Osiloscope
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Pengukuran Listrik
Dosen Pengampu : Dr. Rosnelli,MPd.
Oleh:
Kelompok 10
1. SatyaGraha Nainggolan LR (5213331008)
2. Beny Trias Irvanda (5213331007)
3. Ely Esa Sitompul (5212431004)
1 | Page
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-NYA
sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Dr. Rosnelli,MPd. pada Mata kuliah Pengukuran Listrik Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Osiloscope
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
[Medan, 08-09-2021]
2 | Page
DAFTAR ISI
1. Halaman sampul 1
2. Kata pengantar 2
3. Daftar isi 3
4. I. PENDAHULUAN
a. Latar belakang 4
b. Rumusan masalah 5
c. Tujuan 5
5. II. PEMBAHASAN
1) Pengertian Osiloscope secara umum 6-7
2) Penggunaan Osiloscope secara umum 7-8
3) Jenis-Jenis Osiloscope 9
4) Pengertian Diagram Lissajous 9-12
5) Cara membaca 12-15
6. III. PENUTUP
a. Kesimpulan 16
b. Saran 16
7. Daftar Pustaka 17
3 | Page
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Osiloskop adalah alat yang digunakan untuk mengetuhi polaritas arus dan
tegangan searah yang selalu tetap dan arus bolak balik yang selalu berubah-ubah.
Melalui Osiloskop juga diamati nilai frekuensi dan bentuk gelombang yang
dihasilkan.Jadi, Osiloskop adalah peralatan elekttronika yang digunakan untuk
memperlihatkan bentuk tegangan listrik. Misalnya, kita tidak pernah bisa melihat
signal yang dipancarkan oleh Hendphone yang kita gunakan. Dengan bantuan
Osiloskop, signal tersebut di perlihatkan di layar osiloskop, sehingga dapat dilihat
bentuk gelombang, panjang gelombang atau frekuensi gelombang, maupun cacat
gelombang. Berdasatkan cara kerja nya osiloskop dibedakan menjadi dua bagian yaitu
Osiloskop Analog dan Osiloskop Digital.
4 | Page
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dikaji dalam makalah ini adalah
c. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk,
5 | Page
II. Pembahasan
6 | Page
diberi lapisan tipis dari zat berpendar (fluorescent material), zat ini akan
mengeluarkan sumber cahaya jika ditembakkan elektron. Display pada osiloskop
berfungsi sebagai tempat tampilan sinyal uji. Pada display osiloskop terdapat
garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak
yang disebut dengan div. Sumbu Y (vertikal) mempresentasikan tegangan (V)
dan sumbu X (horizontal) mempresentasikan besaran waktu (t). Sedangkan panel
kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan
di layar. Tombol-tombol pada panel osiloskop antara lain :
7 | Page
2) Penggunaan Osiloscope secara Umum
Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu
disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal
pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah
garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah fokus,
intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan tegangan
referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian
sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan
persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka
dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul
tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka
pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat
nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1
ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu gelombang
untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang
terdapat di tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan time/div. Atau kalau pada
gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan label "var".
8 | Page
terang
3) Jenis-Jenis Osiloscope
• Osiloscope Analog
Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan
berkas electron dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar
osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop analog hanya berupa sinar yang dihasilkan oleh tabung CRT
sehingga tampil dilayar osiloskop. Bentuk-bentuk gelombang sinar yang
ditembakkan itu tergantung dari objek yang sedang diukur.
Jadi hanya berupa garis-garis gelombang yang bisa berbentuk sinus, tegangan
searah, gelombang gigi gergaji, dan lain lain.
• Osiloskop Digital
Osiloskop digital umumnya tidak lagi menggunakan tabung CRT, melainkan
diukur oleh microprocessor didalamnya. Lalu hasil outputnya ditampilkan ke
layar LCD, dipermanis tampilannya, memakai warna segala gelombangnya
jika LCD osiloskop tersebut berwarna. Setela data-data didapat dari tester
probe diolah oleh microprocessor dalam osiloskop, baru ditampilkan dilayar
LCD, sehingga tampilannya sangat menarik sekali untuk dilihat.
9 | Page
Domain Y menggambarkan Amplitudo, sedangkan domain X
menggambarkan waktu. dari gambar diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa
gelombang tersebut memiliki Amplitudo 50, Frekuensi 1 Hz dan Periode 1 Detik.
Gambar ke 2:
10 | P a g e
Dari ketiga jenis gelombang sinus diatas terdapat perbedaan yaitu sudut
dalam memulai besaran nilainya. Jika gelombang A memulai awalannya dari nilai
sudut nol maka, Gel B memulai dari sudut 45 dan Gel. C memulainya dari sudut -
90. Jika anda bingung, maka cam kan saja, bila ada gelombang digeser kekiri
maka dalam persamaanya akan di tambahkan sebesar pergeserannya [ Ex :
Persamaan Gel. B ], Demikian pula sebaliknya. Salah satu cara mengukur beda
fasa adalah menggunakan mode XY. Yaitu dengan memplot satu sinyal pada
bagian vertikal(sumbu Y) dan sinyal lain pada sumbu horizontal(sumbu X).
