Anda di halaman 1dari 6

Pengaturan Intensitas Cahaya pada Rumah Kaca

Riyo Wardoyo
Pusat Penelitian Informatika
riyo002@lipi.go.id

Abstrak
Dalam penelitian ini, dirancang suatu sistem pengaturan untuk memanipulasi salah satu
parameter iklim yang mendukung untuk budidaya tanaman yaitu intensitas cahaya. Sistem
pengaturan yang digunakan adalah close loop control system, yang berfungsi membandingkan
besarnya intensitas dalam rumah kaca sesuai dengan kebutuhan. Metode pengaturan yang
digunakan adalah kontrol proporsional. Kontrol proporsional berfungsi
mengatur/mempercepat proses penambahan dan pengurangan intensitas cahaya agar
besarnya intensitas cahaya yang dibutuhkan stabil. Dari hasil pengujian tanggapan sistem
pada alat yang telah dirancang, diperoleh bahwa untuk setting value 80 Lux, 90 Lux, 100 Lux
terjadi overshoot hingga 25% dan terjadi offset sekitar 3%,, untuk setting value 110 Lux
sampai 200 Lux terjadi offset antara 1,57% hingga 15,45% dari setting value. Sistem
pengaturan intensitas cahaya yang telah dirancang mampu mengatasi gangguan dengan
terjadi offset sekitar 11% dari setting value.

Kata kunci: Sistem Pengaturan, Intensitas Cahaya

dan aktuator serta plant. Perangkat keras


1. Pendahuluan yang dirancang bekerja berdasarkan pada
sistem pengaturan lup tertutup (close-loop).
Proses budidaya dan penelitian tanaman Sistem pengaturan close-loop berfungsi
selama ini dilakukan pada kondisi untuk membandingkan harga yang
lingkungan (iklim) yang sesuai dengan sebenarnya dari keluaran plant dengan harga
tanaman. Jika tanaman dipindah ke daerah yang diinginkan, menentukan deviasi, dan
dengan kondisi lingkungan (iklim) yang menghasilkan suatu sinyal kontrol yang akan
berbeda maka tanaman tidak dapat tumbuh memperkecil deviasi sampai nol atau sampai
dan berkembang dengan baik atau mungkin harga yang kecil, pengaturan sistem secara
bisa mati. Untuk mengatasi permasalahan ini keseluruhan menggunakan mikrokontroler
dapat dibuat suatu iklim buatan yang sesuai AT89S51. Mikrokontroler AT89S51
dengan kebutuhan tanaman. berfungsi untuk mengolah dan memproses
Rumah kaca (green house) merupakan setiap masukan dan menghasilkan keluaran
media yang tepat untuk proses pembuatan sehingga pengaturan intensitas cahaya pada
parameter iklim buatan (suhu, kelembaban, rumah kaca dapat berjalan secara otomatis
kadar air tanah/konduktivitas, dan intensitas dan kondisi intensitas cahaya yang
cahaya) dan budidaya tanaman. Dalam dibutuhkan stabil.
proses pembuatan iklim buatan melibatkan
peralatan elektronik yang dapat bekerja
2. Landasan Teori
bersama-sama untuk didapatkan kondisi
lingkungan dalam rumah kaca sesuai Sistem pengaturan merupakan hubungan
kebutuhan. timbal balik antara unsur-unsur yang
Pada penelitian ini dirancang suatu alat membentuk suatu sistem agar memberikan
untuk merekayasa salah satu parameter iklim hasil sesuai dengan yang dikehendaki.
dalam rumah kaca yaitu intensitas cahaya. Berdasarkan ada tidaknya pengukuran
Perangkat keras yang digunakan terdiri dari keluaran yang dijadikan acuan untuk
sensor, pengkondisi sinyal, unit pengolah melakukan aksi kendali terhadap proses,

