Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Latar Belakang
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer yang menghasilkan sinar
spektrum dengan panjang gelombang dan fotometer adalah alat pengukuran
intensitas cahaya ditransmisikan atau yang diabsorbsi.
Spektrofotometer sangat berhubungan dengan pengukuran jauhnya
pegabsorbansian energi cahaya oleh suatu sistem kimia sebagai fungsi panjang
gelombang dengan absorban maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Konsentrasi
unsur atau senyawa dapat dihitung dengan menggunakan kurva standar yang diukur
pada panjang gelombang absorban tersebut, yaitu panjang gelombang yang diperoleh
dari hasil nilai absorbansi yang tertinggi. Spektrum absorban selain bergantung pada
sifat dasar kimia, juga bergantung pada factor lain. Perubahan pelarut sering
menghasilkan pergeseran dari pita absorbansi. Larutan pembanding dalam
spektrofotometri pada umumnya adalah pelarut murni atau suatu larutan blanko yang
mengandung sedikit zat yang akan ditetapkan atau tidak sama sekali. (Day &
Underwood, 1994).
Seorang farmasi harus mampu mengindentifikasi obat-obat yang akan
beredar dikalangan masyarakat, mengenai pengendalian kualitas dan bahan-bahan
farmasi dan sediaan obat lainnya. Jadi yang nanti akan menjamin keselamatan
penggunaan obat dalam hal itu dilakukan analisis kuantitatif terhadap sediaan.
Dalam ilmu kefarmasian spektrofotometri digunakan untuk menganalisis
kadar obat, dalam spektrofotometri bahwa tidak setiap obat harus dapat bekerja
secara maksimal dalam tubuh terutama dalam hal penyerapannya. Spektrofotometri
merupakan metode analisis yang berdasarkan pada absorpsiradiasi elektromagnet.
Cahaya terdiri dari radiasi terhadap dekat mata manusia.
Gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang
berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan menyusun
cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum muncul 400-760 nm, dalam
analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam
spektrum ultra violet itu, dari spektrum ini dipilih panjang-panjang gelombang
tertentu dengan lebar pita kurang dari 1 nm.
.
B. Tujuan Praktikum
1. Memahami cara penentuan panjang gelombang maksimum pada spektrum UV
2. Memahami cara pembuatan kurva kalibrasi
3. Memahami cara penetapan kadar pada sampel yaitu parasetamol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Dasar
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang
digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan
kualitatif yang didasarkan pada ineraksi antar materi dengan cahaya. Cahaya yang
dimaksud bisa berupa cahaya visibel, UV, dan inframerah. Sedangkan materi dapat
berupa atom dan molekul yang bersangkutan. Spektrofotometer UV-Vis merupakan
alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra violet dan sinar tampak. Alat
ini digunakan untuk mengukur suatu materi dalam bentuk larutan. Konsentrasi
larutan yang di analisis sebanding dengan jumlalh sinar yang diserap oleh zat yang
terdapat dalam larutan tersebut. Jangkauan panjang gelombang untuk daerah ultra-
violet adalah 200-400 nm, daerah cahaya ampak yaitu 400-800 nm, inframerah dekat
800- 3000 nm dan daerah serapan atom 2,5-40um atau 4000-250/cm (Ditjen POM,
1995).
Penggunaan utama spektrofotometer uv adalah untuk pemeriksaan kuantitatif.
Apabila spektrofotometer terdapat senyawa yang mengabsorbsi radiasi, maka akan
terjadi pengurangan kekuatan radiasi yang mencapai detektor. Parameter kekuatan
energi khas yang di absorbsi oleh molekul adalah absorban yang dalam batas
konsentrasi rendah nilainya sebanding dengan banyaknya dengan molekul yang
mengabsorbsi radiasi dan merupakan dasar pemeriksaan kuantitatif (Satiadarma,
2004)
Menurut Rohman (2007), metode spektrofotometri uv-vis digunakan untuk
menetapkan kadar senyawa obat dalam jumlah yang cukup banyak. Cara untuk
menetapkan kadar sampel adalah dengan menggunakan perbandingan absorbansi
dampel dengan absorbansi baku atau dengan menggunakan persamaan regresi linear
yang menyarakan hubungan antara konsentrasi baku dengan absorbansinya
persamaankurva baku selanjutnya digunakan untuk menghitung kadar dalam sampel.
