Anda di halaman 1dari 24

IMMUNOMODULATOR

Suatu substansi alamiah or sintetis yang


dapat membantu mengatur keseimbangan
sistem imun  dapat respon imunitas,
disebut juga Biological response modifiers
PENGGUNAAN IMUNOMODULATOR

Secara luas digunakan


Direkomendasikan pada untuk pengobatan
penderita gangguan penderita penyakit kronis
untuk memperbaiki
sistem imun
sistem imun

Misalnya: diberikan pada seseorang yang telah diberi obat


antibiotik dan antivirus jangka panjang
Imunodepresan / imunosupresan:
Substansi yg dapat menekan/menormalkan respon imun yang berlebihanh,
seperti post transplantasi, autoimun, Rhesus Incompatible

Imunostimulan:
Substansi yang dapat menstimulir respon imun, dgn aktivitas sel NK, sel
T, dan Macrofage. Dan menstimulasi sekresi interferon, interlekuin pada sel
imun.
IMUNOSTIMULAN
Imunostimulan spesifik
Merangsang terbentuknya respon imun spesifik:
- Vaksin
- antigen

Imunostimulan non-spesifik
○ Merangsang terbentuknya respon imun
nonspesifik
- Adjuvan
- obat alami
Kelas Senyawa Imunostimulan :
1. Kelas 1 terdiri atas senyawa alkaloid,
terpenoid, kuinon dan senyawa
fenolik sederhana
2. Kelas 2 terdiri atas polisakarida,
peptida, glikoprotein dan nukleotida.

Kelemahan : golongan senyawa ini


bersifat sistemik dan tidak bersifat spesifik
untuk sel imun / antibodi tertentu
Bahan imunostimulan/imunopotensiasi

Biologis Sintetik
Hormon timus Levamisol
Limfokin Isoprisonin
Interferon Muramil dipeptida (MDP)
Antibodi monoklonal Bahan-bahan lain
Tranfer factor Azimexon & Ciamexon
Sel LAK Bestatin, dll
Asal bakteri
Asal jamur
Ekstrak Timus :
ada 4 macam ; alfa, timolin, timopoietin,
humoral factor tymus  up fungsi dan
reseptor sel T dan bbrp aspek imunitas sel.
Limfokin
interlekuin  limfosit yang diaktifkan
Ex: MAF, MGF, T-Cell GF, CSF, IL-2.
Interferon
ada 3 macam : INF-α oleh leukosit, INF-
β oleh sel fibroblast, dan INF-γ oleh Limfosit
yg diaktifkan
Antibodi Monoklonal
antibodi invitro,berperan mengikat
komplemen dan sel tumor
Transfer Factor
ekstrak LeukositDialysed Leukocyte
Extract dan Transfer Factor
Sel LAK
Lymphokine-Activated Killer (LAK) Sel
Tc aktif secara invitroketubuh
Bahan Asal Bakteri
1. BCG  Activated T cell & NK, up
Limfokin,
2. Corynebacterium parvum
Imunostimulan terhadap keganasan
3. Bordetella pertusis LPF mitogen
sel T dan imunostimulan
4. Endotoksin LPS mitogen sel B & T
dan aktivasi macrofage
Bahan Asal Jamur
Lentinan, Krestin, Glucan, dan
Schizophyllanmeningkatkan fungsi Macrofage
Levamisol
derivat tetramizol proliferasi sel T
dan sel Tc, meningkatkan efek antigen,
mitogen.
Isoprinosin
inosiplex  antiviral dan
meningkatkan proliferasi sel T dan
toksisitas sel T
Muramil Dipeptida
dinding sel mikobacteri, umumnya
sebagai adjuvan pada vaksin
Bertujuan untuk menghambat atau mencegah proses aktivitas
sistem imun: terapi imunosupresi

-Mencegah terjadinya penolakan transplantasi organ/jaringan


-Pengobatan terhadap penyakit autoimun
-Pengobatan terhadap penyakit alergi kronis
 1. Glucocortikoid

 2. sitostatik

 3. antibodi

 4. Obat yang bekerja pada imunofilin

 5. Obat-obat lain.
Menghambat terjadinya alergi, inflamasi, dan gangguan
autoimun

Juga digunakan untuk pasca transplatasi, mencegah


timbulnya reaksi penolakan transplan, dengan
menghambat kerja sistem imun
Glucocorticoids (GC) are a class of steroid hormones
that bind to the glucocorticoid receptor (GR), which is
present in almost every vertebrate animal cell.

The name glucocorticoid (glucose + cortex + steroid)


derives from their role in the regulation of the
metabolism of glucose,

their synthesis in the adrenal cortex, and their steroidal


structure

GCs are part of the feedback mechanism in the immune


system that turns immune activity (inflammation) down.
Glucocorticoid effects may be broadly classified into two
major categories: immunological and metabolic

Immune

Through interaction with the glucocorticoid receptor :

-up-regulate the expression of anti-inflammatory proteins

-down-regulate the expression of pro-inflammatory protein

-Glucocorticoids are also shown to play a role in the


development and homeostasis of T-lymphocytes.

-This has been shown in the transgenic mice with either


increased or decreased sensitivity of T cell lineage to
glucocorticoids.[2]
Glukortikoid
X Menghambat X
CMI Humoral
X X
IL-1, IL-2, IL-3, IL-4, sel B
IL-5, IL-6, IL-8 dan TNF-γ
X
X
Proliferasi sel T Produksi Ab
-Menghambat pembelahan sel
-Dalam terapi imun obat ini digunakan dalam dosis kecil
- (pada terapi maligna digunakan dosis yg lebih
besar)
-Obat ini berpengaruh (menghambat) terhadap
proliferasi sel-T dan sel -B
-Jenis obat Purin analog yang biasanya diberikan
Agen alkylat: siklofosfamid, nitrosurea, komponen platinum
- Siklofosfamid: baik untuk terapi SLE, autoimun anemia hemolitika
- Side efek: pancytopenia, hemoragik sistitis

-Antimetabolit
folic acid  methotrexate
purine analog azathioprine & mercaptopurine
pyrimidin analog Mikrofenolat Mofetil
protein sintesis inhibitor
Antibodi kadang digunakan sebagai terapi imunodepresan yang
kuat dan cepat untuk untuk mencegah reaksi penolakan, juga baik
untuk pengobatan terhadap limfoproliferasi atau penyakit autoimun
( mis :anti CD20 monoklonal, ALG)

Ada 2 bentuk terapi antibodi yaitu:


1. Poliklonal
2. monoklonal
Antigen yg telah murni langsung diberikan:
IL-2reseptor (CD25) dan CD3 antibodi

-Digunakan untuk mencegah reaksi penolakan terhadap organ


transplan dan juga mengurangi jumlah limfosit
-side efek adalah timbulnya demam
Tymosit/
Limfosit serum anti

Digunakan sebagai antigen antitymosit(ALG)


Poliklonal imunosupresi antigen antilimfosit(ATG)
(heterolog poliklonal ab)
Obat menghambat pembebasan limfokin dan interleukin
Ex : Sikllosporin, Takrolimus, Rapamisin,

- Akibatnya mngurangi fungsi efektor sel-T


-Interferon: IFN-β suppresses the production of Th1 cytokines

-Opioit : Penggunaan jangka lama mendepres sistem imun

-TNF alfa binding protein: dsb

Anda mungkin juga menyukai