hujan yang turun terus-menerus sehingga sungai atau
danau tidak mampu lagi menampung air.

 b.  Banjir “Cileunang” 


Jenis banjir yang satu ini hampir sama dengan banjir air. Namun
 banjir cileunang ini disebakan oleh hujan yang sangat deras dengan debit
air yang sangat banyak. Banjir akhirnya terjadi karena air-air hujan yang
melimpah ini tidak bisa segera mengalir melalui saluran atau selokan di
sekitar rumah warga. Jika banjir air dapat terjadi dalam waktu yang
cukup lama, maka banjir cileunang adalah banjir dadakan (langsung
terjadi saat hujan tiba).

c.   Banjir Bandang
Tidak hanya banjir dengan materi air, tetapi banjir yang satu ini
 juga mengangkut material air berupa lumpur. Banjir seperti ini jelas
lebih berbahaya daripada banjir air karena seseorang tidak akan mampu
 berenang ditengah-tengah banjir seperti ini untuk menyelamatkan diri.
Banjir bandang mampu menghanyutkan apapun, karena itu daya
rusaknya sangat tinggi. Banjir ini biasa terjadi di area dekat pegunungan,
dimana tanah pegunungan seolah longsor karena air hujan lalu ikut
terbawa air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir bandang ini
akan menghanyutkan sejumlah pohon-pohon hutan atau batu-batu
 berukuran besar. Material-material ini tentu dapat merusak pemukiman
warga yang berada di wilayah sekitar pegunungan.

d.   Banjir Rob (Laut Pasang)


Banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasangnya air laut.
Banjir seperti ini kerap melanda kota Muara Baru di Jakarta. Air laut
yang pasang ini umumnya akan menahan air sungan yang sudah
menumpuk, akhirnya mampu menjebol tanggul dan menggenangi
daratan.

e.   Banjir Lahar Dingin


Salah satu dari macam-macam banjir adalah banjir lahar dingin.
Banjir jenis ini biasanya hanya terjadi ketika erupsi gunung berapi.
Erupsi ini kemudian mengeluarkan lahar dingin dari puncak gunung dan
mengalir ke daratan yang ada di bawahnya. Lahar dingin ini
mengakibatkan pendangkalan sungai, sehingga air sungai akan mudah
meluap dan dapat meluber ke pemukiman warga.

f.   Banjir Lumpur
Banjir lumpur ini identik dengan peristiwa banjir Lapindo di
daerah Sidoarjo. Banjir ini mirip banjir bandang, tetapi lebih disebabkan
oleh keluarnya lumpur dari dalam bumi dan menggenangi daratan.
Lumpur yang keluar dari dalam bumi bukan merupakan lumpur biasa,
tetapi juga mengandung bahan dan gas kimia tertentu yang berbahaya.
Sampai saat ini, peristiwa banjir lumpur panas di Sidoarjo belum dapat
diatasi dengan baik, malah semakin banyak titik-titik semburan baru di
sekitar titik semburan lumpur utama.

4.   Dampak Bencana Banjir


a.   Primer
 Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk
 jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dankanal. 

 b.  Sekunder
1)    Persediaan air – Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
2)   Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air. 
3)    Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani
disebabkan oleh kegagalan panen. Namun, dataran rendah dekat sungai
 bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah
mineral tanah setempat.
4)    Pepohonan - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa
 bernapas.
5)   Transportasi - Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan
darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
c.  Tersier
1)    Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang
terjadi akibat banjir; dalam sector pariwisata, menurunnya minat
wiasatawan; biaya pembangunan kembali; kelangkaan makanan yang
mendorong kenaikan harga, dll.

Dari berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, ternyata banjir (banjir


air skala kecil) juga dapat membawa banyak keuntungan, seperti mengisi
kembali air tanah, menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah.

5.   Upaya Penanggulangan Bencana Banjir


Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan itu antara lain:
a.  Membuang lubang-lubang serapan air
 b.  Memperbanyak ruang terbuka hijau
c.  Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai
tempat sampah raksasa.
Penanggulangan banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan
sebelum banjir penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan
tersebut berada dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang
 berkesinambungan, Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus
(life cycle), yang dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan
untuk pencegahan sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan
dilakukan secara menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan
 pengendali banjir di wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan
kegiatan non-fisik seperti pengelolaan tata guna lahan sampai sistem
 peringatan dini bencana banjir.

6.   Kesiapsiagaan Yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Bencana Banjir


a.   Perhatikan cuaca di sekitar tempat tinggal Anda dan selalu membaca
informasi ketinggian air dari pintu air dan papan informasi yang terpasang
di sekitar Anda atau dari berita cuaca dan banjir di TV atau radio.
 b.  Cari informasi ketinggian air dari petugas pintu air atau aparat kelurahan
di mana Anda tinggal.
c.  Dengarkan alat sistem peringatan dini (sirine, pengeras suara, kentongan,
 bel, dll) untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan yang diminta
 petugas atau aparat kelurahan, RW atau RT setempat.

7.   Mengenal dan Mencegah Penyakit Bencana Banjir


Kenali Bahaya Penyakit Tempat pembuangan limbah, tempat sampah
terbuka, sistem pengairan yang tercemar dan sistem kebersihan yang buruk
dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti:
a.   Diare
Diare dapat disebabkan oleh kuman yang terbawa air pada saat
 banjir. Masa pertumbuhan diare 1-7 hari. Orang yang menderita diare
harus mendapatkan perawatan khusus karena apabila dibiarkan terlalu
lama bisa membahayakan, khususnya pada orang tua dan anak-anak.
 b.  Demam Berdarah dan Malaria.
Banjir adalah kondisi yang ideal bagi perkembangbiakkan nyamuk.
 Nyamuk adalah pembawa bibit penyakit seperti Demam Berdarah dan
Malaria. Untuk mencegah sebuah tempat menjadi sarang nyamuk,
kosongkan air yang tergenang dan tutup tempattempat air yang terbuka.
c.  Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit manusia dan hewan yang disebabkan
kuman Leptospira yang ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan yang
terkena. Contoh hewan yang dapat membawa kuman leptospira adalah
tikus.
d.  Infeksi Saluran Pernapasan Atas.
ISPA atau infeksi saluran pernapasan atas sering terjadi pada waktu
 banjir karena kondisi tubuh yang cenderung menurun, udara dingin, dan
kelembaban yang tinggi sehingga tubuh mudah terinfeksi.

Anda mungkin juga menyukai