Abses Hepar
Abses Hepar
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Abses hepar adalah bentuk infeksi pada hepar yang disebabkan karena
infeksi parasit, bakteri, dan jamur yang ditandai dengan adanya proses supurasi
dengan pembentukan pus yang terdiri dari jaringan hepar nekrotik, sel-sel
inflamasi atau sel darah di dalam parenkim hepar. Abses hepar terbagi 2 secara
umum, yaitu abses hepar piogenik (AHP) dan abses hepar amebik (AHA). AHP
merupakan kasus yang relative jarang tapi tersebar di seluruh dunia dan terbanyak
di daerah tropis dengan kondisi sanitasi yang kurang. AHA merupakan salah satu
komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah
tropik/subtropik, termasuk Indonesia. Diantara kedua abses hepar ini, abses hepar
piogenik merupakan kondisi yang sangat serius dengan mortalitas yang tinggi.
Untuk menegakkan suatu diagnosa abses hepar, tidak cukup hanya dengan
anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan darah, sebab gejala dan tanda
klinis sering tidak spesifik, sedangkan diagnosis dini memberikan arti penting
dalam pengelolaan. Sebaliknya, diagnosis dan penanganan yang terlambat akan
meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 56 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku : Sasak
Bangsa : Indonesia
No. RM : 17.11.01
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan atas
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak ± 3 bulan
yang lalu, dan semakin memberat sejak 1 minggu SMRS. Nyeri perut kanan
atas menjalar sampai ke punggung. Nyeri bertambah bila pasien terlalu banyak
bergerak, ditekan, atau bila sedang batuk, dan menarik nafas. Nyeri berkurang
bila berjalan pasien lebih merasa nyaman dengan posisi membungkuk dan pada
waktu tidur lebih nyaman dengan posisi tidur terlentang. Selain itu pasien juga
mengeluh demam sejak 3 bulan, demam dirasakan hilang timbul tapi tidak
terlalu tinggi. Pasien juga mengeluh nyeri uluhati, mual, muntah isi makanan
dan air, tidak ada muntah darah. Selain itu pasien juga mengeluh lemas, kadang-
kadang batuk tidak berdahak, dan nafsu makan menurun. Buang air besar
normal dan buang air kecil lancar berwarna kuning.
Status Present :
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital :
BB : 48 kg
TB : 155 cm
Status General :
Kepala : Normocephali
Discharge : (-)
Deformitas : (-)
Trakea : Di tengah
Paru Depan :
Paru Belakang :
Perkusi :
Abdomen :
Perkusi : Batas atas hepar ICS 5 Timpani (+) nyeri ketok (+)
pada regio epigastrium menjalar sampai regio
hipokondrium dextra.
Palpasi : Hepar teraba 3 cm dibawah arcus costa. tepi tumpul,
konsistensi keras kenyal, permukaan rata, nyeri tekan
(+) pada regio epigastrium, menjalar sampai
Ke hipokondrium dextra. Lien tidak teraba.
Ren tidak teraba, Asites (-)
Ekstremitas :
Demam dirasakan hilang timbul tapi tidak terlalu tinggi. Pasien juga
mengeluh nyeri uluhati, mual, muntah isi makanan dan air, tidak ada muntah
darah. Selain itu pasien juga mengeluh lemas, kadang-kadang batuk tidak
berdahak, dan nafsu makan menurun. Buang air besar normal dan buang air
kecil lancar berwarna kuning.
1.