Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SINOPSIS

Sinopsis adalah ringkasan cerita atau garis besar naskah yang menggambarkan isi dari
sebuah film, buku, atau pementasan yang dilakukan baik secara konkret maupun secara
abstrack.

a) Pengertian Sinopsis Menurut Para Ahli

1. Carpenter

Menurut Carpenter, pengertian sinopsis adalah teks yang berisi kalimat naratif,
penjelasan tentang masalah atau plot, karakter, dan bagaimana buku atau novel
berakhir. Sinopsis berisi rangkuman tentang apa yang terjadi dan siapa yang berubah
dari awal hingga akhir cerita.

2. Haryanta

Sinopsis adalah ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama dengan


karangan asli yang menjadi dasar sinopsis itu. Ini berupa ringkasan atau abstraks.

3. Komaruddin

Sinopsis adalah suatu pernyataan yang singkat atau garis besar. Sinopsis bukan
kesimpulan karangan.

4. Susanto

Sinopsis adalah ringkasan suatu buku atau teks. Sinopsis dalam sastra merujuk pada
ringkasan karya sastra. Sinopsis disusun berdasarkan urutan kronologis peristiwa
dalam teks sehingga terlihat urutan cerita.

b) Fungsi dan Tujuan Sinopsis

Sinopsis adalah tulisan yang sangat berharga dan perlu bagi penulis, pembuat film,
produser TV, penulis akademis, dan banyak lainnya. Sinopsis membantu sebuah
karya mendapat tempat dan kemudian membantu mereka menjangkau audiens yang
tepat. Berikut fungsi sinopsis pada suatu karta:

1
Sinopsis membantu buku diterbitkan atau film atau serial TV dibuat. Sinopsis yang
ditulis dengan baik akan dapat meyakinkan orang yang bertanggung jawab atas
publikasi atau produksi untuk menghidupkan sebuah karya.

Sinopsis menarik perhatian audiens potensial dan dapat meyakinkan mereka untuk
membaca, menonton, atau mendengarkan sebuah karya. Sinopsis juga membantu
para peresensi menemukan apa yang mereka cari dan memutuskan apakah sebuah
karya punya kualitas atau tidak.

c) Tujuan Sinopsis

Tujuan dibuatnya sinopsis cerita adalah untuk memperpendek dan meringkas tulisan
asli agar waktu membacanya lebih efektif dan efisien. Tujuan lainnya adalah untuk
mempermudah pembaca agar dapat memperoleh gambaran menyeluruh dan
mendasar mengenai tulisan itu sendiri. Sementara itu menurut Bob Susanto (2016)
fungsi dari sinopsis adalah sebagai berikut:

Memberikan sebuah gambaran ringkas dan singkat tentang isi cerita atau
naskah.Sebagai prolog atau epilog dari suatu naskah yang akan
dipentaskan.Memberikan gambaran yang jelas secara sederhana mengenai urutan
dan kronologi ceritanya.

2.2 IKHTISAR

Pengertian Ikhtisar

Ikhtisar adalah deskripsi singkat yang memberikan gambaran umum informasi suatu teks
tanpa memberikan rincian. Ikhtisar bertujuan memberikan gambaran inti tentang suatu
teks yang akan atau belum dibaca. Namun ikhtisar juga dapat bertujuan untuk
menyimpulkan isi gagasan suatu teks yang telah dibaca sebagai pemerjelas, memberikan
kesimpulan tentang teks yang telah dibaca.

Salah satu fungsi dari ikhtisar adalah untuk menghemat kata sehingga tidak
menggunakan kalimat yang panjang dan berkesar bertele-tele. Ikhtisar juga berfungsi
untuk membantu pembaca memahami dan mendapatkan ide tentang masalah yang
dibahas dalam suatu teks. Ikhtisar juga dapat memengaruhi seseorang untuk membaca
teks asli karena merasa penasaran setelah membaca ikhtisarnya.
Ciri-Ciri ikhtisar

Beberapa ciri-ciri ikhtisar dapat dilihat sebagai berikut: 

 Mengandung kata-kata yang lugas dan tidak bertele-tele.


