Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
EKONOMI MONETER I
OLEH:
MEILIA KARTIKA (1400010125)
SITTI HAPSA (1400010112)
DINA LISTRI P.W (1400010111)
LAILIA RAHMAWATI D (1400010015)
ITA PURNAMA SARI (1400010024)
FAKULTAS : EKONOMI
PRODI : EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap pembahasan mengenai permintaan uang perlu diperjelas mengenai
definisi uang. Hal ini mengingat adanya banyak definisi mengenai uang. Dalam hal ini,
uang didefinisikan sebagai alat tukar (medium of exchange), yaitu suatu barang atau
kekayaan riil yang secara umum dapat diperima sebagai pembayaran. Uang juga
dipergunakan sebagai penyimpan nilai dan sebagai alat pengukur, atau secara ringkasnya
biasa dinyatakan dalam satuan uang.
Jumlah uang yang diminta dalam suatu perekonomian, termasuk berbagai jenis
kekayaan moneter lain, sangat dipengaruhi oleh kondisi kelembagaan, peraturan
pemerintah dan perkembangan teknologi. Teori permintaan uang sebenarnya dapat
dijelaskan dengan menggunakan teori tentang alokasi sumber-sumber ekonomi yang
sifatnya terbatas, manusia haruslah memilih alokasi yang memberikan kepuasan sebesar-
besarnya. Salah satu bentuk kekayaan seseorang adalah uang. Semakin banyak uang
yang dipegang maka semakin kaya. Selain uang, kekayaan juga dapat diwujudkan dalam
bentuk surat berharga, deposito atau barang. Namun kebanyakan orang lebih banyak
memilih kekayaan dalam bentuk uang daripada dirupakan menjadi surat berharga atau
deposito berjangka.
Melalui makalah ini, pemakalah ingin menjawab pertanyaan mengenai penyebab
seseorang memilih kekayaannya dalam bentuk kas.
C. Tujuan
1) Memahami pengertian dari teori permintaan uang menurut pendapat Klasik.
2) Memahami pengertian dari teori permintaan uang menurut pendapat Keynesian.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI PERMINTAAN UANG
Nilai uang dapat diukur atas dasar harga barang di dalam Negara tersebut maupun
dengan mata uang dari Negara lain, sehingga nilai uang dapat dibedakan menjadi:
4
Teori yang Menjelaskan Nilai Uang Di Atas Disebut Teori Kuantitas (quantity
theory of money).
Teori kuantitas uang terdiri atas :
o Teori kuantitas sederhana
o Transaction equation dan cash balance
o Teori kuantitas modern.
2. Transaction Equation
Fisher mengatakan bahwa setiap pembayaran oleh rumah tangga, pengusaha
ataupun pemerintah pada pihak lain dikatakan sebagai perkalian antara harga dan
kuantitasnya:
n
P=∑ Pi .ti=P 1t 1+ P 2 t 2+…+ Pntn
1=1
5
Menurut fisher, antara kedua hal tersebut diatas harus selalu sama:
MV = PT
Persamaan ini berarti bahwa pembayaran oleh pembeli adalah identic dengan
penerimaan oleh penjual.
Motif pemegang uang kas untuk tujuan transaksi ini merupakan bagian “integral”
dari teori monoter klasik dan disebut sebagai “the transactions demand for
money”
Permintaan uang untuk tujuan transaksi ini meningkat karena:
1. Perbedaan waktu (time lag) antara penerimaan dan pengeluaran yang semakin
besar.
2. Ketidaksempurnaan di dalam pasar kredit (credit markets).
“ aggregate demand for money” untuk tujuan transaksi ini berubah secara
proporsional dengan tingkat pendapatan nasional:
Mt = kY
Dimana:
K=besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari
pendapatannya dalam bentuk uang kas.
Mt
0 Y
6
Persamaan ini menunjukkan bahwa besar kecilnya pendapatan nasional menentukan
besar kecilnya permintaan uang untuk tujuan transaksi. Semakin tinggi pendapatan
nasional semakin besar pula permintaan uang untuk tujuan transaksi dan sebaliknya.
