Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang sudah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami semua. Sholawat
serta salam semiga selalu tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing dan menuntun umatnya ke jalan yang benar yang
diridhoi Allah SWT sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Tugas Mata
Kuliah Ekonomi Kota yang berjudul Konsep ekonomi Konvensional, Syariah,
dan Kapitalis.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen Perencanaan
Wilayah Kota Universita Jember Bapak Mirtha Firmansyah S.T, M.T yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan makalah ini. Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah
ini dapat disusun dengan baik.
Makalah ini kami buat dengan mengacu pada beberapa sumber, kami
mengucapkan terima kasih kepada sumber yang telah menjadi referensi.Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh sebab
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan laporan ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Jember, 31 Desember 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem perekonomian sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu namun penggunaannya
tidak secanggih dimasa sekarang. Dari zaman dulu hingga sekarang sistem perekonomian
memiliki perkembangan yang sangat pesat. Banyak pengembangan sistem perekenomian
yang lebih ditingkatkan untuk mendukung pencapaian kesejahteraan masing-masing.
Dari pengembangan tersebut muncullah suatu konsep-konsep perekonomian yang
digunakan sebagai dasar atau asas dalam mencapai kesuksesan ekonomi. Melalui konsep
tersebut para penggiat ekonomi mampu memosisikan dirinya agar dapat menjalankan
perekonomian dengan baik. Selain itu, konsep perekonomian yang diterapkan juga
mampu membuat perekonomian mengalami untung dan rugi. Kedua hal tersebut sudah
sangat familiar terjadi dalam suatu perekonomian. Para penggiat ekonomi tentunya selalu
mempertimbangkan untung rugi serta kesesuaian konsep yang diterapkan dalam
perekonomian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Konsep perekonomian yang dijalankan di seluruh dunia tentu saja berbeda-beda,
diseseuaikan dengan keadaan. Oleh karena itu, munculnya konsep-konsep perekonomian
di dunia yang begitu banyak ini dikarenakan kesesuaian penggunaan konsep
perekonomian di berbagai negara. Tapi, tak jarang konsep perekonomian di negara satu
dengan negara lain memiliki persamaan.
Dalam perkembangannya di Dunia, konsep ekonomi yang paling sering dijumpai
adalah konsep ekonomi konvensional dan ekonomi kapitalis. Konsep ekonomi kapitalis
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan sumber daya yang terbatas. Untuk
mencapai ekonomi kapitalis banyak dukungan yang mendorong kemajuan ekonomi ini
salah satunya adalah nilai-nilai kebebasan yang guna memperoleh serta memenuhi
kebutuhan. Namun, secara tidak langsung kebebasan ini berdampak negatif seperti
persaingan sesama. Persaingan yang diakibatkan nilai kebebasan ini membawa
kecenderungan pada sistem ekonomi kapitalis seperti : Kebebasan memiliki harta benda
secara perorangan, kebebebasan ekonomi serta persaingan bebas, dan ketimpangan
ekonomi.
Tak hanya itu, konsep perekonomian juga terdapat konsep ekonomi islam atau
yang disebut sebagai ekonomi syariah. Ekonomi syariah berprinsipkan kaidah-kaidah
Islam. Konsep ini bertujuan semata-mata untuk beribadah, sehingga konsep
mengedepankan kesejahteraan serta kemaslahatan ummat. Dalam ekonomi syariah
terdapat prinsip serta karakteristik tertentu yang berbeda dengan konsep ekonomi
kapitalis. Ekonomi syariah juga tidak mempunyai batasan dalam penerapannya selagi
tidak melaggar syariat-syariat islam. Sehingga ekonomi syariah tidak membatasi
seseorang dalam menjalankan perkenomian. Ekonomi syariah sering dijumpai dalam
negara-negara islam seperti negara timur-tengah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja ruang lingkup Ekonomi Konvensional?
2. Apa saja ruang lingkup Ekonomi Kapitalis?
3. Apa saja ruang lingkup Ekonomi Syariah?
4. Apa perbandingan Ekonomi Konvensional, Ekonomi Kapitalis, dan Ekonomi
Syariah?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui ruang lingkup ekonomi konvensional
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ekonomi kapitalis
3. Untuk mengetahui ruang lingkup ekonomi syariah
4. Untuk mengetahui perbandingan ekonomi konvensional, ekonomi kapitalis, dan
ekonomi syariah
BAB II
PEMBAHASAN
1. EKONOMI KONVENSIONAL

