Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI

I. MasalahUtama
Defisit Perawatan Diri

II. Proses Terjadinya Masalah


A. Pengertian
Defisit perawatan diri adalah ketidak mampuan dalam : kebersihan diri, makan,
berpakaian, berhias diri, makan sendiri, buang air besar atau kecil sendiri (toileting)
(Keliat B. A, dkk, 2011).
Herdman (2012) mendefinisi deficit perawatan diri sebagai suatu gangguan di dalam
melakukan aktifitas perawatan diri (kebersihan diri, berhias, makan, toileting). Sedangkan
perawatan diri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia untuk memenuhi
kebutuhannya guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai
dengan kondisi kesehatannya.

B. Penyebab
Berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabakan individu mengalami deficit
perawatan diri, yaitu:
a. Faktor prediposisi
1) Biologis, seringkali deficit perawatan diri disebabkan karena adanya penyakit fisik
dan mental yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan perawatan diri dan
adanya factor herediter yaitu ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
2) Psikologis, factor perkembangan memegang peranan yang tidak kalah penting hal
ini dikarenakan keluarga terlalu melindungi dan memanjakan individu sehingga
perkembangan inisiatif terganggu. Pasien gangguan jiwa mengalami deficit
perawatan diri dikarenakan kemampuan realitas yang kurang sehingga
menyebabkan pasien tidak peduli terhadap diri dan lingkungannya termasuk
perawatan diri.
3) Sosial. Kurangnya dukungan social dan situasi lingkungan mengakibatkan
penurunan kemampuan dalam perawatan diri.
b. Faktor presipitasi
Faktor presiptasi yang dapat menimbulkan deficit perawatan diri adalah penurunan
motivasi, kerusakan kognitif atau persepsi, cemas, lelah, lemah yang dialami individu
sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri.

C. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala deficit perawatan diri dapat dinilai dari pernyataan pasien tentang
kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan minum, BAB dan BAK dan
didukung dengan data hasil observasi
a. Data subjektif
Pasien mengatakan tentang :
 Malas mandi
 Tidak mau menyisir rambut
 Tidak mau menggosok gigi
 Tidak mau memotong kuku
 Tidak mau berhias/ berdandan
 Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
 Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
 BAB dan BAK sembarangan
 Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan BAK
 Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar
b. Data objektif
 Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang,
 Tidak menggunakan alat-alat mandi pada saat mandi dan tidak mandi dengan
benar
 Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, serta tidak mampu
berdandan
 Pakaian tidak rapi, tidak mampu memilih, mengambil, memakai,
mengencangkan dan memindahkan pakaian, tidak memakai sepatu, tidak
mengkancingkan baju atau celana.
 Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian, misal memakai
pakaian berlapis-lapis, penggunaan pakaian yang tidak sesuai. Melepas
barang-barang yang perlu dalam berpakaian, misal telajang.
 Makan dan minum sembarangan serta berceceran, tidak menggunakan alat
makan, tidak mampu (menyiapkan makanan, memindahkan makanan ke alat
makan (dari panic ke piring atau mangkok, tidak mampu menggunakan sendok
dan tidak mengetahui fungsi alat-alat makan), memegang alat makan,
membawa makanan dari piring ke mulut, mengunyah, menelan makanan
secara aman dan menghabiskan makanaan).
 BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri setelah BAB
dan BAK, tidak mampu( menjaga kebersihan toilet dan menyiram toilet
setelah BAB atau BAK).

D. Dampak/Akibat Yang Ditimbulkan


Akibat dari deficit perawatan diri adalah gangguan pemeliharaan kesehatan (Keliat,
2006), gangguan pemeliharaan kesehatan ini bentuknya bias bermacam-macam. Bisa
terjadinya infeksi kulit (scabies, panu, kurap) danjuga gangguan lain seperti grastitis
kronis (karena kegagalan dalam makan), penyebaran penyakit orofecal (karena hygiene
BAB atau BAK sembarangan) dan lain-lain.

