Anda di halaman 1dari 30

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Masa Nifas

1. Pengertian

Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai

sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. Nifas

(peurperium) juga dapat diartikan sebagai masa postpartum atau masa sejak

bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim sampai 6 minggu

berikutnya disertai pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan

kandungan yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya

yang berkaitan saat melahirkan (Yusari Asih dan Risneni, 2016).

2. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Asuhan Masa Nifas

Bidan berperan penting dalam pemberian asuhan pada masa nifas. Seperti

memberi dukungan kepada ibu untuk mengurangi ketegangan pasca

melahirkan, mendorong ibu untuk menyusui bayinya agar mendapatkan

antibody alami melalui ASI yang diberikan 1 jam setelah bayi lahir, dan

memberikan konseling pada ibu serta keluarga mengenai cara mencegah

perdarahan pasca persalinan.

3. Tahapan Masa Nifas

Masa nifas terbagi menjadi tiga periode (Kemenkes RI, 2015), yaitu:

1. Periode pasca salin segera (immediate postpartum) 0-24 jam


Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa

ini sering terdapat banyak masalah, seperti perdarahan karena atonia

uterus, pengeluaran lochea, tekanan darah dan suhu.

2. Periode pasca salin awal (early postpartum) 24-1 minggu

Pada periode ini tenaga kesehatan memastikan involusi uteri dalam

keadaan normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk,

tidak ada demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan, serta

ibu dapat menyusui bayinya dengan baik.

3. Periode pasca salin lanjut (late postpartum) 1 minggu- 6 minggu

Pada periode ini tenaga kesehatan tetap melakukan perawatan dan

pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB (Saleha,2009).

B. Air Susu Ibu (ASI)

1. Pengertian

Air Susu Ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah

untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan

kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu

ibu berada pada tingkata terbaik. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya

akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan

perkembangan system saraf (Harun Yahya, 2005).

Kandungan gizi dari ASI sangat khusus dan sempurna serta sesuai dengan

kebutuhan tumbuh kembang bayi, ASI mudah di cerna karena mengandung


enzim-enzim untuk mencerna zat-zat gizi berkualitas tinggi untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi.

2. Macam-macam ASI

a. Kolostrum

Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar, cairan ini

disekresi oleh kelenjar payudara pada hari pertama setelah

melahirkan. Kolostrum berwarna kekuning-kuningan, banyak

mengandung protein, antibodi dan immunoglobulin. Dapat

membersihkan alat pencernaan bayi dari zat-zat yang tidak

berguna.

b. Air Susu Transisi/ Peralihan

Asi peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sebelum

ASI matang, yaitu sejak hari ke -4 sampai hari ke-10 setelah bayi

lahir. Yang mengandung karbohidrat dan lemak yang tinggi,

namun kadar protein yang rendah. Dan juga kadar

immunoglobulin dan protein yang mulai menurun, sedangkan

lemak dan laktosa meningkat. Selama dua minggu, volume air

susu bertambah banyak dan berubah warna serta komposisinya.

c. Air Susu Matur

Air susu matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya,

berwarna putih kekuning-kuningan karena mengandung casineat,

riboflaum, dan karotin. ASI matur tidak akan menggumpal jika


dipanaskan. ASI matur juga mengandung antimikrobakterial,

yaitu:

1) Antobodi terhadap bakteri dan virus.

2) Sel (fagosile, granulosil, makrofag, lomfosil tipe T).

3) Enzim (lisozom dan lactoperoxidese).

4) Protein (laktoferin, B12 ginding protein).

5) Factor resisten terhadap staphylococcus.

6) Complement (C3 dan C4).

3. Kandungan ASI

Kandungan ASI nyaris tidak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang

secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan

memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Kandungan ASI terdiri dari:

1. Laktosa

Laktosa merupakan karbohidrat yang terkandung didalam ASI,

berperan penting sebagai sumber penghasil energi, sebagai karbohidrat

utama, meningkatkan kalsium dalam tubuh, dan merangsang

tumbuhnya lactobasilus bifidus.

2. Lemak

Lemak merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI dan menjadi sumber

energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu bayi. Lemak

di ASI mengandung komponen asam lemak esensial seperti asam


linoleat dan asam alda linolenat yang akan diolah tubuh bayi menjadi

AA dan DHA.

3. Protein

Protein memiliki fungsi untuk mengatur dan membangun

pertumbuhan tubuh bayi dengan cepat. Kalau dibandingkan ASI dan

susu sapi, maka protein pada ASI mudah dicerna, sedangkan protein

dari susu sapi lebih sulit dicerna oleh bayi. Protein pada ASI disebut

whey yaitu protein halus sedangkan protein susu sapi adalah casein

yaitu protein yang kasar, bergumpal, dan sukar dicerna oleh usus bayi.

