Anda di halaman 1dari 12

Sejarah uang

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang.
Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi
kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri
dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa
yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan
selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata
tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang
tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang
dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem'barter'yaitu
barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di
antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan
dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang
yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir
sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-
benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat
pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda
yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-
benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi
digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi
tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang
berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.
Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan
sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam. Meskipun alat tukar sudah ada,
kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda
yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang,
penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul
pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau
tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat
tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah
rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang
dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam
emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik
(nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang
tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya,
dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-
menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia
(emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi
dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas. Mula-mula uang kertas yang beredar
merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan
transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin
100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu
dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak
lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka
menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.
Fungsi uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan
barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi
uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu
sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah
pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang,
tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara
barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan
untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan
besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan
untuk memperlancar pertukaran. Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta)
karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang.
Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan
jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang
dan jasa di masa mendatang.
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi
turunan. Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran
utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan
status sosial.
Syarat-syarat uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-
syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui
sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin
keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan
lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).
Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
(divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Jenis uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal
(sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral.
- Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam
melakukan transaksi jual-beli sehari-hari.
- Uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang
dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja,
sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa
yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang
menggunakan cek.

 Menurut bahan pembuatannya


Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang
kertas. Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena
kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali,
sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil
tanpa mengurangi nilai.
Uang logam memiliki tiga macam nilai:
- Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas
dan perak yang digunakan untuk mata uang.
- Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera
pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp.
500,00).
- Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu
barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan
sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai
intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar
kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam
tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang
tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan
merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat
dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
 Menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang
tanda (token money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut
sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum
sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari
emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya. Sedangkan yang
dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai
bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari
nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah
mengeluarkan biaya Rp750,00.
Teori nilai uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang.
Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat
berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang
disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori
uang dinamis.
 Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan:
apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai
beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan
oleh perkembangan ekonomi. Yang termasuk teori uang statis adalah:
 Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam
yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
 Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk
mempermudah pertukaran.
 Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat
bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa
undang-undang pembayaran yang disahkan.
Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
- Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada
jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka
nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
- Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher
dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang
mempengaruhi nilai uang.
Uang dalam ekonomi
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi dan finansial.
Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan membahas tentang permintaan dan
penawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah stabilitas permintaan uang menjadi bahasan
utama karya-karya Milton Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga yang
kemudian akan mempengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah turunnya nilai sebuah
mata uang dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya persediaan uang
secara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu alat
penting untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral seringkali diberi
tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang, interest rate, dan perbankan.
Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama
jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara
berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi. Ini pernah
terjadi di Rusia, sebagai contoh, pada masa keruntuhan Uni Soviet.
Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca yang berarti tempat
penukaran uang.
Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun
terakhir.
Industri ini menjadi lebih kompetitif karena diregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki
fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang
mereka bayar untuk simpanan deposan.
Bank dapat diartikan juga sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit ataupun
bentuk-bentuk lain nya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Digitalisasi juga mendisrupsi sektor perbankan, di mana kita melihat transisi dari jaringan
distribusi: kantor cabang (fisik), layanan telepon perbankan (analog) dan layanan internet dan
mobile banking (digital).
Pengertian Bank Menurut Ahli
Menurut Dr. B.N. Ajuha, Pengertian Bank adalah Tempat menyalurkan modal dari
mereka yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat
membuatnya dapat lebih produktif untuk dapat keuntungan masyarakat. Berikut ini pengertian
bank menurut para ahli:
1. Pierson
Menurut Pierson, seorang ahli ekonomi dari Belanda, bank adalah badan atau lembaga
yang menerima kredit. Bank menerima simpanan dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito
berjangka dan tabungan. Simpanan dari masyarakat tersebut kemudian dikelola dengan cara
menyalurkannya dalam bentuk investasi dan kredit kepada badan usaha swasta atau pemerintah.
Dari kegiatan tersebut, bank memperoleh keuntungan berupa deviden atau pendapatan bunga
yang dapat digunakan untuk membayar biaya operasional dan mengambangkan usaha.
2. UU No. 10 Tahun 1998
Pengertian Bank Menurut UU No.10 Thn 1998 ialah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan juga menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau juga bentuk-bentuk lainnya dalam rangka untuk meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak.
3. Thomas Mayer, James D. Duesenberry dan Z. Aliber
Bank adalah lembaga keuangan yang sangat penting bagi kita, menciptakan beberapa
uang dan mempunyai berbagai aktivitas yang lainnya. Frederic S. Mishkin, mengemukakan
dalam bukunya The Economics Of Money, Banking, And Financial Markets, bahwa Bankers are
financial institution that accept money deposits and make loans. Included under the term banks
are firms such as commercial banks, savings and loan associations, mutual savings banks, and
credit unions.
4. RG. Howtery dalam bukunya Currency on Credit
Menyatakan bahwa uang di tangan masyarakat berfungsi sebagai alat penukar (medium
exchange) dan sebagai alat pengukur nilai (standard on value). Masyarakat memperoleh alat
penukar (uang) berdasarkan kredit yang diperoleh oleh badan perantara utang dan piutang, yaitu
bank. Dari pendapat ini, dapat disimpulkan suatu definisi bank, yaitu badan perantara kredit.
5. Menurut F.E. Perry
Bank adalah suatu badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan uang, menerima
simpanan (deposito) dari nasabah, menyediakan dana atas setiap penarikan, melakukan
penagihan cek-cek atas perintah nasabah, memberikan kredit dan atau menanamkan kelebihan
simpanan tersebut sampai dibutuhkan untuk pembayaran kembali.

