Anda di halaman 1dari 2

Pendeteksian bahan beracun dan berbahaya pada produk pangan yang beredar masih sulit

dilakukan, seperti halnya untuk mendeteksi bahan pengawet, pengenyal, pewarna , dan sebagainya.
Umumnya hanya dilakukan oleh petugas pemerintahan yang bertanggung jawab untuk mengontrol
kondisi produk pangan yang beredar dipasar.

Penelitian sebelumnya telah banyak dikaji mengenai bangaimana mendeteksi bahan tambahan
pangan berbahaya, salah satunya adalah detektor formalin dengan menggunakan e-nose. Namun
sejauh ini masih sedikit riset mengenai detektor senyawa berbahaya lain pada makanan yang
berbasis e-nose

Oleh karena itu kami melakukan riset tentang bagaimana potensi beberapa jenis e-nose untuk
mendeteksi senyawa lain, selain formalin, yaitu adalah senyawa boraks, rhodamin b, dan sodium
disulfit. Jenis sensor yang kami gunakan terdiri dari sensor gas MQ-2, MQ-3, MQ-4, MQ-7, dan MQ-9,
dimana sensor ini relatif mudah didapatkan dan harga sensor relatif cukup murah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data analog sensor hasil pembacaan kurang begitu dapat
menunjukkan perbedaan nilai dari setiap konsentrasi senyawa yang digunakan, baik pada senyawa
boraks, rhodamin b, atau sodium disulfit. Pada saat pengamatan ini terdapat kendala sensor mati
karena kabel jumper kurang begitu terhubung, sehingga mengakibatkan adanya lonjakan pada data
pengamatan.

Kami juga melakukan prosedur PCA untuk mengklasifikasi sensor apa yang paling berpengaruh
terhadap perbedaan konsentrasi masing-masing senyawa, dan hasilnya menunjukkan bahwa untuk
mendeteksi boraks sensor gas yang paling berpengaruh adalah MQ-7 terutama pada pembacaan
detik ke 8, pada senyawa rhodamin b sensor yang paling berpengaruh adalah MQ-9 terutama pada
pembacaan detik ke 188, serta pada senyawa sodium disulfite sensor yang aling berpengaruh adalah
MQ-7 terutama pada pembacaan detik ke 36.
Assalamualaikum

I would like to say thank you for coming to my presentation. It’s great
to see you all.
I would like to present our journal entitled
Detection of toxic and hazardous matrials in circulating market food products is still difficult to do, as
is the detection of preservatives, elastics, dyes, and so on. Generally only carried out by government
officials who are responsible for controlling the condition of food products circulating in the market.

Many previous studies have studied how to detect hazardous food additives, one of which is a
formalin detector using an e-nose. But so far there is still little research on other harmful compound
detectors in food based on e-nose

Therefore, we conducted research on the potential of several types of e-nose to detect other

Anda mungkin juga menyukai