Metoda ini akan bekerja efektif jika kedua sinyal yang digunakan adalah sinyal
sinusiodal. Bentuk gelombang yang dihasilkan adalah berupa gambar yang
disebut pola Lissajous(diambil dari nama seorang fisikawan asal Perancis Jules
Antoine Lissajous dan diucapkan Li-Sa-Zu). Dengan melihat bentuk pola
Lissajous kita bisa menentukan beda fasa antara dua sinyal. Juga dapat ditentukan
perbandingan frekuensi. Pola Lissajous merupakan pola yang ditimbulkan oleh
dua buah gelombang sinusoidal dengan syarat kedua gelombang tersebut
mempunyai frekuensi yang sama dan berada pada amplitudo yang konstan. Pola
ini akan digambarkan untuk pengukuran phasa dalam aplikasi mode X-Y pada
11 | P a g e
osiloskop. Bagian ini telah menjelaskan dasar-dasar teknik pengukuran.
Pengukuran lainnya membutuhkan setting up osiloskop untuk mengukur
komponen listrik pada tahapan lebih mendalam,melihat noise pada sinyal,
membaca sinyal transien, dan masih banyak lagi aplikasi lainnya. Teknik
pengukuran yang akan kita gunakan bergantung jenis aplikasinya, tetapi kita telah
mempelajari cukup banyak untuk seorang pemula. Praktek menggunakan
osiloskop dan bacalah lebih banyak mengenai hal ini. Dengan terbiasa maka
pengoperasian dan pengukuran akan menjadi lebih mudah
5) Cara Membaca
Arus AC (Alternating Current) adalah arus yang sifatnya mempunyai
dua arah atau lebih di kenal dengan sebutan arus bolak-balik yang tidak memiliki
sisi negatif, dan hanya mempunyai ground (bumi). Arus AC biasa di gunakan
untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220 Volt 50 hertz, ini adalah
tegangan standard untuk Indonesia. Pada dasarnya, di setiap rangkaian arus AC
pasti mempunyai nilai induktansi, hambatan dan kapasitas. Akan tetapi nilai
hambatan, kapasitas dan induktansi tergantung pada jenis komponen di dalam
rangkaian tersebut, yang dalam keadaan tertentu nilainya dapat diabaikan
sedangkan pada kondisi lain tidak dapat diabaikan. Dalam arus AC, terdapat
hambatan yang disebut impedansi (Z) yang terdiri dari:
12 | P a g e
Inti dari gambar diatas adalah cara menggambar lissajous secara
manual, yaitu dimulai dengan: 1. Menggambar 2 gelombang yang akan
diperbandingkan kedalam domain X dan Y ( lihat gambar, Gel 1 diletakkan
sebagai input Y [ Vertikal ] dan Gel 2 sebagai input X [ Horizontal ] ), 2. Lalu
memilah milahnya menjadi bagian bagian, dan jarak antar bagian2 pada masing2
gelombang haruslah sama ( contoh dalam gambar adalah 16 bagian ) 3. Dan yang
terahir MemPlot masing masing titik dengan pasangannya masing masing.
Dengan menggambar garis bantuan ke tengah bidang kertas dan mencari titik
potongnya dengan perpanjangan garis bantu dari gelombang yang satunya lagi. 4.
Hubungkan titik2 tersebut sesuai urutanya, Selesai. Dalam kenyataannya hasil
gambar lissajous sendiri sangat banyak jenisnya tergantung dari frekuensi, beda
fase & amplitudo kedua gelombang yang diperbandingkan ( Dalam contoh diatas
kurva lissajous yang terbentuk terjadi dari 2 gelombang yang memiliki Rasio
Frekuensi 1 : 2 || Rasio Amplitudo 1 : 1 || Beda Fase = 0 derajat ) . Berikut
contoh-contoh dari hasil kuva lissajous yang lain:
13 | P a g e
Cara mengetahui Beda Fase secara pasti dari lissajous - lissajous
diatas. Dalam beberapa kasus, hanya kurva2 lissajous tertentu saja yang dapat
dengan mudah diketahui Beda Fase antara 2 gelombang pembentuknya. Lissajous
yang 2 gelombang pembentuknya memiliki Frekuensi sama. Ciri cirinya adalah "
lissajous yang hanya terdiri dari 1 lingkaran saja ". cara menghitungnya lissajous
perhatikan gambar dibawah ini:
Itu adalah rumus untuk kuva yang lingkaranya serong ke kanan untuk
kurva lissajous yang lingkarannya serong ke kiri, perhatikan gambar dibawah ini:
14 | P a g e
Untuk lissajous - lissajous yang lain dapat disiimpulkan satuhal dari
kurva-kurva lissajous tersebut yaitu perbandingan rasio frekuensi antara 2
gelombang pembentuknya, dengan cara:
15 | P a g e
III. Penutup
A. Kesimpulan
1. Fungsi osiloskop secara umum adalah untuk menganalisa tingkah laku besaran
yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat
bentuk sinyal yang sedang diamati.
2. Ada dua jenis osiloskop yaitu:
Osiloskop Analog : Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk
menggerakkan berkas electron dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur.
Pada layar osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop Digital : Osiloskop digital umumnya tidak lagi menggunakan tabung
CRT, melainkan diukur oleh microprocessor didalamnya. Lalu hasil outputnya
ditampilkan ke layar LCD, dipermanis tampilannya, memakai warna segala
gelombangnya jika LCD osiloskop tersebut berwarna.
3. Cara penggunan osiloskop adalah yang pertama pengkalibrasian, kemudian
menyetel fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position, setelah probe
dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka
akan muncul tegangan persegi pada layar. Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak
skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal.
B. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis
meminta kritik yang membangun dari para pembaca.
16 | P a g e
Daftar Pustaka
http://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerjaosciloscope-
.html
17 | P a g e