1
sistem pengaturan dapat dibedakan menjadi 2.3 Motor DC
dua yaitu sistem pengaturan lup terbuka
(open loop) dan sistem pengaturan lup Motor DC adalah suatu mesin yang
tertutup (close loop). berfungsi mengubah tenaga listrik arus
searah (listrik DC) menjadi tenaga gerak
2.1 Kontrol Proporsional atau tenaga mekanik berupa putaran rotor.
Prinsip dasar motor arus searah adalah jika
Kontrol proporsional adalah kontroler
sebuah kawat penghantar dialiri arus listrik
yang memiliki keluaran sebanding dengan
diletakkan dalam medan magnet, maka pada
besarnya sinyal kesalahan (selisih antara
kawat itu akan bekerja suatu gaya yang
besaran yang diinginkan dengan harga
mempunyai arah seperti yang ditunjukkan
aktualnya). Hubungan antara sinyal
oleh kaidah tangan kiri Fleming.
kesalahan e(t) dan sinyal keluaran m(t)
dalam waktu kontinyu ditunjukkan pada 2.4 Rumah Kaca
Persamaaan 1.
m(t) = Kpe(t) (1) Rumah kaca merupakan alat pelindung
atau dalam besaran laplace adalah tanaman secara tertutup dari bahan yang
M(s) = KpE(s) (2) terbuat dari plastik atau bahan lain, yang
Sedangkan untuk sistem waktu diskrit, mana bahan tersebut diletakkan
persamaan pengaturan proporsional menyelubungi suatu tanaman dengan
dirumuskan dengan persamaan : ketinggian tertentu sehingga diperoleh iklim
basah dan hangat serta bebas dari stress yang
m(k ) = K p e(k ) (3) menyebabkan pertumbuhan tanaman. Dalam
rumah kaca faktor iklim mempunyai
2.2 Mikrokontroler AT89S51 pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan
Mikrokontroler AT89S51 adalah sebuah hasil produksi tanaman. Iklim merupakan
sistem mikrokontroler 8 bit dengan 4 Kbyte faktor yang paling dominan yang
In-System Programable Flash Memory. mempengaruhi keduanya dan dapat
Instruksi–instruksi maupun pinnya direkayasa oleh manusia. Tanaman tidak
kompatibel dengan standar MCS51. Dengan dapat bertahan dalam iklim yang buruk,
jenis memori flash memudahkan memori kalaupun dapat bertahan tidak akan dapat
program untuk diprogram ulang sistem. diharapkan hasil panen yang optimal.
Chip mikrokontroler merupakan Secara umum iklim dalam green house yang
kombinasi antara CPU 8 bit dengan In- baik dicirikan oleh temperatur, penyinaran
System Programable Flash sehingga matahari, kelembaban relatif dan CO2.
AT89S51 menjadi sebuah mikrokomputer Salah satu faktor iklim yang mempunyai
yang sangat berdaya guna, memberikan pengaruh bagi kehidupan tanaman adalah
solusi yang sangat efektif, murah dan sangat cahaya. Cahaya bagi tanaman digunakan
fleksibel untuk beberapa aplikasi dalam proses photosintesis untuk
pengendalian. AT89S51 memiliki beberapa mempercepat pertumbuhan dan
kelebihan antara lain: 4 Kbyte Flash memperbanyak jumlah daun serta untuk
Memory, pewaktu Watchdog, dua data produksi bunga. Setiap jenis tanaman
pointer, RAM 128 byte, 32 jalur input- memerlukan cahaya yang berbeda
output, dua timer/counter 16 bit, lima vektor tergantung dimana mereka hidup pada
interupsi 2 level, port serial dua arah, habitat aslinya. Cahaya yang diperlukan
rangkaian detak (clock), dan osilator tumbuhan diukur dengan satuan foot-candle
internal. (fc) atau umumnya dengan satuan lux (lx).
Untuk perbandingan cahaya, cahaya diluar
rumah pada tengah hari kira-kira 10.000 fc (
100.000 lux), sedangkan di dalam rumah 50
fc (500 lux).