A. PENGERTIAN EKONOMI KONVENSIONAL


Ekonomi konvesional merupakan sistem aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan
produksi, distribusi, dan pertukanan yang berbentuk jasa, barang maupun konsumsi.
Ekonomi konvensional sendiri ladir dari sebuah pemikiran manusia yang dimana
pemikiran tersebut tentu saja bias berubah dan cenderung mengabaikan aspek etika dan
moral tergantung tempat dan orang yang melakukan kegiatan ekonomi konvensial
tersebut. Konsep ini memandang uang sebagai alat tukar dan modal. Dalam pandangan
ekonomi barat dianggap sebagai flow concept dalam konsep Irving Fischer uang (modal)
dan stock concept dalam konsep Cambrige school (Marshall-Pigou). Ekonomi
konvensional bersifat memprioritaskan kepentingan seseorang atau keompok atas
kepentingan yang dimiliki pelaku ekonomi tersebut.

B. KONSEP PENGGUNAAN EKONOMI


John F Kennedy pada tahun 15 Mac 1962 deklarasi di dalam Dewan Kongres
menegaskan ‘Konsumen, menurut definisi, termasuk kita semua ... Mereka adalah
kelompok ekonomi terbesar, yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh hampir setiap
keputusan ekonomi publik dan swasta’ yang bisa didefinisikan tiap orang yang memiliki
barang yang diinginkan dari pasaran lalu digunakan untuk dirinya atau orang lain. Dalam
pandangan ekonomi konvensional, pengguaan barangan lebih mengutamakan akan
keinginan manusia untuk mendapatkan sesuatu. Sistem ekonomi konvensional biasa di
gunakan oleh pemerintah dengan sistem pendapatan seperti pajak, bea cukai dan lain
sebagainya.

C. CIRI-CIRI EKONOMI KONVENSIONAL


1. Hukum Positif sebagai Dasar Hukum
Dalam sistem ekonomi tentu dasar hukum menjadi pedoman untuk pelaksanaan serta
acuan yang akan digunakan untuk menjalakan ekonomi tenpa bertentangan dengan
apapun. Ekonomi Konvensional menggunakan dasar hukum positif dimana jika
dalam pelaksanaannya bersifat positif atau menguntungkan maka diperbolehkan.
Seperti halnya sistem pembiayaan berdasarkan UU perbankan, dimana setiap
pengajuan usaha memiliki nilai yang menguntungkan makan pembiayaan akan
diberikan dan hal tersebut bias dianggap sebagai kemajuan dalam perekonomian
negara.

2. Hak Bebas Melakukan Ekonomi


Ekonomi Konvensional menjamin semua individu supaya dapat melakukan kegiatan
ekonomi. Setiap individu yang melakukan kegiatan ekonomi diharapkan
melaksakannya secarau legal dengan endapatkan surat perizinan serta dapat
mengembangkan usaha ekonomi yang dikelolanya. Dengan demikian setiap individu
dapat mengembangkan kreatifitas dalam bentuk persaingan bersih dan baik di bidang
ekonomi.
3. Campur Tangan Pemerintah Terhadap Kegiatan Ekonomi
Konflik dalam perekonomian sangat mudah terpicu apalagi dalam pelaksanaannya
melibatkan banyak golongan dan tingkatan masyarakat dalam kegiatannya. Konflik
yang biasa terjadi adalah konflik yang dimana masyarakat bawah yang mel
akukan kegiatan ekonomi akan merasa tertindas dengan kelompok yang lebih
berkuasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem konvensional dibuat
supaya pemerintah dibatasi ikut campur dalam urusan ekonomi kemasyarakatan
supaya kegiatan tetap berjalan, serta karena tidak adanya pelaku yang dapat berpihak
pada kubu netral untuk menjadi penengah seperti pihak berwajib.

4. Mesin Produksi
Dalam melaksakan kegiatan ekonomi dibutuhkan alat untuk yang bisa memproduksi
sebuah produksi yang dimana produk tersebut diinginkan oleh konsumen. Dikatakan
bahwa ekonomi konvensional adalah ekonomi dimana kegiatan pelaksanaannya
berada pada kebebasan semua individu dalam melaksanakannya. Dengan demikian
semua peralatan untuk mewujudkan kegiatan usaha tersebut menjadi kepemilikan dari
individu yang melaksanakan kegiatan ekonomi tersebut bukan kelompok.

5. Kegiatan Konsumsi, Distribusi, dan Produksi Berdasarkan Keuntungan


Dalam kegiatan ekonomi tentu keuntungan adalah hal utama sebagai dasar dan tujuan
melaksanakan kegiatan ekonomi. Hal penting dalam ekonomi difokuskan untuk
mendapatkan laba yang besar dan optimal. Bisa dianggap bahwa kegiatan ekonomi
difokuskan pada hasil daripada prosesnya.

6. Persaingan Bebas
Banyak pelaku ekonomi yang terlibat dalam kegiatan perekonomian yang
mengharuskan semua pelaku memutar penjualan ekonomi dengan tepat. Seperti
halnya dalam menjualkan produk dengan jenis yang sama maka diperlukannya cara
supaya produk tersebut diminati lebih banyak dari produk sejenisnya. Dengan adanya
persaingan bebas ini prekonomian akan menuju kearah yang positif dan
mengharuskan pelakuknya berusaha dengan berfikir kreatif.

7. Ketersediaan Modal
Modal menjadi penggerak dalam usaha menjalankan kegiatan ekonomi. Masyarakat
harus membiasakan mampu mengorbankan sedikit saja hal yang diperlukan untuk
mendapat keuntungan yang lebih besar. Jika sebuah investasi mampu melebihi nilai
serta menggantikan modal yang telah dikeluarkan maka pelaku ekonomi akan
mendapatkan keuntungan serta di harap dapat meningkatkan kesejahteraan
perekonomian.

8. Bentuk Harga di Pasar


Konsep konvensional memiliki harga yang ditentukan dalam pemasarannya mulai
dari harga produksi, ditentukan oleh seorang produsen yang telah menganggung biaya
produksi. Harga distribusi merupakan proses antara produk yang akan dengan
konsumen yang menginginkan produk tersebut. Harga Konsumsi merupakan
kesepatan akhir yang dimana produk yang diinginkan konsumen telah terbeli dan
mendapat kesepakatan antara pihak konsumen dengan produsen yang biasa dilakukan
dengan cara tewar menawar.

9. Kehadiran Pasar Bebas


Pasar merupakan tempat yang sering kali terjadi kegiatan perekonomian. Pasar bebas
biasa menjadi tempat terjadinya ekonomi konvensional dimana penjual biasa menjual
produk dagangannya dengan jumlah yang banyak tanpa mempengaruhi nilai harga
yang lainnya. Di dalam pasar bebas pemerintah tidak dapat mempengaruhi proses
transaksi sehingga penjual dan pembeli bebas melakukan transaksi.

10. Mudah Memperoleh Pinjaman


Memperoleh pinjaman dalam melakukan usaha akan mudah dibarikan seperti
pinjaman dana untuk. Dengan banyaknya bank yang menggunakan konsep
konvensional akan banyak pula penyedia pinjaman dan lembaga pinjam dana
konvensional.

D. TUJUAN EKONOMI KONVENSIONAL


Dengan adanya konsep ekonomi konvensional dari pemikiran manusia yang telah
mengubah konsep ekonomi lain tentu memiliki tujuan yang lebih mendukung dalam
menjalankan kegiatan ekonomi.

