1. Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai nilai, jelaskan!
Rantai Nilai adalah satu set proses dan kegiatan yang bertujuan menciptakan atau menghasilkan produk atau jasa yang memberikan nilai tertentu kepada konsumen. Manajemen Rantai Nilai didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengelola aktivitas- aktivitas disepanjang rantai nilai yang akan ditawarkan kepada konsumen. Manajemen rantai nilai berorientasi eksternal, yaitu begaimana mengefektifkan penciptaan nilai, yang dimulai dari aliran bahan baku ke perusahaan, proses transformasi dalam perusahaan, dan mengalirkan produk atau jasa ke konsumen.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian manajemen!
Pengendalian manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar prestasi tertentu dengan merencanakan mendesain system umpan balik informasi, membandingkan prestasi yang sesungguhmya dengan standar prestasi, menentukan apakah terjadi penyimpangan dan mengukur apakah penyimpangan itu berarti (signifikan), dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Apa saja tipe-tipe pengendalian itu?
a) Pengawasan Pendahuluan (Feedforward Control)
Didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu dan memungkinkan perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu diselesaikan. b) Pengendalian Concurrent (yes/No) Pengendalian ini dilakukan selama kegiatan masih berlangsung. Tipe ini merupakan pengendalian dimana suatu kegiatan akan terus dilanjutkan atau tidak apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertenu yang harus dipenuhi. c) Pengendalian Umpan Balik (Post-Action Control) Pengendalian ini mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan selesai. Pengendalian umpan balik terkadang diperlukan untuk tujuan lain, misalnya untuk tujuan memotivasi karyawan.
4. Bagaimana pengawasan yang efektif itu?
Pengawasan yang efektif itu harus situasional (memperhatikan situasi). Pengawasan yang baik harus disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi, kepribadian atau karakteristik individu manajer, dan kebutuhan untuk efisiensi dan efektivitas. Disamping itu pengawasan juga harus mampu memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu serta mengarah pada upaya perbaikan. Beberapa ciri-ciri pengawasan yang efektif diantaranya : a. Disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi. System pengendalian yang baik ditujukan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan yang direncanakan. b. Disesuaikan dengan manajer. Pengendalian yang baik juga harus sesuai dengan karakteristik manajer yang mengawasi atau diawasi. Pengendalian ditujukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. c. Ekonomis. Sistem pengendalian harus memperhitungkan biaya yang dikeluarkan. d. Akurat. Informasi yang akurat diperlukan untuk pengendalian yang baik, informasi yang tidak akurat bias merusak atau menimbulkan masalah baru. e. Tepat waktu. Informasi harus datang diwaktu yang tepat. f. Fleksibel. Sistem pengendalian yang baik juga harus memperhitungkan kemungkinan –kemungkinan perubahan. g. Objektif dan bisa dipahami. System pengendalian yang baik harus jelas dan objektif. Kejelasan membuat anggota organisasi tahu apa yang harus dilakukan h. Mengarah pada perbaikan. i. Memfokuskan pada titik strategis.