2
3. Perancangan Sistem maksimal saat kondisi sirip membuka penuh
sebesar 400 lux. Intensitas cahaya inilah
Diagram skematik perancanganan sistem yang dijadikan acuan dalam sistem
pengaturan intensitas cahaya pada iklim pengaturan intensitas cahaya. Untuk
buatan dalam rumah kaca ditunjukkan pada mendapatkan sistem pengaturan intensitas
Gambar 1. cahaya yang diinginkan maka sensor dan
penggerak ditempatkan sedemikian rupa
pada rumah kaca.
3.2 Pengkondisi Sinyal Sensor
Intensitas Cahaya
Pada perancangan penelitian ini, sensor
digunakan sebagai peralatan untuk
mengindra besaran fisis dalam rumah kaca
yang berupa besaran intensitas cahaya
Gambar 1 Diagram skematik perancangan untuk diubah menjadi besaran listrik. Untuk
sistem mendeteksi intensitas cahaya menggunakan
Light Dependent Resistor (LDR). Untuk
mendapatkan keluaran sensor yang sesuai
Sistem pengaturan intensitas cahaya dengan sistem maka digunakan pengkondisi
menggunakan sistem pengaturan lup tertutup sinyal. Gambar 2 adalah perancangan
(close loop control system). Pada sistem rangkaian pengkondisi sinyal sensor
pengaturan intensitas cahaya, besarnya intensitas cahaya yang digunakan dalam
intensitas cahaya aktual yang ada di dalam penelitian.
rumah kaca akan diumpanbalikan ke Pada Gambar 2 menunjukkan rangkaian
kontroler oleh sensor melalui sebuah pengkondisi sinyal berupa rangkaian
konverter analog ke digital. Kontroler akan penguat diferensial dan rangkaian penguat
membandingkan dan menghitung sinyal tidak membalik. Rangkaian penguat
aktual dengan sinyal referensi yang diferensial berfungsi untuk mengetahui
kemudian diolah sesuai dengan algoritma perubahan tegangan akibat pengaruh
kontrol yang digunakan dan mengeluarkan perubahan resistansi dari LDR. Semakin
sinyal kontrol ke aktuator/penggerak melalui kecil nilai resitansi LDR maka tegangan
konverter digital ke analog untuk memberi keluaran rangkaian penguat diferensial
pengaruh pada plant sehingga didapatkan semakin besar begitu pula sebaliknya.
sinyal aktual sesuai atau mendekati sinyal
referensi.
3.1 Miniatur rumah kaca
Miniatur rumah kaca merupakan plant
yang akan dikontrol besar intensitas cahaya
yang ada didalamnya. Miniatur rumah kaca
yang dijadikan sebagai tempat untuk
mensimulasikan proses pengaturan intensitas
cahaya terbuat dari bahan kaca yang Gambar 2 Rangkaian pengkondisi sinyal
berukuran 60cm x 30cm x 30cm yang sensor intensitas cahaya
dilengkapi dengan sirip-sirip pengatur Rangkaian penguat tidak membalik
cahaya. Sumber cahaya yang dijadikan berfungsi untuk menguatkan tegangan
acuan untuk mengatur keadaan intensitas keluaran dari rangkaian penguat diferensial
cahaya dalam rumah kaca adalah lampu TL agar diperoleh tegangan yang dapat
20 Watt. Intensitas cahaya rumah kaca dimengerti oleh ADC 0809. ADC 0809 akan

3
mengubah perubahan tegangan ke dalam
besaran digital agar dapat diproses oleh
mikrokontroler.
3.3 Sistem Minimum Mikrokontroler
AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 digunakan
untuk membaca dan mengolah data yang
Gambar 4 Rangkaian penguat tegangan dan
masuk melalui port masukan dan
arus dari DAC
mengeluarkan data yang telah diolah melalui
port keluaran. Rangkaian sistem minimum Penguat non inverting berfungsi untuk
mikrokontroler terlihat pada Gambar 8. menguatkan tegangan yang berasal dari
Rangkaian sistem minimum mikrokontroler keluaran DAC 0800. Keluaran dari penguat
dirancang sebagai single chip, sehingga non inverting dimasukkan ke dalam
dalam perancangannya cukup dibutuhkan rangkaian pengikut tegangan yang berfungsi
rangkaian pembangkit clock (crystal dan sebagai buffer, agar arus yang ditarik oleh
kapasitor), rangkaian reset, dan rangkaian motor tidak berasal dari DAC 0800 maka
power supply . perlu ditambah rangkaian penguat arus yang
ADC
VCC LCD
dilengkapi catu daya luar .
VCC
1 40
P1.0
10 uF 2
3
P1.1
VCC
P0.0 39
38
3.5 Perancangan Perangkat Lunak
P1.2 P0.1