6. Menurut Hasibuan (2005:2)


Pengertian bank adalah: “Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam
bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotif profit juga sosial, jadi bukan hanya
mencari keuntungan saja”.
7. Selain itu Kasmir (2008:2)
Berpendapat bahwa “Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat,
serta memberikan jasa-jasa bank lainnya”.
8. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002 : 31.1)
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary)
antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta lembaga yang
berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran”.
9. Menurut J.D Parera (2004 : 137)
Defenisi bank adalah sebagai berikut : Di Indonesia, sebagaimana diatur dalam undang-
undang yang dimaksud dengan bank adalah : badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
10. Menurut Sommary
Bank adalah suatu badan yang berfungsi sebagai pengambil dan pemberi kredit, baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Menurut Dendawijaya“Bank adalah suatu badan
usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan yang menyalurkan dana dari
pihak yang berkelebihan dana pada waktu yang ditentukan”.
11. A. Abdurracham
Dalam bukunya Ensiklopedi Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, A. Abdurrachman
merumuskan definisi bank sebagai suatu lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam
jasa, seperti pinjaman, mengedarkan mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan benda-
benda berharga, membiayai usaha perusahaan, dan lain-lain.
Menurutnya bank adalah suatu usaha perdagangan yang menjual jasa penyimpanan uang
dan pemberian kredit dengan tujuan mencari keuntungan yang wajar dari bermoral.
Fungsi Perbankan
Beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan:
- Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah
satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka
pendek (yield enhancement).
- Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah
satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging), atau disebut
juga sebagai risk management.
- Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari
atau memberikan informasi tentang harga barang komoditas tertentu dikemudian hari
(price discovery).
- Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan
spekulasi (untung-untungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu
sendiri.
- Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti, transaksi
derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen
dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.
Jenis Jenis Bank
1. Bank sentral
yaitu bank yang tugasnya dalam menerbitkan uang kertas dan logam
sebagai alat pembayaran yang sah dalam suatu negara dan mempertahankan konversi
uang dimaksud terhadap emas atau perak atau keduanya
2. Bank Umum
yaitu bank yang bukan saja dapat meminjamkan atau
menginvestasikan berbagai jenis tabungan yang diperolehnya, tetapi juga dapat
memberikan pinjaman dari menciptakan sendiri uang giral
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
4. Bank syariah
Yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil (sesuai kaidah ajaran
islam tentang hukum riba)
Produk-Produk Bank
1. Tabungan
Produk keuangan ini merupakan kegiatan operasional bank yang paling dikenal oleh
masyarakat. Tabungan tidak hanya terdiri atas satu produk, namun kini telah berkembang
menjadi banyak jenis, mulai dari tabungan rencana, tabungan haji, tabungan berjangka, dan lain
sebagainya.
Produk berupa tabungan populer di masyarkat karena dapat dijadikan wadah untuk
menyimpan uang secara lebih aman. Berbagai kantor pun menyediakan tabungan kepada para
karyawannya untuk kepentingan lain. Sebab melalui tabungan, Anda juga dapat melakukan
pemindahan dana secara singkat dan aman. Produk bank yang satu ini juga memiliki beberapa
karakteristik seperti :