4. Garam dan Mineral

ASI mengandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relative

rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6

bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang

sangat stabil dan mudah diresap.

5. Vitamin

ASI mengandung vitamin A, D, E, K. Viamin bisa mencukupi

kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru

lahir usunya belum mampu membentuk vitamin K. Maka dari itu

biasanya setelah lahir bayi diberikan tambahan vitamin K sebagai

katalisator pada proses pembekuan darah.


4. Proses Laktasi dan Menyusui

Anatomi dan fisiologi payudara

Payudara adalah salah satu organ reproduksi, baik pada wanita

maupun pria, terkait fungsi seksual maupun sebagai kelenjar penghasil

ASI pada perempuan dimasa laktasi. Kelenjar pada payudara berasal dari

sel induk yang sama dengan kelenjar keringat, namun telah mengalami

perubahan sedemikian rupa pada masa embrional.

Payudara mengalami perubahan bentuk seiring siklus hidup seseorang.

Pada bayi dan anak-anak, tidak terdapat perbedaan bentuk payudara antara

anak laki-laki dan perempuan. Rentan usia dimulainya masa pubertas anak

perempuan antara 8 sampai 10 tahun, namun umumnya pada usia 16 tahun

proses pubertas ini sudah lengkap. Adapun tiga bagian utama dari

payudara wanita adalah sebagai berikut:

a. Korpus (Badan)

Korpus merupakan bagian yang paling besar. Korpus mammae terdiri

dari parenkhim dan stroma. Didalam parenkhim terdapat alveolus,

lobulus, lobus, duktulus dan duktus laktifrus. Sedangkan didalam

stroma terdapat bagian berupa jaringan ikat, jaringan lemak, pembuluh

darah, saraf dan pembuluh limpa.

b. Aerola

Aerola merupakan dasar dari puting susu yang berada dibagian tengah

dan berwarna kehitaman. Pada kehamilan berusia 2 bulan, aerola


mammae menjadi lebih lebar dan lebih gelap. Aerola mengandung

sejumlah kelenjar berupa kelenjar Sebacea dan kelenjar Montgomery.

c. Puting susu (Papilla)

Putting susu pada payudara wanita berbentuk silindrik atau kerucut

yang terletak disebelah bawah bagian tengah aspek anterior kelenjar

mammae. Puting susu berwarna merah muda dan coklat muda atau

gelap serta terdapat ujung-ujung saraf peraba yang penting pada proses

reflek saat menyusui. Jenis-jenis dari puting terbagi menjadi empat

yaitu bentuk normal, pendek atau datar (flat nipples), panjang dan

terbenam atau masuk kedalam (inverted nipples).

5. Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI

Bagaimana bidan dapat memberikan dukungan bagi pemberian ASI:

1. Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama

beberapa jam pertama.

Ini penting sekali untuk membina hubungan atau ikatan disamping

bagi pemberian ASI. Bayi yang normal berada dalam keadaan

bangun dan sadar selama beberapa jam pertama sesudah lahir.

Kemudian mereka akan memasuki suatu masa tidur pulas. Penting

untuk membuat bayi menerima ASI pada waktu masih terbangun

tersebut. Seharusnya dilakukan perawatn mata bayi pada jam

pertama sebelum atau sesudah bayi menyusui untuk pertama

kalinya.
2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk

mencegah masalah umum yang timbul.

Ibu harus menjaga agar tangan dan putting susunya selalu bersih

untuk mencegah kotoran dan kuman masuk ke dalam mulut bayi.

Seorang ibu harus mencuci tangannya dengan sabun dan air

sebelum menyentuh putting susunya sebelum menyusui bayinya.

Iya juga harus membersihkan payudaranya dengan air bersih satu

kali sehari. Tidak boleh mengoleskan krim, minyak, alcohol atau

sabun pada putting susunya.

3. Bantulah ibu pada waktu pertama kali memberi ASI

Posisi yang benar di sini adalah penting

Duduk : Ini penting untuk memberikan topangan atau sandaran

pada punggung ibu dalam posisinya tegak lurus (90 derajat)

terhadap pangkuannya. Badan bayi harus dihadapkan kearah badan

ibu dan mulutnya berada dihadapan puting susu ibunya. Bayi

sebaiknya ditopang pada bahunya sehingga posisi kepala yang

agak tengadah dapat dipertahankan. Kepala ditopang dengan jari –

jari tangan yang terentang (peragakan) atau pada lekukan siku

ibunya (peragakan). Mungkin akan membantu dengan

membungkus bayi sehingga tangannya berada badan. Bila mulut

bayi disentuhkan dengan lembut ke puting susu ibunya, ia akan

membuka mulutnya lebar-lebar (refleks rooting). Para ibu mungkin


akan melihat kegunaan peragaan menyentuhkan bibir atas pada

puting susu ibu. Pada saat mulut bayi terbuka, gerakkan dengan

cepat ke payudara ibu.