1. Bahwa dalam kenyataan “perubahan jumlah uang (M) tidak secara langsung
menaikkan “money spending” = penggunaan uangnya.
Misalnya:
Bank sentral menambah JUB melalui pembelian surat-surat berhagra, dimana
dalam pembelian ini akan menaikkan likuiditas Bank-bank umum tetapi naiknya
likuiditas ini belum tentu menaikkan “money spending”, mungkin yang naik
hanya “indlebalances” saja.
2. “velocity circulation of money: V”, tidak bersifat stabil pada masyarakat modern.
Karena dalam masyarakat modern uang sebagai alat pembayaran, penimbunan
kekayaan, sehingga jika ada kelebihan uang akan digunakan untuk berbagai
alternative:
a. Menambah kas
b. Menambah bank deposit
c. Menambah pembelian surat-surat berhagra
d. Menambah pembelian barang-barang dan jasa
7
3. The Modern Quantity Theory Of Money
Dimana dalam buku milton friedman bahwa permintaan uang itu sejalan (identik)
dengan permintaan untuk barang-barang tahan lama.
Di dalam analisis friedman menggunakan uang sebagai :
M2 = Kartal + DD + TD
Dimana:
DD= Demand deposit
TD= Time deposit
Pemilihan M2 ini dikarenakan bahwa time deposit mempunyai substitusi yang erat
dengan uang.
Keynes menganggap bahwa permintaan uang kas untuk memenuhi permintaan motif
pertama dan kedua (transaksi dan berjaga-jaga) yang berubah karena perubahan di
dalam pengeluarannya, tetapi permintaan untuk kedua motif ini adalah “interest
inelastic” atau tidak dipengaruhi oleh berubahnya tingkat bunga.
8
b. Motif permintaan uang untuk tujuan spekulasi
Sesuai dengan namanya, motif dari memegang uang ini adalah terutama untuk tujuan
memperoleh keuntungan yang bisa diperoleh dari seandainya si pemegang uang
tersebut meramal apa yang akan terjadi dengan benar. Pada teori Cambridge faktor
ketidaktentuan masa depan (uncertainly) dan faktor harapan (expectations) dari
pemilik kekayaan bisa mempengaruhi permintaan akan uang dari pemilik kekayaan
tersebut. Namun teori seperti itu tidak pernah membakukan faktor-faktor tersebut ke
dalam perumusan teori moneter mereka. Perumusan permintaan uang untuk motif
spekulasi dari Keynes merupakan langkah “formalisasi” dari faktor-faktor tertentu
dalam teori moneter.
Teori permintaan uang Klasik bermula dari teori tentang jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat (teori kuantitas uang). Teori ini tidak dimaksudkan untuk
menjelaskan tentang alasan seseorang menyimpan uang dalam bentuk kas, namun
lebih pada peranan uang dalam perekonomian. Teori ini sebenarnya adalah teori
mengenai permintaan dan penawaran akan uang, beserta interaksi antara keduanya.
Fokus dari teori ini adalah pada hubungan antara penawaran uang atau jumlah uang
beredar dengan nilai uang atau tingkat harga. Hubungan dua variable dijabarkan
lewat konsepsi teori mengenai permintaan akan uang. Perubahan akan jumlah uang
beredar atau penawaran uang berinteraksi dengan permintaan akan uang dan
selanjutnya menentukan nilai uang
Nilai uang
Uang merupakan salah satu bentuk kekayaan (asset) yang memiliki nilai (value)
karena kemampuannya yang likuid untuk ditukarkan dengan jenis barang lainnya.
1. Teori barang:
a. Teori logam (katalaktis): uang yang terbuat dari logam mulai emas dan perak.
b. Teori nilai batasuang menjadi untuk berinteraksi yang bernilai karena
berdasarkan atas keperluan akan uang sebagai alat bertransaksi dan pandangan
masyarakat terhadap uang.
