3634 7264 1 SM
3634 7264 1 SM
ABSTRAK
Anemia merupakan kondisi yang banyak terjadi pada remaja putri, yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor seperti status gizi, menstruasi dan sosial ekonomi. Anemia bisa menyebabkan
seseorang mengalami penurunan daya tahan tubuh dan mengakibatkan tubuh mudah terkena
masalah kesehatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Negeri 4 Banjarbaru. Hasil
penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan dengan anemia ialah lama menstruasi
(p=0,003), panjang siklus menstruasi (p=0,004), tingkat pendidikan orang tua (ibu) (p=0,000),
dan tingkat pendapatan orang tua (p=0,000). Faktor yang tidak berhubungan dengan anemia
adalah status gizi (p =0,064). Lama dan panjang siklus menstruasi yang tidak normal dapat
menyebabkan terjadinya anemia, dikarenakan darah yang dikeluarkaan akan lebih banyak dari
jumlah normalnya. Tingkat pendidikan ibu dan pendapatan orag tua yang rendah akan
menyebabkan terjadinya anemia dikarenakan pemenuhan kebutuhan anak yang kurang.
ABSTRACT
Anemia is a condition which is more common in adolescent girls, which can be caused by various
factors such as nutritional status, menstruation, and socioeconomic. Anemia can cause a person
to experience a decrease in the immune system and causes the body susceptible to health
problems. The objective of this study was to determine the factors associated with the incidence
of anemia among adolescent girls in SMP Negeri 4 Banjarbaru. The study results show that
factor associated with anemia are period of menstruation (p = 0.003), the length of the menstrual
cycle (p = 0.004), education level of parents (mother) (p = 0.000), and the income level of
parents (p = 0.000) , The factor which is not associated with anemia is nutritional status (p =
0.064). The period and length of abnormal menstrual cycle can cause anemia because blood
removed will be more than the normal amount. Mother's education level and parents’ low income
will lead to anemia due to lack of children’s needs fulfillment.
1
Abdul Basith Dkk, Faktor-Faktor Kejadian Anemia...
2
Dunia Keperawatan, Volume 5, Nomor 1, Maret 2017: 1-10
3
Abdul Basith Dkk, Faktor-Faktor Kejadian Anemia...
(ibu) responden berada dalam katagori kecil yang orang tuanya bekerja sebagai
pendidikan rendah dengan persentase PNS, sedangkan untuk tingkat pendidikan
52%. Hal ini bisa disebabkan karena ayah responden didalam penelitan ini
tingkat pendapatan yang rendah, kondisi tidak mengkajinya sehingga tidak dapat
lingkungan, dan kurangnya minat untuk tergambarkan secara jelas apakah
melanjutkan pendidikan, padahal pendidikan ayah mempengaruhi
pendidikan sangat penting dalam suatu pendapatan keluarga.
keluarga baik dalam segi mendidik anak Semakin tinggi penghasilan orang
maupun dalam hal pengaturan makan. tua maka semakin mudah mendapatkan
Pendidikan merupakan modal penting sarana dan prasarana yang diperlukan
untuk menunjang ekonomi suatu oleh anak, sementara orang tua yang
keluarga, di mana untuk ibu rumah berlatar belakang ekonomi rendah,
tangga pendidikan sangat berguna dalam mereka lebih susah mendapatkan sarana
penyusunan pola makan keluarga, serta dan prasarana yang diperlukan oleh anak
cara mengasuh dan merawat anak (10). dan lebih sedikit waktu yang dapat
Hasil penelitian Mukhlis (2011) mereka berikan kepada anaknya
menunjukkan ada beberapa faktor yang dikarenakan orang tua lebih
mempengaruhi tinggi rendahnya suatu megutamakan untuk bagaimana agar
pendidikan yaitu motivasi, kondisi sosial, dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
kondisi orang tua keluarga, budaya dan (16). Tingkat pendapatan orang tua yang
aksebilitas (jarak dan waktu tempuh, tinggi akan mempengaruhi tumbuh
faselitas jalan dan sarana transportasi). kembang anak, karena orang tua mampu
Bagi orang tua mereka memiliki motivasi memenuhi semua keperluan anak (10).
yang lebih rendah dibandingkan dengan
anak remaja, hal ini disebabkan orang tua Hubungan Status Gizi dengan
lebih fokus untuk bekerja dan mencari Kejadian Anemia Pada Remaja Putri
nafkah untuk keluarganya, serta orang di SMP Negeri 4 Banjarbaru
tuanya lebih memilih menyekolahkan
anaknya tinggi-tinggi dari pada dirinya Tabel 2. Analisis Hubungan Status Gizi
(13). Penelitian Kharmina (2011) dengan Kejadian Anemia Pada
menunjukkan ada hubungan positif antara Remaja Putri di SMP Negeri 4
tingkat pendidikan orang tua dengan Banjarbaru Bulan Desember Tahun
orientasi pola asuh anak usia dini, yang 2016 (n=50).
mana apabila tingkat pendidikan orang Status Anemia
tua meningkat maka pola asuh akan Tidak Total
Status Gizi Anemia
meningkat (14). Anemia
Didalam penelitian ini peneliti n % n % n %
menggolongkan pendapatan berdasarkan Sangat kurus 0 0 0 0 0 0
UMR yang berlaku di daerah tersebut, di Kurus 4 8 0 0 4 8
kota Banjarbaru UMRnya ialah sebesar Normal 22 44 21 42 43 86
Rp. 2.118.750 (15). Tingkat pendapatan Gemuk 0 0 2 4 2 4
orang tua responden mayoritas berada Sangat gemuk 1 2 0 0 1 2
dalam katagori dibawah UMR kota Total 27 54 23 46 50 100
Banjarbaru dengan persentase 56%.
p-value 0,064
Tingkat pendapatan sangat dipengaruhi
oleh jenis pekerjaan dan tingkat
pendidikan, dari hasil wawancara Berdasarkan tabel 2, kejadian
didapatkan kebanyakan orang tua anemia paling banyak terjadi pada remaja
responden bekerja sebagai buruh, yang memiliki status gizi normal dengan
pedagang, petani dan hanya sebagaian persentase sebesar 44%. Hasil analisis
4
Dunia Keperawatan, Volume 5, Nomor 1, Maret 2017: 1-10
hubungan status gizi dengan kejadian remaja putri (19). Penelitian Indartanti
anemia dengan uji fisher exact dan kartini (2014) menunjukkan hal yang
didapatkan p-value sebesar 0,064 > 0,05 sama dimana tidak ada hubungan antara
yang berarti H0 di terima, sehingga tidak status gizi dengan kejadian anemia pada
terdapat hubungan antara status gizi remaja putri (20). Indikator IMT/U untuk
dengan kejadian anemia pada remaja menilai status gizi, indikator ini lebih
putri di SMP Negeri 4 Banjarbaru. dipengaruhi olah zat gizi makro yang
Responden yang memiliki status merupakan sumber energi terbesar bagi
gizi normal, mereka dapat terkena anemia tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan
apabila kebiasaan makan mereka yang protein dari pada asupan zat gizi mikro
tidak seimbang seperti apabila responden (vitamin dan mineral), dikarenakan
jarang mengkonsumsi sayur-sayuran dan kandungan energi pada zat gizi mikro
bisa juga disebabkan apabila sering sangat sedikit. Padahal zat gizi yang lebih
memakan makanan yang mengandung menentukan kejadian anemia adalah zat
karbohidrat dan lemak saja tidak gizi mikro dikarena pada vitamin, asam
diimbangi dengan mengkonsumsi folat dan zat besi termasuk kedalam zat
makanan yang mengandung mineral, gizi mikro (19).
protein, dan vitamin. Anak remaja saat .
ini sering sekali kurang memperhatikan Hubungan Lama Menstruasi dengan
konsumsi makanan mereka, mereka Kejadian Anemia Pada Remaja Putri
sering mengkonsumsi makanan yang di SMP Negeri 4 Banjarbaru
kurang sehat seperti gorengan, pentol,
mie dan lain lain, serta tak jarang juga Tabel 3. Analisis Hubungan Lama
ada anak yang tidak mau mengkonsumsi Menstruasi dengan Kejadian
sayuran. Padahal kecukupan gizi Anemia Pada Remaja Putri di SMP
sangatlah penting, karena kekurangan Negeri 4 Banjarbaru Bulan
gizi dapat menyebabkan penurunan Desember Tahun 2016 (n=50).
Status Anemia
pembentukan sel darah merah yang mana
dapat menyababkan berkurangnya sel Lama Tidak Total
Anemia
darah merah dalam tubuh dan Menstruasi Anemia
menyebabkan anemia (17). Hal itu juga n % N % n %
sama dengan orang yang memiliki status Tidak Normal 16 32 4 8 20 40
gizi sangat gemuk atau bisa disebut Normal 11 22 19 38 30 60
obesitas, mereka lebih sering Total 27 54 23 46 50 100
mengkonsumsi makanan yang tinggi p-value 0,003
lemak dan karbohidrat dibandingkan
dengan yang mengandung mineral, Berdasarkan tabel 3, kejadian
protein, dan vitamin. Asupan zat besi anemia paling banyak terjadi pada remaja
yang merupakan salah satu penyebab yang memiliki lama menstruasi tidak
anemia pada setiap orang berbeda-beda. normal dengan persentase sebesar 32%
Kebutuhan zat besi sangat bergantung dan dari hasil analisis hubungan lama
dengan berat badan seseorang, di mana menstruasi dengan kejadian anemia
setiap penambahan 1 kilogram berat dengan uji chi square didapatkan p-value
badan maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,003 < 0,05 yang berarti H0
kebutuhan zat besi sebanyak 35 – 45 mg ditolak, sehingga terdapat hubungan
(18). antara lama menstruasi dengan kejadian
Hasil penelitian ini sejalan dengan anemia pada remaja putri di SMP Negeri
hasil penelitian Pou, dkk (2015) yang 4 Banjarbaru. Hal tersebut dapat terjadi
menyatakan tidak ada hubungan antara dikarenakan responden yang memiliki
status gizi dengan kejadian anemia pada
5
Abdul Basith Dkk, Faktor-Faktor Kejadian Anemia...
lama menstruasi tidak normal akan yang berarti H0 ditolak, sehingga terdapat
mengalami lebih banyak kehilangan hubungan antara panjang siklus
darah saat menstruasi dari pada menstruasi dengan kejadian anemia pada
responden yang memiliki lama remaja putri di SMP Negeri 4 Banjarbaru.
menstruasi yang normal. Lamanya proses Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan
menstruasi akan mempengaruhi jumlah panjang siklus menstruasi yang tidak
sel darah merah di dalam tubuh, semakin normal menyebabkan remaja putri lebih
lama proses menstruasi maka semakin banyak kehilangan darah dibandingkan
banyak darah yang keluar, yang mana hal dengan remaja yang memiliki panjang
ini dapat menyebabkan masalah anemia siklus menstruasi yang normal (23).
pada perempuan (1).
Lama menstruasi pada remaja Tabel 4. Analisis Hubungan Panjang Siklus
sangat dipengaruhi oleh kondisi tubuh Menstruasi dengan Kejadian
remaja tersebut, beberapa kondisi yang Anemia Pada Remaja Putri di SMP
dapat mempenaruhi lama menstruasi Negeri 4 Banjarbaru Bulan
pada remaja putri adalah seperti Desember Tahun 2016 (n=50).
Status Anemia
kelelahan karena padatnya aktivitas dan Panjang
pengaruh stres yang tinggi, yang mana Tidak Total
Siklus Anemia
stres nantinya dapat mempengaruhi Anemia
Menstruasi
hormon yang ada dalam tubuh dan dapat n % n % n %
menyebabkan masalah menstruasi pada Tidak Normal 18 36 6 12 24 48
wanita (21). Lama menstruasi dapat Normal 9 18 17 34 26 52
dipengaruhi oleh banyak hal, seperti Total 27 54 23 46 50 100
makanan yang dikonsumsi dan aktifitas p-value 0,004
fisik faktor hormon dan enzim didalam
tubuh, masalah dalam vaskular serta Hasil penelitian ini searah dengan
faktor genetik (keturunan) (11). hasil penelitian Wahyuningsih dan Astuti
Penelitian Yulaeka (2015) (2012) dimana terdapat hubungan antara
menunjukkan hal yang sama dimana kadar hemoglobin dengan keteraturan
terdapat hubungan antara lama siklus menstruasi (24). Hasil penelitian
menstruasi dengan kejadian anemia pada Khikmawati dan Setyowati (2012)
remaja putri (17). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara kadar
Febrianti, dkk (2013) menunjukkan hal hemoglobin dengan siklus menstruasi
yang serupa dimana terdapat hubungan dengan kekuatan korelasi sedang dan
antara lama haid dengan kejadian anemia arah korelasi berpola negatif, artinya
(22). semakin rendah kadar hemoglobin
semakin panjang siklus menstruasinya
Hubungan Panjang Siklus Menstruasi (25).
dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri di SMP Negeri 4 Hubungan Tingkat Pendidikan Orang
Banjarbaru Tua dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri di SMP Negeri 4
Berdasarkan tabel 4, kejadian Banjarbaru
anemia paling banyak terjadi pada remaja
yang memiliki panjang siklus menstruasi Berdasarkan tabel 5, kejadian
tidak normal dengan persentase sebesar anemia paling banyak terjadi pada remaja
36% dan dari hasil analisis hubungan yang memiliki orang tua(ibu) yang
panjang siklus menstruasi dengan berpendidikan rendah dengan persentase
kejadian anemia dengan uji chi square sebesar 42%. Hasil analisis hubungan
didapatkan p-value sebesar 0,003 < 0,05
6
Dunia Keperawatan, Volume 5, Nomor 1, Maret 2017: 1-10
tingkat pendidikan orang tua (ibu) dengan untuk menerima dan menyesuaikan diri
kejadian anemia dengan uji fisher exact dengan hal-hal yang baru, hal tersebut
didapatkan p-value sebesar 0,000 < 0,05 yang memungkinkan orang yang
yang berarti H0 ditolak, sehingga terdapat berpendidikn tinggi mengetahui serta
hubungan antara tingkat pendidikan menyadari cara memelihara kesehatan
orang tua (ibu) dengan kejadian anemia dirinya dan keluarganya (26).
pada remaja putri di SMP Negeri 4 Hasil penelitian ini sejalan dengan
Banjarbaru. hasil penelitian Sondey, dkk (2016) yang
menyatakan terdapat hubungan antara
Tabel 5. Analisis Hubungan Tingkat anemia dengan pendidikan orang tua
Pendidikan Orang Tua Dengan (27). Hasil penelitian Martini (2015) juga
Kejadian Anemia Pada Remaja menunjukkan adanya hubungan
Putri di SMP Negeri 4 Banjarbaru pendidikan ibu dengan kejadian anemia
Bulan Desember Tahun 2016 (28).
(n=50).
Status Anemia
Tingkat Hubungan Tingkat Pendapatan Orang
Tidak Total
Pendidikan Anemia Tua Dengan Kejadian Anemia Pada
Anemia
Orang Tua Remaja Putri di SMP Negeri 4
n % n % n %
Banjarbaru
Pendidikan
21 42 5 10 26 52
Rendah
Tabel 6. Analisis Hubungan Tingkat
Pendidikan Pendapatan Orang Tua Dengan
5 10 13 26 18 36
Menengah Kejadian Anemia Pada Remaja
Pendidikan Putri di SMP Negeri 4 Banjarbaru
1 2 5 10 6 12 Bulan Desember Tahun 2016
Tinggi
Total 27 54 23 46 50 100 (n=50).
Status Anemia
p-value 0,000 Tingkat
Tidak Total
Pendapatan Anemia
Anemia
Orang tua (ibu) yang Orang Tua
n % n % n %
berpendidikan tinggi akan lebih
memperhatikan pola makan anaknya Dibawah UMR
26 52 2 4 28 56
dikarenakan mereka mengetahui asupan kota Banjarbaru
nutrisi yang diperlukan oleh anaknya. Diatas UMR kota
1 2 21 42 22 44
Semakin tinggi tingkat pendidikan Banjarbaru
seorang ibu maka akan semakin baik cara Total 27 54 23 46 50 100
ibu mendidik dan merawat anaknya, p-value 0,064
dikarenakan orang tua yang
berpendidikan tinggi tidak akan langsung Berdasarkan tabel 6, kejadian
menerima apa yang dikatakan orang, anemia paling banyak terjadi pada remaja
mereka akan berpikir secaara logis untuk yang memiliki orang tua yang memiliki
menentukan setiap tindakan yang akan tingkat pendapatan rendah (dibawah
mereka ambil (26). UMR kota Banjarbaru) dengan
Keluarga yang memiliki pendidikan persentase sebesar 52%. Hasil analisis
yang tinggi dapat lebih mudah menerima hubungan tingkat pendapatan orang tua
dan memilih informasi yang berguna bagi dengan kejadian anemia dengan uji chi
dirinya dan keluarganya, serta dapat square didapatkan p-value sebesar 0,000
mengaplikasikannya kedalam kehidupan < 0,05 yang berarti H0 ditolak, sehingga
sehari-hari (10). Orang yang memiliki terdapat hubungan antara tingkat
pendidikan yang tinggi akan mudah pendapatan orang tua dengan kejadian
7
Abdul Basith Dkk, Faktor-Faktor Kejadian Anemia...
8
Dunia Keperawatan, Volume 5, Nomor 1, Maret 2017: 1-10
7. Smeltzer SC, Bare BG, Hinkle JL, 16. Djafar F. Jurnal pendidikan islam.
Cheever KH. Brunner & Suddarth's: Pengaruh kondisi sosial ekonomi
Textbook of medical-surgical orang tua terhadap motivasi belajar
nursing. 12th ed. Philadelphia: anak. 2014; 2(1): p. 1-13.
Lippincott William & Wilkins; 2010.
17. Yulaeka. Hubungan status gizi dan
8. Oehadian A. Continuing medical lama menstruasi dengan kejadian
education. Pendekatan klinis dan anemia pada siswi di SMK perintis 29
diagnosis anemia. 2012; 39(6): p. ungaran kabupaten tahun 2015.
407-412. 2015;: p. 1-9.
9
Abdul Basith Dkk, Faktor-Faktor Kejadian Anemia...
10