Sasarannya adalah memposisikan bibir bawah paling sedikit 1,5

cm dan pangkal putting susu. Bayi harus mengulum sebagian besar

dan areola didalam mulutnya, bukan hanya ujung puting susunya

saja. Hal ini akan memungkinkan bayi menarik sebagian dari

jaringan udara masuk ke dalam mulutnya dengan lidah dan rahang

bawah. Bila diposisikan dengan benar, bayi akan membentuk suatu

putting dari jaringan puting susu dan payudara, serta sinus

laktiferus, sekarang akan berada di dalam rongga mulut bayi.

Puting susu akan masuk sampai sejauh langit langit lunak

(velumpa latinum/palatum molle) dan bersentuhan dengan langit-

langit tersebut. Sentuhan ini akan rnerangsang refleks penghisapan.

Rahang bawah bayi menutup pada jaringan payudara, sehingga

terjadilah penghisapan dan puting susu ditangkap dengan baik di

dalam rongga mulut, sementara lidah memberikan penekanan yang

berulang-ulang secara teratur sehingga ASI akan keluar dari duktus

laktiferus

Informasi yang perlu diketahui dalam hal ini adalah:

Tanda-tanda bahwa bayi telah berada pada posisi yang baik pada

payudara sebagai berikut.


a. Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibunya.

b. Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara.

c. Areola tidak akan bias terlihat dengan jelas.

d. Anda dapat melihat bayi melakukan hisapannya yang lamban

dan dalam, dan menelan ASI-nya.

e. Bayi terlihat dan senang.

f. Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada putting susu.

g. Bayi harus ditempatkan dekat ibunya di kamar yang sama

(rawat gabung/rooming-in).

4. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.

Biasanya bayi baru lahir ingin minum ASI setiap 2-3 jam atau 10-

12 kali dalam 24 jam. Bila bayi tidak minta diberi ASI katakan

pada ibu untuk memberikan ASI-nya pada bayi setidaknya setiap 4

jam. Namun, selama dua hari pertama sesudah lahir, beberapa bayi

tidur panjang selama 6-8 jam. Untuk memberikan ASI pada bayi

setiap atau sesudah 4 jam, yang paling baik adalah

membangunkannya selama siklus tidurnya. Pada hari ketiga

setelah lahir, sebagian besar bayi menyusu setiap 2-3 jam.

5. Jangan memberikan minuman lainnya. Yang boleh diberikan

hanyalah berikan kolostrum dan ASI saja.

Makanan lain termasuk air dapat membuat bayi sakit dan

menurunkan persediaan ASI ibunya, karena ibu memproduksi


ASI-nya itu tergantung pada seberapa banyak ASI-nya dihisap

oleh bayi. Bila minuman lain atau air diberikan, bayi tidak akan

merasa lapar, sehingga ia tidak akan menghisap.

6. Hindari susu botol dan "dot empeng".

(Pusdiknakes bekerjasama dengan WHO dan JHPIEGO (2001))

6. Dukungan keluarga dalam pemberian ASI

Menyusui bukan semata-mata tanggungjawab ibu yang melahirkan

bayinya saja. Menyusui adalah hasil tim antara ibu-bayi-ayah dan lingkungan

(keluarga). Seringkali kesulitan dalam menyusui biasanya terjadi dalam 10-14

hari pertama setelah persalinan. Payudara ibu mulai membengkak, putting

susu lecet,bayi rewel tidak mau menyusu, dan ASI tidak keluar seringkali

menyebabkan keputus-asaan dari ibu dan bisa berakibat proses menyusui

dihentikan terlalu dini/cepat. Disinilah peran penting suami dan keluarga

dibutuhkan.

1. Dukungan ayah bayi (suami) sangat dibutuhkan

Pentingnya peran ayah dalam mendukung ibu selama memberikan

ASI-nya. Jika ibu merasa didukung, dicintai, dan diperhatikan,

maka akan muncul emosi positif yang akan meningkatkan

produksi hormon oksitosin, sehingga produksi ASI-pun lancar.

Dukungan dari suami dan keluarga bisa menenangkan ibu dan

menimbulkan rasa percaya diri yang berperngaruh langsung


terhadap kelancaran ASI. Bila ibu percaya diri, maka produksi

ASI-nya bisa lancar dan bahkan melimpah. Intinya, suami harus

siap setiap saat bila ibu membutuhkan bantuan.

