Anda di halaman 1dari 26

NAMA : FELLI LADESRA ZULMI

KELAS : AKSELERASI 2021


NIM : 2140142

WAWASAN NUSANTARA

Tujuan Instruksional Khusus


▪ Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pentingnya wilayah sebagai ruang
hidup bangsa
▪ Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsepsi wawasan nusantara
sebagai pandangan geopolitik bangsa Indonesia
▪ Mahasiswa diharapkan mampu memberi contoh implementasi wawasan
nusantara di era global
Tinjauan Teori
Setiap bangsa dalam suatu negara masing-masing mempunyai cara pandang bangsa
yang berbeda terhadap negaranya, walau pun unsur-unsur negaranya sama, yaitu akan
bergantung kepada kebijaksanaan (policy) yang akan ditempuh oleh suatu negara.
Terdapat banyak teori atau paham-paham kekuasaan dan geopolitik dalam
mempertahankan suatu negara.
 Konsep pemahaman teori kekuasaan dan geopolitik wawasan nasional
Indonesia, yaitu:
1. Persatuan dan Kesatuan
2. Bhinneka Tunggal Ika
3. Kebangsaan
4. Negara Kebangsaan
5. Negara Kepulauan
6. Geopolitik
 Tinjauan Filosofi
1. Filsafat merupakan kebenaran hakiki/mutlak, dan setiap yang mengakui agama
tidak akan membantah filsafat ini.
2. Kebenaran hakiki ini datang dari sang pencipta, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.
3. Bagi bangsa Indonesia kebenaran dalam bentuk ideologi ini dirumuskan dalam
lima dasar yang dikenal dengan Pancasila.
4. Prinsip-prinsip dasar pengaturan (konstitusi dasar) bagi integritas NKRI adalah
Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang sekaligus memuat ideologinya.
 Tinjauan Kewilayahan
1. Untaian ribuan pulau-pulau besar dan kecil (nusa), sebanyak 17.805 buah pulau
yang tersebar di sepanjang khatulistiwa, dan terletak pada posisi silang dunia
yang sangat strategis (antara), baik diantara dua benua maupun dua samudra.
2. Wilayah Indonesia pada saat Proklamasi Kemerdekaan RI masih mengikuti
Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO) 1939, di mana
lebar laut wilayah Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah dari
masing-masing pantai pulau Indonesia. (gambar 1)
3. Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 menyatakan penentuan batas laut
teritorial NKRI adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik
ujung terluar pada pulau-pulau negara Indonesia. (gambar 2)
4. Wilayah NKRI berubah dari sekitar 2 juta km2, batas astronomis wilayah
kepulauan Indonesia meliputi: Utara=060 080 LU, Selatan=110 150 LS,
Barat=940 450 BB, dan Timur= 1410 050 BT dengan jarak Utara-Selatan sejauh
1.888 km dan jarak Barat-Timur sejauh 5.110 km.

 Gambar 1. Peta Batas Wilayah Indonesia Berdasarkan TZMKO 1939

 Gambar 2. Peta Batas Wilayah Indonesia Setelah Deklarasi Djuanda


 Gambar Batas wilayah laut Indonesia

Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut
Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif
SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM LAUT
INDONESIA

ORDONANSI LINGKUNGAN MARITIM 1939


Territoriale Zee en Marietieme Kringen Ordonnantie ( TZMKO )
1939
PENGUMUMAN PEMERINTAH TENTANG WILAYAH PERAIRAN
INDONESIA
( Deklarasi Djuanda ) 13 Desember 1957
PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
NOMOR 4 TAHUN 1960
TENTANG PERAIRAN INDONESIA
( Perpu No. 4/Prp. 1960 )
PENGUMUMAN PEMERINTAH TENTANG LANDAS KONTINEN
INDONESIA
17 Februari 1969
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1973
TENTANG LANDAS KONTINEN INDONESIA

PENGUMUMAN PEMERINTAH TENTANG ZONA EKONOMI


EKSKLUSIF INDONESIA
20 Maret 1980
UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1983
TENTANG ZONA EKONOMI EKSKLUSIF INDONESIA

UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1985


TENTANG RATIFIKASI INDONESIA TERHADAP
“UNITED NATIONS CONVENTION ON THE LAW OF THE SEA 1982”

UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1996 TENTANG PERAIRAN


INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 1998
TENTANG DAFTAR KOORDINAT GEOGRAFIS TITIK-TITIK
PANGKAL DARI
GARIS PANGKAL LURUS KEPULUAN DI LAUT NATUNA
UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Pengertian Wawasan Nusantara
 Secara etimologi, kata Wawasan Nusantara berasal dari dua kata wawasan dan
nusantara.
 Wawasan dari kata wawas (bahasa Jawa) yang artinya pandangan, sementara
kata “nusantara” merupakan gabungan kata nusa yang artinya pulau dan antara.
 Kata ”nusa” dalam bahasa Sanskerta berarti pulau atau kepulauan, sedangkan
dalam bahasa Latin, kata ”nusa” berasal dari kata nesos yang dapat berarti
semenanjung, bahkan suatu bangsa. Merujuk pada pernyataan tersebut, maka
kata ”nusa” juga mempunyai kesamaan arti dengan kata nation dalam bahasa
Inggris yang berarti bangsa. Dari sini bisa ditafsirkan bahwa kata ”nusa” dapat
memiliki dua arti, yaitu kepulauan dan bangsa.
 Kata kedua yaitu ”antara” memiliki padanan dalam bahasa Latin, in dan terra
yang berarti antara atau dalam suatu kelompok. ”Antara” juga mempunyai
makna yang sama dengan kata inter dalam bahasa Inggris yang berarti antar
(antara) dan relasi, sedangkan dalam bahasa Sanskerta, kata ”antara” dapat
diartikan sebagai laut, seberang, atau luar. Bisa ditafsirkan bahwa kata ”antara”
mempunyai makna antar (antara), relasi, seberang, atau laut.
 Dari penjabaran di atas, penggabungan kata ”nusa” dan”antara” menjadi kata
”nusantara” dapat diartikan sebagai kepulauan yang diantara laut atau bangsa-
bangsa yang dihubungkan oleh laut.
Pengertian Wawasan Nusantara
 Berdasar pengertian terminologis, wawasan nusantara merupakan pandangan
bangsa Indonesia terhadap lingkungan tempat berada termasuk diri bangsa
Indonesia itu sendiri.
 Cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
(Lembaga Ketahanan Nasional Tahun 1999)
Dimensi Pemikiran
 Dimensi Kewilayahan
kondisi dan konstelasi wilayah Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang
harus disyukuri, pulau-pulau Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di
dunia, dan terletak pada posisi silang dunia yang sangat strategis.
 Dimensi Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
perlu dibangun keselarasan pemikiran yang sesuai dengan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai realita
Wawasan Nusantara sebagai Landasan Visional Bangsa
Merupakan penjabaran lebih lanjut dari pembukaan UUD 1945 dan diharapkan
menjadi latar belakang pemikiran utama dari setiap proses pengambilan keputusan
strategik, baik yang berkaitan dengan pengembangan dan penyempurnaan sistem
manajemen pembangunan bangsa dan negara, juga keputusan-keputusan yang
dilahirkan oleh lembaga kemasyarakatan lainnya.
Hakikat Wawasan Nusantara
 Rasa dan semangat kebangsaan nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek
kehidupan, yang berarti berbuat, mempersembahkan dan mendharma-baktikan
yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia
 Dengan demikian, segenap komponen bangsa perlu memiliki sikap segera
untuk mengakhiri/meninggal-kan kesetiaan/loyalitas terhadap golongan, suku
bangsa dan perorangan, bahka partai, ketika kesetiaan /loyalitas terhadap
bangsa dan negara diperlukan.
Asas Wawasan Nusantara
 Ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara dan diciptakan agar terwujud dan dihayatinya cara pandang yang
utuh dan menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan nasional dengan
mengutamakan persatuan bangsa dan kesatuan wilayah Indonesia dengan tetap
menghargai dan menghormati kebhinnekaan dalam aspek kehidupan nasional.
Meliputi: kepentingan bersama, keadilan, kesetiaan terhadap kesepakatan/ikrar
bersama.
Arah Pandang Wawasan Nusantara
 Arah Pandang ke dalam
Bertujuan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah Indonesia .
Hal ini mengandung arti bahwa pemberdayaan setiap potensi nasional dan komponen
bangsa dengan ciri masing-masing yang berbeda, diarahkan untuk mewujudkan
kemandirian daerah dan kesejahteraan masyarakatnya serta senantiasa berupaya tetap
dalam lingkup kesejahteraan seluruh bangsa serta membina dan memelihara integritas
nasional.
 Arah Pandang ke luar
Bertujuan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba
berubah, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan ,
perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu kerjasama dan
saling menghormati. Hal ini mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus berusaha
untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan, serta
menumbuhkan daya saing di arena global.
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara
 Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara yang dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam
substansi Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai landasan Visional Bangsa,
yaitu dalam pola penyelenggaraan kehidupan nasional merupakan salah satu komponen