 Menunjukan gagasan inti dari suatu teks.
 Bisa tidak berurutan namun tidak mengubah isi teks asli.
 Bebas mengkombinasikan kata dan frasa namun tidak mengubah isi teks asli

Cara membuat teks ikhtisar

Cara membuat teks ikhtisar, yakni: 

1. Membaca teks asli Untuk membuat ikhtisar, kita harus membaca teks asli. Teks asli

bisa dibaca lebih dari sekali untuk memastikan dan memahami isi teks secara
keseluruhan.
2. Menuliskan gagasan utama dan pokok pikiran teks asli Setelah membaca teks asli
berkali-kali, kita harus membuat gagasan utama apa saja dan pokok pikiran apasaja
yang dimuat dalam teks tersebut. Kita harus tahu pokok permasalahan apa yang
ingin disampaikan oleh teks asli tersebut.
3. Menulis ikhtisar Setelah mengetahui pokok masalah yang ingin dsampaikan teks

asli, kita dapat mulai menulis ikhtisar. Ikhtisar ditulis dengan bahasa yang singkat
namun lugas, gagasan utama yang ingin disampaikan teks harus disampaikan secara
singkat dalam ikhtisar tanpa mengubah maknanya.

Manfaat Ikhtisar

Ikhtisar yang dibuat selain mempunya tujuan pastinya juga mempunyai manfaat bagi
pembuat atau pembaca, yaitu :

1. Mempermudah pembaca supaya bisa menghafal maupun mengingat apa yang


dibaca.
2. Memudahkan untuk pembaca kapan bisa belajar dengan lebih efisien.

2.3 RINGKASAN
Pengertian Ringkasan

Ringkasan adalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan
secara singkat. atau juga, cara yang baik untuk memotong atau memangkas sajian sebuah
hasil karangan yang panjang dan di sajikan dalam bentuk sajian yang singkat

Rimgkasan memiliki perbedaan dengan ikhtisar, meskipun sering ke dua istilah itu
disampaikan , tapi sebenarnya kedua istilah itu bebeda. Sebab ringksan merupakan hasil
dari karangan yang asli tetapi dalam penyajiannya harus tetapi mempertahankan urutan
dan rumusan yang sali dari pengarangnya. Ikhtisar adalah kebalikannya, ikhtisar tidak
memerlukan susunan atau sistematika atau tidak perlu sesuai dengan karangan aslinya
dan tidak perlu secara proposional atau tidak memerlukan sajian isi dari semua hasil
karangan itu.

Inti bacaan dalam ringkasan yang dibuat, tidak meninggalkan urutan-urutan gagasan
yang melandasinya. Kata “precis” itu sendiri mempunyai makna “memangkas”, artinya,
penyusun ringkasan hanya memangkas hal-hal yang lebih kecil menyelimuti gagasan
utama bacaan. Dengan demikian, kerangka dasarnya masih tampak jelas.

Ciri-ciri Ringkasan

Membuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari ringkasan tersebut
adalah sebagai berikut.

1. Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan.


2. Mereproduksi kembali apa kata pengarang.

3. Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok (badan) karangan.

4. Penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya.

5. Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya.

6. Mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang
padat. Dalam meringkas kita mengambil intisari atau ide-ide pokok suatu bacaan
sehingga menjadi bentuk yang lebih padat.
7. Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya. Kita
mengambil intisari yang kemudian ditulis ulang dengan bahasa kita sendiri apa yang
diungkapkan oleh sang penulis.

8. Menjaga urutan ide-ide pokok sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Dalam
meringkas kita harus tetap merunut ide-ide pokok sehingga ringkasan yang kita buat
tetap mewakili naskah bacaan aslinya.

9. Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isi mengikuti naskah asli. Meskipun kita
menuliskan kembali, namun tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya.

10. Menuliskan kalimat-kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang. Pada


prinsipnya, meringkas berarti membuat tulisan menjadi tulisan lebih pendek. Oleh
karena itu, kalimat-kalimat dalam ringkasanpun pendek dan padat namun tidak
menghilangkan unsur-unsur estetika dari naskah aslinya.