2. Peran ayah bayi/suami dalam menyusui

Dukungan suami merupakan factor penting agar menyusui dapat

sukses. Dukungan yang bisa diberikan pada istri cukup banyak,

antara lain:

a. Tetap memberikan perhatian kepada istri.

b. Membantu istri menjaga anak-anak dan mengerjakan pekerjaan

rumah.

c. Menemani istri bangun malam hari untuk menyusui, mengganti

popok, mengambilkan minum atau makan setelah menyusui.

d. Selalu memberikan support, dengan membela bila ada

tantangan dari luar, tidak lupa memberikan pujian dan

dukungan. Hal ini berguna untuk menciptakan ketenangan hati

ibu dan mengupayakan ibu tidak stress agar ASI lancar.

7. Manfaat Pemberian ASI

1. Manfaat memberikan ASI bagi bayi

Pemberian ASI secara eksklusif, yaitu tidak dicampur apapun selama 6

berturut-turut, memberikan banyak manfaat, antara lain:


a. Kesehatan

Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap paling baik

sepanjang masa. Oleh karena itu bayi yang mendapatkan ASI

eksklusif lebih sehat dan lebih kuat disbanding yang tidak

mendapat ASI. ASI juga menghindarkan anak dari malnutrisi.

Sebab komponen gizi ASI paling lengkap, termasuk protein,

lemak, karbohidrat, mineral, vitamin, dan zat-zat penting lainnya.

b. Kecerdasan

Dalam ASI terkandung DHA terbaik yang bermanfaat bagi

kecerdasan bayi selain laktosa yang berfungsi untuk mielinisasi

otak. Seperti diketahui mielinisasi otak adalah proses pematangan

otak agar bisa berfungsi optimal. Saat ibu memberikan ASI, terjadi

pula proses stimulasi yang merangsang terbentuknya networking

antara jaringan otak hingga menjadi lebih banyak dan terjalin

sempurna.

c. Emosi

Pada saat disusui, bayi berada didalam dekapan ibu. Hal ini akan

merangsang terbentuknya Emotional Intelligence. Selain itu, ASI

merupakan wujud curahan kasih sayang ibu pada buah hatinya.

2. Manfaat memberikan ASI bagi ibu

Berikut ini adalah proses pemberian ASI yang bermanfaat juga bagi

ibu, antara lain:


a. ASI eksklusif adalah diet alami bagi ibu.

Dengan memberikan ASI ekslusif, berat badan ibu yang bertambah

selama hamil, akan segera kembali mendekati berat semula.

Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke

ukuran sebelum hamil. Demikian juga dengan aktivitas bangun

malam untuk menyusui bayi yang haus dan mengganti popok

basahnya, setara dengan olahraga. Berbagai kegiatan seperti

menggendong, memberi makan, dan mengajak bermain juga

merupakan kegiatan yang dapat menurunkan berat badan. Dengan

demikian menyusui dapat membakar kalori sehingga membantu

penurunan berat badan lebih cepat.

b. Mengurangi resiko anemia

Pada saat memberikan ASI, otomatis risiko perdarahan pasca

bersalin berkurang. Naiknya kadar hormone oksitosin selama

menyusui akan menyebabkan semua otot polos mengalami

kontraksi perlu diketahui, perdarahan yang berlangsung dalam

tenggang waktu lama merupakan salah satu penyebab anemia.

Dengan demikian, memberikan ASI segera setelah melahirkan

akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi

resiko perdarahan.
c. Mencegah kanker

Dalam berbagai penelitian diketahui bahwa ASI dapat mencegah

kanker, khususnya kanker payudara. Pada saat menyusui tersebut,

hormon estrogen mengalami penurunan. Sementara, tanpa aktivitas

menyusui, kadar hormon estrogen tetap tinggi dan hal inilah yang

diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak

adanya keseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.

d. Manfaat ekonomi

Dengan menyusui ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk

membeli susu atau suplemen bagi bayi. Cukup dengan ASI

eksklusif, kebutuhan bayi selama 6 bulan terpenuhi dengan

sempurna. Selain itu, ibu tidak perlu repot untuk mensterilkan

peralatan bayi seperti dot, cangkir, gelas, atau sendok untuk

memberikan susu kepada bayi.

8. Patofisiologi Laktasi

Patofisiologi laktasi tidak hanya diperhatikan dari sisi fungsi glandula

mammae dalam memproduksi air susu, glandula mammae pada setiap fase

pertumbuhan meniadakan kapasitas fungsional glandula mammae. Pengaturan

hormon terhadap pengeluaran ASI dibagi 3 bagian yaitu pembentukan

kelenjar payudara, pembentukan air susu dan pemeliharaan pengeluaran air

susu. Tetapi jugamelibatkan proses pertumbuhan dari saat fetus sampai usia

dewasa. Pembentukan kelenjar payudara :


1. Sebelum Pubertas

Duktus primer dan duktus sekunder sudah terbentuk pada masa fetus.