- Buku Tabungan
Setiap nasabah yang memilih menabung di bank akan mendapatkan buku rekening
tabungan. Fungsi buku tersebut untuk mengetahui informasi dari seluruh transaksi yang
dilakukan dari produk tabungan yang Anda miliki.
- ATM
Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Karakteristik yang menjadi fasilitas dari produk
tabungan ini menyebabkan banyak pihak memilih menabungkan sebagian dananya di
bank. Kartu ATM dapat digunakan untuk melakukan berbagai transaksi keuangan yang
dibutuhkan nasabah.
- Setoran Awal  
Setoran awal. Setiap bank memiliki aturan yang berbeda mengenai setoran awal. Setoran
yang dimaksud adalah pemberian dana pada awal mula nasabah hendak menerbitkan
tabungannya. Ada bank yang menerapkan setoran awal hanya Rp50.000, namun ada pula
yang membuat aturan setoran awal tabungan mesti minimal Rp500.000.
- Bunga
Karakteristik ini menjadi daya tarik tabungan bagi masyarakat luas. Dengan adanya
bunga, nasabah mengharapkan ada keuntungan dari kegiatan menabungnya, meskipun
nilainya tentu lebih kecil dibandingkan dengan melakukan investasi.
- Biaya Bulanan  
Dalam menghimpun dana masyarakat, bank juga bertujuan mengelolanya untuk profit
lembaga dan pembangunan nasional. Untuk itu, bank mengenakan biaya bulanan atau
yang lazim dikenal sebagai biaya administrasi bagi tiap nasabah yang menabung.
Besarannya berbeda-beda, bergantung bank mana yang Anda pilih dan produk apa yang
ingin Anda ambil.
Manfaat Menabung di Bank : 
Karakteristik-karakteristik tersebut membuat tabungan bank menjadi produk yang paling
populer di masyarakat. Tentu kepopuleran tersebut tidak hanya hasil dari promosi yang gencar,
melainkan karena berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan menabung di bank seperti
berikut ini :
- Aman
Anda tidak perlu khawatir uang Anda tercecer ataupun dengan mudah dicuri oleh pihak
tertentu. Tabungan di bank memberikan manfaat keamanan yang menjamin uang Anda
tidak akan hilang.
- Terjamin
Menabung di bank lebih terjamin dibandingkan menitipkan ke orang atau menaruh uang
Anda di suatu tempat pada rumah Anda. Keterjaminan menyimpan dana di bank karena
pemerintah sendiri yang memastikannya terjamin melalui Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS). Adapun nilai simpanan yang dijamin oleh LPS maksimal sebesar Rp2 miliar per
nasabah per bank.

- Berkembang
Uang Anda tidak bisa memperbanyak diri sendiri. Namun dengan menabung di bank,
Anda memiliki kesempatan untuk mengembangkan dana. Ini karena bank memiliki
karakteristik suku bunga yang memungkinan uang yang Anda simpan terus bertumbuh.
Hanya saja, besaran suku bunga rekening simpanan di bank hanya 1-2% per tahun, dan
besaran bunga ini juga tergantung dengan perbankan terkait. 
- Praktis
Dengan memiliki tabungan di bank, Anda juga bisa melakukan berbagai transaksi secara
lebih simpel. Kemudahan diperoleh karena bank menyediakan layanan perbankan
elektronik selama 24 jam melalui ATM, mobile ataupun internet banking. Salah satu
keuntungannya, Anda tidak perlu lagi mengantre membayar listrik di bank tertentu atau
PLN karena dengan mudah dapat dilakukan melalui ATM.
- Hemat
Dengan memiliki tabungan, Anda akan lebih termotivasi untuk menyisihkan uang Anda
sebagai simpanan. Dengan demikian, Anda dapat memperoleh manfaat hidup hemat.

