Anda di halaman 1dari 40

Himpunan

Himpunan

I Wayan Sumarjaya|sumarjaya@unud.ac.id

Program Studi Matematika


Himpunan
Topik

Topik

I Kontrak kuliah
I Himpunan
I Sistem Bilangan Real
I Aljabar
Himpunan
Kontrak kuliah

I Presensi dan Partisipasi: 10% (minimal 75% kehadiran dan


partisipasi di kelas)
I PR I (PR sebelum UTS): 20%
I PR II (PR setelah UAS): 20%
I Kuis/Forum online: 10%
I UTS: 20%
I UAS: 20%
Himpunan
Himpunan

Himpunan?
I Himpunan: koleksi atau kumpulan objek.
I Objek-objek di dalam suatu himpunan: elemen atau anggota
dari himpunan.
I Dispesifikasikan dengan 2 cara: metode daftar & metode
aturan
Himpunan
Himpunan

Metode daftar
I Mendaftarkan semua anggota himpunan dan menutup daftar
tersebut dengan tanda kurung { dan }. Contoh: {2, 3, 5}
I Tanda ”. . . ” dapat digunakan untuk menyatakan barisan
elemen secara kontinu. Contoh: {2, 4, . . . , 100} (bilangan
genap dari 2 sampai 100)
I Tanda ”. . . ” juga digunakan apabila himpunan memiliki
anggota yang tak terhingga banyaknya. Contoh: {1, 3, 5, . . .}
Himpunan
Himpunan

Metode aturan
I kasus di mana tidak mungkin atau tidaklah nyaman untuk
mendaftarkan anggota dari suatu himpunan tertentu.
I himpunan dapat dispesifikasikan dengan menyatakan aturan
keanggotaan.
I contoh himpunan semua orang yang hidup di Indonesia.

{x : x adalah orang yang hidup di Indonesia}. (1)


Himpunan
Himpunan

Notasi himpunan
I Himpunan biasanya ditulis dengan huruf kapital:A, B, dan C .
I Anggota atau elemen dari himpunan dengan huruf kecil
seperti: a, b, dan c.
I Keanggotaan himpunan haruslah dapat didefinisikan dengan
baik (well-defined ): setiap objek x, haruslah mungkin untuk
menentukan apakah x adalah anggota atau bukan anggota
dari suatu himpunan tersebut.
I Contoh: pantai-pantai indah di Indonesia? orang-orang cantik
di Indonesia?
Himpunan
Himpunan

I Suatu himpunan dikatakan hingga (finite) jika jumlah elemen


himpunan tersebut berhingga (dapat dihitung).
I Contoh H = {−3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, 4}.
I Himpunan yang anggotanya tak berhingga dikatakan
himpunan tak hingga (infinite).
Himpunan
Himpunan

Keanggotaan himpunan
I Misalkan A adalah sembarang himpunan dan x adalah
sembarang objek.
I Notasi x ∈ A digunakan untuk menyatakan x anggota atau
elemen dari himpunan A.
I Sebaliknya, jika x bukan anggota atau elemen dari A, kita tulis
x∈ / A.
I Contoh: −3 ∈ H tetapi 5 ∈ /H
Himpunan
Himpunan

Keanggotaan himpunan
I Himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut himpunan
kosong (empty set), dinotasikan ∅
I Contoh: B = {x : x adalah bilangan bulat 3x = 2} = ∅.
Himpunan
Himpunan

Keanggotaan himpunan
I Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B
atau A berada di dalam B, dituliskan A ⊂ B, jika setiap
anggota himpunan A juga merupakan anggota dari himpunan
B.
I Contoh: A = {2, 4, 6} dan B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}. Dalam
hal ini A ∈ B.
Himpunan
Himpunan