Mendekati Pubertas terjadi pertumbuhan yang cepat dari system duktus 

terutama di bawah pengaruh hormon estrogen sedang pertumbuhan alveoli

oleh hormone progesterone. Hormon yang juga ikut berperan adalah

prolaktin yang dikeluarkan oleh kelenjar anterior adrenalin,tiroid,

paratiroid dan hormone pertumbuhan.

2. Masa Pubertas

Pada masa system duktus,proliferasi dan kanalisasi dari unit-unit lobulo

alveolar yang terletak pada ujung –ujung distal duktulus. Jaringan

penyangga stoma mengalami organisasi dan membentuk septum

interlobalir.

3. Masa siklus menstruasi

Perubahan kelenjar payudara wanita dewasa berhubungan dengan siklus

mentruasi dan pengaruh pengaruh hormone yang mengatur siklus tersebut.

Seperti estrogen dan progrsteron yang dihasilkan oleh korpus luteum. Bila

kadar hormone tersebut meningkat maka akan terjadi edema lobulus ,

secara klinik payudara dirasakan berat mentruasi kadar estrogen dan

progesterone,berkurang. Yang bekerja hanya prolaktin saja. Oedem

berkurang berkurang juga. Hal ini menyebabkan payudara besar sampai

umur 30 tahun.
4. Masa Kehamilan

Pada awal kehamilan terjadi peningkatan yang jelas dari duktulus yang

baru ,percabangan-percabangan dan lobulus dipengaruhi oleh hormon.

Setelah sehingga besar payudara selalu tambah pada tiap siklus ovulasi

mulai dari permulaan mentruasi plasenta dan korpus luteum. Hormon

yang membantu mempercepat pertumbuhan plasenta, korionik gonado

tropin,insulin ,kortisol hormone tiroid, Parathyroid, dan hormone

pertumhuhan.

5. Pada 3 bulan Kehamilan

Prolaktin dari adeno hipofise mulai merangsang kelenjar air susu untuk

menghasilkan air susu yang disebut kolostrum. Pada masa ini kolostrum

masih di hambat oleh estrogen dan progesterone.tetapi jumlah prolaktim

meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan kolustrum yang ditekan.

6. Pada Trimester kedua Kehamilan

Laktogen plasenta mulai merangsang pembentukan kolostrum. Keaktifan

dari rangsangan hormone terhadap pengeluaran air susu telah

didemontrasikan kebenararannya bahwa seorang ibu yang melahirkan bayi

berumur 4 bulan dimana bayinya meninggal , tetap keluar kolostrum

adalah Prolaktin, laktogen.


9. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI

1. Berat lahir

Menurut penelitian De Carvalho 1982, terdapat hubungan positif berat

badan lahir dengan frekuensi dan lamanya menyusui selama 14 hari

pertama setelah lahir. Bayi berat lahir rendah (BBLR) mempunyai

kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah dibandingkan bayi

yang lahir dengan berat normal (>2500gram).

2. Umur kehamilan saat melahirkan

Umur kehamilan mempengaruhi intake ASI. Hal ini disebabkan bayi

yang lahir premature (bayi lahir kurang dari 37minggu) sangat lemah

dan tidak mampu menghisap secara efektif, produksi ASI lebih rendah

daripada bayi yang lahir tidak premature.

3. Umur dan paritas

Umur dan paritas kecil hubungannya dengan produksi ASI. Hal ini

karena pemenuhan gizi setiap ibu berbeda-beda. Seorang ibu dengan

pola hidup dan kebiasaan makan yang bergizi walaupun umurnya

dikatakan tua maka akan menghasilkan ASI yang bagus.

4. Kondisi psikis

Ibu yang cemas dan stress dapat mengganggu laktasi sehingga

mempengaruhi produksi ASI karena dapat menghambat pengeluaran

ASI. Pengeluaran ASI akan berlangsung baik pada ibu yang merasa

rileks dan nyaman.


5. Konsumsi rokok

Merokok dapat mengurangi produksi ASI karena akan

mengganggu hormone prolactin dan oksitosin untuk produksi ASI.

Merokok akan menstimulasi pelepasan adrenalin dimana adrenalin

akan menghambat pelepasan oksitosin.

6. Konsumsi alcohol

Alcohol dapat menghambat produksi oksitosin dan akan

menyebabkan kontraksi rahim.

7. Kontrasepsi

Salah satu alat kontrasepsi yang menghambat produksi ASI adalah

pil. Penggunaan pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan

progesterone berkaitan dengan penurunan volume dan durasi ASI,

sebaliknya jika pil hanya mengandung progesterone maka tidak

ada dampak terhadap volume ASI.

