Anda di halaman 1dari 7

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gelombang laut adalah bentuk permukaan laut berupa puncak dan lembah
gelombang. Gelombang dominan terbentuk dari hasil gesekan antara angin
dengan permukaan air laut dimana energi berpindah menuju permukaan air laut,
semakin besar energinya semakin besar pula gelombang yang terbentuk. Menurut
Davis (1991) faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi dan periode gelombang
adalah kecepatan, lama dan arah serta jarak yang ditempuh angin (fetch).
Sedangkan menurut Triatmodjo (1999) faktor lain yang mempengaruhi yaitu
bathymetri.
Gelombang yang menjalar dari laut dalam menuju pantai akan mengalami
proses transformasi gelombang yang disebabkan oleh refraksi, drifraksi, refleksi
hingga gelombang tersebut pecah. Gelombang pecah tersebut akan menghasilkan
arus dan transport sedimen tegak lurus pantai dan/atau sejajar garis pantai
sehingga akan berpengaruh terhadap kestabilan pantai.
Suatu pantai mengalami abrasi (pengikisan), sedimentasi (pendangkalan)
atau stabil tergantung pada masukan dan keluaran sedimen, baik sedimen yang
berasal dari proses marine maupun proses fluvial.. Abrasi terjadi apabila output
sedimen lebih besar dari input sedimennya, sedangkan sedimentasi terjadi apabila
input sedimen lebih besar dari output-nya, kemudian apabila input dan output
sedimennya seimbang maka pantai tersebut dalam kondisi stabil.
Takisung merupakan wilayah pesisir yang secara administratif terletak di
Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, sedangkan secara geografis
berhadapan langsung dengan Laut Jawa dan menghadap barat, pantai yang landai
serta morfologi pantai yang berpasir selain itu pengaruh dari Sungai Barito di
utara dan Sungai Takisung serta sungai-sungai yang bermuara di Taksiung.
membuat Pantai Takisung sangat rentan mengalami perubahan garis pantai.
Wilayah ini juga merupakan daerah wisata, karena abrasi yang terjadi, pemerintah
pusat maupun daerah berupaya menanggulangi permasalahan yang terjadi dengan
membangun bangunan pelindung pantai seperti Breakwater, Seawall dan
Revretment. Bangunan pelindung pantai ini dapat meredam ombak dan membuat
tombolo sehingga terjadi pertambahan garis pantai, namun pada sisi lain sangat
rentan mengalami abrasi, oleh karenanya diperlukan penanggulangan dengan
kajian secara holistik.
Bangunan pelindung pantai merupakan istilah dari bangunan yang
dibangun di daerah pantai dengan fungsi sebagai pelindung pantai. Pemilihan tipe
bangunan pelindung pantai tergantung pada kondisi pantai, tanah dasar pantai
yang dilindungi, ketersediaan material, dan peralatan untuk membuat bangunan.
Berdasarkan penelitian Hartati dkk. (2016), Terdapat lima pendekatan dalam
perencanaan pembangunan perlindungan pantai buatan, yaitu mengubah laju
angkutan sedimen sejajar pantai dengan membangun bangunan groin, mengurangi
energi gelombang yang mengenai pantai dengan membangun pemecah gelombang
lepas pantai (breakwater/APO), memperkuat tepi pantai sehingga tahan terhadap
gempuran gelombang dengan membangun revetment atau seawall, menambah
supply sedimen ke pantai dengan cara sand by passing atau beach nourishment,
serta melakukan penghijauan daerah pantai dengan pohon bakau, apiapi, atau
nipah.
Hasil kajian Kamal dkk (2016) mengenai penangan abrasi pantai,
memperoleh jenis bangunan pantai yang efektif dengan menggunakan pendekatan
model GENESIS. Kemudian kajian Faza dkk. (2016) mengenai desain bangunan
pelindung pantai dengan menggunakan permodelan hidrodinamika 2 dimensi
hanya memperoleh usulan bangunan pelindung pantai. Christy dkk. (2017)
dengan kajian perencanaan bangunan pelindung pantai menggunakan pendekatan
analisis struktur bangunan pantai hanya menghasilkan ke efektifitasan bangunan
pelindung pantai. Serta kajian Kumaat (2016) tentang pemilihan tipe bangunan
pantai menggunakan metode AHP untuk menghasilkan tipikal desain tanpa
memprediksi perubahan garis pantai kedepannya. Oleh karenanya, perlu
dilakukan kajian mengenai efektifitas bangunan pelindung pantai dengan
menggunakan aplikasi SMS (Surface Modelling System) modul GenCade.
GenCade merupakan model terbaru untuk menghitung transport sedimen dan
perubahan garis pantai serta pengembangan dari aplikasi GENESIS dengan
memperhatkan faktor letak, dimensi dan jarak antar bangunan serta kedalaman
perairan (Ashley, dkk. 2012).
Bangunan pelindung pantai yang terdapat pada Pantai Takisung tidak
terlalu efektif, selain terdapat bangunan yang rusak, pada bagian lain pantai
mengalami abrasi yang lebih tinggi karena adanya bangunan pantai tersebut. Oleh
karenanya, pada perencanaan pembangunan bangunan pelindung pantai perlu
dilakukan kajian secara holistik salah satunya yaitu dengan cara mengetahui
prediksi perubahan garis pantai dengan berbagai skenario bangunan pantai
sehingga didapatkan rekomendasi bangunan pantai.

1.2. Perumusan dan Pemecahan Masalah

Takisung merupakan wilayah pesisir yang berhadapan langsung dengan


Laut Jawa dan memiliki karaktersistik pantai berpasir yang landai. Gelombang
yang menjalar dari laut dalam menuju daratan akan mengalami transformasi yang
berperan terhadap perubahan tinggi dan arah gelombang serta distribusi
gelombang. Kurang efektifnya bangunan pelindung pantai yang dibangun
Pemerintah Daerah di Pantai Takisung menyebabkan sisi lain pantai mengalami
abrasi yang tinggi, hal ini jelas merugikan masyarakat sekitar apalagi wilayah ini
merupakan daerah wisata pantai. Oleh karenanya diperlukan penanganan
perubahan garis pantai dengan pembangunan pelindung pantai melalui kajian
secara holistik.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka didapatkan perumusan malah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pola transformasi gelombang di Pantai Takisung?
2. Bagaimana pola perubahan garis pantai menggunakan model GenCade?
3. Bagaimana prediksi perubahan garis pantai menggunakan model GenCade
dengan berbagai skenario bangunan pelindung pantai?
Data kedalaman didapatkan dengan melakukan perekaman menggunakan
map sounder dan peta batimetri PUSHIDROSAL yang dikoreksi dengan pasang
surut, data angin yang akan digunakan adalah data angin selama 10 tahun dari
ECMWF (European Centre for Medium range Weaher Forecast) tahun 2009 -
2019 yang kemudian digunakan dalam perhitungan prediksi gelombang dengan
metode SMB (Sverdrub Munk Bretschneider). Kemudian hasil prediksi
gelombang digunakan untuk input data model perubahan garis pantai serta preiksi
perubahan garis pantai dengan berbagai skenario bangunan pantai. Model output
yang paling efektif dalam mengurangi perubahan garis pantai merupakan hasil
yang digunakan dalam merekomendasikan bangunan pelindung pantai. Model
yang digunakan untuk membuat simulasi perubahan garis pantai dengan berbagai
skenario bangunan pelindung pantai adalah aplikasi SMS 12.1 dengan modul
GenCade.
Secara skematik bagan alir perumusan dan pemecahan masalah disajikan
pada Gambar 1.

1.3. Tujuan dan Kegunaan

1.3.1. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :


1. Mengetahui pola transformasi gelombang di Pantai Takisung.
2. Mengetahui perubahan garis pantai berdasarkan hasil model GenCade.
3. Mengetahui rekomendasi bangun pelindung pantai yang efektif.

1.3.2. Kegunaan

Kegunaan dari penelitian ini adalah mengurangi resiko terjadinya


perubahan garis pantai dengan memprediksi perubahan garis pantai dan
merekomendasikan bangunan pelindung pantai yang efektif dalam mengatasi
sedimentasi dan abrasi serta dapat menjadi acuan dalam penelitian selanjutnya.

1.4. Ruang Lingkup

1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah

Wilayah penelitiaan ini dilaksanakan di wilayah Perairan Takisung


Kabupaten Tanah Bumbu yang meliputi sepanjang 3 km sejajar pantai dan 4 km
tegak lurus pantai.

1.4.2. Ruang Lingkup Materi

Batasan ruang lingkup materi dari penelitian ini meliputi :


1. Data angin bulanan selama 10 tahun yang diperoleh dari European Centre for
Medium Range Weather Forecasts (ECMWF) tahun 2009 – 2019.
2. Data batimetri yang diperoleh dari Peta Pushidrosal serta pemeruman di
wilayah perairan Takisung.
3. Data Gelombang berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode SMB
(Sverdrup Munk Bretschneider).
4. Prediksi perubahan garis pantai dengan modul GenCade.
Gambar 1. Diagram alir perumusan dan pemecahan masalah

Anda mungkin juga menyukai