Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa yang sudah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada kami semua. Sholawat
serta salam semiga selalu tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing dan menuntun umatnya ke jalan yang benar yang
diridhoi Allah SWT sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah Tugas Mata
Kuliah Ekonomi Kota yang berjudul Konsep ekonomi Konvensional, Syariah,
dan Kapitalis.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada Dosen Perencanaan
Wilayah Kota Universita Jember Bapak Mirtha Firmansyah S.T, M.T yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan makalah ini. Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah
ini dapat disusun dengan baik.
Makalah ini kami buat dengan mengacu pada beberapa sumber, kami
mengucapkan terima kasih kepada sumber yang telah menjadi referensi.Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh sebab
itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan laporan ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem perekonomian sudah terjadi sejak ribuan tahun lalu namun penggunaannya
tidak secanggih dimasa sekarang. Dari zaman dulu hingga sekarang sistem perekonomian
memiliki perkembangan yang sangat pesat. Banyak pengembangan sistem perekenomian
yang lebih ditingkatkan untuk mendukung pencapaian kesejahteraan masing-masing.
Dari pengembangan tersebut muncullah suatu konsep-konsep perekonomian yang
digunakan sebagai dasar atau asas dalam mencapai kesuksesan ekonomi. Melalui konsep
tersebut para penggiat ekonomi mampu memosisikan dirinya agar dapat menjalankan
perekonomian dengan baik. Selain itu, konsep perekonomian yang diterapkan juga
mampu membuat perekonomian mengalami untung dan rugi. Kedua hal tersebut sudah
sangat familiar terjadi dalam suatu perekonomian. Para penggiat ekonomi tentunya selalu
mempertimbangkan untung rugi serta kesesuaian konsep yang diterapkan dalam
perekonomian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Konsep perekonomian yang dijalankan di seluruh dunia tentu saja berbeda-beda,
diseseuaikan dengan keadaan. Oleh karena itu, munculnya konsep-konsep perekonomian
di dunia yang begitu banyak ini dikarenakan kesesuaian penggunaan konsep
perekonomian di berbagai negara. Tapi, tak jarang konsep perekonomian di negara satu
dengan negara lain memiliki persamaan.
Dalam perkembangannya di Dunia, konsep ekonomi yang paling sering dijumpai
adalah konsep ekonomi konvensional dan ekonomi kapitalis. Konsep ekonomi kapitalis
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan sumber daya yang terbatas. Untuk
mencapai ekonomi kapitalis banyak dukungan yang mendorong kemajuan ekonomi ini
salah satunya adalah nilai-nilai kebebasan yang guna memperoleh serta memenuhi
kebutuhan. Namun, secara tidak langsung kebebasan ini berdampak negatif seperti
persaingan sesama. Persaingan yang diakibatkan nilai kebebasan ini membawa
kecenderungan pada sistem ekonomi kapitalis seperti : Kebebasan memiliki harta benda
secara perorangan, kebebebasan ekonomi serta persaingan bebas, dan ketimpangan
ekonomi.
Tak hanya itu, konsep perekonomian juga terdapat konsep ekonomi islam atau
yang disebut sebagai ekonomi syariah. Ekonomi syariah berprinsipkan kaidah-kaidah
Islam. Konsep ini bertujuan semata-mata untuk beribadah, sehingga konsep
mengedepankan kesejahteraan serta kemaslahatan ummat. Dalam ekonomi syariah
terdapat prinsip serta karakteristik tertentu yang berbeda dengan konsep ekonomi
kapitalis. Ekonomi syariah juga tidak mempunyai batasan dalam penerapannya selagi
tidak melaggar syariat-syariat islam. Sehingga ekonomi syariah tidak membatasi
seseorang dalam menjalankan perkenomian. Ekonomi syariah sering dijumpai dalam
negara-negara islam seperti negara timur-tengah.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja ruang lingkup Ekonomi Konvensional?