8. Frekuensi menyusui

Produksi ASI akan oprimal jika ASI dipompa lebih dari 5 kali per

hari selama bulan pertama setelah melahirkan. Frekuensi menyusui

berkaitan dengan kemampuan stimulasi hormone dan kelenjar

payudara ibu.
10. Hal-hal yang menghambat kesuksesan pemberian ASI

Untuk dapat meningkatkan keberhasilan pemberian ASI, maka perlu

diketahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi atau menghambat

keberhasilan menyusui atau pemberian ASI. Beberapa faktor tersebut, yaitu :

a. Kurangnya pengetahuan ibu terhadap keunggulan ASI dan

fisiologi laktasi.

b. Kurangnya persiapan fisik dan mental ibu.

c. Kurangnya dukungan keluarga.

d. Kurangnya dukungan dari fasilitas pelayanan kesehatan.

e. Kurangnya dukungan lingkungan.

Setelah menyadari adanya faktor-faktor yang menghambat

pemberian ASI pada bayi, maka perlu adanya usaha-usaha yang

dilakukan untuk dapat meningkatkan keberhasilan pemberian ASI.

11. Cara Untuk Meningkatkan Produksi ASI

Upaya untuk memperbanyak ASI yaitu:

a. Tingkatkan frekuensi menyusui, memompa, dan menyusui. Jika anak

masih belum mau menyusu karena masih kenyang, maka ibu bisa

memerah ASI, produksi ASI prinsipnya based on demand sama seperti

prinsip pabrik. Jika makin sering diminta (disusui,diperas,dipompa) maka

makin banyak ASI yang diproduksi.

b. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui. Makin sering

dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.


c. Ibu harus dalam keadaan relaks. Kondisi psikologis ibu menyusui sangat

menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian >80%

ibu gagal dalam pemberian ASI eksklusif dikarenakan faktor psikologis

ibu saat menyusui. Ibu yang kurang percaya diri dan berfikir bahwa ASI

yang dihasilkannya terlalu sedikit akan membuat ratusan sensor pada otak

memerintahkan hormon oksitosin untuk bekerja dengan lambat, itulah

mengapa produksi ASI akan menurun.

d. Hindari pemberian susu formula. Terkadang banyak orangtua merasa

bahwa ASInya masih sedikit atau takut anak tidak kenyang, akhirnya

banyak yang langsung memberikan susu formula. Padahal pemberian susu

formula itu justru akan menyebabkan ASI tidak lancar dan akan

menyebabkan bayi bingung puting.

e. Hindari penggunaan dot atau empeng. Jika ibu ingin memberikan ASI

perah maka berikan pada bayi dengan menggunkan sendok bukan dot.

Saat ibu memberikan ASi dengan dot, maka bayi akan mengalami

bingung putting. Kondisi dimana bayi hanya menyusu diujung puting

seperti menyusu ketika menggunakan dot.

f. Ibu menyusui diharuskan banyak mengkonsumsi makanan bergizi yang

dapat menambah jumlah produksi ASI. Ibu yang sedang menyusui

menyusui harus dapat tambahan energy untuk menunjang pertumbuhan

dan menjaga kesehatan bayi (Sudaryati, 2005). Berikut beberapa makanan

yang dipercaya bisa menambah produksi ASI yaitu daun katuk, daun
kacang panjang, jantung pisang dan masih banyak sayur serta buah

lainnya.

1) Daun Katuk

Daun katuk mengandung 7% protein, 204mg kalsium, 2,7mg zat besi,

dan magnesium. Selain kaya akan protein, lemak, dan mineral daun

katuk juga memiliki kandungan tannin, saponin flavonoid, dan

alkaloid papaverin. Sehingga sangat potensial untuk dijadikan bahan

pengobatan alami, seperti anemia karna katuk kadar zat besi yang

tinggi dan mampu melancarkan produksi ASI senyawa asam

seskuiterna .

2) Daun Kacang Panjang

Daun Kacang Panjang mengandung energi sebesar 34 kilokalori,

protein 4,1 gram, karbohidrat 5,8 gram, lemak 0,4 gram, kalsium 134

miligram, fosfor 145 miligram, dan zat besi 6 miligram. Selain itu di

dalam Daun Kacang Panjang juga terkandung vitamin A sebanyak

5240 IU, vitamin B1 0,28.

Daun kacang panjang mengandung saponin dan polifenol yang dapat

meningkatkan kadar prolaktin. Berbagai substansi dalam laktagogum

memiliki potensi dalam menstimulasi hormon oksitosin dan prolaktin

seperti Alkaloid, polifenol, steroid, flavonoid dan substansi lainnya

palingefektif dalam meningkatkan dan memperlancar produksi ASI.


