Makalah Pelabuhan
Makalah Pelabuhan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai peran penting dan strategis untuk
pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan segmen usaha yang dapat
memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional.Hal ini membawa konsekuensi terhadap
pengelolaan segmen usaha pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara
efektif, efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan
cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang diberikan oleh pelabuhan
adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan terhadap muatan ( barang dan penumpang ).
Secara teoritis, sebagai bagian dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah
tempat pertemuan ( interface ) dua moda angkutan atau lebih serta interface berbagai
kepentingan yang saling terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan dibongkar dan
dipindahkan ke moda lain seperti moda darat ( truk atau kereta api). Sebaliknya barang yang
diangkut dengan truk atau kereta api ke pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh
sebab itu berbagai kepentingan saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan
pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar
inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur transportasi, dapat
membangkitkan kegiatan perekonomian suatu wilayah karena merupakan bagian dari mata
rantai dari sistem transportasi maupun logistik.
Namun jika kita melihat kenyatan yang ada, harus kita akui bahwa memang pelabuhan
– pelabuhan yang ada di Indonesia masih belum dikelola dengan baik. Sebagaimana yang kita
telah ketahui bersama, dua pertiga wilayah Indonesia berupa perairan. Ribuan pulau berjajar
dari Sabang sampai Merauke. Posisi negeri ini sangat strategis karena berada di persilangan
rute perdagangan dunia. Ironisnya, Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang emas itu.
Sebagai negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam perekonomian
Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas
barang dan manusia di negeri ini. Pelabuhan menjadi sarana paling penting untuk
menghubungkan antarpulau maupun antarnegara. Namun, ironisnya, kondisi pelabuhan di
Indonesia sangat memprihatinkan. Hampir semua pelabuhan yang ada di Indonesia saat ini
sudah ketinggalan zaman.
Dari 134 negara, menurut Global Competitiveness Report 2009-2010, daya saing
pelabuhan di Indonesia berada di peringkat ke-95, sedikit meningkat dari posisi 2008 yang
berada di urutan ke-104. Namun, posisi Indonesia itu kalah dari Singapura, Malaysia, dan
Thailand. Kelemahan pelabuhan di Indonesia terletak pada kualitas infrastruktur dan
suprastruktur.
Indonesia juga kalah dalam produktivitas bongkar muat, kondisi kongesti yang parah,
dan pengurusan dokumen kepabeanan yang lama. Global Competitiveness Report 2010-2011
menyebutkan, kualitas pelabuhan di Indonesia hanya bernilai 3,6, jauh di bawah Singapura
yang nilainya 6,8 dan Malaysia 5,6.
Para pengusaha pun sudah lama mengeluhkan buruknya fasilitas kepelabuhanan di
Indonesia. Untuk bersandar dan bongkar muat, sebuah kapal harus antre berhari-hari
menunggu giliran.
Seringkali, waktu tunggu untuk berlabuh jauh lebih lama ketimbang waktu untuk
berlayar. Melihat buruknya kondisi pelabuhan itu, tak heran bila investor enggan berinvestasi
di bidang perkapalan. Akibatnya, distribusi barang antarpulau pun tersendat.
Dampak lanjutannya, harga barang melonjak dan pembangunan ekonomi tersendat.
Ekonomi biaya tinggi pun terus menghantui negeri ini. Rasanya sulit untuk memahami
mengapa Indonesia bisa ’tenang’ menyaksikan kondisi pelabuhan yang ketinggalan zaman.
Banyak pihak terheran-heran Indonesia membiarkan inefisiensi ekonomi ini berlangsung
lama. Dalam 30 tahun terakhir, nyaris tidak ada proyek pembangunan infrastruktur
kepelabuhanan yang memadai dan signifikan. Padahal, Pelabuhan Tanjung Priok pernah
menjadi unggulan di kawasan Asia.
Akibat keterlambatan penanganan kargo, banyak kapal menghindari Tanjung Priok.
Untuk keperluan ekspor impor, kapal-kapal asing memilih untuk berlabuh di Singapura dan
Malaysia. Bank Dunia pun mencatat, system dan efisiensi pelabuhan di Indonesia sangat
buruk. Kondisi ini jelas memperburuk daya saing harga barang Indonesia. Akibatnya, potensi
devisa pun menguap ke negeri jiran.
Pemerintah harus mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki masalah yang
serius ini. Sebab dari tahun ke tahun belum ada perbaikan yang signifikan terhadap
pengelolaan pelabuhan.
Oleh karena itu, melalui makalah kami ini, kami ingin mengidentifikasi cara – cara
yang sekiranya, meskipun kurang signifikan, dapat membantu menyelesaikan masalah
pengelolaan pelabuhan ini. Kami yakin jika pelabuhan dapat dikelola dengan baik,
pemasukan devisa bagi Indonesia akan mengalami pertumbuhan kea rah yang lebih baik pula.
Rumusan Masalah
Adapun maksud dari perumusan masalah yang hendak diteliti dan berdasarkan uraian
yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah diatas, maka penulis akan
mengindentifikasi permasalahan sebagai berikut :
a. Pengelolaan pelabuhan secara umum.
b. Kinerja pelabuhan di Indonesia .
c. Strategi Peningkatan dan pengembangan kinerja pelabuhan di Indonesia.
1.2.2 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah
apa saja langkah – langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja pengelolaan
pelabuhan di Indonesia agar lebih berdaya guna.
1.2.3 Pokok Masalah
a. Bagaimana pengelolaan pelabuhan secara umum?
b. Bagaimana kinerja pelabuhan di Indonesia?
c. Bagaimana meningkatkan kinerja pelabuhan di Indonesia dan apa saja langkah –
langkahnya?
Di samping itu, klasifikasi pelabuhan penyeberangan dibagi kedalam 3 (tiga) kelas, yaitu:
a. pelabuhan penyeberangan kelas I
b. pelabuhan penyeberangan kelas II
c. pelabuhan penyeberangan kelas III.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam hal pengelolaan pelabuhan, yaitu ;
a. Pelabuhan harus terletak pada lokasi yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan
pelayaran serta dapat dikembangkan dan dipelihara sesuai standar yang berlaku;
b. Pelabuhan harus mempertimbangkan kemudahan pencapaian bagi pengguna;
c. Pelabuhan harus mudah dikembangkan, untuk memenuhi peningkatan permintaan akan jasa
angkutan laut;
d. Pelabuhan harus menjamin pengoperasian dalam jangka waktu panjang;
e. Pelabuhan harus berwawasan lingkungan;
f. Pelabuhan harus terjangkau secara ekonomis bagi pengguna dan penyelenggara pelabuhan.
3.2. Saran
Jadi pada dasarnya Indonesia telah memiliki jaringan perhubungan yang cukup baik
bila terurus dengan baik. Akan tetapi karena pertumbuhan penduduk, keterbatasan anggaran
untuk pengurusan, serta mobilitas satuan-satuan ekonomi yang lebih cepat, tepat, selamat,
maka sektor perhubungan masih dianggap sektor yang harus terus dibenahi karena
memegang peranan strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah diharapkan
memberi prioritas penting pada sektor perhubungan khususnya perhubungan laut.
Daftar Pustaka
Berita Maritim. 2007. “Dukung Perdagangan – Perlu Revutalisasi Pelabuhan” dalam
http://www.beritamaritim.com, diakses 18 Maret 2011.
Humas Setda. Kabupaten Belitung. 2008. “Master Plan Pelabuhan Tanjung Padan” dalam
http://www.belitungkab.go.id, diakses 16 Maret 2011.