2. Apa saja ruang lingkup Ekonomi Kapitalis?
3. Apa saja ruang lingkup Ekonomi Syariah?
4. Apa perbandingan Ekonomi Konvensional, Ekonomi Kapitalis, dan Ekonomi
Syariah?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui ruang lingkup ekonomi konvensional
2. Untuk mengetahui ruang lingkup ekonomi kapitalis
3. Untuk mengetahui ruang lingkup ekonomi syariah
4. Untuk mengetahui perbandingan ekonomi konvensional, ekonomi kapitalis, dan
ekonomi syariah
BAB II
PEMBAHASAN
1. EKONOMI KONVENSIONAL
4. Mesin Produksi
Dalam melaksakan kegiatan ekonomi dibutuhkan alat untuk yang bisa memproduksi
sebuah produksi yang dimana produk tersebut diinginkan oleh konsumen. Dikatakan
bahwa ekonomi konvensional adalah ekonomi dimana kegiatan pelaksanaannya
berada pada kebebasan semua individu dalam melaksanakannya. Dengan demikian
semua peralatan untuk mewujudkan kegiatan usaha tersebut menjadi kepemilikan dari
individu yang melaksanakan kegiatan ekonomi tersebut bukan kelompok.
6. Persaingan Bebas
Banyak pelaku ekonomi yang terlibat dalam kegiatan perekonomian yang
mengharuskan semua pelaku memutar penjualan ekonomi dengan tepat. Seperti
halnya dalam menjualkan produk dengan jenis yang sama maka diperlukannya cara
supaya produk tersebut diminati lebih banyak dari produk sejenisnya. Dengan adanya
persaingan bebas ini prekonomian akan menuju kearah yang positif dan
mengharuskan pelakuknya berusaha dengan berfikir kreatif.
7. Ketersediaan Modal
Modal menjadi penggerak dalam usaha menjalankan kegiatan ekonomi. Masyarakat
harus membiasakan mampu mengorbankan sedikit saja hal yang diperlukan untuk
mendapat keuntungan yang lebih besar. Jika sebuah investasi mampu melebihi nilai
serta menggantikan modal yang telah dikeluarkan maka pelaku ekonomi akan
mendapatkan keuntungan serta di harap dapat meningkatkan kesejahteraan
perekonomian.
1. Manusia dapat memiliki keinginan atau motivasi kegiatan ekonomi dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya terutama kebutuhan seperti finansial dan segal bentuk yang
diperlukan dalam kehidupan.
2. Kegiatan ekonomi dimana konsep mendapatkan finansial lebih banyak dari pada
modal yang dikorbankan tentu akan dianggap paling bermanfaat bagi pelaku kegiatan
ekonoomi dan masyarakat sekitar yang pada akhrinya akan menjalankan sistem
ekonomi suatu masyarakat disana.
3. Pelaku ekonomi lebih memiliki pemikiran yang rasional serta perilaku kompetitif
dalam melakukan persaingan didalam kegiatan ekonomi, sehingga masyarakat
mengharuskan membentuk sikap memotifasi diri sendiri untuk bersaing dengan
bersih.
4. Nilai konsumsi masyarakat yang semakin tinggi maka tingkat belanja yang akan
terjadi juga akan semakin besar, dengan demikian kemajuan masyarakat dalam
bidang ekonomi meningkat dan dapat berjalan dengan lancer serta mampu
merangsang ekonomi yang lebih besar nantinya.
2. EKONOMI KAPITALIS
A. PENGERTIAN EKONOMI KAPITALIS
Ekonomi Kapitalis merupakan sistem ekonomi yang ditandai dengan hak milik
pribadi atau privat berupa berbagai alat produksi, jalur distribusi, dan pemanfaatan
kondisi bisnis yang dapat menguntungkan dalam persaingan yang kompetitif. Kapital
sendiri bisa disebut sebagai sistem ekonomi yang dijalankan langsung oleh pemilik
pribadi dalam ekonomi pasar dengan tujuan memperoleh keuntungan. Para ahli
berpendapat bahwa ekonomi kapitalis bersal dari pemikiran Adam Smith pada abad
ke 17 sebagai dasar sistem ekonomi kapitalis.
Karena bersifat pribadi, sistem ekonomi kapitalis dijalankan berdasarkan keinginan
dari Pemilik mulai dari penjualan, distribusi, dan produksi diatur secara langung oleh
pemilik usaha. Campur tangan pemerintah didalam konsep eekonomi kapitalis sangat
sedikit, melihat perkembangan ekonomi yang dilakukan secara mandiri akan
membangun potensi pertumbuhan masyarakat kearah yang lebih baik. Pada konsep
ini terdapat kebebasan dalam mengelolah sebuah usaha ekonomi sehingga dapat
dikatakn antar individu yang bersaing mendapatkan keuntungan dari proses
berkompetisi, sedangkan pemerintah hanya berperan sebagai pengawas dalam
perekonomian.
B. KONSEP PENGGUNAAN EKONOMI
Dalam pelaksaan ekonomi kapitalis terdapat sistem yang dijalankan sesuai dengan
konsep ekonomi kapitallis itu sendiri. Sistem tersebut dianggap sebagai landasan
dalam menjalankan ekonomi kapitalis yang disebut sebagai pilar.
1. Hak Milik Swasta
Hak kepemilikan atas properti atas kekayaan pada sistem ekonomi memiliki
tujuan supaya setiap pengusaha menghasilkan keuntungan atas usaha yang telah
dilakukannya seperti mengadakan perjanjian, pertukaran, dan kerjasama yang
bersifat legal tanpa ada campur tangan dari penguasa daerah atau pemerintah.
Dengan adanya sistem hak milik setiap individu mendapatka perangsang untuk
menghasilkan keuntungan yang akan digunakan dalam memenuhi kebutuhan
hidup maupun keinginnan pribadi. Dengan adanya perangsang dalam
menjalankan ekonomi, aktifitas dalam melaksanakannya dapat dijalankan dengan
sangat efisien dan produktif, secara tidak langsung akan memberikan dampak
kemajuan pendapatan kekayaan serta dapat mewariskannya apabila telah
meninggal dunia.
2. Dibina dari Jauh
Untuk bisa mencapai hal terbaik dalam bermasyarakat untuk setiap pelaku
ekonomi kapitalis akan mendapatkan motifasi dari berbagai peluang ekonomi
sehingga mereka dapat melakukan usaha dengan tujuan mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya dengan mengorbankan biaya sekecil-kecilnya untuk
memenuhi kepuasan pribadi.
3. Kemandirian Ekonomi
Dengan tidak adanya campur tangan dari pemerintah dapat menyebabkan
munculnya prinsip individual dan kebebasan dalam menjalankan ekonomi. Tetapi
pemerintah bukan berarti tidak mendapatkan peran sama sekali melainkan
menjadi pengawas dalam pelaksanaannya serta beberapa aktifitas tertentu seperti
pengawasan pelaksanaan dan pelanggaran aturan yang telah ditetapkan.
4. Persaingan bebas
Persaingan bebas bisa dikatakan sebagai strategi atau mekanisme yang digunakan
dalam menjalankan ekonomi. Persaingan yang terjadi antara penjual dengan
produk yang sama dalam upaya menarik minat dari konsumen untuk membeli
produknya yang dilakukan antara pedangan, selain dalam menjualkan produk juga
ada persaingan dalam mendapatkan serta mempekerjakan karyawan berkompeten
sesuai usaha ekonomi yang dijalankan. Bahan baku yang dugunakan untuk
membuat produk, jalur penjualan serta sumberdaya untuk mendapatkan
keuntungan.
EKONOMI SYARIAH