1. Manusia dapat memiliki keinginan atau motivasi kegiatan ekonomi dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya terutama kebutuhan seperti finansial dan segal bentuk yang
diperlukan dalam kehidupan.
2. Kegiatan ekonomi dimana konsep mendapatkan finansial lebih banyak dari pada
modal yang dikorbankan tentu akan dianggap paling bermanfaat bagi pelaku kegiatan
ekonoomi dan masyarakat sekitar yang pada akhrinya akan menjalankan sistem
ekonomi suatu masyarakat disana.
3. Pelaku ekonomi lebih memiliki pemikiran yang rasional serta perilaku kompetitif
dalam melakukan persaingan didalam kegiatan ekonomi, sehingga masyarakat
mengharuskan membentuk sikap memotifasi diri sendiri untuk bersaing dengan
bersih.
4. Nilai konsumsi masyarakat yang semakin tinggi maka tingkat belanja yang akan
terjadi juga akan semakin besar, dengan demikian kemajuan masyarakat dalam
bidang ekonomi meningkat dan dapat berjalan dengan lancer serta mampu
merangsang ekonomi yang lebih besar nantinya.
2. EKONOMI KAPITALIS
A. PENGERTIAN EKONOMI KAPITALIS
Ekonomi Kapitalis merupakan sistem ekonomi yang ditandai dengan hak milik
pribadi atau privat berupa berbagai alat produksi, jalur distribusi, dan pemanfaatan
kondisi bisnis yang dapat menguntungkan dalam persaingan yang kompetitif. Kapital
sendiri bisa disebut sebagai sistem ekonomi yang dijalankan langsung oleh pemilik
pribadi dalam ekonomi pasar dengan tujuan memperoleh keuntungan. Para ahli
berpendapat bahwa ekonomi kapitalis bersal dari pemikiran Adam Smith pada abad
ke 17 sebagai dasar sistem ekonomi kapitalis.
Karena bersifat pribadi, sistem ekonomi kapitalis dijalankan berdasarkan keinginan
dari Pemilik mulai dari penjualan, distribusi, dan produksi diatur secara langung oleh
pemilik usaha. Campur tangan pemerintah didalam konsep eekonomi kapitalis sangat
sedikit, melihat perkembangan ekonomi yang dilakukan secara mandiri akan
membangun potensi pertumbuhan masyarakat kearah yang lebih baik. Pada konsep
ini terdapat kebebasan dalam mengelolah sebuah usaha ekonomi sehingga dapat
dikatakn antar individu yang bersaing mendapatkan keuntungan dari proses
berkompetisi, sedangkan pemerintah hanya berperan sebagai pengawas dalam
perekonomian.
B. KONSEP PENGGUNAAN EKONOMI
Dalam pelaksaan ekonomi kapitalis terdapat sistem yang dijalankan sesuai dengan
konsep ekonomi kapitallis itu sendiri. Sistem tersebut dianggap sebagai landasan
dalam menjalankan ekonomi kapitalis yang disebut sebagai pilar.
1. Hak Milik Swasta
Hak kepemilikan atas properti atas kekayaan pada sistem ekonomi memiliki
tujuan supaya setiap pengusaha menghasilkan keuntungan atas usaha yang telah
dilakukannya seperti mengadakan perjanjian, pertukaran, dan kerjasama yang
bersifat legal tanpa ada campur tangan dari penguasa daerah atau pemerintah.
Dengan adanya sistem hak milik setiap individu mendapatka perangsang untuk
menghasilkan keuntungan yang akan digunakan dalam memenuhi kebutuhan
hidup maupun keinginnan pribadi. Dengan adanya perangsang dalam
menjalankan ekonomi, aktifitas dalam melaksanakannya dapat dijalankan dengan
sangat efisien dan produktif, secara tidak langsung akan memberikan dampak
kemajuan pendapatan kekayaan serta dapat mewariskannya apabila telah
meninggal dunia.
2. Dibina dari Jauh
Untuk bisa mencapai hal terbaik dalam bermasyarakat untuk setiap pelaku
ekonomi kapitalis akan mendapatkan motifasi dari berbagai peluang ekonomi
sehingga mereka dapat melakukan usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan mengorbankan biaya sekecil-kecilnya untuk
memenuhi kepuasan pribadi.
3. Kemandirian Ekonomi
Dengan tidak adanya campur tangan dari pemerintah dapat menyebabkan
munculnya prinsip individual dan kebebasan dalam menjalankan ekonomi. Tetapi
pemerintah bukan berarti tidak mendapatkan peran sama sekali melainkan
menjadi pengawas dalam pelaksanaannya serta beberapa aktifitas tertentu seperti
pengawasan pelaksanaan dan pelanggaran aturan yang telah ditetapkan.
4. Persaingan bebas
Persaingan bebas bisa dikatakan sebagai strategi atau mekanisme yang digunakan
dalam menjalankan ekonomi. Persaingan yang terjadi antara penjual dengan
produk yang sama dalam upaya menarik minat dari konsumen untuk membeli
produknya yang dilakukan antara pedangan, selain dalam menjualkan produk juga
ada persaingan dalam mendapatkan serta mempekerjakan karyawan berkompeten
sesuai usaha ekonomi yang dijalankan. Bahan baku yang dugunakan untuk
membuat produk, jalur penjualan serta sumberdaya untuk mendapatkan
keuntungan.

C. KERANGKA DASAR SISTEM EKONOMI KAPITALIS


1. Kelangkaan Sumber Ekomoni
Kealngkaan sumber ekonomi dapat disebabkan kerena adanya ketidakserasian
ekonomi antara banyaknya kebutuhan manusia dengan banyaknya produk yang
dibutuhkan, sehingga pengusaha berusaha membuat sebanyak-banyaknya produk
yang dibutuhkan supaya kebutuhan mausia yang tidak terhitung banyaknya dapat
diperkecil kebutuhan manusia.
Dengan adanya keterbatasan dan kelangkaan sumber ekonomi, para pelaku
ekonomi kapitalis memahami 3 permasalahn yang harus dipecahkan
 Apa yang harus diproduksi dan berapa banyak?
Pertanyaan ini berkaitan dengan jenis produk yang akan di produksi, entah barang
atau jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mausia serta berkaitan
dengan banyaknya yang dibutuhkan dengan kemempuan beli konsumen kepada
produsen dari produk yang ditawarkan
 Bagaimana cara memproduksinya?
Permasalahan ini berkaitan dengan teknik dan proses menciptakan produk yang
diinginkan. Bagaimana menyatukan faktor produksi untuk menciptakan hasil yang
maksimal dan output yang optimal.
 Bagaimana produk tersebut di distribusikan dan untuk siapa?
Untuk pertanyaan ini, pakar ekonomi kapitalis memperjelas dengan masalah
penerapan harga yang dipasang dalam produk untuk menentukan produksi-
konsumsi-distribusi.
Walupun masalah tersebut akan teratasi dengan membenturkan permintaan dan
kebutuhan manusia. Namun kebutuhan manusia yang timbul dari beberapa faktor,
tingkat produksi secara rill bukan menjadikan prinsip menciptakan produk dengan
jumlah sebanyak-banyaknya (kuantitas) sehingga merusak keseimbangan pasar
tetapi cara untuk menyelesaikannya yaitu meningkatkan jumlah produk yang
diciptakan dengan mengejar pertumbuhan ekonomi ssebesar-besarnya.
2. Penilaian Barang (vaule)
Nilai merupakan sistem untuk melihat seberapa baik suatu barang dan jasa serta
melihat fungi dari produk yang ditawarkan, dan menentukan kemampuan
produsen dan konsumen. Dalam penilaian barang atau jasa terdapat 2 kategori
yang bisa dikunakan sebagai penentu yaitu berkaitan dengan nilai kegunaan
barang (utility vaule), dan barang atau jasa yang memiliki keterkaitan nilai suatu
produk terhadap produk lainnya yang berupa nilai tukar (exchange vaule).
 Nilai Guna dalam sistem ekonomi kapitalis dianggap sebagai nilai kepuasan
atau nilai guna dari produk yang didapatkan konsumen dari menggunakan
produk tersebut sehingga dapat mengukur nilai kepuasan produk.
 Nilai Tukar menurut kapitalisme didefinisikan sebagai bobot tukar suatu
barang dengan menilai barang lainnya. Uang bisa disebut sebagai alat tukar
dalam transaksi secara efisien, sehingga pertemmuan antara barang dengan
uang disebut harga. Dengan demikian harga merupakan sebutan nilai tukar
suatu barang. Atau bisa dianggap bahwa nolai tukat adalah penisbatan nilai
tukar suatu barang dengn barang lain secara mutlak, sedangkan harga harga
merupakan penisbatan nilai tukar dari barang dengan uang.
3. Peranan Harga Dalam Ekonomi Kapitalis
Harga mempuyai peran yang berpengaruh dalam menjalankan sistem ekonomi
kapitalis, peran dalam produk, konsumi dan distribusi.
 Peran Harga dalam Produksi
Dalam sistem ini meciptakan status kepemilikan dari barang produksi dalam
sistem ekonomi yang ditentukan dengan pengeluaran modal oleh para produsen,
sehingga dapat menyaring siapa yang berhak dan tidak berhak atas kepemilikan
produk yang telah diciptakan tersebut.
 Peran Harga dalam Konsumsi
Bidang konsumsi harga adalah alat pengendali untuk menetukan kemampuan
produsen memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen. Harga pula dapat
menentukan mekanisme siapa yang berhak mendapatkan dan siapa pula yang
tidak berhak untuk mendapatkan produk yang diinginkan.
 Peran Harga dalam Distribusi
Struktur harga digunakan sebagai sistem tawar menawar anrata produsen dengan
konsumen. Tingkatkan harga yang diputuskan oleh produsen juga akan menjadi
penentu laku atau tidak lakunya barang berdasarkan keputusan konsumen dalam
membeli barang

4. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN EKONOMI KAPITALIS


Seperti konsep ekonomi lainnya, ekonomi kapitalis merupakan konsep untuk
menjalankan bidang ekonomi yang dimana sistemnya terdapat kekurangan serta
kelebihan dari konsep ekonomi lainnya.
- Keunggulan Ekonomi Kapitalis
1. Para pelaku ekonomi kapitalis memiliki kepercayaan bahwa kebebasan
ekonomi kapitalis dapat membuat peluang untuk memenuhi segala kebutuhan
hidup.
2. Persaingan yang terjadi didalam pasar bebas mengubah tahap produksi serta
harga yang ditetapkan dalam produk pada batas wajar akan membantu
mempertahankan yang rasional antara barang dengan kebutuhan.
3. Para ahli ekonomi kapitalis beranggap bahwa apa yang dikerjakan akan
sebanding dengan banyaknya keuntungan yang didapat adalah tujuan yang
benar dalam bidang ekonomi.
- Kelemahan Ekonomi Kapitalis
1. Persaingan bebas menimbulkan kesan buruk pada masyarakat, seperti halnya
keterbatasan seseorang untuk memiliki harta lebih akan mengakibatkan
ketidak seimbangan distribusi kekayaan dalam bermasyarakat, sehingga akan
merusak sistem ekonomi. Walaupun akan memunculkan kesan semangat
untuk bersaing, bila kapasitasnya kerja terganggu makan akan menjadi
kerugian bagi pengusaha.
2. Adanya perbedaan kesempatan berbisnin majikan dengan pekerja yang
dimana pekerja hanya akan menjadi golongan bawah dan sang pemilik akan
menjadi golongan atas.
3. Sistem ekonomi kapitalis memebatasi aliran kekayaan, yang dimana
memanfaatkan seluruh keuntungan produksi dan distribusi dibawah penguasa
yang ahli.
4. Sistem ekonomi kapitalis mampu menjamin kesejahteraan pada orang
kalangan tertentu, namun juga dapat merubah sikap orang untuk
mementingkan diri sendiri.

EKONOMI SYARIAH

A. PENGERTIAN EKONOMI SYARIAH


Secara bahasa, ekonomi berasal dari Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu oikos yang berarti
rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan atau hukum. Syariah merupakan aturan-aturan
yang berlandaskan Alqur’an dan Hadits. Jadi, Ekonomi Syariah ialah kaitan pemenuhan
kebutuhan manusia yang berlandaskan dengan Al Qur’an dan Hadits.
Pemahaman mengenai pengertian ekonomi syariah dapat dilihat dari pengertian menurut
beberapa ahli sebagai berikut :
1. Khursid Ahmad : Ilmu Ekonomi Syariah adalah upaya sistematis untuk mencoba
memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan
permasalahan tersebut dari sudut pandang islam.
2. M.N. Siddiqi : Ilmu ekonomi syariah merupakan respon para pemikir muslim terhadap
tantangan-tantangan ekonomi pada masa hidup mereka, yang sumber utamanya Al Quran, As
Sunnah, Pemikiran serta pengalaman.
3. M. Akram Khan : “Ilmu Ekonomi Syariah bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia
(Falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan
partisipasi.
4. Munawar Iqbal : Ekonomi Syriah adalah sebuah disiplin ilmu yang menjadi cabang dari
syariat Islam. Dalam perspektif Islam, wahyu dipandang sebagai utama IPTEK (Mamba’ul Ilmi)
kemudian Al Quran dan Hadits dipandang sebagai sumber rujukan untuk menilai teori-teori baru
berdasarkan doktrin-doktrin ekonomi syariah.
5. S.M. Hasanuzzaman : Ilmu ekonomi syariah adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-
ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan eksplorasi
dari berbagai sumber daya, untuk memberikan kepuasaan (Statisfaction) lahir dan batin bagi
manusia serta memungkinkan mereka melaksanakan seluruh kewajiban mereka terhadap Sang
Kholiq dan masyarakat.
B. Dasar Ekonomi Syariah
- Aqidah (Tauhid)
Dalam ekonomi syariah tercakup dua hal megenai dasar aqidah yaitu : 1) ekonomi syariah
sebagai ilahiyah. 2) ekonomi syariah bersifat rabbaniyah.
Ekonomi yang bersifat ilahiyah mengacu pada ajaran tauhid uluhiyah. Tauhid uluhiyah
berimplikasi pada niat yang tulus, dimana segala pekerjaan oleh manusia adalah semata-mata
untuk beribadah kepada Allah, sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Melalui hal ini berlaku pada
semua aktivitas masyarakat tak terkecuali menjalankan aktivitas perekonomian.
Ekonomi yang bersifat Rabbaniyah mengacu pada ajaran tauhid rubbiyah, dimana tauhid
rubbiyah ini menekankan pada keesaan Allah SWT melalui segala hal yang telah diciptakan-
Nya, dengan cara meyakini bahwa Allah merupakan pencipta seisi alam semesta, pemberi rezeki,
dan Allah merupakan pengatur alam semesta.
- Syariah (Hukum)
Semua aktivitas perekonomian yang berlandaskan dengan syariat-syariat agama Islam serta
membawa kemaslahatan bagi ummat boleh dilakukan. Dengan catatan dapat menguntungkan
para penggiat ekonomi serta tidak menyalahi hukum islam dan negara.

C. Karakteristik Ekonomi Syariah


1. Semua harta merupakan kepunyaan Allah SWT serta manusia merupakan Khalifah atas
harta kekayaan.
2. Ekonomi Syariah terikat dengan Akidah, Syariat (Hukum), dan Moral
3. Ekonomi Syariah merupakan keseimbangan antara kerohaniaan dan kebendaan
4. Ekonomi Syariah menciptakan Keseimbangan antara kepentingan Individu dengan
kepentingan umum.
5. Kebebesan individu terjamin dalam ekonomi syariah
6. Negara mempunyai wewenang ikut camour dalam perekonomian syariah
7. Ekonomi syariah melarang orang yang suka kemewahan dan bersikap angkuh terhadap
hukum karena kekayaan.
8. Terdapat petunjuk Investasi tentang kriteria atau standar dalam menilai proyek investasi.
9. Zakat, Sedekah dan Waqaf
10. Larangan Riba

D. Prinsip – Prinsip Ekonomi Syariah


1. Prinsip Tauhid
2. Prinsip Keadilan
3. Prinsip Maslahat
4. Prinsip Ta’awun (Tolong – Menolong)
5. Prinsip Keseimbangan

E. Tujuan Ekonomi Syariah


Islam memiliki pandangan bahwa kebahagiaan duniawi harus diimbangi dengan kebahagiaan
akhirat. Ekonomi syariah mampu membawa tatanan untuk diraihnya kebahagian baik di dunia
maupun di akhirat. Dalam ekonomi syariah yang berlandaskan Al Quran dan hadits selalu
beriringan dengan hukum-hukum fiqih. Hukum fiqih yang dimaksud merupakan hukum
muamalah. Hukum muamalah ini berkaitan dengan transaksi perdagangan. Ekonomi syariah
merupakan tindakan individu dalam bentuk ibadah, hubungan khusus antara pencipta dengan
yang diciptakan (manusia) sebagai suatu bentuk ketakwaan.
Ekonomi syariah dimaksudkan untuk pemenuhan hak keadilan individu, tak hanya itu ekonomi
syariah juga merupakan reaksi dari banyaknya sistem ekonomi konvensional yang berkembang
sangat merajelela di negara timur tengah. Hal ini dikembangkan oleh banyak ahli hingga
membentuk suatu tatanan. Suatu tatanan tersebut selanjutnya mewujudkan pemenuhan keadilan
antar anggota masyarakat yang sesuai ajaran Islam.

F. Kelebihan Ekonomi Syariah


1. Ekonomi syariah mempunyai kebebasan bagi setiap Individu untuk membuat keputusan
Kebebasan yang dimaksud berdasarkan nilai-nilai tauhid. Kebebasan yang dimaksud mempunyai
tujuan pengoptimalan kemampuan manusia untuk bertahan hidup. Selain itu,kebebasan ekonomi
syariah juga membuat keputusan yang berhubungan dengan semua hal ekonomi tanpa paksaan
dari siapapun.
2. Hak kepemilikan individu terhadap harta dan hak untuk memilik harta
Sistem ekonomi syariah memberlakukan sistem hak kepemilikan harta serta memiliki harta
sangat diakui. Namun hal ini mempunyai syarat yang berpegang teguh pada cara-cara islam.
Cara islam mengatur kepemilikan harta atas kemaslahatan, cara ini digunakan untuk
menimbulkan saling menghormati dan menghargai antar sesama. Selain itu, cara ini juga akan
memuculkan sikap kesadaran bahwa harta merupakan titipan Allah SWT.
3. Distribusi kekayaan Islam
Islam mengajarkan untuk tidak menumpuk harta kekayaan pada sekelompok orang. Dalam islam
sangat dianjurkan untuk menyebarkan harta kekayaannya kepada semua masyarakat tanpa
terkecuali. Hal ini haruslah dipergunakan untuk kemaslahan umat.

G. Kekurangan Sistem Ekonomi Syariah


1. Perkembangan Literatur Ekonomi Islam yang melambat
2. Praktek Ekonomi Konvensional lebih dikenal masyarakat
3. Masyarakat yang masih mengedepankan matrealisme
4. Representasi Ideal Negara yang cenderung tidak ada yang menggunakan sistem ekonomi
syariah

4.PERBANDINGAN EKONOMI KONVENSIONAL, KAPITALIS DAN SYARIAH


- Aspek penerapan
Dalam aspek penerapan ekonomi syariah lebih banyak diterapkan di negara timur tengah yang
berpedoman agama islam, namun tak jarang negara yang bukan dominan islam juga menerapkan
konsep seperti ini. Sedangkan dalam ekonomi konvensional dan kapitalis diterapkan hampir di
seluruh negara. Konsep perekonomian baik syariah, konvensional maupun kapitalis memiliki
persamaan tujuan yaitu menyejahterakan rakyatnya walaupun penerapan serta dasar ekonomi
yang berbeda.
-Aspek Penilaian barang serta kepemilikan barang
Dalam ekonomi kapitalis, penilaian suatu barang dilihat dari nilai guna serta nilai tukar barang.
Nilai guna dalam ekonomi kapitalis merupakan nilai kepuasaan terhadap barang. Sedangkan nilai
tukar barang merupakan bobot tukar barang. Hampir sama dengan prinsip ekonomi
konvensional. Namun berbeda dengan ekonomi syariah, penilaian barang berdasar dengan
kepemilikan barang yang berdasarkan hak individu maupun perorangan.
BAB III
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai