Anda di halaman 1dari 3

JAKARTA, KOMPAS.

com - Data Kementerian Luar Negeri RI menunjukkan, ada 583 kasus


terkait warga negara Indonesia ( WNI) di seluruh dunia dengan vonis hukuman mati
sepanjang 2011-2018. Rinciannya, 188 kasus masih ditangani oleh Pemerintah Indonesia.
Sementara, 392 kasus berhasil diselesaikan dengan vonis bebas. Tiga kasus lainnya berakhir
dengan eksekusi hukuman mati. Hal itu diungkapkan Direktur Perlindungan WNI dan Badan
Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal, di Kantor Kemenlu
RI, Jakarta, Senin (19/3/2018). "Kenapa kami menghitung mulai tahun 2011, karena praktis
sistem perlindungan WNI dan kasus ini baru muncul tahun 2011. Karena itu kami mulai
melakukan penghitungan itu sejak 2011," kata Iqbal. Baca juga: Kisah Perantauan Zaini
Misrin yang Berakhir di Tangan Algojo Arab Saudi... Dari 188 kasus yang masih ditangani
itu, 148 kasus di Malaysia, 20 kasus di Arab Saudi, 11 kasus di Republik Rakyat Tiongkok, 4
kasus di Uni Emirat Arab, 2 di Singapura, 2 di Laos, dan 1 kasus di Bahrain. "Sebagian besar
adalah WNI (terjerat) kasus narkoba. Dari jumlah tersebut sebagian kecil adalah TKI. Tapi
yang di Arab Saudi hampir semuanya adalah adalah TKI," kata Iqbal. Sepanjang
pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, atau dari kurun waktu 2015-2018, ada 158 kasus
WNI yang berhasil dituntaskan oleh pemerintah dengan vonis bebas. Sementara itu, di Arab
Saudi, sepanjang 2011-2018, ada 102 kasus yang ditangani Pemerintah Indonesia. Dari
jumlah itu, sebanyak 79 kasus divonis bebas, 20 kasus masih ditangani, dan 3 kasus berakhir
dengan eksekusi hukuman mati. Vonis hukuman mati tersebut, dari 20 kasus yang ada, paling
besar karena kasus pembunuhan yakni sebanyak 15 kasus dan sihir 5 kasus. "Pada era
Presiden Jokowi yang kami bebaskan selama 2015-2018 adalah 23 orang," ujar Iqbal. Baca
juga: Jalan Panjang Memperjuangkan Zaini Misrin Terhindar dari Eksekusi Mati... Setelah
eksekusi mati tehadap WNI yang terjerat kasus pembunuhan, Muhammad Zaini Misrin, ada
dua WNI lainnya di Arab Saudi yakni Tuty Tursilawati dan Eti binti Toyib asal Jawa Barat
yang menunggu eksekusi mati. Pada 2010, keduanya divonis bersalah atas kasus
pembunuhan. "Kasus Eti sudah inkrah. Tapi kami sedang mencoba mengumpulkan novum
baru untuk mengajukan peninjauan kembali (PK). Sedangkan Tuty kami sudah ajukan PK
tapi belum mendapatkan jawaban," kata Iqbal. "Ini adalah kasus-kasus yang muncul sebelum
tahun 2010. Sehingga tidak dikawal dari proses pendampingan atau investigasi. Jadi dalam
BAP sudah disebutkan melakukan pembunuhan," lanjut dia. Pemerintah terus berupaya untuk
mencegah terulangnya kasus seperti yang menimpa Zaini Misrin. Eeksekusi mati terhadap
Misrin dilakukan meski proses permohonan PK atas kasusnya masih berjalan. "Segala upaya
untuk membenahi itu sudah dilakukan pemerintah," kata dia. Upaya itu, di antaranya, pada
November 2017, telah disahkan UU 18/2017 tentang perlindungan pekerja migran Indonesia
menggantikan UU 39/2004. Baca juga: Indonesia Layangkan Protes ke Arab Saudi Atas
Eksekusi Mati Zaini Misrin Dalam UU itu, paradigma perlindungan TKI berubah total.
"Artinya yang dikedepankan perlindungan dan proses penempatan. Tapi saya kira salah satu