E. RentangRespon

Adaptif Maladaptif

Pola perawatan diri Kadang perawatan tidak melakukan perawatan


seimbang diri tidak seimbang diri

Gambar 1. Rentang Respon Defisit Perawatan Diri


Keterangan :
1) Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk
berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
melakukan perawatan diri.
2) Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor kadang kadang
klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3) Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak bisa
melakukan perawatan saat stresor.

F. Pohon Masalah
Effect Gangguan pemeliharaan
Kesehatan (BAB/BAK,
mandi, makan, minum)

Core problem Defisit perawatan diri

Causa Menurunnya motivasi dalam


Perawatan diri

Isolasi sosial : menarik diri

Gambar 2: Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri


(Sumber : Keliat, 2006)
III. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN
GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Pengkajian
1. Identitas Klien. Meliputi:

Nama, Jenis kelamin, umur, alamat lengkap, no. MR, dan penanggung jawab.

2. Alasan Masuk
Biasanya masalah yang di alami pasien yaitu senang menyendiri, tidak mau
banyak berbicara dengan orang lain, terlihat murung.
3. Faktor Predisposisi

a) Riwayat penyakit sekarang


b) Riwayat penyakit dahulu
Keluarga klien akan mengatakan klien pernah/tidak pernah mengalami
gangguan jiwa atau penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.

c) Riwayat penyakit keluarga


d) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
e) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
f) Sosial
kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
4. Pemeriksaan Fisik
Tanda - tanda vital :
TD =...mmHg,
N =... x/mnt,
S = ...°C
RR =... x/mnt.
Berat badan=... kg
Tinggi badan=...cm

 Rambut : Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok, keadaan
rambut yang kusam, keadaan tekstur.

 Kepala : Adanya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan.

 Mata : Periksa kebersihan mata, mata gatal atau mata merah

 Hidung : Lihat kebersihan hidung, membran mukosa

 Mulut : Lihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan

 Gigi : Lihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi

 Telinga : Lihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi

 Kulit : Lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya, pertumbuhan bulu.

 Genetalia : Lihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra, keadaan skrotum,
testis pada pria, cairan yang dikeluarkan

5. Psikososial
a. Pola istirahat dan tidur

 Sebelum masuk RS :

 Setelah masuk RS :

b. Pola Persepsi dan Kognitif

Pendengeran dan penglihatan pasien apakah mengalami gangguan, apakah pasien


masih bisa mendengar dan melihat dengan jelas dan mampu berkomunikasi dengan
lancar.

c. Pola persepsi dan konsep diri


Apakah klien mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik itu
halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penghidup.
d. Pola Peran dan Hubungan
Pasien berperan sebagai ayah,ibu, atau anak
e. Pola reproduksi dan seksual
f. Pola Kooping Terhadap Strees
Dalam menghadapi masalah, bagaimana klien selalu menyelesaikannya
a. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
6. Status Mental
a) Penampilan : Penampilan klien rapi/kusut
b) Pembicaraan : Klien berbicara dengan nada yang pelan atau
lambat, jelas atau mudah dimengerti.
c) Aktivitas motorik : bagaimana pola aktivitas klien
d) Afek dan Emosi
e) Interaksi selama wawancara : Selama wawancara lihat kontak mata klien fokus
atau tidak. Pasien tampak ragu dalam menjawab pertanyaan perawat atau tidak
f) Alam perasaan : Menanyakan perasaan yang saat ini dirasakan.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa : Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
Tujuan Umum : Pasien tidak mengalami defisit perawatan diri
Tujuan Khusus :
Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
Pasien mampu melakukan makan dengan baik
Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
C. Intervensi
1. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri:
 Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
 Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
 Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
 Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2. Melatih pasien berdandan/berhias
a. Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
 Berpakaian
 Menyisir rambut
 Bercukur
 Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
 Berpakaian
 Menyisir rambut
 Berhias
3. Melatih pasien makan secara mandiri
 Menjelaskan cara mempersiapkan makan
 Menjelaskan cara makan yang tertib
 Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
 Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
 Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
 Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
 Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing Diagnoses Definition and Classification,
2012-2014. Oxford: Wiley-Blackwell
Keliat, B. A., dkk. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic
Course).Yogyakarta: EGC.

Kelliat, B., A, dkk. (2006). Proses KeperawatanKesehatanJiwa :Edisi 2. Jakarta: EGC.

Khulisoh, Lilis. Dkk. Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Defisit Perawatan Diri.
http://googleweblight.com/i?u=http://cicektembok.blogspot.com/2016/07/asuhan-
keperawatan-jiwa-dengan-defisit.html?m%3D1&hl=id-ID. Diakses 22 Februari 2020

Prymananda, Tessa. Askep Pada Pasien Defisit Perawatan


Diri.https://tessaprymanandaputri.wordpress.com/2015/03/16/askep-pada-pasien-defisit-
perawatan-diri-dpd/. Diakses 22 Februari 2020
PEDOMAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN GANGGUAN JIWA

DIAGN TINDA PERTEMUAN


OSA KAN
1 2 3 4 5 S.D 12
DPD PASIEN 1. Identifikasi masalah perawatan1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
diri: kebersihan diri, berdandan, kebersihan diri. Beri pujian. kebersihan diri dan kebersihan diri, berdandan latihan perawatan
makan/minum, BAB/BAK. 2. Jelaskan cara dan alat berdandan. Beri dan makan dan minum. diri: kebersihan
2. Jelaskan pentingnya kebersihan untuk berdandan. pujian. Beri pujian. diri, berdandan,
diri. 3. Latih cara berdandan 2. Jelaskan cara dan 2. Jelaskan cara BAB dan makan dan minum,
3. Jelaskan cara dan alat setelah kebersihan diri: alat makan dan BAK yang baik. BAB dan BAK.
kebersihan diri. sisiran, rias muka untuk minum. 3. Latih BAB dan BAK Beri pujian.
4. Latih cara menjaga kebersihan perempuan, sisiran, cukuran3. Latih cara makan yang baik. 2. Latih kegiatan
diri:mandi dan ganti pakaian, untuk pria. dan minum yang baik.4. Masukkan pada jadual harian.
sikat gigi, cuci rambut, potong 4. Masukkan pada jadual 4. Masukkan pada kegiatan untuk latihan 3. Nilai kemampuan
kuku. kegiatan untuk kebersihan jadual kegiatan untuk kebersihan diri, berdandan yang telah mandiri.
5. Masukkan pada jadual kegiatan diri dan berdandan. latihan kebersihan dan makan dan minum 4. Nilai apakah
untuk latihan mandi, sikat gigi diri, berdandan dan yang baik, BAB dan perawatan diri
(2 kali per hari), cuci rambut (2 makan dan minum BAK. telah baik.
kali per minggu), potong kuku yang baik.
(1 kali per minggu).
KELUA 1. Diskusikan masalah yang 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi
RGA dirasakan dalam merawat keluarga dalam merawat/ keluarga dalam keluarga dalam merawat/ kegiatan keluarga
pasien. melatih pasien kebersihan merawat/ melatih melatih pasien kebersihan dalam merawat/
2. Jelaskan pengertian, tanda diri. Beri pujian. pasien kebersihan diri diri, berdandan, makan melatih pasien
dan gejala, dan proses terjadinya2. Bimbing keluarga dan berdandan. Beri dan minum. Beri pujian. kebersihan diri,
defisit perawatan diri (gunakan membantu pasien pujian. 2. Bimbing keluarga berdandan, makan
booklet). berdandan. 2. Bimbing merawat BAB dan BAK dan minum, BAB
3. Jelaskan cara merawat 3. Anjurkan membantu keluarga membantu pasien. dan BAK. Beri
defisit perawatan diri. pasien sesuai jadual dan makan dan minum 3. Jelaskan follow up ke pujian.
4. Latih cara merawat memberi pujian. pasien. PKM, tanda kambuh, 2. Nilai
kebersihan diri 1. 3. Anjurkan rujukan. kemampuan
Anjurkan membantu pasien membantu pasien 1. Anjurkan membantu merawat pasien.
sesuai jadual dan memberikan sesuai jadual dan pasien sesuai jadual dan 3. Nilai
pujian. memberi pujian. memberi pujian. kemampuan
1. 1. keluarga
melakukan kontrol
ke PKM.
1.

Anda mungkin juga menyukai