CPSLog - Lesson Learned KX - Arman Hidayat KAI
CPSLog - Lesson Learned KX - Arman Hidayat KAI
Perkembangan logistik dunia yang begitu cepat memerlukan respon yang tepat dan
lincah (agile) bagi perusahaan logistik di seluruh dunia termasuk Korea Express (KX)
salah satu perusahaan logistic terbesar di dunia. Kondisi tersebut justru dijadikan
tantangan bagi KX untuk mengembangkan layanannya tidak hanya di dalam negeri
dan regional (Jepang dan China) tetapi juga pasar internasional dengan cakupan
negara yang lebih luas.
Berdasarkan laporan Wright tahun 2019, KX yang memiliki nilai $2 miliar merupakan
perusahaan yang diakuisisi oleh Kumho-Asian Business Group, yang merupakan
perusahaan terbesar ketujuh di Korea Selatan, dengan aset sebesar $24,1 miliar
(Kumho Asiana Annual Reports, 2008).
Berikut beberapa hal yang bias dijadikan sebagai lesson learned bagi KAI Group
dari KX:
a. Mengupayakan dukungan pemerintah, terutama dari Kementerian BUMN, untuk
pencapaian tujuan Perusahaan
Harus diakui bahwa selama ini dukungan pemerintah terhadap bisnis KAI adalah
di bidang angkutan penumpang. Merupakan sebuah tantangan bagi top
manajemen KAI Group untuk meyakini stakeholders bahwa KAI juga dapat
berkontribusi secara optimal dalam mensukseskan roadmap logistik nasional
(dan mungkin juga regional) yang secara tidak langsung dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi nasional.
Dukungan pemerintah yang perlu diupayakan untuk diperoleh KAI Group antara
lain misalnya deregulasi aturan yang “mengekang” bisnis KAI (missal
penghapusan/penurunan tarif TAC), pemberian subsidi atas komoditas yang
diangkut oleh KAI, dll.
Dengan dukungan tersebut diharapkan layanan logistik/supply chain yang
disediakan oleh KAI Group memiliki keunggulan kompetitif terutama terkait
harga layanan yang murah dan berkualitas.
Arman Hidayat