Anda di halaman 1dari 9

MODUL PENGANGGARAN BAHAN UAS

BAB 5

ANGGARAN INDUK/ANGGARAN KOMPREHENSIF.

 Anggaran induk/ anggaran komprehensif adalah : pernyataan formal /resmi dari manajemen
mengenai pendapatan, biaya, volume, dan transaksi keuangan.
Anggaran induk berisi :
1. Laporan laba rugi pro forma,
2. Neraca pro forma
3. Anggaran kas.

Pada awal periode snggsrsn merupakan rencana atau standard.

Pada akhir periode anggaran bersifat sebagai alat pengendali untuk membantu manajemen
mengukur kinerja dari rencana yang dibuat, sehingga rencana yang akan datang dapat
diperbaiki.

 Anggaran di klasifikasikan menjadi dua katagori :


1. Anggaran operasi.
2. Anggaran keuangan.

Anggaran operasi untuk perusahaan manufaktur:

1. Anggaran penjualan.
Anggaran penjualan merupakan langkah awal dalam menyiapkan anggaran induk.
Karena volume penjualan yang di istimasikan mempengaruhi hamoir semua item-item
lainnya dalam anggaran induk.
Total penjualan dapat berupa penjualan impas, target laba, atau proyeksi penjualan.
2. Anggaran produksi.
Anggaran produksi merupakan pernyataan output berdasarkan produk dan biasanya di
nyatakan dalam unit.
Anggaran ini harus mempertimbangkan anggaran penjualan, kapasitas pabrik.
3. Anggaran bahan langsung .
Apabila tingkat produksi telah dihitung, maka anggaran bahan langsung harus dibuat
untuk menunjukan seberapa banyak bahan yang akan diperlukan dalam produksi dan
yang diharapkan sitiap periode berapa banyak bahan yang harus dibeli untuk memenuhi
persyaratan ini.
Pembelian akan tergantung pada perkiraan penggunaan bahan dan juga tingkat
persediaan
Rumus untuk penghitungan pembelian bahan langsung :
Pembelian dlm unit = penggunaan + unit persediaan bahan akhir yg diinginkan – unit
persediaan awal
4. Anggaran tenaga kerja langsung.
Perdyaratan produksi seperti yang telah ditetapkan dalam anggaran produksi juga
merupakan titik awal untuk menyusun anggaran tenaga kerja langsung.
Untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja langsung, volume produksi yang diharapkan
setiap periode dikalikan dengan jumlah jam tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit.
5. Anggaran overhead pabrik.
Anggaran overhead pabrikharus menyediakan jadwal semua biaya manufactur selain
biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung, dengan pendekatan kontribusi untuk
membuat anggaran, kita memerlukan pengembangan tarip overhead pabrik.
Dalam mengembangkan anggran kas, kita harus ingat penyusutan tidak termasuk
pengeluaran kas dan karena itu harus dikurangi dari total overhead pabrik dalam
menghitung pengeluaran kas untuk overhead pabrik.
6. Anggaran persediaan akhir.
Anggaran persediaan akhir yang diinginkan memberi kita informasi yang diperlukan
untuk membuat laporan keuangan yang dianggarkan.
Secara spesifik, anggaran ini akan membantu kita menghitung hsrgs pokok penjualan ,
dan anggaran ini juga akan memberikan nilai rupiah persediaan akhir bahan dan barang
jadi yang akan muncul pada neraca yang dianggarkan.
7. Anggaran biaya penjualan dan administrasi.
Anggaran biaya penjualan dan administrasi memuat biaya operasi yang terlibat dalam
penjualan produk dan dalam mengelola bisnis.
 Anggaran keuangan terdiri dari :
1. Anggaran kas.
Anggaran kas untuk tujuan perencanaan dan pengendalian kas.
Anggaran ini memuat perkiraan arus kas masuk dan keluar selama perode waktu
tertentu dan dapat membantu manajemen dalam mempertahankan saldo kas agar
sesuai dengan kebutuhan.
Anggaran ini juga membantu menghindari kas menganggur yang tidak perlu dan
kemungkinan kekurangan kas.
2. Lapora laba rugi yang dianggarkanlaporan laba rugi yang dianggarkan memuat ringkasan
proyeksi dari berbagai komponen pendapatan dan biaya selama periode anggaran.
Namun untuk tujuan pengendalian anggaran ini dibagi menjadi kuartalan atau bahkan
bulanan.
3. Neaca yang dianggarkan.
Neraca yang dianggarkan dikembangkan dengan pertama kali membuat neraca untuk
tahun yang baru berakhir dan menyesuaikan dengan menggunakan semua aktivitas yang
diperkirakan terjadi selama periode anggaran.
 Anggaran operasi untuk rumah sakit;
1. Anggaran pendapatan rawat jalan.
Anggaran rawat jalan dibuat berdasarkan istimasi kunjungan pasien rawat jalan.
Rumus : pasien rawat jalan x tarip periksa.
2. Anggaran pendapatan rawat inap.
Anggaran rawat inap dibuat berdasarkan kunjungan pasien rawat inap.
Rumus : pasien rawat inap x tarip kamar.
Anggaran bahan baku rawat inap.
Adalah anggaran bahan yang diperlukan dalam rawat inap.
Pembelian bahan tergantung penggunaan bahan dan juga tingkat persediaan.
Rumus : pembelian dalam unit = penggunaan + persediaan akhir – persediaan awal.
Anggaran tenaga kerja langsung adalah anggaran perawat untuk menghitung kebutuhan
perawat tergantung kunjungan pasien rawat inap.
Rumus : kunjungan pasien rawat inap x jam kerja langsung perawat.
3. Anggaran Farmasi.
Anggaran Farmasi adalah anggaran kebutuhan obat dan alat kesehatan.
Anggaran farmasi dibuat berdasarkan istimasi kunjungan pasien.
Rumus : Pembelian obat dan alat = penggunaan obat dan alat + persediaan akhir –
persediaan awal.
4. Anggaran gizi
Anggaran Gizi adalah anggaran kebutuhan penyediaan makanan pasien rawat inap.
Anggaran gizi dibuat berdasarkan istimasi kunjungan pasien rawat inap.
Rumus : pembelian bahan gizi = penggunaan bshsn gizi + persediaan akhir – persediaan
awal.
5. Anggaran Laboratoriun.
Anggaran laboratorium adalah anggaran kebutuhan obat/bahan laboratorium.
Anggaran laboratorium dibuat berdasarkan kunjungan pasien rawat jalan dan rawat
inap.
Rumus : Pembelian obat/bahan = penggunaan obat/bahan +persediaan akhir –
persediaan awal.
6. Anggaran biaya penjualan dan administrasi.
Anggaran biaya penjualan dan administrasi memuat biaya operasional yang terlibat
dalam pengelolaan kunjungan pasien dan dalam pengelolaan bisnis.
 Anggaran keuangan rumah sakit.
1. Anggaran kas.
Anggaran kas disiapkan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian kas.
Anggaran kas memuat perkiraan arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode
tertentu dan dapat membantu manajemen dalam mempertahankan saldo kas agar
sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.
2. Laporan laba rugi yang dianggarkan.
Laporan laba rugi yang dianggarkan memuat ringkasan proyeksi dari berbagai komponen
pendapatan dan biaya selama periode anggaran.
Namun untuk tujuan pengendalian anggaran ini dapat dibagi menjadi kuartalan atau
bahkan bulanan.
3. Neraca yang dianggarkan :
Neraca yang dianggarakan dikembangkan dengan membuat neraca untuk tahun yang
berakhir dan menyesuaikan dengan aktivitas yang diperkirakan terjadi selama periode
penganggaran.
Alasan membuat neraca yang dianggarkan :
a. Neraca ini dapat mengungkapkan kondisi keuangan yang tidak menguntungkan yang
dapat dihindari.
b. Neraca ini berfungsi sebagai pengecek terakhir mengenai keakuratan .
c. Dapat membantu manajemen melakukan sejumlah kalkulasi rasio.
d. Neraca ini menyoroti sumber daya dan kewajiban masa depan.
BAB 6

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGANGGARAN BIAYA.

Anggaran sebagai alat manjemen berfungsi merencanakan dan mengawasi keuntungan.

Keuntungan yang sebenarnya dilaporkan sebagai data akuntansi dalam rekening laba rugi

Keuntungan yang dianggarkan juga disususn dalam bentuk anggaran laba rugi.

Cara menghitung keuntungan dari segi akuntansi maupun dari segi anggaran tidak berbeda, baik dari
segi format maupun pendekatannya.

Namun dari segi anggaran biaya memerlukan perhatian khusus,

Hal ini disebabkan karena beberapa hal :

1. satu item biaya, misalnya pembelian bahan dapat terjadi di berbagai pusat anggaran.
Sedangkan dalam laporan akuntansi hanya di kenal satu item biaya saja yakni
bahan/material, yang semuanya masuk ke dalam perhitungan harga pokok.
2. Penanggung jawab biaya atau disebut juga pusat anggaran bertangung jawab atas berbagai
item biaya. Sedngkan berbagai item biaya nanti di dalam laporan akuntansinya mungkin
akan masuk ke dalam berbagai kelompok biaya atau pusat biaya.

Pentingnya struktur organisasi dalam penganggaran biaya.

Struktur organisasi mencerminkan :

1. Pembagian tugas operasional pemasaran, produksi/pelayanan, keuangan dan admistrasi ke


dalam berbagai jabatan yang dibentuk oleh perusahaan
2. Pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing pejabat sesuai hirarki nya.
3. Hubungan komando dan koordinasi antara berbagai jabatan/posisi yang ada dalam
organisasi.

Organisasi dengan demikian akan memberikan kepada kita gambaran tentang tanggung jawab,
Tnggung jawab yang dimaksud salah satunya adalah tanggung jawab untuk merencanakan
besarnya anggaran serta mempertanggung jawabkan penggunaan dana anggaran yang telah
diberikan pada bagian masing-masing.

Dengan demikian pembagian wewenang dan tanggung jawab organisasi sekaligus juga
mencerminkan pembagian tugas dan wewenang penganggaran.

Oleh karena itu untuk dapat merancang sistem anggaran yang tepat untuk suatu perusahaan, kita
harus mempelajari secara cermat struktur organisasinya terlebih dahulu, agar pembagian wewenang
penganggaran berjalan seiring dengan pembagian tugas,
BAB 7

MEKANISME PENYUSUNAN DAN RELEVANSI ANGGARAN.

Salah stu sasaran dilaksanakannya fungsi perencanaan adalah untuk menjamin tercapainya tujuan
yang telah ditentukan.

Tujuan atau sasaran yang ingin di capai oleh perusahaan dapat digolongkan ke dalam tujuan yang
sifatnya umum dan tujuan yang khusus.

1. Tujuan-tujuan yang umum yang menyangkut hal-hal sebagi berikut :


a. Ekonomi finansiil.
Ekonomi finansiil berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga
yang bergerak di bidang ekonomi, yaitu mencari keuntungan sebagai syarat agar
perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya,
b. Konsmen/ kunjungan pasien.
Bahwa produk/pelayanan yang di hasilkan harus dapat memberikan kepuasan kepada
pengguna, memelihara hubungan baik dengan konsumen/pasien.
c. Pemilik modal
Menjalin hubungan yang sebaik mungkin dengan pemilik modal, agar mereka tetap
bersedia memberikan modal
2. Tujuan-tujuan khusus yang menyangkut hal-hal sebagai berikut :
a. Produk/ pelayanan.
Perusahaan/rumah sakit agar terkenal akan berusaha memproduksi/memberikan
layanan yang bermutu.
b. Luas daerah pemasaran yang ingin di capai, nasional, regional.
c. Marker share yang dimiliki.
d. Return on invesmen tertentu.

 MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN.


Untuk mencapai tujuan diatas perusahaan yang merupakan penjabaran secara rinci dari
masing-masing tujuan menjadi program kerja yang akan dikerjakan.
Karena luaasnya aktivitas adalah mustahil bilamana program-program kerja ini harus
dipikirkan dan disusun oleh seorang petugas saja.
Demikan pula karena pelaksanaannya nanti akan melibatkan seluruh bagian dengan
personalia dari berbagai jenjang organisasi dan dengan berbagai keahlian yang berbeda,
maka penyusunan anggaran pun perlu melibatkan berbagai personalia inti dari berbagai
fungsi operasional perusahaan.
Garis besar mekanisme penyusunan anggaran berjalan paralel dengan pembagian
wewenang dan tanggung jawab operasional yang tercermin dalam bagan organisasi yang di
gunakan ( bagan struktur organisasi garis lurus atai lainnya )
Komisi anggaran umumnya berada langsung dibawah direksi, dengan harapan dalam
penyusunan dan pelakasanaan anggaran, mendapat dukungan secara penuh dari semua
bagian yang ada dalam perusahaan.
Sehingga anggaran benar-benar akan merupakan alat bagi manajemen untuk menggerakan
serta mengarahkan kegiatan-kegiatan seluruh bagian.
 FUNGSI ANGGARAN BAGI PERUSAHAAN.,
Seperti telah diuraikan sebelumnya, Business budget (anggaran perusahaan ) adalah
Finansial plan ( rencana keuangan ).
Kata utama plan/ rencana adalah usaha-usaha manusia akan lebih berhasil apabila di
tunjang oleh kebijakan-kebijakan yang terarah dan dibantu oleh perencanaan-perencanaan
yang matang.
Perusahaan yang cenderung memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang
mungkin dilakukan pada masa yang akan datang, sehingga dalam pelaksanaannya,
perusahaan tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah di susun sebelumnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang selalu dikembangkan dalam kegiatan sehari-hari :
- Dimana.
- Bagaimana.
- Mengapa.
- Kapan.

Perusahaan pada umumnya kegiatannya yang dilakukan menekankan efisiensi dan tingkat
keuntungan yang lebih besar apabila manajemen memperhatikan rencana untuk aktivitas
masa depan.

Relevansi yang lain adalah membantu manajemen dalam mengelola persahaan dalam
mengambil keputusan yang paling menguntungkan antara lain.

- Memilih produk/ pelayanan


- Menentukan tingkat harga/ tarip.
BAB 8

ANALISIS KEUANGAN DAN AKUNTANSI DALAM MENYUSUN ANGGARAN.

 Penggunaan rasio keuangan untuk menyusun anggaran.


Di Indonesia saat ini mungkin masih belum ada lembaga khusu yang menyusun rasio rata-
rata atau rasio industri.
Rasio industri ini bermanfaat bagi perusahaan untuk dasar pembandingan dengan rasio
keuangan yang terdapat pada perusahaan bersangkutan.
Rasio industri atau rasio rata-rata merupakan rasio keuangan dari beberapa perusahaan
sejenis yang disusun oleh lembaga tertentu.
Karena rasio rata-rata atau industri saat ini masih belum ada di Indonesia, maka untuk
penerapan rasio keuangan pada perusahaan di Indonesia hanya berupa rasio historis,
Rasio historis adalah rasio keuangan dari perusahaan sendiri yang dianggap ideal/paling baik
pada waktu yang lalu untuk digunakan sebagai rasio pembanding atau rasio ideal pada
waktu yang akan datang.
Rasio keuangan macamnya antara lain :
- Debt to net work ratio/ rasio utang dan modal.
- Quick ratio/ rasio cepat.
- Asset turnover/ perputaran aktiva.
- Collection period/ periode pengumpulan piutang.
 Analisis masa resesi untk penyusunan anggaran.
Dalam masa resesi arus kas masuk akan menurun dan kemungkinan untuk memenuhi
keperluan kas dari sumber-sumber lain sangat terbatas.
Lebih berbahaya lagi apabila terjadi penciutan karena adanya kerugian dan hal ini umumnya
terjadi pada masa resesi
Untuk mengantisipasi keadaan masa resesi sangat penting bagi perusahaan, untuk membuat
anggaran pada masa-masa sebelum resesi dan pada masa resesi yang kemungkinan akan
terjadi resesi.
Hal ini manajemen perlu memperhatikan masa resesi antara lain :
1. Memperkiraan berapa lama masa resesi tersebut terjadi.
2. Menentukan tingkat resiko yang dapat diterima pada masa resesi.
3. Menentukan kemampuan perusahaan dalam bersaing, baik dalam hal memperoleh
pendapatan maupun menekan biaya.
BAB 9

ISTILAH DALAM AKUNTANSI.

 Aktiva tak berujud meliputi :


1. Aktiva tetap berujud seperti : goodwill, hak paten, hak guna usaha, dll.
2. Aktiva lancar tak berujud seperti : piutang usaha,sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar
dimukaa dll.
3. Aktiva lainnya yang tidak berujud seperti : biaya pendirian perusahaan.
 Kewajiban meliputi :
1. Utang (liabilities) merupakan kewajiban seseorang/perusahaan terhadap kreditur.
2. Modal sendiri merupakan kewajiban suatu organisasi/perusahaan kepada pemilik
organisasi (investor).
 Penghasilan (income) dan pendapatan (revenue).
1. Penghasilan adalah kelebihan pendapatan (revenu) terhadap beban (biaya).
2. Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari
aktivitas normal perusahaan.
 Biaya (cost) dan beban (expense)
1. Biaya adalah harga pokok.
2. Beban adalah harga pokok yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis.
 Biaya produksi dan biaya pabrik.
1. Biaya pabrik (manufakture coat) adalah biaya yang terjadi di pabrik meliputi
a. Biaya bahan baku langsung ( direct material)
b. Biaya tenaga kerja langsung ( direct labor).
c. Biaya overhead pabrik ( faktory overhead ).
2. Biaya produksi atau harga pokok produk adalah biaya pabrik ditambah persediaan
barang dalam proses awal dikurangi persediaan barang dalam proses akhir.

xxxxxxxxxxxbkxxxxxxxxxxx

Anda mungkin juga menyukai