Cara Membuat Ringkasan

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan dapat ditulis dengan baik,
diantaranya:

1. Sebaiknya dalam menyusun ringkasan mempergunakan dalam kalimat tunggal


daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan
atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apakah
tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal.

2. Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian
gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja.

3. Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan
dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat
dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akan
dipertahankan karena dianggap penting, harus pula dipersingkat atau digeneralisasi.

4. Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski
terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan
gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat
yang terdapat dalam naskah.

5. Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat dari
karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang
dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis
yang dimasukkan kedalam ringkasan.

6. Agar dapat membedakan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan sebuah tulisan biasa
(bahasa tidak langsung) dan sebuah pidato atau ceramah (bahasa langsung) yang
menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, maka ringkasan
pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandang orang ketiga.

7. Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya, maka dari itu anda harus
membuat seperti apa yang diminta bila diminta membuat ringkasan menjadi seperatus
dari karangan asli anda harus membuat seperti itu.Agar memastikan apakah ringkasan
dan yang dibuat sudah sepertiyang diminta silahkan hitung jumlah seluruh kata dalam
karangan kemudian bagilah dengan serarus. Hasil dari pembagian itulah yang
merupakan panjang karangan yang harus ditulis. Perhitungan jumlah kata ini bukan
berarti seseorang menghitung secara riil jumlah katayang ada. Tapi hanya suatu
perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan.

Manfaat Rangkuman atau Ringkasan

Manfaat Ringkasan Sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah
buku atau suatu uraian yang begitu panjang. Rangkuman memuat ide- ide pokok yang
mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca rangkuman, kita seakan- akan
memahami keseluruhan buku secara utuh. Karena merangkum adalah kegiatan menyusun
teks/bacaan menjadi ringkas, maka akan banyak manfaat yang diperoleh dari membaca
rangkuman

Adapun beberapa manfaat dari suatu rangkuman, antara lain sebagai berikut.

1. Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.


2. Menemukan bagian-bagian penting isi buku.
3. Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi buku.

4. Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.

5. Membantu keperluan yang sifatnya praktis. Misalnya butuh intisari bukudalam waktu
yang singkat.

2.4 RESENSI
Pengertian Resensi
Pengertian Resensi sindiri adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menilai baik
tidaknya sebuah buku. Resensi sering juga diistilahkan dengan timbang buku, tinjauan
buku, bedah buku, dan sebagainya (Dalman, 2014:125). Sebagaimana dikatakan
Montazeran (2012) tinjauan buku adalah semacam evaluasi dari sudut pandang kritis
dimana peresensi memikirkan secara mendalam dan rinci bagin-bagian dari buku yang
diresensi tersebut sehingga dapat menilai baik dan buruknya sebuah buku. Senada
dengan pendapat di atas Fardengki, dkk (2012) mengatakan bahwa resensi merupakan
hasil penilaian atau timbangan terhadap kelebihan dan kelemahan suatu buku. Sehingga
dapat diartikan bahwa resensi adalah kegiatan yang membahas, mengulas dan menilai
sebuah karya tulis tentang baik dan buruk kualitas sebuah karya tulis tersebut. Teks
resensi memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, karena teks resensi adalah teks
yang dihasilkan dari sebuah analisis mendalam terhadap satu hal dengan melibatkan
berbagai hal sebagai pertimbangan sehingga menghadirkan penilaian yang adil, objektif,
dan rasional dari teks yang diresensi tersebut.
Kastiyawan, dkk (2007) juga menyatakan bahwa teks resensi adalah teks yang
berisi pemberian kritik, evaluasi, atau melakukan review terhadap karya cipta intelektual.
Peresensi dituntut objektivitas dalam memberikan penilaian atas karya sastra tersebut
sehingga tidak boleh bersifat subjektif, misalnya karena rasa suka atau tidak suka pada
pengarangnya. (Yulidar br. Pohan, 2014). Dalam membahasa dan mengulas suatu karya
tulis, penulis resensi akan mengungkapkan aspek-aspek keunggulan dan kelemahan dari
karya tulis tersebut secara keseluruhan dan objektif yang diperoleh dari buku yang
diresensi dan disampaikan kepada masyarakat. Menilai sebuah buku berarti memberi
saran kepada para pembaca secra keseluruhan untuk menolak atau menerima kehadiran
buku tersebut. Seorang penulis resensi harus tetap berusaha untuk menimbulkan dan
memberi kesan kepada pembaca bahwa penilaiannya telah diberikan secara tepat dan
dilakukan secara objektif. Dalam menciptakan sebuah karya resensi buku yang objektif,
seorang peresensi sharus pelajari dan mengetahui dengan benar langkah-langkah
meresensi dengan baik dan benar agar mendapatkan hasil resensi yang objektif dan
pembaca dapat point-point yang tepat mengenai kekurangan dan kelebihan sebuah karya
tersebut.