yang fundamental adalah komitmen pemerintah untuk memperbaiki tata kelola TKI," kata
Iqbal. Namun meski demikian, pemerintah juga mengakui ada kesulitan ketika menangani
kasus yang terjadi di bawah tahun 2010. Alasannya karena pendampingan kasus-kasus itu tak
dilakukan sejak awal. "Kasus yang muncul sebelum periode 2010 sulit kami selesaikan.
Karena kami tidak melakukan pendampingan dari awal. Namun kasus-kasus setelah 2010
dipastikan sudah dikawal didampingi sejak awal. Sehingga hampir sebagian besar yang kami
bebaskan itu kasus-kasus setelah 2010," kata dia. Pendampingan oleh KJRI Jeddah baru ia
peroleh pada November 2008 setelah dijatuhi hukuman mati.(Kompas TV) PenulisMoh
Nadlir EditorInggried Dwi Wedhaswary Tag: hukuman mati WNI Kemenlu RI Berita Terkait
Aktivis HAM dan Buruh Migran Indonesia Kecam Arab Saudi yang Eksekusi Mati Misrin
Jalan Panjang Memperjuangkan Zaini Misrin Terhindar dari Eksekusi Mati... Zaini Misrin
Dieksekusi Mati Arab Saudi Saat Proses Permohonan PK Berjalan Kemenlu: Hampir Semua
Upaya untuk Selamatkan Zaini Misrin Sudah Dilakukan Indonesia Layangkan Protes ke Arab
Saudi Atas Eksekusi Mati Zaini Misrin Terkini Lainnya Sepakat Damai, Caleg PSI Biayai
Perawatan Satu Keluarga yang Tertimpa Baliho Sepakat Damai, Caleg PSI Biayai Perawatan
Satu Keluarga yang Tertimpa Baliho Regional 14/11/2018, 20:33 WIB TP4D Kejati Jateng
Sebut Robohnya Tribun Utara Stadion Wergu Kudus karena Faktor Alam TP4D Kejati Jateng
Sebut Robohnya Tribun Utara Stadion Wergu Kudus karena Faktor Alam Regional
14/11/2018, 20:21 WIB Presiden Jokowi dan Wapres AS Mike Pence Bertemu secara
Mendadak, Apa yang Dibahas? Presiden Jokowi dan Wapres AS Mike Pence Bertemu secara
Mendadak, Apa yang Dibahas? Nasional 14/11/2018, 20:19 WIB Bawa Spanduk 'Trump
2020', Mantan Marinir AS Diusir dari Disney World Bawa Spanduk "Trump 2020", Mantan
Marinir AS Diusir dari Disney World Internasional 14/11/2018, 20:16 WIB Kerahkan
Seluruh Caleg, PKS Berkomitmen Dukung Prabowo-Sandiaga Kerahkan Seluruh Caleg, PKS
Berkomitmen Dukung Prabowo-Sandiaga Nasional 14/11/2018, 20:16 WIB Kanselir Jerman
Dukung Rencana Pembentukan Tentara Gabungan Eropa Kanselir Jerman Dukung Rencana
Pembentukan Tentara Gabungan Eropa Internasional 14/11/2018, 20:09 WIB BNN Kerahkan
Psikolog untuk Tangani Peminum Air Rebus Pembalut BNN Kerahkan Psikolog untuk
Tangani Peminum Air Rebus Pembalut Nasional 14/11/2018, 19:56 WIB PKS Akui
Andalkan Prabowo-Sandiaga untuk Menangkan Pileg 2019 PKS Akui Andalkan Prabowo-
Sandiaga untuk Menangkan Pileg 2019 Nasional 14/11/2018, 19:51 WIB 5 Fakta di Balik
Poster 'Raja Jokowi', Dugaan Kampanye Hitam hingga Tanggapan Bawaslu 5 Fakta di Balik
Poster "Raja Jokowi", Dugaan Kampanye Hitam hingga Tanggapan Bawaslu Regional
14/11/2018, 19:51 WIB Kejagung Tahan Dua Mantan Jaksa soal Kasus Penggelapan Barang
Sitaan Kejagung Tahan Dua Mantan Jaksa soal Kasus Penggelapan Barang Sitaan Nasional
14/11/2018, 19:41 WIB Anggota DPRD Minta Gubernur DKI Cari Informasi Akurat
Sebelum Buat Pernyataan Anggota DPRD Minta Gubernur DKI Cari Informasi Akurat
Sebelum Buat Pernyataan Megapolitan 14/11/2018, 19:38 WIB Mendagri Berharap
Mundurnya Bupati Indramayu Tak Jadi Preseden Kepala Daerah Lain Mendagri Berharap
Mundurnya Bupati Indramayu Tak Jadi Preseden Kepala Daerah Lain Nasional 14/11/2018,
19:35 WIB Tiga Pengendara Motor di Sukabumi Terjebak Ranting Dahan Pohon Tumbang
Tiga Pengendara Motor di Sukabumi Terjebak Ranting Dahan Pohon Tumbang Regional
14/11/2018, 19:32 WIB BNN Sebut Air Rebusan Pembalut Sebabkan 'Fly' Hanya Sugesti
BNN Sebut Air Rebusan Pembalut Sebabkan "Fly" Hanya Sugesti Nasional 14/11/2018,
19:26 WIB Kain Waring Penutup Kali Sentiong Tak Terawat dan Jorok Kain Waring
Penutup Kali Sentiong Tak Terawat dan Jorok Megapolitan 14/11/2018, 19:24 WIB Load
More Terpopuler 1 5 Berita Populer: Politik Setengah Hati Demokrat dan Ancaman
Pencabutan Izin Bolt dan First Media Dibaca 60.528 kali 2 Partai Koalisi Tak All Out,
Bagaimana Dampaknya Bagi Prabowo-Sandi? Dibaca 23.989 kali 3 Benarkah Demokrat
Setengah Hati Mendukung Prabowo-Sandiaga? Dibaca 19.554 kali 4 Cerita WNI di
Singapura saat Tahu Jokowi Bakal Makan di Restorannya Dibaca 13.810 kali 5 Saat Kaesang
Dimintai Tolong Warga Jadi Juru Foto... Dibaca 13.584 kali Now Trending 45 Menit
Bertemu, Ini Isi Pembicaraan Jokowi dengan Vladimir Putin 45 Menit Bertemu, Ini Isi
Pembicaraan Jokowi dengan Vladimir Putin KPK: Keterangan Pejabat dan Pegawai Lippo
Group soal Meikarta Tidak Sinkron KPK: Keterangan Pejabat dan Pegawai Lippo Group soal
Meikarta Tidak Sinkron 2019, Garuda Indonesia Group Sediakan Wifi Gratis di Pesawat
2019, Garuda Indonesia Group Sediakan Wifi Gratis di Pesawat BNN Sebut Air Rebusan
Pembalut Sebabkan 'Fly' Hanya Sugesti BNN Sebut Air Rebusan Pembalut Sebabkan "Fly"
Hanya Sugesti Kaus Nyeleneh, 'Baju Kerja' Gubernur Jabar Dipuji Presiden Jokowi Kaus
Nyeleneh, "Baju Kerja" Gubernur Jabar Dipuji Presiden Jokowi Banyak Peserta Tak Lolos,
Menpan RB Tegaskan Tak Ada Ujian Ulang CPNS Banyak Peserta Tak Lolos, Menpan RB
Tegaskan Tak Ada Ujian Ulang CPNS Cara Membuat Stiker WhatsApp dengan Foto Wajah
Sendiri Cara Membuat Stiker WhatsApp dengan Foto Wajah Sendiri 5 Fakta Tewasnya Satu
Keluarga di Bekasi: Temuan Boneka Bercak Darah hingga Surat Sarah... 5 Fakta Tewasnya
Satu Keluarga di Bekasi: Temuan Boneka Bercak Darah hingga Surat Sarah... SOCIAL
BUZZ KOMPAS TV @KompasTV [VIDEO] Solidkah Dukungan NU? - ROSI
https://t.co/vsgB6f1Up7 https://t.co/X6yjhhsPgM 4 m Kompas.com @kompascom Suparlan
mengatakan, setelah bersepakat berdamai, Andro langsung mengantarkan Ima untuk
diperiksa di dokter spesial… https:/https://t.co/c4w82V7mFc 6 m Kompas.com
@kompascom Pihak TP4D Kejati Jateng menyebut, kecepatan angin yang mengakibatkan
kerusakan atap tribun Stadion Wergu Kudus men…
https://t.co/pHVXYpPXWbhttps://t.co/WUdCUqgUED 6 m Kompas.com @kompascom
Hari ini terjadi 13 gempa di Indonesia. 11 di antaranya terjadi di Mamasa
https://t.co/FhVIuXfnz5 8 m Kompas.com @kompascom Dalam konferensi Techonomy,
Sanjay Mehrotra, CEO tersebut mengatakan bahwa mungkin saja AI dipasang di toilet
pada… https://t.co/rg3nXaeeighttps://t.co/3kUV2vXQj6 8 m

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "188 WNI Terancam Hukuman Mati di
Luar Negeri, Mayoritas karena Kasus Narkoba",
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/20/09420871/188-wni-terancam-hukuman-mati-
di-luar-negeri-mayoritas-karena-kasus-narkoba.
Penulis : Moh Nadlir
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary

Anda mungkin juga menyukai