Parasetamol (asetaminofen) merupakan salah satu obat analgesik-antipiretik
yang sangat populer. Parasetamol dapat tersedia dalam berbagai macam sediaan
tablet, kapsul, sirup, eliksir, suspensi dan supositoria. Parasetamol pada umumnya
diberikan dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg bahan aktif. Parasetamol
juga sering dikombinasikan dengan bahan obat lain dalam satu formulasi (Sudjadi,
2015).
Parasetamol dapat ditetapkan kadarnya dengan cara titrimetri dengan metode
diazotasi, spektrofotometri (baik UV maupun dengan cara spektrofotometri visibel)
dan dengan teknik berdasarkan kromatografi (Sudjadi, 2015).
Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolut
atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel. Ilmu kimia
farmasi analisis kuantitatif dapat didefinisikan sebagai penerapan berbagai metode
dan prosedur kimia analisis kuantitatif untuk melakukan analisis secara kuantitatif
terhadap bahan-bahan atau sediaan yang digunakan dalam farmasi, obat dalam
jaringan tubuh, dan sebagainya (Gandjar, 2015).
Aspek kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis yaitu, suatu berkas
radiasi dikenakan pada cuplikan (larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yang
diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan
membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan intensitas sinar yang diserap
jika tidak ada spesies penyerap lainnya. Serapan dapat terjadi jika foton/radiasi yang
mengenai cuplikan memiliki energi yang sama dengan energi yang dibutuhkan untuk
menyebabkan terjadinya perubahan tenaga (Gandjar, 2015).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
B. Prosedur Kerja
a. Pembuatan Spektrum Zat yang Ditemukan
1. Timbang seksama 100,0 mg parasetamol
2. Masukkan baku Parasetamol yang sudah ditimbang dalam labu ukur
100 ml menggunakan corong dan tambahkan pelarut NaOH 0,1 N
sampai tanda batas. Larutan ini merupakan larutan Baku Primer
(LBP).
3. Pipet dari larutan baku primer sebanyak 0,1 ml dan masukkan ke
dalam labu ukur 10 ml. tambahkan pelarut NaOH 0,1 N hingga tanda
batas.
4. Ukur serapan dengan Spektrofotometer dan akan didapatkan nilai
panjang gelombang maksimal dan absorbansi.
A. HASIL PRAKTIKUM
a) Konsentrasi baku induk
b) Konsentrasi Larutan = Konsetrasi baku induk x pengenceran
= 1000 ppm x (0,1 ml / 10 ml) = 10 ppm
Didapat nilai Absorbansi = 0,81395
c) Perhitungan daya serap
A = Absorbansi
A=a.b.c a = daya serap
A = 0,81395 b = tebal cuver ( 1 cm)
c = Konsentrasi
b = 1 cm
c = 10 ppm
A=a.b.c
0,81395 = a . 1. 10 ppm
a = 0,81395 / 10 ppm
a = 0,081395
❖ Pengenceran baku 4
C = 7,5
V1 . C1 = V2 . C2
V1 . 100 ppm = 10 ml . 7,5 ppm
V1 = 7,5 / 100 = 0,75 ml = 750 𝜇𝑙
d) Sampel Parasetamol
a = 0,0150
b = 0,0821
r = 0,9996
𝜇 = 5,6394
Mg sampel = 𝝁 x Fp
= 5,6394 x 100 ml x 10 ml/1 ml x 10 ml/1 ml
= 56.394 mg ~ 59,394 mg
𝐦𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥 𝐱 𝟏𝟎𝟎% 56,394 𝑥 100%
% Kadar = 𝐦𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐢𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 = = 56,394 %
100 𝑚𝑔
𝜇 = 4,3861
Mg sampel = 𝝁 x Fp
= 4,3861 x 100 ml x 10 ml/1 ml x 10 ml/1 ml
= 43.861mg ~ 43,861 mg
𝐦𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥 𝐱 𝟏𝟎𝟎% 43,861 𝑚𝑔 𝑥 100%
% Kadar = 𝐦𝐠 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐢𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠 = = 43,861 %
100 𝑚𝑔
𝐊𝐚𝐝𝐚𝐫 𝟏 + 𝐊𝐚𝐝𝐚𝐫 𝟐
Rata-rata % Kadar = 𝟐
𝟓𝟔,𝟑𝟗𝟒% + 𝟒𝟑,𝟖𝟔𝟏 %
= = 50,1275 %
𝟐
% Sebenarnya = 53,6355 %
% 𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚−% 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚
Rumus % Kesalahan = x 100%
%𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚
𝟓𝟑,𝟔𝟑𝟓𝟓 % −𝟓𝟎,𝟏𝟐𝟕𝟓%
= x 100%
𝟓𝟑,𝟔𝟑𝟓𝟓%
= 0,0654 % x 100 %
= 6,54 %
B. PEMBAHASAN
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometer yang menghasilkan sinar
spektrum dengan panjang gelombang dan fotometer adalah alat pengukuran
intenstas cahaya ditransmisikan atau yang diabsorbsi.
Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu
pada siatu objek kaca atau kuarsa yang disebut kuvet. Sebagian dari cahaya
tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Nilai absorbansi dari cahaya
yang dilewatkan akan sebanding dengan kosentarasi larutan yang didalam kuvet.
Salah satu contoh instrumentasi analisis yang lebih kompleks adalah
spektrofotometer UV-Vis. Alat ini banyak bermanfaat untuk penentuan
konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah
ultraviolet (200– 400 nm) atau daerah sinar tampak (400–800 nm). Analisis ini
dapat digunakan yakni dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang
diukur.
Spektrofotometer UV-Vis mempunyai prinsip dimana penyerapan sinar
tampak untuk ultraviolet dengan suatu molekul dapat menyebabkan terjadinya
eksitasi molekul dari tingkat energy dasar (ground state) ketingkat energi yang
paling tinggi (excitedstated). Pengabsorbsian sinar ultra violet atau sinar tampak
oleh suatu molekul umumnya menghasilkan eksitasi elektron bonding, akibatnya
panjang absorbs maksimum dapat dikolerasikan dengan jenis ikatan yang ada
didalam molekul.
Dimana tujuan dari percobaan ini yang harus dicapai adalah menentukan
panjang gelombang maksimum, kurva baku dan kadar parasetamol secara
spektrofotometri ultraviolet. Dimana hal yang pertama dilakukan yaitu
pembuatan larutan standar dengankosentrasi larutan stok 200 ppm.
Gelombang dengan panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang
berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang-panjang ini akan
menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-
760 nm. Dalam analisis spektrofotometri digunakan suatu sumber radiasi yang
menjorok kedalam daerah spektrum ultraviolet itu. Dari spektrum ini, dipilih
panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1nm.
Ada berbagai macam Obat-obat yang dapat dibedakan berdasarkan sifat fisika
kimianya, identifikais berdasarkan reaksinya terhadap pereaksi tertentu, cara
pemisahan, sisa pemijaran, ataupun uap yang keluar pada saat dipijarkan.
Cara kerja spektrofotometri secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan
larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama
sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih fotosel
yang cocok 200 nm-650 nm (650 nm-1100nm) agar daerah λ yang diperlukan
dapat terliputi.
Pada praktikum kali ini yaitu penentuan kadar parasetamol dalam sediaan
obat menggunakan spektrometri uv. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu
untuk membut kurva kalibrasi (kurva hubungan antara konsentrasi parasetamol
standar dan absorbansi pada panjang gelombang maksimal), untuk menentukan
persamaan regresi linier, dan untuk menentukan kadar parasetamol
menggunakan spektrofotometer uv.
Setelah diperoleh absorbansi sampel parasetamol pada analisis
spektrofotometri kemudian dihitung dan dihubungkan antara hasil kurva
kalibrasi dan absorbansi sampel berdaarkan perhitungan y = bx+a, persamaan ini
akan menghasilkan koefisien korelasi (r).
Dari hasil praktikum didapatkan nilai kurva baku untuk 0,81395. Nilai yang
di dapat tidak sesuai dengan ranges dan literatur, dimana literature nilai kurva
yang bagus yaitu 0,2 -0,8 . Tidak sesuai dengan hal ini terjadi karena beberapa
faktor kesalahan diantaranya, kesalahan pada prosedur pengerjaan,
ketidaktelitian pada proses penimbangan.
BAB V
KESIMPULAN