Tujuan Resensi
Setiap karya yang diciptakan selalu memiliki tujuannya masing-masing, begitupun
dengan karya tulis resensi. Sebelum menulis resensi, hendaknya peresensi memahami
terlebih dahulu tujuan resensi. Secara umum tujuan meresensi sebuah buku yaitu untuk
menginformasikan isi buku tentang yang ditulis dan dibahas, kepada masyarakat luas dan
para pembaca pada khususnya. Jauhari (2010:30) mengatakan bahwa resensi bertujuan
menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya sastra patut
mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Sebagaimana Heyd (2017) mengatakan
bahwa seorang peresensi buku akan memberi tahu pembaca tentang buku itu, apa
kelebihan dan kelemahannya, apakah peresensi merekomendasikannya atau tidak, dan
bagi siapa buku itu berguna. Pada intinya penulis resensi akan member tahukan isi dari
garis besar buku yang ia resensi. Dalam hal ini seorang yang menulis resensi harus
paham mengenai seluru isi karya atau buku tersebut agar dapat disampaikan pada
masyarakat, layak tidakya karya atau buku ini dinikmati dan dibaca oleh masyarakat
pada umumnya. Selain itu resensi juga menyediakan dan menyajikan jawaban yang
ditimbulkan oleh pembaca ketika melihat buku yang baru diterbitkan.
Suwarni (2016) juga berpendapat saat meresensi, kita juga akan memberikan
komentar atau tanggapan, semacam penilaian terhadap kelebihan dan kekurangannya.
Selain itu Angin (2018) juga berpendapat bahwa resensi akan memperkenalkan kepada
pembaca karya pengarang baru dan selalu mengajak kita mengikuti perkembangan dari
yang lebih lama menuju yang baru. Penulis resensi juga memiliki tujuan untuk mengajak
membaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan problema yang muncul
dalam sebuah buku. Resensi juga dapat bertujuan untuk memperkenalkan suatu karya
atau buku keluaran terbaru kepada orang lain yang belum membaca atau belum
menyaksikan sehingga setelah membaca resensi orang tersebut tergerak hatinya untuk
menyaksikan atau membaca karya atau buku yang diresensi. Secara sederhana teks
resensi juga bertujuan menyajikan informasi secara komprehensif tentang sebuah karya,
serta mempengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan
mendiskusikan fenomena dalam suatu karya; serta memberikan pertimbangan kepada
pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati atau tidak