dari paradigma nasional sebagai rujukan, selain landasan idiil (Pancasila), landasan
konstitusional (UUD 1945), landasan konsepsional (Ketahanan Nasional), dan
landasan opersional (GBHN)
 Fungsi Wawasan Nusantara
sebagai penggerak (drive) dan pendorong (motive) serta rambu-rambu sebagai
arah dan pedoman segala kebijaksanaan dan keputusan oleh penyelenggara di tingkat
pusat dan daerah, maupun pedoman bagi sikap dan perilaku setiap warga negara dalam
kehidupan nasional.
 Tujuan Wawasan Nusantara
Menumbuhkembangkan rasa dan sikap nasionalisme yang tinggi, rasa senasib
sepenanggungan, sebangsa setanah air, satu tekad bersama dengan mengutamakan
kepentingan nasional tanpa mengorbankan kepentingan perorangan, kelompok
golongan suku bangsa atau daerah, sehingga dapat menumbuhkan kemauan, tekad dan
keikhlasan untuk melakukan bela bangsa dan negara dalam semua aspek kehidupan
nasional.
Aktualisasi Wawasan Nusantara
 Kehidupan Politik
➢ Menumbuhkembangkan rasa semangat kebangsaan,
➢ Mewujudkan kehidupan bangsa yang demokratis,
➢ Mewujudkan penghormatan terhadap HAM,
➢ Menyelenggarakan politik luar negeri yang bebas aktif,
➢ Memantapkan keyakinan rakyat terhadap Pancasila.
 Kehidupan Ekonomi
➢ Menumbuhkan kehidupan perekonomian antar daerah secara sinergis dalam
kerangka pembangunan nasional,
➢ Memanfaatkan laut secara adil dan merata,
➢ Menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap hasil/produk sendiri,
➢ Menjaga kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan.
 Kehidupan Sosial Budaya
➢ Mengembangkan budaya daerah/etnis secara sinergis,
➢ Mewujudkan kebudayaan nasional sebagai jatidiri bangsa,
➢ Mewujudkan sistem hukum nasional berdasarkan norma dan nilai hukum adat,
➢ Mengembangkan iptek bagi peningkatan harkat dan martabat bangsa.
 Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
➢ Menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa,
➢ Membangun sistem pertahanan negara yang bertumpu pada keterpaduan upaya
seluruh rakyat serta pengerahan segenap potensi nasional secara semesta
dengan semangat tidak kenal menyerah.
Sosialisasi Wawasan Nusantara
Hakikat sosialisasi wawasan nusantara adalah untuk meletakkan tiga kerangka
sikap batin ke dalam setiap pribadi sehingga terbentuk keselarasan pola pikir, sikap,
dan tindak di antara sesama warga masyarakat untuk:
➢ Memahami dan menghormati setiap perbedaan sebagai suatu realita yang ada
dan selalu ada dalam kehidupan,
➢ Menerima semua perbedaan dalam lingkup nusantara sebagai keutuhan yang
terpadu, saling melengkapi dan saling menghidupi,
➢ Memiliki rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia dengan segala isinya yang
beragam (persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan)
Dalam pelaksanaan sosialisasi perlu diperhatikan:
➢ Subjek dan Objek Sosialisasi
 Subjek; unsur pimpinan, para pejabat, pendidik, tokoh masyarakat
 Objek ; segenap masyarakat (pribadi maupun kelompok)
➢ Sifat dan Metode Penyampaian
 Sifat:
✓ Langsung; ceramah (tatap muka), diskusi, dialog, korespondensi,
✓ Tidak langsung; aplikatif, media cetak atau elektronika.
 Metoda Penyampaian; ketelaudanan, edukatif, komunikatif, integratif.
➢ Lingkup Permasalahan
 Formal; melalui lembaga pendidikan secara berjenjang
 Nonformal; aplikasi dalam mekanisme kerukunan, paguyuban, lingkungan
(keluarga, pemukiman, pekerjaan)
➢ Kurun Waktu Pemasyarakatan
dilakukan secara terus menerus sepanjang masa sehingga tercapai kesinam-
bungan pemahaman wasantara oleh generasi muda bangsa untuk
menumbuhkembangkan nasionalisme dan cinta tanah air di setiap warga negara untuk
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Implikasi Wawasan Nusantara
Daerah Perbatasan (frontier)
1. Relatif kurang terjangkau aparat pemerintah
2. Terisolir/terpencil (sulit diawasi/dikendalikan)
3. Sarana dan prasarana terbatas
4. Masyarakat lebih dekat dengan negara tetangga (psikologis, sosiologis, politis)
Upaya Penanganan
1. Perbaikan sistem sirkulatori (wasdal)
2. Bangun pusat-pusat pertumbuhan di/dekat daerah terpencil
3. Menjalin kerja sama/saling menguntungkan (budaya, ekonomi)
Penguasaan Laut Pedalaman Nusantara Kaitannya dengan Hukum Laut
Internasional
 Implementasi Wawasan Nusantara
❖ Kehidupan Politik
Menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis,
mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
❖ Kehidupan Ekonomi
Menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.
Menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan
merupakan karunia sang pencipta.
❖ Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara
pada setiap WNI.
❖ Kehidupan Sosial Budaya
Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara
Diperlukan kesadaran WNI untuk:
➢ Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara
serta hubungan warga negara dengan negara, sehingga sadar sebagai bangsa
Indonesia.
➢ Mengerti, memahami, menghayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa
dalam menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara
sehingga sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.
STUDI KASUS

BNN: 90 Persen Penyelundupan Narkoba Lewat Jalur Laut


Wahyudi Aulia Siregar, Okezone · Minggu 26 September 2021 00:19 WIB
MEDAN - Sekira 90 persen pengiriman/penyelundupan narkoba ke Indonesia
dilakukan melalui jalur laut. Upaya pemetaan jalur-jalur laut yang kerap dijadikan
sebagai pintu masuk favorit para penyelundup pun mulai dilakukan.
Hal itu dikatakan Deputi Penindakan pada Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik
Indonesia, Irjen Pol Arman Depari saat penutupan Operasi Laut Interdiksi Terpadu di
Pelabuhan Ujung Baru, Dermaga103, Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu
(25/9/2021).
"Data yang ada, 90 persen pasokan narkoba masuk dari jalur perairan. Sehingga, ini
yang lebih dahulu kita lakukan operasi," kata Arman.
Arman menyeburkan, Operasi Laut Interdiksi Terpadu melibatkan jajaran kepolisian,
Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Ditjen Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan. Selain itu, ada Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan.
"Data yang diperoleh, dalam 12 hari operasi digelar, petugas berhasil mencegah 122
kilogram narkoba masuk ke Indonesia. Selain itu, petugas juga menemukan dua
pelanggaran kepabeanan. Pengungkapan kasus narkoba ini kita lakukan di kawasan
Selat Sulawesi dan Selat Malaka," ujar Arman.
Arman menjelaskan operasi ini digelar atas perintah Kepala BNN Petrus Reinhard
Petrus Golose dalam rangka memerangi peredaran narkoba yang pada umumnya selalu
datang dari luar negeri. Dengan operasi ini, diharapkan dapat membawa Indonesia
bersih dari narkoba.
"Ini untuk mewujudkan Indonesia Bersinar atau Bersih dari Narkoba," tutur Arman.
SUMBER :
https://news.okezone.com/read/2021/09/26/608/2476872/bnn-90-persen-
penyelundupan-narkoba-lewat-jalur-laut
TUGAS WAWASAN NUSANTARA
Tentang Padang, Sumatra Barat

Macam Macam Budaya Sumatera Barat:

Rumah Adat Sumatera Barat


• Rumah Gadang
Salah satu kebudayaan Sumatera Barat ini selain menawarkan keindahan yang luar
biasa namun juga memiliki keunikan tersendiri. Seperti bentuk atap yang mencuat ke
atas dengan makna menjurus kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tonjolan pada rumah adat
Rumah Gadang ini diberi nama gojong yang jumlahnya sekitar 4-7 buah per rumah.
Pada rumah Gadang akan dijumpai 2-3 lumbung padi seperi Si Bayo-bayo yang artinya
adalah persediaan padi untuk keluarga rantau, Si Tinjau Lauik yaitu yang padinya
dberikan untuk orang tidak mampu serta Si Tangguang Litak yang padinya
dikhususnya untuk pemilik rumah.
Baju Adat Sumatera Barat

• Busana tradisional wanita Minang


– Pakaian Limpapeh Rumah Nan Gadang
– Baju Batabue (Baju Bertabur)
– Minsie
– Tingkuluak (Tengkuluk)
– Lambak atau Sarung
– Salempang
– Dukuah (Kalung)
– Galang (Gelang)
– Palaminan
• Busana tradisional pria Minang
– Pakaian Penghulu
– Destar
– Baju
– Sarawa
– Sasampiang (Sesamping)
– Cawek (Ikat Pinggang)
– Sandang
– Keris
– Tungkek (Tongkat)

Sebagai salah satu ciri paling menonjol dari setiap warga daerah adalah pakaian
adatnya. Nah untuk Sumbar sendiri pakaian adat yang digunakan memiliki tutup kepala
yang disebut dengan nama Saluak. Untuk model pakaiannya sendiri memiliki lengan
pendek dengan ujung yang melebar. Kemudian selembar kain pun akan digunakan
sebagai pelengkap pakaian adat Sumatera Barat ini.
Dengan kain yang digunakan menyelempang di bahu dan sebilah keris yang terselip di
depan perut salah satu bentuk kebudayaan Sumatera Barat ini nampak begitu
sempurna. Untuk pria biasanya juga akan mengenakan celana panjang dan kain songket
yang melingkar tepat di tengah badan dan hanya sebatas lutut saja.

Tarian adat Sumatera Barat:


1. Tari Alang Babega.
2. Indang.
3. Lilin.
4. Pasambahan Minang.
5. Piring.
6. Payung.
7. Rantak.
8. Ambek-ambek Koto Anau.
9. Randai.
10. Sabalah.
11. Barabah.
12. Gelombang.
13. Kain Paisia Selatan.
14. Indang Badindin.
15. Kiek Gadih Minang.
Tarian merupakan salah satu bentuk kesenian daerah yang tak hanya menampilkan
kreatifitas masyarakat sekitar namun juga menyampaikan makna yang tersemat dalam
tarian tersebut. Ya, setiap kebudayaan Sumatera Barat dalam bentuk tarian adat
masing-masing memiliki makna tersendiri. Seperti tari piring yang melambangkan
suasana gotong royong di masyarakat. Yaitu gambaran ketika siang mengerjakan
pekerjaan sawah dan malam harinya bersukaria bersama.
Kemudian ada juga tari payung yang menggambarkan perlindungan seorang pria
kepada wanita. Dimana makna ini dapat disampaikan dari gerakan tari payung yaitu
payung yang dipegang oleh penari pria diarahkan untuk selalu melindungi kepala
penari wanita.

Senjata Adat Sumatera Barat:


• Kerambit.
• Karih.
• Kalewang.
• Ruduih.
• Piarik.
Pada zaman dahulu, senjata merupakan satu benda yang wajib di bawa kemanapun
Anda pergi. Bagaimana tidak, dengan ancaman bahaya dimana-mana tentu Anda
membutuhkan perlindungan diri menggunakan senjata tradisional ini. Di Sumbar
sendiri senjata tradisional yang dimilii adalah Keris dan Kerambit atau Kurambiak.
Umumnya, keris digunakan oleh kaum pria dan diletakkan pada bagian depan tubuh.
Sedangkan untuk Karimbit merupakan kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dalam
bentuk senjata kecil. Dengan modelnya yang melengkung seperti kuku harimau,
senjata tradisional ini sangat ampuh untuk melumpuhkan lawan hanya dalam sekali
sambit. Dan umumnya, Karimbit ini digunakan oleh para perilat, terutama para pesilat
yang sedang melakukan pertarungan dekat dengan menggunakan jurus harimau.

Suku di Sumatera Barat:

• Suku Minangkabau.
Sakai
Talang Mamak
Kerinci
Kubu
• Suku Melayu.
• Suku Mentawai.
• Suku Bonai.

Ya, keberagaman suku adalah budaya Sumatera Barat terbesar yang tak akan ternilai
harganya. Dengan banyaknya suku yang ada di Indonesia khususnya Sumbar, beragam
kebudayaan lain tercipta dengan sendirinya. Nah beberapa nama suku yang terdapat di
Sumbar antara lain adalah Minangkabau (Jambak, Piliang, Caniago, Guci, Tanjung,
Sikumbang, Pisang, Panyalai da Koto) dan Menatawai.
Bahasa Daerah Sumatera Barat:
• Bahasa Minangkabau / Baso Minang.
• Bahasa Mentawai.
• Bahasa Melayu.
Dari banyaknya suku yang terdapat di Sumatra Barat, tentu dibutuhkan suatu media
untuk menyatukan beberapa suku tersebut. salah satunya yaitu dengan menggunakan
bahasa daerah. Dimana bahasa daerah bukan sekedar kebudayaan Sumatera Barat yang
digunakan sebagai sarana komunikasi namun juga sebagai pemersatu bangsa. Nah di
provinsi ini, bahasa daerah yang digunakan antara lain adalah bahasa Minangkabau,
bahasa Melayu dan lain-lain.
Lagu Daerah Sumatera Barat:
1. Ayam Den Lapeh.
2. Kampuang Nan Jauh Di Mato.
3. Bareh Solok.
4. Kambanglah Bungo.
5. Kaparak Tingga.
6. Malam Bainai.
7. Rang Talu.
8. Dayuang Palinggam.
9. Anak Dara.
10. Tari Payuang.
11. Mak Inang.
12. Paku Gelang.
13. Cubo Ranungkan.
14. Denai Sansai.
15. Jikok Bapisah.
Sebagai pelengkap budaya Sumatera Barat, lagi daerah dari provinsi ini pun ikut turun
serta. Ya, berbagai lagu daerah asal Sumatera Barat bisa Anda dengarkan dan mainkan,
seperti Kampung nan Jauh di Mato, Dayuang Palinggam, Ayam Den Lapeh dan lain-
lain. Yang perlu Anda ketahui, beberapa lagu daerah ini bukan hanya menampilkan
keindahan seninya saja namun juga memiliki makna yang cukup dalam dan perlu
diresapi.
Alat Musik Tradisional Sumatera Barat:
• Alat Musik Talempong.Bansi.
• Gendang Tabuik.
• Serunai.
• Pupuik Tanduak.
• Rabab.
• Tambua.
• Pupuik Batang Padi.
Untuk melengkapi keindahan lagu daerah Sumatera Barat, tentu dibutuhkan alat musik
yang akan membuatnya terdengar lebih sempurna. Nah di Sumatra Barat sendiri musik
tradisional yang digunakan antara lain adalah rabab, serunai, bansi, saluang,
talempong, pupuik dan gadang tabuik.
Beberapa musik tradisional tersebut bahkan tak hanya dapat digunakan untuk
mengiringi lagu daerah namun juga beragam jenis lagi, sebab musik terdisional ini
dapat dimainkan bersama dengan jenis musik lainnya.

Makanan Khas Sumatera Barat:


• Rendang.
• Randang Lokan.
• Dendeng Balado.
• Dendeng Batokok.
• Gulai banak.
• Gulai kambiang.
• Gulai manih.
• Gulai pucuak ubi.
• Gulai asin padeh.
• Gulai Tunjang.
• Gulai paku.
• Gulai toco.
• Gulai itiak.
• Pangek masin.
• Pangek padeh.
• Kalio dagiang.
• Ikan baka.
• Soto padang.
• Goreng baluik.
• Goreng lauak.
• Palai Bada.
• Kalio jariang.
• Sambalado tanak.
• Sambalado matah.
• Cancang.
• Ikan balado.
Ya, satu hal yang selalu dicari oleh para pengunjung yang datang ke Sumatra Barat
yaitu masakan khasnya. Dimana dari wilayah ini Anda bisa menjumpai berbagai
masakan bercita rasa lezat dan khas, seperti nasi kapau. Selain itu, provinsi ini juga
sangat terkenal dengan nasi Padangnya yang bahkan bisa Anda jumpai hampir di setiap
penjuru Indonesia. Masakan padang ini antara lain terdiri dari redang, sate padang, itiak
lado mudo, dan dendeng balado.
Anda juga bisa menikmati soto padang dan bubur kampiun sebagai selingan menu
makan besar Anda. dan untuk oleh-oleh sanak saudara di rumah, Anda bisa
mendapatkan bengkuang dan perkedel jagung khas Bukittinggi.
Wisata Sumatera Barat:
• Pantai Carolina.
• Lubuak Rantiang.
• Pantai Padang.
• Pantai Pasir Jambak.
• Museum Adityawarman.
• Miniatur Makkah.
Bukan hanya menawarkan keindahan kebudayaan Sumatera Barat yang berupa SDM
saja, Anda juga bisa menyaksikan keindahan SDA Sumatera Barat yang ditawarkan
lewat berbagai objek wisatanya. Mulai dari objek wisata pegunungan hingga pantai dan
kelautan bisa Anda nikmati saat berlibur ke kota rendang ini. Untuk keindahan dan
fasilitas? Tak perlu Anda tanyakan lagi, karena Sumatera Barat selalu unggul dalam
sektor keindahan alam dan fasilitas wisata.
Belum berkunjung ke Sumbar? Yuk segera atur waktu untuk datang ke kota rendang
ini, semoga artikel kebudayaan Sumatera Barat ini dapat membantu dan menambah
pengetahuan Anda.
Olahraga Sumatra Barat
Provinsi Sumatra Barat memiliki beberapa even olahraga yang berskala lokal, nasional,
maupun internasional, diantaranya adalah lomba pacu kuda. Perlombaan pacu kuda
sudah menjadi tradisi dan budaya masyarakat Minangkabau. Rangkaian perlombaan
pacu kuda biasanya diselenggarakan di beberapa kota di Sumatra Barat secara
bergiliran.[56]
Even internasional lainnya adalah Tour de Singkarak yang pada tahun 2013 telah
memasuki tahun kelima. Kejuaraan ini secara resmi telah menjadi agenda perhelatan
tahunan Union Cycliste Internationale (UCI). Beberapa kawasan wisata menjadi
bagian dari jalur lintasan lomba termasuk Lembah Harau, Danau Maninjau, Kelok 44,
Istana Basa Pagaruyung, dan danau Di atas-Dibawah.[57] Di sisi lain, cabang olahraga
perahu naga (dragon boat) juga rutin dilaksanakan di Sumatra Barat, seperti kejuaraan
Perahu Naga Internasional di Padang yang mendatangkan peserta dari mancanegara,
serta kejuaraan Dayung Tradisional di Pantai Carocok, Painan dan Dharmasraya.

Anda mungkin juga menyukai