9
2. Teori Nominalis (akatalaksi)
a. Teori nominalisme formal mencakup tiga teori, yaitu:
- Teori perjanjian yaitu penilaian terhadap uang yang berdasarkan perjanjian
(convention) yang menyangkut jenis barang yang berfungsi sebagai uang maupun
berapa nilainya
- Teori kebiasaan yaitu penialain terhadap suatu barang yang berfungsi sebagai
uang didasarkan atas kebiasaan yang berkembangdi masyarakat dan bersifat
meningkat bagi setiap individu dalam masyarakat.
- Teori kenegaraan yaitu dimana otoritas monoter menetapkan suatu barang
sebagai uang dengan nilai tertentu dan berlaku sebagai alat transaksi yang sah
menurut undang-undang.
b. Teori nominalisme petunjuk mencakup dua pendekatan, yaitu:
- Teori petunjuk yaitu nilai uang menjadi indicator aktivitas ekonomi di
masyarakat.
- Teori realism yaitu penilaian atas uang didasarkan pada aspek fungsional uang
sebagai alat intermediasi dalam pertukaran sehingga kegiatan ekonomi dapat
berjalan dan kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat.
- Teori modern yaitu penilaian atas uang didasarkan pada analisis makro ekonomi
yang menunjukkan kaitan antara kebijakan monoter terhadap kinerja
perekonomian secara makro.
10
Karakteristik teori ekonomi klasik pada pasar barang dapat diidentifikasi menyangkut
beberapa ide yaitu:
1. Landasan teoritiknya berdasarkan hokum say yaitu supply creates its own demand
(penawaran akan sekaligus menciptakan permintaan).
2. Perekonomian selalu berada pada kondisi full employment.
3. Harga umum bersifat fleksibel.
4. Setiap aktivitas produksi sekaligus berdampak pada peningkatan output dan
peningkatan penghasilan pemilik factor-faktor produksi dengan nilai yang sama
5. Semua penghasilan dibelanjakan pada pasar batang
6. Tidak perlu ada campur tangan pemerintah.
7. Informasi pasar sempurna dan alokasi sumber-sumber ekonomi berjalan secara
efisien dan produktif (market clear)
Sedangkan Karakteristik teori ekonomi klasik pada pasar uang dapar didenifikaskan
dengan beberapa ide yaitu:
1. Motif permintaan uang hanya untuk kepetingan transaksi
2. Penawaran uang (supply of money) ditentukan oleh pemerintah (otoritas monoter).
3. Pasar selalu dalam keadaan keseimbangan dimana pemerintah uang sama dengan
penawaran uang yaitu sejumlah tertentu dari besarnya output nasional atau
pendapatan nasional (Md=MS=kY)
Sedangkan Karakteristik pada tenaga kerja menyangkut beberapa ide sebagai berikut:
1. Tingkat upah bersifat fleksibel, karena srtuktur pasar persaingan sempurna dan
informasi pasar tenaga kerja sempurna
2. Kondisi perekonomian selalu mencapai full employment.
3. Tidak ada campur tangan pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran.
11
BAB III
KESIMPULAN
Perkembangan teori permintaan uang ternyata semakin pesat. Berbagai studi
empiris telah dilakukan untuk mendukung perkembangan teori di atas. Perkembangan
teori Keynes menunjukkan bahwa motif permintaan uang untuk transaksi juga
dipengaruhi oleh tingkat bunga. Beberapa catatan mengenai model permintaan uang
menyangkut masalah ketidakpastian, model antar generasi, kendala cash in advance dan
jangka waktu. Selain permasalahan di atas, perkembangan teknologi transaksi dan
institusi yang menjadi latar belakang studi masih memberikan alternatif tantangan studi
model permintaan uang.
Kesimpulan-kesimpulan dari hasil studi empiris model permintaan uang masih
selalu bersifat tentatif. Berbagai permasalahan ini menunjukkan bahwa studi tentang
model permintaan uang belum berakhir dan masih tetap menarik.
12