Manfaat Menulis Resensi


Menulis resensi juga mendatangkan banyak manfaat bagi para pembaca maupun
untuk para penulis resensi. Manfaat-manfaat ini dapat dirasakan oleh para penulis
resensi. (Heyd, 2017) mengatakan bahwa menulis sebuah resensi dapat mempertajam
kemampuan menulis dan berpikir kritis seseorang. Oktaria (2017) menyatakan bahwa
menulis adalah keterampilan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak
langsung. (Haryanto dalam Dalman 2014) mengemukakan ada 4 manfaat membuat
resensi buku, yaitu (1) mengasah intelektual, (2) memahami secara mendalam isi buku
yang diresensi, (3) mendapat penghasilan jika resensi tersebut dimuat di media massa,
dan (4) akan dikenal dan direkrut untuk terus meresensi buku oleh penerbit buku jika
telah produktif membuat resensi. (Meyers, 1946) juga berpendapat bahwa manfaat
menulis resensi buku dapat dirasakan oleh penulis resensi yaitu seorang pengulas
berpartisipasi dalam kehidupan sastra dan menungkan ide-idenya sambil menulis
bukunya sendiri. Tulisan resensi yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan oleh penerbit
media massa, sebuah resensi buku dimanfaatkan sebagai berita khas yang memberikan
informasi cukup cermat,teliti, dan menarik bagi pembaca.
Seperti sastra itu sendiri, kritik melibatkan ambisi, agresi, emosi, dan ego penulis,
pengulas, dan editor. Rondiyah, dkk (2017) berpendapat dengan menulis, seseorang
mampu mengungkapkan gagasan secara sistematis, jelas, logis, serta mampu
berkomunikasi sesuai dengan konteks. Selain itu, melalui kegiatan menulis, gagasan
yang diungkapkan dapat diketahui oleh banyak orang sehingga dapat bermanfaat bagi
masyarakat luas. Sebagaimna yang di ungkapkan Nugraha, dkk (2018) yang mengatakan
bahwa manfaat yang paling dirasakan oleh peresensi adalah bertambahnya wawasan dan
pengetahuannya. Berdasarkan pendapat tersebut dalam hal ini ketrampilan menulis
seseorang juga akan semakin meningkat dengan sering berlatih membaca dan menulis
sebuah resensi. Sehingga menjadi penulis resensi juga banyak menarik masyarakat untuk
mencobanya, karena selain banyak manfaat yang akan dirasakan oleh peara penulis
resensi, karena hasil karya tulis resensi juga dapat digunakan sebagai ladang pekerjaan.
Menulis resensi atau menjadi seorang peresensi buku memang tidak akan sia-sia, karna
ilmu dan pengalaman yang ia dapat akan sangat membantu untuk dirinya maupun untuk
orang lain yang membaca karya resensi yang dihasilkan.

Bagian-Bagian Resensi
Resensi disusun atas bagian-bagian tertentu yang membanggun sebuah teks
resensi. Kokasih (2012:55-56) berpendapat mengenai bagian-bagian resensi buku
menurutnya, bagian yang paling umum ada dalam resensi buku adalah identitas buku.
Pada bagian identitas buku penulis resensi lazimnya mencantumkan judul buku, nama
pengarang, penerbit, tahun terbit, kota terbit, ukuran buku tebal atau lebarnya, dan
jumlah halaman buku yang akan diresensi. Sedangkan untuk harga buku penulis jarang
mencantumkan karena dapat berbeda – beda, bergantung pada toko yang menjualnya.
Romli (2006:78) mengemukakan sebuah resensi buku biasanya terdiri atas tiga bagian,
yaitu pendahluan, isi memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbit, serta
memberi pertimbangan dan penutup. Bagian pendahuluan rsesensi buku berisi informasi
objektif dan identitas buku yang meliputi judul, penulis, penerbit, dan tahun terbit,
jumlah halaman, harga buku. Adapun bagian isi memmuat ulasan tentang tema atau judul
buku, paparan singkat isi buku, gaya penulisan buku, dan perbandingan buku dengan
buku lain. Sementara itu, bagian penutup berisi penilaian resensator tentang kualitas isi
buku secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku, memberi kritik atau
saran kepada penulis dan penerbit, serta

Sementara itu, secara keseluruhan resensi buku terdiri atas beberapa bagian, yaitu
(1) judul resensi, (2) identitas buku yang diresensi, (3) ulasan, dan (4) nama peresensi.
Pada bagian ulasan, penulis resensi buku atau resensator perlu menyebutkan kelemahan
dan kelebihan buku yang ditinjau dari berbagai persepektif (Alwasilah, 2007:76). Hal ini
bertujuan agar resensi yang dihasilkan menjadi lebih objektif dan berimbang. Sehingga
dapat disimpulkan hal yang dapat dikritisi dalam buku yang diresensi adalah bobot isi
dan materi buku, serta teknik penyajian (sistematika dan bahasa) buku yang diresensi.
Bagian terpenting dalam resensi buku yaitu bagian ulasan yang memebahas tentang
kelemahan dan keunggulan buku. Empat pokok bagian tersebut harus ada pada hasil
resensi. Bagian-bagian resensi ini sangat dibutuhkan oleh pembaca untuk mengetahui
seberapa penting buku tersebut untuk dibaca. Sedangkan untuk para penulis resensi
empat bagian pembangun resensi ini harus diperhatikan dengan benar, karena hal ini
harus ada dan bagian penting dalam sebuah resensi.
Unsur-unsur Resensi
Unsur-unsur yang membangun sebuah teks resensi dan harus ada dalam sebuah
resensi. (Daniel dalam Dalman 2014) berpendapat yang membangun unsur-unsur resensi
yaitu; (1) Judul Resensi, (2) Data Buku , (3) Membuat Pendahuluan, (4) Tubuh atau
Pernytaan Resensi Buku, (5) Penutup. Daniel menyatakan bahwa empat hal pokok inilah
yang menjadi unsur yang dapat membangun sebuah resens. Sebagimana Farida (2013)
juga mengemukakan struktur resensi yaitu; (1) Judul resensi, (2) Data karya yang
diresensi, (3) Pembukaan, (4) Tubuh atau isi pernyataan resensi, (5) Penutup. Pada
bagian judul penulis resensi harus membuat Judul yang mempunyai kesinambungan
dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik juga akan memberikan nilai lebih
tersendiri bagi pembaca. Data karya yang diresensi ini juga sangat penting dalam unsur-
unsur resensi yang mencakup judul buku, pengarang, penerbit, dan tahun terbit beserta
cetakannya. Sedangkan untuk pembuka peresensi menyajikan gambaran umum tentang
buku yang diresensi. Memasuki pada bagian inti atau bagian tubuh resensi baru jibarkan
tanga kelebihan dan kelemahan buku yang diresensi tersebut. pada bagian ini peresensi
juga menilai apakah buku tersebut layak untuk mendapat sambutan dari pembaca atau
tidak. Pada bagaina inilah peresensi harus menilai buku tersebut secara objektif dan
akurat. Untuk bagian akhir atau penutup Pada bagian penutup biasanya berisi alasan
kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut kan ditujukan.
Ahmad, dkk (2017) juga menyebutkan struktur yang membangun sebuah teks
ulasan adalah orientasi, tafsiran isi, evaluasi dan rangkuman. Pada pemberian judul
resensi harusnya menarik, namun tidak menimbulkan kesalahan penafsiran dan judul
resensi harus sesui dengan isi resensi. Bagian data buku atau identitas buku harus
dicantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal buku dan harga
buku. Pada bagian pendahuluan umumnya bersifat objektif mengulas identitas buku
secara detail (Kusmana, 2014:6). Pada bagian pendahuluan peresensi mulai
memperkenlakan pengarang buku dan memaparkan kekhasan sosok pengarang. Dari
berbagai pendapat diatas dapat disimpulakn bahwa unsu-unsur yang membangaun
sebuah resensi berkaitan satu dengan yang lainya. Mulai dari judul, identitas buku, isi
resensi buku dan bagian penutup resensi buku. Unsur0unsur terebut harus ada dan
dicantumkan dalam resensi untuk menghasilkan resensi yang ideal.