Operasi pada himpunan


I Gabungan dua himpunan A dan B, ditulis A ∪ B, didefinisikan
sebagai A ∪ B = {x : x ∈ A atau x ∈ B}.
I Contoh: A = {2, 4, 6} dan B = {1, 2, 3}.
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 6}.
I Himpunan juga memiliki irisan, ditulis A ∩ B, dan didefinisikan
sebagai A ∩ B = {x : x ∈ A dan x ∈ B}.
I Contoh: A ∩ B = {2}.
Himpunan
Sistem Bilangan Real

Klasifikasi bilangan real:


1. Bilangan asli atau bulat positif, disimbolkan N, yaitu
N = {1, 2, 3, . . .}.
2. Bilangan bulat, dinotasikan Z , yaitu
Z = {. . . , −2, −1, 0, 1, 2, . . .}.
3. Bilangan rasional yang didefinisikan sebagai
Q = {x : x = p/q, dengan p, q adalah bilangan bulat danq 6=
0}. Catatan: pembagian dengan 0 tidak terdefinisikan.
Contoh 2/5, −19/4, 5/1 = 5.
4. √
Bilangan
√ irasional, yaitu bilangan yang tidak rasional. Contoh
2, 7 3, π, dan solusi dari persamaan 3x 2 − 5 = 0.
Himpunan
Sistem Bilangan Real

Representasi desimal:
I Setiap bilangan real dapat direpresentasikan oleh suatu
desimal.
I Jika r = p/q adalah bilangan rasional, maka representasi
desimalnya dicari dengan membagi pembilang dengan
penyebut.
I Contoh 2/5 = 0,4, atau berulang (repeat) seperti
2/3 = 0,666666 . . . = 0,6̄. Tanda garis atas pada 0,6̄
menunjukkan barisan digit berulang terus(indefinitely ).
I Ekspansi bilangan irasional tidak berhenti atau berulang.
Contoh:

2 = 1,414213562 . . . ,
π = 3,141592653 . . . .
Himpunan
Sistem Bilangan Real

Representasi geometri
I Menghubungkan ide abstrak (abstract notion) dari bilangan
real dengan ide geometri dari titik adalah representasi bilangan
real sebagai titik pada suatu garis lurus.
I Memilih sembarang titik O pada garis yang mewakili titik 0
dan titik lain U (biasanya di sebelah kanan O untuk
menyatakan bilangan 1.
I titik O disebut titik asal dan jarak di antara O dan U
merupakan sebuah skala (sebuah unit panjang).
Himpunan
Sistem Bilangan Real

O 1
O U

Gambar 1: Representasi titik O dan U.


Himpunan
Sistem Bilangan Real

Representasi geometri
I dengan O dan U yang telah ditentukan, masing-masing
bilangan real dapat diwakilkan sebagai sebuah titik pada garis
dan sebaliknya masing-masing titik pada garis menyatakan
bilangan real. Garis yang mewakili bilangan real disebut garis
bilangan (number line)atau garis real (real line).
Himpunan
Sistem Bilangan Real

√ √
−3 −2 −1
− 2 01 1 2 2 3 4 4,5 5
2 4

Gambar 2: Representasi geometris bilangan real.


Himpunan
Sistem Bilangan Real

Sifat-sifat Urutan
I Bilangan real terurut (ordered ): jika a dan b adalah bilangan
real, maka salah satu dari hal berikut pasti terjadi

a < b, a = b, a > b. (2)

I Sifat pada (2) disebut trikotomi (trichotomy ). Simbol-simbol


seperti <, >, ≤, ≥ disebut ketaksamaan.
Himpunan
Sistem Bilangan Real

Ketaksamaan memenuhi sifat-sifat berikut:


1. Jika a < b dan b < c, maka a < c.
2. Jika a < b, maka a + c < b + c untuk semua bilangan real c.
3. Jika a < b dan c < d, maka a + c < b + d.
4. Jika a < b dan c > 0, maka ac < bc.
5. Jika a < b dan c < 0, maka ac > bc.
Himpunan
Sistem Bilangan Real

Densitas
I Di antara dua bilangan real terdapat tak berhingga jumlah
bilangan rasional dan tak berhingga jumlah bilangan irasional.
Lebih khusus lagi tidak terdapat bilangan real positif terkecil.
Himpunan
Sistem Bilangan Real

Nilai Mutlak
I Secara geometri: tanda a berarti titik a berada di sebelah
kanan atau kiri dari 0 pada garis bilangan.
I Magnitud dari a adalah jarak antara titik a dan 0; 0 sendiri
tidak memiliki tanda dan magnitudnya 0.
I Nilai absolut a diberikan diberikan oleh
(
a, jika a ≥ 0,
|a| = (3)
−a, jika a < 0.

I Karakteristik lain: |a| = max{a, −a} dan |a| = a2 . Secara
geometri |a| berarti jarak antara a dan 0.
Himpunan
Sistem Bilangan Real

|a|

Gambar 3: Grafik |a|.


Himpunan
Sistem Bilangan Real

Misalkan c adalah suatu titik, |a − c| merupakan jarak antara a dan


c. Sifat-sifat nilai mutlak yang lain adalah sebagai berikut:
1. |a| = 0 jika dan hanya jika a = 0;
2. | − a| = |a|;
3. |ab| = |a||b|;
4. |a + b| ≤ |a| + |b| (ketaksamaan segitiga);

5. |a| − |b| ≤ |a − b|.
Himpunan
Sistem Bilangan Real

Selang
I Misalkan a dan b adalah bilangan real. Misalkan pula a < b.
I Selang terbuka (a, b) adalah himpunan bilangan-bilangan
antara a dan b, yaitu

(a, b) = {x : a < x < b}. (4)

a b

Gambar 4: Selang terbuka (a, b).


Himpunan
Sistem Bilangan Real

I Selang tertutup [a, b] adalah selang terbuka (a, b) dengan titik


akhir (ujung tertutup) a dan b:

[a, b] = {x : a ≤ x ≤ b}. (5)

a b

Gambar 5: Selang tertutup [a, b].


Himpunan
Sistem Bilangan Real

Jenis-jenis selang yang lain:


1. (a, b] = {x : a < x ≤ b};
2. [a, b) = {x : a ≤ x < b};
3. (a, ∞) = {x : a < x};
4. [a, ∞) = {x : a ≤ x};
5. (−∞, b) = {x : x < b};
6. (−∞, b] = {x : x ≤ b};
7. (−∞, ∞) = himpunan bilangan real.
Himpunan
Sistem Bilangan Real

Suatu himpunan bilangan real S dikatakan:


1. terbatas ke atas jika dan hanya jika terdapat suatu bilangan
real M sedemikian hingga x ≤ M untuk semua x ∈ S; (M
disebut batas atas (upperbound ) untuk S).
2. terbatas ke bawah jika dan hanya jika terdapat suatu bilangan
real m sedemikian hingga x ≥ m untuk semua x ∈ S; (m
disebut batas bawah (lower bound ) untuk S).
3. terbatas jika dan hanya jika terbatas ke atas dan ke bawah.
4. Contoh: selang (−∞, 4] dan (−∞, 4) terbatas ke √ atas, tetapi
tidak ke bawah. Selang [2, 5], [−3, 8], dan (−5, 2] adalah
terbatas.
Himpunan
Ketaksamaan

Prinsip menyelesaikan ketaksamaan adalah serupa dengan


menyelesaikan persamaan. Hal yang perlu diperhatikan adalah
apabila kita mengalikan atau membagi dengan bilangan negatif,
ketaksamaan dibalik. Selesaikan ketaksamaan
−3(4 − x) < 12.
Solusi:
Mengalikan kedua sisi ketaksamaan dengan −1/3 kita peroleh
4 − x > −4.
Mengurangkan kedua sisi dengan empat kita dapat
−x > −8.
Selanjutnya mengalikan dengan -1 kita peroleh
x < 8.
Jadi solusi ketaksamaan adalah himpunan dalam selang (−∞, 8).
Himpunan
Ketaksamaan

Contoh: Selesaikan ketaksamaan

(x + 3)5 (x − 1)(x − 4)2 < 0.

Solusi:
Kita lihat bahwa (x + 3)5 (x − 1)(x − 4)2 adalah hasil perkalian dari
tiga faktor (x + 3)5 , (x − 1), dan (x − 4)2 . Hasil perkalian ini
memiliki solusi atau nol pada −3, 1, dan 4. Titik-titik ini
dipisahkan oleh selang

(−∞, −3), (−3, 1), (1, 4), (4, ∞).

Pada keempat selang ini, hanya selang (−3, 1) bernilai negatif.


Dengan demikian penyelesaian dari ketaksamaan ini adalah selang
terbuka (−3, 1).
Himpunan
Ketaksamaan

+ +0 − − − − − −−− − 0+ + ++ ++++ + 0+ +

-3 1 4

Gambar 6: Solusi ketaksamaan (x + 3)5 (x − 1)(x − 4)2 < 0.


Himpunan
Ketaksamaan

Ada pertanyaan?
Himpunan
Ketaksamaan dan Nilai Mutlak

Hal-hal yang perlu diingat:


I |x| < δ jika dan hanya jika − δ < x < δ.
I |x − c| < δ jika dan hanya jika c − δ < x < c + δ.
I 0 < |x − c| < δ jika dan hanya jika c − δ < x <
c + δ atau c < x < c + δ.
Himpunan
Ketaksamaan dan Nilai Mutlak

Untuk menyelesaikan ketaksamaan dengan bentuk |x| < δ, kita


tahu bahwa ini berarti x berada dalam δ unit dari 0. Dengan kata
lain x terletak di antara −δ dan δ.

|x| < δ jika dan hanya jika − δ < x < δ.


Perhatikan Gambar 7.

δ 0 δ

Gambar 7: Ketaksamaan |x| < δ.

Dengan cara serupa, kita paham bahwa untuk menyelesaikan


|x − c| < δ berarti x terletak di antara c − δ dan c + δ.
Himpunan
Ketaksamaan dan Nilai Mutlak

Dengan demikian,

|x − c| < δ jika dan hanya jika c − δ < x < c + δ.

c −δ c c +δ

Gambar 8: Ketaksamaan |x − c| < δ.


Himpunan
Ketaksamaan dan Nilai Mutlak

Apabila kita kembangkan lagi untuk ketaksamaan dengan bentuk


0 < |x − c| < δ. Kita peroleh |x − c| < δ dengan syarat tambahan
x 6= c. Jadi, 0 < |x − c| < δ jika dan hanya jika c − δ < x < c
atau c < x < c + δ.
Contoh: Ketaksamaan |x| < 1/2 jika dan hanya jika
−1/2 < x < 1/2. Jadi solusinya (−1/2, 1/2).
Himpunan
Ketaksamaan dan Nilai Mutlak

Selesaikan ketaksamaan

|x + 2| < 3.

Solusi:
Ketaksamaan |x + 2| < 3 akan berlaku jika dan hanya jika

|x − (−2)| < 3
−2 − 3 < x < −2 + 3
−5 < x < 1.

Dengan demikian solusinya adalah selang terbuka (−5, 1).


Himpunan
Ketaksamaan dan Nilai Mutlak

Misalkan  > 0. Kita ingin menyelesaikan |x| > . Kita tahu bahwa

|x| >  jika dan hanya jika x >  atau x < −.

− 0 

Gambar 9: Ketaksamaan |x| > δ.


Himpunan
Ketaksamaan dan Nilai Mutlak

Contoh: Selesaikan ketaksamaan

|2x + 3| > 5.

Solusi:
Kita peroleh

2x + 3 > 5 atau 2x + 3 < −5. (6)

Dari ketaksamaan pertama kita peroleh 2x > 2 atau x > 1.


Sedangkan dari ketaksamaan kedua kita peroleh 2x < −8 atau
x < −4. Dengan demikian kita peroleh solusi keseluruhan sebagai
gabungan dari
(−∞, −4) ∪ (1, ∞).
Himpunan
Ketaksamaan dan Nilai Mutlak

Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai