PENDAHULUAN
pihak yang kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana, dimana bank
Mengingat peranan bank dalam perkonomian sangat penting, maka wajar bila
disebutkan bahwa bank adalah sendi kemajuan masyarakat. Apabila bank dapat
bekembang baik maka akan dapat menopang perekonomian, karena bank yang
sehat akan memperlancar lalu lintas perekonomian suatu negara. Peranan yang
sangat krusial tersebut juga berlaku bagi lingkup yang lebih kecil, yaitu di daerah
tingkat I.
Terdapat dua jenis lembaga keuangan pada saat ini yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank.2 Bank merupakan salah satu
ketentuan yang berbeda-beda, sehingga memberikan taraf hidup yang lebih baik
bagi rakyat indonesia, sedangkan lembaga non bank ialah lembaga yang
1
Sri Y, dkk, Bank dan Lembaga keuangan Lainnya, (Jakarta: Salemba Empat, 2010), 4
2
Kasmir. Dasar-dasar Perbankan. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 134
1
2
Negara indonesia sendiri lembaga keuangan bank terdapat dalam dua bentuk yaitu
bank konvensional dna juga bank syariah. Bank konvensional merupakan bank
yang dijalankan atas aturan sistem bunga sedangkan bank syariah dijalankan
dengan sistem bagi hasil dengan menggunakan segala jenis akad yang dibolehkan
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPRS secara khusus
tertanggal 12 Mei 1999 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 32/4/KPPB tanggal
kinerja dalam dunia perbankan dapat menggunakan lima aspek penilaian, yaitu
3
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid. Lembaga Keuangan Syariah. (Jakarta: Zikrul Hakim,
2008), 56.
3
dengan rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat
dalam menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan. Bahkan lebih dari itu,
sumber utama yang dijadikan dasar penilaian adalah bank yang bersangkutan.
keuntungan bersih atau laba selama periode tertentu. Rasio ini erat kaitannya
bank semakin besar pula tingkat keutungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktiva. Dilihat dari
struktur aset bank, kredit atau pinjaman merupakan aktiva produktif terbesar
sehingga pendapatan bunga yang diperoleh bank dari penyaluran kredit ini
merupakan pendapatan terbesar yang diperoleh bank. Tapi karena sumber dana
utama yang digunakan untuk membiayai penyaluran kredit tersebut berasal dari
dana pihak ketiga maka besarnya pendapatan bunga tersebut akan diikuti pula
dengan besarnya beban bunga yang harus dibayar kepada nasabah. Oleh karena
4
Zainuddin dan Hartono. Manfaat Rasio Keungan dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba.
Jurnal Riset Akuntansi Indoensia. 2015.
4
itu, pihak bank harus dapat menentukan besarnya tingkat bunga yang paling
efektif sehingga kredit yang disalurkan dapat menghasilkan laba yang sebesar-
dikeluarkan Bank Indonesia untuk sebuah bank bisa menjadi bank jangkar
rasio antara laba sebelum pajak terhadap total assets. ROA yang semakin besar,
(return) semakin besar. Oleh karena itu ROA merupakan rasio yang tepat
penelitian ini adalah Return on equity capital (ROE), Non Performing Financing
Menurut Lestari dan Sugiharto ROE adalah rasio yang digunakan untuk
Sedangkan Non Performing Financing (NPF), yaitu rasio antara pembiayaan yang
bermasalah atau fluktuasi nilai NPF yaitu Return On Assets (ROA) mengalami
penurunan.7
dari luar di dalam kegiatan usaha perbankan. Rasio sangatlah penting dalam
sebuah perbankan untuk menilai tungkat kesehatan dan keamanan dari sisi
pemilik modal yang sudah ada. Semakin tinggi rasio KPMM, maka semakin baik
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan salah satu bentuk rasio yang
digunakan untuk sebuah perbandingan dari pihak ketiga yang ditunjuk dan pilih
mengukur sampai sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak
Agung Kota Lhokseumawe yang kurun waktu tahun 2016 sampai dengan 2019
7
Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 83.
8
Rivai, Veithzal dkk. Bank and Financial Institution Management, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), h. 86.
9
Muhamad. Manajemen Bank Syari’ah. (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), h. 55.
6
dengan periode triwulan yaitu triwulan I (Januari sampai dengan Maret), triwulan
II (April sampai dengan Juni), Triwulan III ( Juli sampai dengan September) dan
Triwulan IV ( Oktober sampai dengan Desember) terlihat dalam Tabel 1.2 berikut
ini:
Tabel 1.1
Nilai ROE, NPF, KPMM, FDR dan ROA per Triwulan
Menilik dari apa yang terjadi secara empiris tanpak bahwa rasio-rasio
dengan teori yang menyatakan hubungan ROE, NPF, KPMM dan FDR terhadap
ROA. Pada tahun 2017 dan 2018 nilai ROA untuk triwulan empat mengalami
penurunan dari 1.08% menjadi 0,58%, FDR justru mengalami penaikan dari
7
67.30% menjadi 84.40% sehingga ada kesan bahwa FDR berpengaruh negatif
terhadap ROA.
Rasio NPF pada tahun 2018 dan 2019 untuk triwulan empat dapat dilihat
7.70% dan turun menjadi 6.96%, rasio ROA ikut turun dari 0,58% menjadi
0,50%. Hal ini bersimpangan dengan teori yang menyatakan NPF berpengaruh
negatif terhadap ROA yaitu berdasarkan teori rasio keuangan rasio kualitas aktiva
negatif terhadap Return on Asset yang mana ketika NPF tinggi maka ROA rendah,
jika NPF rendah maka ROA tinggi maka kinerja bank baik.
Berdasarkan data dan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik
Periode 2016-2020”.
B. Rumusan Masalah
Periode 2016-2020?
C. Tujuan Penelitian
atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:
2020.
2020.
2020.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat praktis
2. Manfaat Teoritis