2. Giro
Sebagian orang akan bingung membedakan produk bank yang berupa giro dengan
tabungan. Sama-sama merupakan produk untuk menyimpan uang di bank, sebagian orang
merasa giro tidak ada bedanya dengan tabungan.
Berikut beberapa karakteristik giro yang membuatnya berbeda dengan produk tabungan biasa :
- Jenis Nasabah
Tabungan biasa biasa dimiliki oleh perseorangan. Sementara itu, meskipun ditujukan pula
untuk perorangan, nasabah yang memakai produk giro biasanya berbentuk badan usaha.
- Jenis Penarikan
Karakteristik kedua ada di jenis penarikan. Anda tidak dapat mengandalkan ATM
ataupun teller untuk mencairkan dana giro. Berbeda dengan tabungan, dana di giro hanya
dapat dicairkan dengan cek ataupun bilyet giro. Cek adalah alat pembayaran yang
diterbitkan oleh pihak bank sebagai pengganti uang tunai. Anda dapat mencairkan dana
yang tertera dalam cek ke dalam bentuk tunai selama dana yang tersimpan dalam giro
Anda mencukupi. Sementara itu, bilyet giro adalah adalah alat transaksi pembayaran
nontunai yang pencairannya tidak dapat secara tunai. Dana yang tertera dalam bilyet giro
hanya dapat dicairkan dengan pemindahbukuan ke rekening pihak tertentu. Biasanya
bilyet giro digunakan perusahaan untu melakukan pembayaran gaji terhadap karyawan. 
- Syarat Pembukaan Rekening
Ketika hendak mengajukan diri menjadi nasabah produk tabungan, Anda hanya perlu
melampirkan data diri berupa kartu identitas dan mengisi formulir yang disediakan oleh
pihak bank. Namun ketika Anda hendak membuka rekening giro, ada satu dokumen lagi
yang mutlak harus dimiliki, yakni nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Manfaat Giro : 
Selain beberapa karakteristik di atas, Giro juga memiliki manfaatnya sendiri bagi Anda. Berikut
adalah manfaat-manfaat dari kepemilikan giro di bank.
- Praktis dan Aman
Membawa uang tunai dalam jumlah besar tentu mengandung risiko yang tidak sedikit.
Selain tidak aman karena ada kekhawatiran dirampok atau tercecer, membawa banyak
uang tunai menimbulkan ketidakpkratisan sebab memerlukan wadah yang besar dan
penjagaan yang ketat. Dengan giro, Anda tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah
besar lagi.
- Tidak Ada Limit
Sering kali Anda menemui masalah ketika hendak melakukan pembayaran atau
pembelian, namun tabungan Anda sudah mencapai batas tertentu sehingga pada hari itu
Anda tidak dapat bertransaksi lagi. Di giro, ada tidak akan menemui limit transaksi. Anda
bebas melakukan pembayaran atau pembelian selama saldo yang ada dalam rekening
mencukupi.
- Memperlancar Transaksi
Giro melancarkan setiap transaksi keuangan Anda, baik pembayaran ataupun pembelian
dan lainnya. Tentu beberapa dari Anda masih mengingat bagaimana ribetnya
pengambilan gaji secara manual saat  belum ada pemindahbukuan dana dari giro ke
masing-masing rekening karyawan. Dengan giro, semua menjadi lancar.
- Memperoleh bunga/bonus
Sama seperti produk tabungan, Anda juga dapat memperoleh bunga dari dana yang Anda
simpan di rekening giro. Selain bunga, ada manfaat berupa bonus yang bisa Anda
dapatkan dari rekening tersebut.
3. Deposito
Satu lagi produk yang dikeluarkan bank untuk menghimpun dana masyarakat yang mesti
Anda pahami, yakni deposito. Hal yang membedakan produk yang satu ini dengan dua jenis
produk lainnya, tabungan dan giro, adalah masalah pencairannya yang memiliki waktu tertentu.
Penarikan di luar waktu tersebut hanya akan menimbulkan risiko bagi Anda, berupa penalti atau
pemotongan dana dari uang yang Anda simpan dalam deposito.
Berikut beberapa karakteristik deposito :
- Jatuh Tempo
Pertama, seperti yang telah disebutkan, dana yang ada di deposito hanya bisa dicairkan
setelah jangka waktu perjanjian berakhir atau yang dikenal sebagai jatuh tempo. Deposito
yang sudah jatuh tempo ini dapat diperpanjang secara otomatis.
- Batas Waktu Penyimpanan
Umumnya deposito memiliki jangka waktu 1,3,6, 12, sampai 24 bulan. Terakhir, Anda
dapat memilih hendak mendepositokan dana Anda dalam bentuk mata uang rupiah
ataupun asing. Dengan jangka waktu tertentu tersebut, manfaat yang bisa diperoleh ketika
membuka rekening deposito dapat lebih besar dibandingkan dengan giro ataupun
tabungan biasa.
Berikut beberapa manfaat jangka waktu penyimpanan deposito :
- Dapat Dijadikan Jaminan
Salah satu kesulitan dalam mencari pinjaman atau kredit adalah tidak adanya jaminan
yang dapat diagunkan. Dengan memiliki deposito, Anda dapat menjadikan rekeningnya
sebagai jaminan pinjaman.
- Bunga Lebih Tinggi
Jika bunga tabungan biasa hanya berkisar 0,5-2 persen tiap tahunnya, Anda akan
mendapatkan bunga lebih tinggi ketika memilih menyimpan dana di deposito. Indeks
bunga berkisar 5-7 persen bisa Anda peroleh per tahunnya.
- Pengelolaan Terencana
Anda dapat lebih mengelola keuangan Anda dengan produk deposito karena dana yang
tersimpan memang dipersiapkan untuk jangka menengah dan panjang. Dana yang
tersimpan dapat Anda kalkulasikan beserta bunga untuk memenuhi rencana Anda
beberapa waktu ke depan.
- Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan
Tidak perlu khawatir uang Anda akan lenyap ketika bank tempat mendepositokan dana
Anda bangkrut. Seluruh dana Anda yang tersimpan akan dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan. Namun, ada nilai maksimal yang bisa dijamin, yakni Rp2 miliar. Dana yang
melebihi angka tersebut tidak akan mendapat jaminan.

Anda mungkin juga menyukai