“MU'TAZILAH"
Dosen Pengampu:Muh.Zakaria,M.Si
Nama Kelompok:
1. Nurlayli Sya'bani
2. Siti Solatiah Alfiani
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Mu’tazilah
2. Mengetahui awal mula lahirnya aliran Mu’tazilah
3. Mengenali Tokoh-tokoh aliran Mu’tazilah
4. Memahami Ajaran-ajaran pokok dari aliran Mu’tazilah2
BAB II
ALIRAN DALAM ILMU KLASIK
(MU’TAZILAH)
A. Pengertian
Perkataan Mu’tazilah berasal dari kata “I’tizal” yang artinya memisahkan diri. Mu’tazilah adalah salah
satu aliran pemikiran dalam islam yang banyak terpengaruh dengan filsafat barat sehingga
berkecenderungan menggunakan rasio sebagai dasar argumentasi.
Golongan Mu'tazilah merupakan aliran teologi yang mengedepankan akal sehingga mereka mendapat
nama “kaum rasionalis Islam.” Kaum Mu'tazilah adalah golongan yang membawa persoalan persoalan
teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis dibanding dengan persoalan persoalan yang dibawa
kaum Khawarij dan Murji'ah.
B. Latar belakang munculnya Aliran Mu’tazilah
Aliran Mu’tazilah muncul kira-kira pada permulaan abad pertama Hijriyah, di kota Basrah ( Irak).
Basroh ketika itu menjadi kota pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan islam. Selain itu, aneka
kebudayaan asing dan bermacam-macm agama bertemu di kota itu. Makin meluasnya dan makin
banyaknya orang yang memeluk agama islam menyebabkan adanya orang yang ingin menghancurkan
islam, terutama dari segi aqidah. Orang-Orang yang ingin menghancurkan islam tidak hanya mereka
yang bukan beragama islam, akan tetapi juga datang dari orang-orang islam sendiri karena masalah
politik. Dari pada itu, golongan Khawarij yang pada mulanya muncul lontara masalah politik, namun
kemudian mereka mempersoalkan pula masalah teologi (tentang masalah iman dan kufur). Menurut
mereka, orang islam yang3berdosa besar adalah kafir, sedangkan menurut Murji’ah tidak. Selanjutnya
orang islam yang demikian itu, menurut Wasil Bin Atha bukan mukmin dan bukan pula kafir, lalu ia
dikenal sebagai Mu’tazilah karena ia berbeda pendapat dengan gurunya dan memisahkan diri dari
padanya. Mengenai arti dan asal-usul kata Mu’tazilah terdapat beberap versi yang ditemukan oleh
para ahli ilmu kalam.Yaitu:
1. Versi Almas’udi, sebutan Mu’tazilah berasal dari pendapat mereka yang mengatakn bahwa orang
yang membuat dosa besar bukan mukmin,juga bukan kafir,tetapi mengambil posisi diantara
keduanya (Al-manzilah bainal manzilatain). Jadi menurut versi ini kemu’tazilahan itu mula-mula
menjadi sifat orang yang berbuat dosa besar kemudian menjadi sifat atau nama golongan yang
berpendapat tentang posisi orang yang berdosa besar. Golongan yang berpendapat itu di sebut
Mu’tazilah karena mereka membuat orang yang berbuat dosa besar jauh dari golongan mukmin
dan kafir.
2. Dalam riwayat lain disebutkan bahwa suatu hari Qatadah Ibnu Da’amah masuk kemesjid basrah
dan duduk pada majlis Amr bin Ubaid yang disangkanya majlis hasan Basri. Setelah menyadari
bahwa ia salah masuk, ia berdiri dan meninggalkan tempat itu sambil berkata,”ini kamu
Mu’tazilah”.Sejak itu mereka di sebut kaum Mu’tazilah.3
3. 3Menurut Ahmad Amin, sebutan Mu’tazilah sudah ada kurang lebih 100 tahun sebelum terjadinya
perselisihan pendapat Wasil bin Atha dengan Hasan Basri di masjid basrah. Golongan yang
disebut Mu’tazilah pada waktu itu adalah mereka yang tidak ikut melibatkan diri dalam
pertikaian. Golongan yang tidak ikut pertikaian itu mengatan,”Kebenaran tidak mesti berada pada
salah satu pihak yang bertikai, melainkan kedua-duanya bisa salah, sekurang-kurangnya tidak
jelas siapa yang benar. Sedangkan agama hanya memerintahkan memerangi orang-orang yang
menyeleweng. kalau kedua golongan menyeleweng, maka kami harus menjauhkan diri (I’tazalna).
Demikianlah beberapa versi tentang asalusul sebutan Mu’tazilah. Sebenarnya kaum Mu’tazilah itu
sendiri tidak senang dengan sebutan itu, karena sebutan itu agaknya bersifat merendahkan dan
ejekan oleh lawan-lawannya. Akan tetapi karena sebutan itu sudah terlanjur sering disebu-sebut,
maka mereka berusaha mencari alasan-alasan yang menunjukan bahwa sebuat Mu’tazilah itu
adalah sebutan yang baik. Dalam bukunya “ Almunayat wal amal” Ahmad Bin Al-murtadha
menulis, bahwa aliran M’tazilah itu sendiri yang memberikan nama tersebut untuk dirinya, dan
mereka tidak menyalahi ijma, bahwa memakai apa yang telah di ijmakan pada masa pertama
islam. Kalau mereka menjauhi sesuatu, maka pendapatpendapat yang baru dan Bid’ah-bid’ah
itulah yang mereka jauhi. Kemudian sebutan Mu’tazilah itu disandarkan pada ayat Al-Qur’an
Antara lain :3
Surat Al-Mujammil ayat 10: “dan bersabarlah terhadap apa yang mereka ucapkan dan jauhilah
mereka dengan cara yang baik.”
6Daftar Pusaka