Langkah-Langkah Menulis Resensi


Selain mengetahui prinsip-prinsip dasar menulis resensi, peresensi juga perlu
memahami terlebih dahulu langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menyusun teks
resensi. Berkenaan dengan itu (Daniel dalam Dalman, 2014) memberikan lima langkah-
langkah membuat resensi. Pertama, penjajakan atau pengenalan terhadap buku mulai dari
tema buku, identitas penerbit, dan siapa pengarangnya. Kedua, membaca buku secara
komprehensif, cermat dan teliti. Ketiga, menandai bagian-bagian buku yang dianggap
khusus atau penting. Keempat, Membuat sinopsis atau intisari buku.Kelima, menentukan
sikap dan menilai organisasi penulisan isi, bahasa, dan aspek teknis. Dalam langkah ini
perlu diperhatikan bahwa resensi buku harus bermanfaat bagi pembaca. Wee dan
Banister (2016) mengatakan bahwa sebuah karya tinjauan dapat menguraikan
keuntungan dan kerugian dari metode yang digunakan dan implikasi temuan yang
dibahas.
Selain itu Kuncoro (2009:12-15) juga menyampaikan ada lima langkah menulis
resensi. Pertama, memahami dan menangkap tujuan pengarang. Kedua, memiliki tujaun
dalam membuat resensi. Ketiga, harus mengetahui selera pembaca. Keempat,
mempunyai pengetahuan berbagai disisplin ilmu pengetahuan sebagai tolak ukur.
Kelima, menjadi pengamat buku sekaligus kolektor buku. Pada tahap terakhir penukis
resensi juga harus mengoreksi dan mengevaluasi hasil tulisannya. Tulisan resensi yang
kurang tepat atau bahkan membingungkan para pembaca dapat segera diketahui dan
diperbaiki. Hal tersebut penting dilakukan karena resensi sangat mempengaruhi pembaca
dalam menentukan pilihannya. Dalam menulis resensi usahakan meresensi karya atau
sebuah buku yang baru. Sehingga hal tersebutdapat membuat penasaran para pembaca.
Pendapat lain diutarakan oleh Putra (2008:78) yang menyebutkan bahwa ada tahap
penulisan resensi buku. Tahap-tahap tersebut adalah (1) membaca keseluruhan isi buku
untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang buku, (2) membaca bagian pengantar
dan pendahuluan untuk memperoleh gambaran kasar buku,(3) mencatat kelebihan dan
kekurangan buku, (4) mencermati kebenaran materi (5) mencermati hal-hal dalam buku.
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa hal terpenting dari penulisan resensi
buku adalah memiliki kecermatan, ketelitian dan mempunyai nilai manfaat bagi para
pembaca. selain itu penulis resensi juga memerlukan wawasan dan ilmu pengetahuan
yang luas serta mengetahui bagaimana etika dan prinsip-prinsip dalam penulisan resensi
buku. Beberapa hal tersebut mampu melahirkan sebuah resensi buku yang baik dan
bermutu.
2.5 MAKALAH

Pengertian Makalah Menurut Para Ahli

- Panuti Sudjiman

Makalah ialah karangan prosa, bukan cerita rekaan yang membicarakan pokok tertentu.
Yang biasanya makalah dimuat di majalah atau koran, tetapi makalah dapat juga
merupakan sebuah buku antologi.

- W.J.S Poerwadarminta

Makalah ialah uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu dikemukakan untuk
mendapat pembahasan lebih lanjut.

- Tanjung Dan Ardial

Makalah ialah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu
yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif.

- Surakmad

Makalah ialah segala jenis tugas kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis, baik
sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan tentang sesuatu pokok
persoalan.

- E. Zaenal Arifin

Makalah ialah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

Ciri-Ciri Makalah

Beberapa ciri-ciri makalah, yakni:

 Merupakan hasil kajian literatur dan/atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan


lapangan yang sesuai cakupan permasalahan suatu perkuliahan.
 Mendemonstrasikan pemahaman mahasiswa tentang permasalahan teoritik yang
dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip,
atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan.

 Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang


digunakan.

 Mendemonstrasikan kemampuan meramu berbagai sumber informasi dalam satu


kesatuan sintesis yang utuh.

Fungsi Makalah

Beberapa fungsi makalah, yakni:

Untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah secara benar dan cermat.

Memperluas wawasan keilmuan bagi penulisnya.

Memberikan sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoretis maupun konsep praktis.

Memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan masalah.

Jenis-Jenis Makalah

Beberapa jenis-jenis makalah, yakni:

 Makalah ilmiah

Makalah Ilmiah pada umumnya dipakai bagi karya tulis hasil studi ilmiah yang berisi
masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa dilihat daris segi prinsip dan
prosedur ilmiahnya, makalah ilmiahnya menyerupai laporan penelitian sederhana.
Makalah ilmiah biasanya ditulis sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah.
Sudah barangtentu, penulis makalah ilmiah memerlukan studi keperpustakaan dan ini
terlihat pada revenisi yang dicantumkan.

 Makalah kerja

Makalah Kerja pada umumnya dibaca pada seminar makalah kerja disampaikan dalam
bentuk argumentasi dalam suatu hasil penelitian. Dalam makalah kerja yang dibacakan
itu harus ada masalah. Penyampai makalah kerja sudah memasukkan asumsi dan
hipotesis untuk menjawab masalah. Berdasarkan isi makalah demikian, timbulah diskusi.

 Makalah kajian

Istilah ini dipakai untuk karya tulis ilmiah yang merupakan saran pemecahan suatu
masalah yang kontroversial tanpa maksud untuk dibaca dalam suatu seminar.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Produksi ragam tulis terdiri dari sinopsis, ikhtisar, ringkasan dan resensi. Sinopsis adalah
ikhtisar karya ilmiah yang diasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli.
Ikhtisar adalah penulisan pokok-pokok masalah yang penulisannya tidak harus berurutan
boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat. Ringkasan merupakan penyajian
singkat dari suatu karangan asli sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan
asli secara proporsional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat. Resensi
adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai hasil sebuah karya atau buku.

3.2 Saran

Saran dari kami untuk pembaca agar bisa memahami produksi ragam tulis yaitu sinopsis,
ikhtisar, ringkasan dan resensi dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. C. (2007). Pokoknya Menulis. (Ramadhan, Ed.). Bandung: PT Kiblat Buku


Utama.
Angin, T. B. B. (2018). Hubungan Kemampuan Membaca Pemahaman Dengan Menulis
Resensi Siswa Kelas IX SMA Negeri 1 Sosopan. Jurnal Education and
Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan N, 4(2), 8–12.
http://dx.doi.org/10.14203/jmb.v19i2.510
Budi, T. (2013). Jurnal Pendidikan. Jakarta: Badan Pendidikan Kristen Penabur (BPK
E.Kosasih. (2012). Dasar-Dasar Keterampilan Menulis (1st ed.). Bandung: YRAMA
WIDYA.
Fardengki. Emidar Emida. Ena Noveria. (2012). Korelasi Kemampuan Membaca
Pemahaman Dan Kemampuan Menulis Resensi Siswa Kelas IX SMP Negeri 3
Linggo sari Bagati, 1 (1), 639–645. https://doi.org/10.24036/1378-019883
H. Dalman. (2014). Ketrampilan Menulis (3rd ed.). Jakarta: PT RajaGrafindo.
Jauhari, H. (2010). Pedoman Menulis Karya Ilmiah (3rd ed.). Bandung: CV Pustaka Setia.
Kuncoro, M. (2009). Mahir Menulis. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Kusmana, S. (2014). Kreativitas Menulis. Yogyakarata: Ombak (Anggota IKAPI).
Musfah, J. (2016). Tips Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Fajar Interpratama.
Nugraha ,Via, Indra Permana, Aditya Permana. (2018). Pembelajaran Menulis Resensi Novel
Pertemuan Dua Hati Dan Laskar Pelangi Menggunakan Tekni. Jurnal Ilmiah UPT
P2M STKIP Siliwangi. 5 (2). 55. https://doi.org/10.22460/p2m.v5i2p55-61.966

Putra. 2008. Langkah-Langkah Meresensi Buku. Jakarta: Depdiknas


Romli, Asep Syamsul M. 2002. Panduan Menjadi Penulis: Kiat Menulis Artikel untuk Media
Massa. Bandung: Batic Press.

Wahyudi, A. (2013). Bahasa indonesia. Surabaya: Gonernment of Indonesia.


Widyowati, E. (2011). Pengembangan Buku Pengayaan Menulis Resensi Buku Dengan
Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa SMA, 1 (1), 10.
Wijana , I Dewa Putu. (2013). Pemakaian Bahasa Dalam Karya Ilmiah Populer. Jurnal
Arbitrer Universitas Andalas. 1 (1). 34. https://doi.org/10.25077/ar.1.1.19-36.2013

Anda mungkin juga menyukai