Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 2

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen rantai nilai, jelaskan!


Rantai Nilai adalah satu set proses dan kegiatan yang bertujuan menciptakan atau
menghasilkan produk atau jasa yang memberikan nilai tertentu kepada konsumen.
Manajemen Rantai Nilai didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengelola aktivitas-
aktivitas disepanjang rantai nilai yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Manajemen rantai nilai berorientasi eksternal, yaitu begaimana mengefektifkan
penciptaan nilai, yang dimulai dari aliran bahan baku ke perusahaan, proses transformasi
dalam perusahaan, dan mengalirkan produk atau jasa ke konsumen.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian manajemen!


Pengendalian manajemen adalah usaha sistematik untuk menetapkan standar prestasi
tertentu dengan merencanakan mendesain system umpan balik informasi,
membandingkan prestasi yang sesungguhmya dengan standar prestasi, menentukan
apakah terjadi penyimpangan dan mengukur apakah penyimpangan itu berarti
(signifikan), dan melakukan perbaikan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua
sumber daya perusahaan digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan perusahaan.

3. Apa saja tipe-tipe pengendalian itu?

a) Pengawasan Pendahuluan (Feedforward Control)


Didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu dan
memungkinkan perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.
b) Pengendalian Concurrent (yes/No)
Pengendalian ini dilakukan selama kegiatan masih berlangsung. Tipe ini
merupakan pengendalian dimana suatu kegiatan akan terus dilanjutkan atau tidak
apabila ada persetujuan atau ada kondisi tertenu yang harus dipenuhi.
c) Pengendalian Umpan Balik (Post-Action Control)
Pengendalian ini mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu
kegiatan selesai. Pengendalian umpan balik terkadang diperlukan untuk tujuan
lain, misalnya untuk tujuan memotivasi karyawan.

4. Bagaimana pengawasan yang efektif itu?


Pengawasan yang efektif itu harus situasional (memperhatikan situasi). Pengawasan yang
baik harus disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi, kepribadian atau
karakteristik individu manajer, dan kebutuhan untuk efisiensi dan efektivitas.
Disamping itu pengawasan juga harus mampu memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu serta mengarah pada upaya perbaikan.
Beberapa ciri-ciri pengawasan yang efektif diantaranya :
a. Disesuaikan dengan rencana dan struktur organisasi. System pengendalian
yang baik ditujukan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai
dengan yang direncanakan.
b. Disesuaikan dengan manajer. Pengendalian yang baik juga harus sesuai
dengan karakteristik manajer yang mengawasi atau diawasi. Pengendalian
ditujukan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.
c. Ekonomis. Sistem pengendalian harus memperhitungkan biaya yang
dikeluarkan.
d. Akurat. Informasi yang akurat diperlukan untuk pengendalian yang baik,
informasi yang tidak akurat bias merusak atau menimbulkan masalah baru.
e. Tepat waktu. Informasi harus datang diwaktu yang tepat.
f. Fleksibel. Sistem pengendalian yang baik juga harus memperhitungkan
kemungkinan –kemungkinan perubahan.
g. Objektif dan bisa dipahami. System pengendalian yang baik harus jelas
dan objektif. Kejelasan membuat anggota organisasi tahu apa yang harus
dilakukan
h. Mengarah pada perbaikan.
i. Memfokuskan pada titik strategis.

Anda mungkin juga menyukai