10 K
4
5
P1.3
P1.4
P0.2
P0.3
37
36
(Software)
6 35
P1.5 (MOSI) P0.4
7 34
RS 232 8
P1.6 (MISO)
P1.7 (SCK)
P0.5
P0.6 33
VCC
Perangkat lunak dalam penelitian ini
9 32
ALE/START 10
RST
P3.0 (RXD)
__P0.7
EA/VPP
_____
31 secara garis besar berfungsi untuk mengatur
11 30 DAC
P3.1 (TXD)
EOC
12
___
___
P3.2 (INT0)
ALE/PROG
_____
PSEN
29
28
besarnya intensitas cahaya dalam rumah
13 P2.7
P3.3 (INT1)
OE 14
15
P3.4 (T0) P2.6 27
26
kaca sesuai dengan nilai referensi. Perangkat
P3.5 (T1)
___ P2.5
1
16
17
P3.6 (W R)
___ P2.4
P2.3
25
24
lunak juga berfungsi untuk menggerakkan
P3.7 (RD) 23
2 33pF
18
19
XTAL1 P2.2
P2.1 22 motor DC ke kanan atau ke kiri sesuai
11,0592 MHz XTAL2
20 21
3 GND P2.0
dengan aksi kontrol. Gerakan motor DC ke
33pF
AT89S51 kanan dan ke kiri berfungsi untuk proses
pengurangan/penambahan intensitas cahaya.
Gerakan motor akan berhenti jika nilai
Gambar 3 Sistem minimum mikrokontroler aktual sama atau mendekati nilai referensi.
AT89S51
4. Pengujian dan Analisa
3.4 Driver Motor DC Untuk mengetahui performansi dari
sistem pengaturan yang telah dirancang,
Tegangan keluaran DAC 0800 yang maka dilakukan pengujian terhadap
jangkauannya –5 volt sampai dengan 5 volt tanggapan sistem. Sebagai acuan dalam
ternyata belum bisa menggerakkan motor membuat grafik tanggapan sistem adalah
DC maka diperlukan sebuah penguat data besarnya intensitas cahaya setiap 100
tegangan luar yang dapat diatur sehingga ms. Data yang diambil berasal dari proses
mampu menggerakkan motor DC. pembacaan sensor yang telah dikonversi
Perancangan rangkaian penguat tegangan oleh ADC. Pada penelitian ini menggunakan
luar terlihat pada Gambar 4. lampu TL sebagai sumber cahaya yang
mempunyai pengaruh terhadap besar
kecilnya intensitas cahaya yang ada dalam
ruangan rumah kaca. Besar kecilnya
intensitas cahaya dalam ruangan rumah kaca

4
diatur dengan menggunakan sirip pengatur sekitar akan mempengaruhi resistansi LDR),
cahaya. ADC 0809 yang tidak stabil dalam
mengkonversi ke digital, jangkauan
4. 1 Tanggapan Sistem Pada Variasi masukan DAC 0800 yang terlalu sempit, dan
Setting Value adanya gesekan pada roda-roda gigi motor
Pengujian tanggapan sistem dengan serta jarak sirip pengatur yang terlalu lebar
variasi setting value ditunjukkan pada yang mengakibatkan jangkauan pengaturan
Gambar 5 sampai Gambar 6. terlalu sempit.
Gambar 6 tidak terjadi overshoot
namun terjadi kesalahan keadaan tunak atau
180 offset yang nilainya diatas nilai setting value.
Intensitas C ahaya (Lux)

Gambar 5 dan Gambar 6 menunjukkan


bahwa time respond untuk
90 mencapai/mendekati referensi kurang dari 1
detik. Keadaan overshoot maupun offset
yang terjadi menunjukkan angka yang
0 berbeda-beda, hal ini disebabkan akibat
0 5 10 15 20 sensor cahaya LDR yang mempunyai
Waktu (Detik) karakteristik non linier, jarak setting value
dengan jangkauan (range) ideal atau yang
Nilai Aktual Nilai Referensi mampu memberikan nilai sesuai dengan
setting value-nya (semakin jauh dari kondisi
Gambar 5 Grafik tanggapan sistem untuk ideal, offset dan overshoot yang terjadi
setting value 90 lux semakin besar) dan adanya gesekan yang
Setting value 90 terjadi overshoot hingga terjadi pada roda-roda gigi serta jangkauan
mencapai 15% tetapi kemudian turun tegangan keluaran yang masuk pada motor
mendekati pada angka setting value terlalu sempit.
220 4.2 Pengujian Tanggapan Sistem
Intensitas C ahaya Lux)

