RPP.3.1 (B. Indo) (8) 276-282
RPP.3.1 (B. Indo) (8) 276-282
A. Kompetensi Inti.
Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 4Mengolah, menalar, dan menyajidalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan
pengembangan dari yangdipelajarinyadi sekolah secaramandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik dapat
mengidentifikasi karakteristik bahasa dalam hikayat, membandingkan penggunaan bahasa
dalam hikayat dan cerpen, membandingkan nilai dalam hikayat dengan nilai dalam cerpen,
dan menyusun kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen, sehingga peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur,
peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi(4C).
D. Materi Pembelajaran
Fakta
Konsep
o Karakteristik hikayat
Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Di antara
karakteristik hikayat adalah:
(a) terdapat kemustahilan dalam cerita,
(b) kesaktian tokoh-tokohnya,
(c) anonim,
(d) istana sentris,
(e) menggunakan alur berbingkai.
o Selain itu hikayat juga memuat kata-kata arkais, yaitu kata-kata kuno/ tua, bahasa
yang sudah tidak lazim dipakai lagi
o Hikayat termasuk cerita rakyat yang perlu dilestarikan. Cerita rakyat merupakan
titipan budaya dari nenek moyang kepada generasi penerus bangsa. Cerita rakyat
penting dilestarikan dan dikembangkan. Setidaknya, ada tiga fungsi cerita rakyat
yang mengharuskan kita tetap melestarikannya, yaitu: 1) sebagai sarana hiburan; 2.
sebagai sarana pendidikan karena di dalamnya terkandung banyak nilai yang dapat
diteladani dalam kehidupan; dan 3. sebagai sarana menunjukkan dan melestarikan
budaya bangsa karena dari cerita rakyat dapat dikokohkan nilai sosial dan budaya
suatu bangsa.
o Unsur intrinsik hikayat dan cerpen sama, yakni: tema, tokoh dan penokohan, sudut
pandang, latar, alur, gaya bahasa.
o Cerpen dan Hikayat:
a) Penggunaan gaya bahasa (majas), seperti: antonomasia (yang menyebut
seseorang berdasarkan ciri atau sifatnya yang menonjol), metafora, hiperbola,
perbandingan. Simile (yang membandingkan suatu hal dengan hal lainnya
menggunakan kata penghubung atau kata pembanding). dll
b) Konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan kejadian
o Hikayat banyak mengandung nilai kehidupan. Beberapa jenis nilai dalam karya
sastra antara lain nilai reliji, moral, sosial, budaya, estetika dan edukasi.
Prosedural
Langkah-langkah:
o Membandingkan penggunaan bahasa dalam hikayat dan cerpen
o Membandingkan nilai dalam hikayat dengan nilai dalam cerpen
o Menceritakan kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen
a. Pendekatan : Saintifik
b. Metode : Dialog, Tanya Jawab, Diskusi, Presentasi, dan Penugasan
c. Model : Discovery Learning
F. Media/Alat,dan Bahan
1. Media/Alat
Laptop
LCD
2. Bahan Belajar
Contoh teks cerita rakyat/hikayat
Contoh teks cerpen
G. Sumber Belajar
Kemendikbud. 2015. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK kelas X. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Pembukuan
Buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.1995.Jakarta: Balai Pustaka
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
H. Kegiatan pembelajaran
Pertemuan Pertama
2. Kegiatan Inti
Stimulasi 60
Peserta didik ditugasi membaca teks cerita rakyat/hikayat dancerpen
dengan saksama.
IdentifikasiMasalahdanPengumpulan Data
Peserta didik ditugasi menyusun pertanyaan sebagai panduan, misalnya:
1) Bagaimana isi pokok teks cerita rakyat/hikayat?
2) Bagaimana karakteristik teks cerita rakyat/hikayat?
3) Bagaimana karakteristik bahasa dalam teks cerita
rakyat/hikayat?
4) Identifikasilah kata arkais dalam teks cerita rakyat/hikayat
dan
jelaskan maknanya berdasarkan kamus!
5) Identifikasilah nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam
teks cerita
6) rakyat/hikayat?
Pengolahan Data
1) Secara berdiskusi peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang telah disusun.
2) Secara berdiskusi peserta didik mengidentifikasi kata-kata arkais
dalamteks cerita rakyat/hikayat.
3) Secara berdiskusi peserta didik mengidentifikasi nilai-nilai
kehidupan dalamteks cerita rakyat/hikayat.
Verifikasi/Pembuktian
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
sedangkan peserta yang lain menanggapi.
3. Kegiatan Penutup
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
Langkah-langkah kegiatan Alokasi
Waktu
1) Perwakilan peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama 15
dan kepercayaan masing-masing.
2) Guru menyapa peserta didik dengan bertanya mengenai kesehatan
peserta didik, presensi, dsb.
3) Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan curah pendapat
tentang karakteristik bahasa dan nilai-nilai kehidupan teks cerita
rakyat/hikayat dan cerpen.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
6) Peserta didik berkumpul sesuai dengan kelompoknya.
2. Kegiatan Inti
Stimulasi 60
Peserta didik ditugasi membaca referensi tentang karakteristik bahasa
dan nilai-nilai kehidupan dalam teks cerita rakyat/hikayat dan cerpen
dengan saksama.
IdentifikasiMasalahdanPengumpulan Data
Peserta didik ditugasi menyusun pertanyaan/tugas sebagai panduan,
misalnya:
1) Bandinganlah antara bahasa dalam teks cerita rakyat/hikayat
dengan bahasa dalam cerpen?
2) Bandinganlah antara nilai-nilai kehidupan dalam teks cerita
rakyat/hikayat dengan nilai-nilai kehidupan dalam dalam cerpen?
Pengolahan Data
1) Secara berdiskusi peserta didik membandingkan antara bahasa dalam
teks cerita rakyat/hikayat dengan bahasa dalam cerpen.
2) Secara berdiskusi peserta didik membandingkan antara nilai-nilai
kehidupan dalam teks cerita rakyat/hikayat dengan nilai-nilai
kehidupan dalam dalam cerpen.
Verifikasi/Pembuktian
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas
sedangkan peserta yang lain menanggapi.
15
Generalisasi
Pertemuan Ketiga
2. Kegiatan Pendahuluan
Langkah-langkah kegiatan Alokasi
Waktu
1) Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama 15
dan kepercayaan masing-masing.
2) Guru menyapa peserta didik dengan bertanya mengenai kesehatan
peserta didik, presensi, dsb.
3) Peserta didik dengan bimbingan guru melakukan curah pendapat
tentang teknik menceritakan kembali teks cerita rakyat/hikayat
menjadi bentuk cerpen.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Guru dan peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan.
6) Peserta didik dibagi dalam kelompok secara heterogen.
5. Kegiatan Inti
Stimulasi 60
Peserta didik ditugasi untuk mencermati alur dan hasil perbandingan
antara bahasa teks cerita rakyat/hikayat dan cerpen dengan saksama.
IdentifikasiMasalahdanPengumpulan Data
Peserta didik ditugasi menyusun pertanyaan sebagai panduan, misalnya:
1) Bagaimana alur dalam teks cerita rakyat/hikayat?
2) Bagaimana alur dalam teks cerpen?
3) Ceritakanlah kembali isi hikayat ke dalam bentuk cerpen!
Pengolahan Data
1) Secara berdiskusi peserta didik mengidentifikasi alur dalam teks
cerita rakyat/hikayat?
2) Secara berdiskusi peserta didik mengidentifikasi alur dalam teks
cerpen?
3) Secara berdiskusi peserta didik menulis cerpen berdasarkan isi
ceritarakyat/hikayat.
Verifikasi/Pembuktian
6. Kegiatan Penutup
15
Generalisasi