3) Jantung Pisang

Jantung pisang mengandung 31 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,3

gram, vitamin A, vitamin B1, vitamin C, mineral yang penting seperti

fosfor, kalsium, dan zat besi. Jantung pisang mengandung laktagogum

yang memiliki potensi menstimulasi hormone oksitosin dan prolactin

seperti alkaloid, polifenol, steroid, flavonoid dan substansi lainnya

untuk meningkatkan dan memperlancar ASI.

12. Cara Mengukur Produksi ASI

Cara mengukur produksi ASI bertambah atau tidak, bisa dinilai dari “Tanda

Bayi Cukup ASI” seperti (Yusari Asih dan Risneni, 2016):

1. Bayi minum ASI tiap 2—3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapatkan

ASI 8 kali pada 2-3 minggu pertama.

2. Kotoran berwarna kuning dengan frekuensi sering, dan warna menjadi

lebih muda pada hari kelima setelah lahir.

3. Bayi akan buang air kecil paling tidak 6-8 kali sehari.

4. Payudara terasa lembek, yang menandakan ASI telah habis.

5. Warna kulit bayi merah dan kulit terasa kenyal.

6. Pertumbuhan berat badan dan tinggi badan bayi sesuai dengan grafik

pertumbuhan.
C. Jantung Pisang

Bunga pisamg (jantung pisang) merupakan bahan untuk sayuran,

asinan maupun manisan. Rangkaian jantung pisang terdiri atas beberapa baris

bunga yang masing-masing ditutupi dengan seludang (bract) yang ketika

belum membuka disebut jantung pisang. Jantung pisang tergolong sebagai

bunga unisexualis berumah satu (monoecus). Jantung pisang juga masuk juga

masuk dalam golongan bunga majemuk dengan karangan bunga berbentuk

bulir (spica) yang diselubungi seludang daun (sphata) berwarna merah (Ferry

Dwi,2012). Bagian sphata adalah bagian dari bunga yang paling sering

dimanfaatkan sebagai obat.

Sebuah penelitian besar pernah dilakukan terhadap dua kultivar

jantung pisang yang tumbuh di Cina. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

Zhan Wu Sheng dkk (2010) di Chinese Academy of Tropical Agricultur

Sciences adalah adanya nilai gizi yang luar biasa yang dimiliki jantung

pisang, yaitu serat dan protein. Asam amino mayor yang paling banyak

ditemukan di glisin, leusin, alanine, dan asam aspartate. Selain itu ditemukan

juga senyawa fitokimia seperti saponin dan flavonoid serta vitamin E.

Fitokimia (kelas phytochemical) pada jantung pisang seperti saponin

LDL dapat meningkatkan kekebalan tubuh melawan infeksi dan dapat

diperkirakan menghambat sel kanker. Jantung pisang juga merupakan sumber

flavonoid yaitu senyawa fitokimia yang ditemukan dalam banyak makanan


nabati yang membantu mencegah kerusakan sel DNA dengan menetralisasi

radikal bebas.

1. Kalori

Jantung pisang mengandung 51 kkal/100gram, kebutuhan kalori selama

menyusui proporsional dengan jumlah ASI yang dihasilkan lebih tinggi

selama menyusui dibanding pada saat hamil. Kebutuhan kalori yang

diperlukan oleh ibu untuk menghasilkan 100ml ASI adalah 80 kkal.

2. Karbohidrat
Jantung pisang mengandung 9,9g per 100g karbohidrat. Zat pati didalam

jantung pisang berfungsi membentuk glukosa yang akan diubah menjadi

energi. Saat menyusui kebutuhan akan kalori meningkat, jadi konsumsi

jantung pisang akan membantu meningkatkan energi menyusui.

3. Protein

Jantung pisang mengandung 1,6g per 100g. Pada masa menyusui protein
digunakan untuk mengganti jaringan yang rusak akibat melahirkan
sehingga perlukaan pada jalan lahir ataupun perut segera pulih. Selain itu,
protein akan dikonsumsi bayi melalui ASI untuk pertumbuhannya.
4. Lemak

Kandungan lemak dalam jantung pisang 0,6g per 100g. Jantung pisang

dapat dimanfaatkan untuk diet karena kandungan lemaknya sangat sedikit

dan memberi rasa kenyang lebih lama. Lemak merupakan komponen yang

lengkap dalam air susu, sebagai kalori yang berasal dari lemak.
5. Vitamin

Vitamin yang terkandung pada jantung pisang antara vitamin A, B1, C, E.

Masing-masing vitamin memiliki manfaat berbeda dalam metabolism

tubuh. Vitamin A membantu pertumbuhan dan perkembangan kesehatan

mata, pertumbuhan tulang, kesehatan reproduksi dan ketahanan infeksi.

Vitamin B1 berguna untuk mengurangi stress. Vitamin C bayi tidak

memperoleh vitamin C selain dari ASI, maka ibu perlu makan makanan

segar dengan jumlah yang cukup untuk ibu dan bayi. Vitamin D penting

untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang. Vitamin E terlibat dalam

banyak proses tubuh dan beroperasi sebagai antioksidan alami yang

membantu melindungi struktur sel yang penting terutama membran sel

dari kerusakan akibat adanya radikal bebas.

6. Mineral

Jantung pisang juga mengandung beberapa mineral penting yang

diperlukan ibu menyusui seperti kalsium, fosfor dan zat besi. Jantung

pisang mengandung 56mg kalsium dan fosfor 73,3mg dalam 100 g.

Sedangkan pada masa menyusui kalsium dan fosfor tetap dibutuhkan

untuk pertumbuhan tulang dan gigi bayi secara optimal. Kekurangan

kalsium saat hamil dan menyusui bisa menyebabkan osteoporosis pada

ibu.

Zat besi berfungsi sebagai pembentuk hemoglobin dalam darah.

Hemoglobin akan membuat darah menjadi lebih kental. Kekurangan zat


besi menyebabkan darah menjadi encer sehingga mudah terjadi

perdarahan saat melahirkan. Disisi lain, ibu hamil membutuhkan lebih

banyak darah karena harus berbagi dengan janin. Kandungan zat besi

dalam jantung pisang sekitar 56,4mg per 100g, atau dapat memenuhi

seperlima kebutuhan zat besi dalam tubuh ibu hamil. Sedangkan untuk ibu

menyusui zat besi dimanfaatkan untuk mengganti darah yang keluar serta

menghindari anemia karena kelelahan. Ibu mengonsumsi jantung pisang

sebanyak 200gram per hari selama 7 hari.

Cara membuat sayur bening jantung pisang:

a. Bahan-bahan untuk membuat sayur bening jantung pisang:

1) 200gram jantung pisang.

2) 350ml air matang.

3) 2 butir bawang putih.

4) 3 butir bawang merah.

5) 1 ruas lengkuas.

6) ⅓ sdm garam.

a. Langkah-langkah membuat sayur bening jantung pisang:

1) Kupas dan potong-potong jantung pisang.

2) Dicuci hingga bersih.

3) Memasak air hingga mendidih.

4) Kemudian masukan bawang merang dan bawang putih.

5) Masukan jantung pisang yang telah dipotong.


6) Masukkan lengkuas yang telah digeprek untuk memberi aroma

segar pada masakan.

7) Masukkan garam secukupnya.

8) Tunggu hingga jantung pisang terlihat matang lalu matikan

kompor.

9) Siap dihidangkan.

D. Kerangka Teori

Upaya Untuk Meningkatkan


Produksi ASI:

1. Meningkatkan
frekuensi menyusui
2. Kosongkan payudara
3. Kondisi psikologis ibu
4. Hindari susu formula
5. Hindari penggunaan Produksi
dot ASI
6. Mengkonsumsi
makanan penambah
ASI:
a. Daun katuk
b. Daun kacang
panjang
c. Jantung pisang
Gambar 1

Sumber: Modifikasi Sulistyaningsih (2011)


E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan

bagaimana seseorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara

logis beberapa factor yang dianggap penting untuk masalah. Singkatnya,

kerangka konsep membahas saling ketergantungan antar variable yang

dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi atau hal yang akan

diteliti(Sekaran, 2006). Kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel independen Variabel dependen

Jantung pisang Produksi ASI

Gambar 2

Kerangka konsep

F. Definisi Operasional
Variabel Definisi Cara Alat Hasil ukur Skala
penelitian operasional ukur ukur ukur
Variabel Produksi Observa Lembar 0: apabila Ordin
dependen asi si observa bayi tidak al
produksi menunjukk si hari mengalami
ASI an pada ke 7 penambahan
volume asi berat badan
yang selama 7
dikeluarkan hari.
oleh 1: apabila
payudara bayi
asi yang mengalami
telah penambahan
diproduksi berat badan
disimpan di selama 7
dalam hari.
gudang
ASI. Yang
diukur
dengan
cara bayi
berkemih
sekitar
8kali/hari.
Variabel Jantung Interven Lembar 0: sebelum Ordin
independ pisang si observa ibu al
en diberikan si mengkonsu
jantung sebanyak msi jantung
pisang 200 gram pisang
setiap hari 1:sesudah
selama mengkonsu
7hari msi jantung
pisang

G. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu kesimpulan sementara atau jawaban sementara

dari rumusan masalah atau pertanyaan penelitian (Nursalam, 2003). Hipotesis

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ha: ada pengaruh konsumsi jantung pisang terhadap peningkatan produksi

ASI pada ibu menyusui hari ke 1-7 di BPM Nurhasanah Teluk Betung.

Anda mungkin juga menyukai