Terhadap Gangguan
110 Untuk mengetahui daya tahan sistem
terhadap gangguan, maka dilakukan
pengujian dengan memberikan gangguan
0 berupa penghalang cahaya yang berasal dari
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 kertas yang didekatkan pada sirip pengatur
Waktu (Detik) cahaya. Pengujian sistem terhadap
gangguan luar dilakukan hanya untuk setting
Nilai aktual Nilai Referensi value 100 lux. Hal ini diakibatkan jangkauan
Gambar 6 Grafik tanggapan sistem untuk gerakan sirip pengatur cahaya yang terlalu
setting value 110 lux sempit. Hasil pengujian terlihat pada
Gambar 7.
Dari grafik tanggapan sistem yang Berdasarkan grafik pada Gambar 7,
diperoleh secara umum terlihat bahwa hasil gangguan diberikan pada detik ke 7 dengan
pengaturannya tidak stabil secara sempurna mendekatkan kertas diatas sirip pengatur
pada suatu nilai. Ditunjukkan secara nyata cahaya, hasil yang terjadi adalah intensitas
oleh gerakan sirip pengatur cahaya yang cahaya turun hingga harga 46 lux namun
cenderung bergerak ke kiri atau ke kanan. kemudian normal kembali mendekati setting
Penyebabnya adalah kelemahan sistem value. Waktu pemulihan menuju kestabilan
antara lain LDR yang peka terhadap berlangsung cepat yaitu kurang dari 1 detik.
perubahan cahaya (perubahan sedikit cahaya Pada saat kertas penghalang diambil terjadi

5
overshoot sebesar 280 lux dan osilasi Garber M, Thomas Paul, “Indoor Plants,
disekitar harga 10 lux dari nilai setting value Agricultural and Environmental
selanjutnya intensitas cahaya akan normal Sciences”, The University at Georgia.
kembali. Moh. Ibnu Malik, Anistardi,
“Bereksperimen dengan Mikrokontroler
8031”, Elek Media Komputindo,
500
Intensitas C ahaya (Lux)

Jakarta, 1997.
400 Ogata, Katsuhiko, “Teknik Kontrol
300 Automatik”, Jilid I,Edisi keempat, Alih
200 bahasa Edi Laksono, Erlangga, Jakarta,
100 1991.
Ogata, Katsuhiko, “Discrete Time Control
0
Systems”, Prentice Hall, Inc. New
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jersey.
Waktu ( Detik)

Nilai Aktual Nilai Referensi

Gambar 7 Grafik tanggapan sistem untuk


setting value 100 lux dengan diberi gangguan
luar pada detik ke 7

5. Kesimpulan
1. Sistem pengaturan intensitas cahaya
yang dibuat mempunyai jangkauan
pengaturan antara 80 lux sampai 200
lux dengan terjadi offset hingga 15,45%.
2. Sistem pengaturan intensitas cahaya
tidak dapat bekerja jika sirip pengatur
cahaya melebihi batas pengaturan dan
jika nilai intensitas cahaya yang
dideteksi tidak mencapai harga setting
value.
3. Hasil pengujian sistem pengaturan
intensitas cahaya diperoleh tanggapan
sistem tanpa osilasi pada setting value
80 lux sampai 200 lux
4. Hasil pengujian yang diperoleh untuk
setting value 80 lux, 90lux ,100 lux
terjadi overshoot hingga 25% lux dan
cenderung stabil mendekati harga
setting value dengan offset sekitar 3%,
untuk setting value 110 lux sampai 200
lux tidak terjadi overshoot tetapi terjadi
offset sebesar 1,57% hingga 15,45%.

6. Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai