Anda di halaman 1dari 48

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN


ADMINISTRASI UMUM KELAS X DI SMK TERPADU ABI

Proposal Skripsi

Diajukan untuk memenuhi tugas ujian akhir semester pada mata kuliah
metodologi penelitian

Oleh

Agi Juandi
NIM 0142S1A018024

PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH BOGOR
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan
rahmat, taufik dab hidayahnya kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikan proposal skripsi. Shalawat serta salam selalu tercurah limpahan
kepada junjungan Nabi Muhammad Saw, kepada keluarganya, sahabatnya dan
kita selaku umatnya.
Proposal skripsi ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran
Berbasis ICT Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Administrasi Umum
Kelas X di SMK Terpadu ABI . merupakan salah satu sayarat yang harus dipenuhi
untuk penyelesaian tugas ujian akhir semester pada mata kuliah metode penelitian
jurusan Administrasi Pendidikan di STKIP Muhammadiyah Bogor.
Dalam menyusun proposal skripsi ini tidak sedikit penulis mendapatkan
kesulitan, baik mengenai bahan yang diperlukan maupun dalam bentuk penulisan.
Dengan penuh rasa syukur peneliti mengucapkan banyak terimkasih kepada
semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memotivasi dalam
penyusunan proposal skripsi ini, terutama kepada :
1. Dr. H. Edi Sukardi, M.Pd. selaku ketua STKIP Muhammadiyah Bogor.
2. Dr. Jasra Putra, M.Pd. selaku kaprodi Administrasi Pendidikan.
3. Dr. Suhardin, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah metode penelitian.
4. Seluruh bapak/ibu dosen STKIP Muhammadiyah Bogor yang telah banyak
membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Kepada Ibunda, Ayahanda, kakak dan semua keluarga yang selalu memberikan
dukungan dan dorongan.
6. Kepada sahabat tersayang Leonaldi, Finka Julfitriah Fadilah dan Nadya Pratiwi
yang selalu memberikan motivasi selama pembuatan proposal skripsi ini.
7. Kepada demisioner administrasi pendidikan yang selalu memberikan arahan
positif dalam penyusunan proposal skripsi ini.
8. Kepada mahasiswa dan teman-teman seperjuangan di Administrasi Pendidikan
yang telah memberikan saran positif dalam penyusunan proposal skripsi ini.

i
Dalam penyususnan skripsi ini, peneliti menyadari masih banyak
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan
untuk kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Bogor, 18 Juli 2021

Peneliti

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .........................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................7
C. Batasan Masalah ..........................................................................7
D. Rumusan Masalah ........................................................................8
E. Tujuan Penelitian .........................................................................8
F. Manfaat Penelitian .......................................................................8
G. Sistematika Penelitian ..................................................................9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................11
A. Deskripsi Teori...........................................................................11
1. Media Pembelajaran Berbasis ICT ......................................11
a. Pengertian Media Pembelajaran.....................................11
b. Pengertian ICT................................................................14
c. Manfaat ICT....................................................................19
d. Karakteristik Media Pembelajaran berbasis ICT............20
2. Hasil Belajar Siswa...............................................................22
a. Pengertian Belajar...........................................................22
b. Pengertian Hasil Belajar.................................................26
B. Kerangka Berfikir.......................................................................27
C. Pengajuan Hipotesis....................................................................30
BAB III : METODOLOGI PENELiITIAN ..................................................31
A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................31
1. Waktu Penelitian ..................................................................31
2. Tempat Penelitian.................................................................32
B. Populasi dan sampel ..................................................................32
1. Populasi ................................................................................32
2. Sampel .................................................................................33

iii
C. Variabel dan Desain Penelitian...................................................33
D. Metode Penelitian ......................................................................35
E. Teknik Pengumpulan data .........................................................35
F. Instrumen penelitian...................................................................36
G. Teknik analisis data ...................................................................38
DAFTAR PUSTKA ............................................................................................42

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Disadari bahwa hasil belajar menjadi sebuah tolak ukur keberhasilan suatu

media, yang mana sebuah media mampu menarik perhatian siswa dan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Peran penting yang mendukung

meningkatnya hasil belajar ialah dukungan dari peran guru dan hasil yang

didapatkan berupa skor dan sesuai dengan standar tes, bertujuan untuk

mencapai hasil yang didapatkan sesuai dengan target yang telah ditentukan

oleh pendidik sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran.

Hasil belajar yang tuntas di dapatkan salah satunya, guru menggunakan

media bervariasi yang membantu meningkatkan minat siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Padauera saat ini, perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi mendorong upaya-upaya pembarua dalam pemanfaatan hasil-hasil

teknologi dalam proses pembelajaran.1

Teknologi pembelajaran sebagai usaha sistematik dalam merancang,

melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu

tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar dan

komunikasi pada manusia yang menggunakan kombinasi sumber manusia dan

manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.2

1
Elang Krisnadi. (2009). Rancangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT. disajikan dalam
Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT di FMIPA UNY. Yogyakarta.
2
Yuni Yamasari. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang
Berkualitas.

1
Ketika proses pembelajaran akan terjadi, interaksi antara berbagai

komponen, yaitu guru, siswa dan materi pelajaran atau sumber belajar.

Tercapainya ketiga komponen tersebut maka diperlukannya sarana dan

prasarana seperti metode, media, dan penataan tempat belajar. Pendidik juga

harus lebih kreatif dalam memilih media yang digunakan dalam pembelajaran.

Karena media dapat membangkitkan minat dan keinginan siswa dalam belajar.

Terkait dengan definisi media pembelajaran dikutip oleh Azhar Arsyad

menyatakan “Media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”. ICT dapat

mengubah gaya hidup seolah sangat tergantung pada fungsi teknologi

informasi dalam segala aspek kehidupannya. Fungsi ICT ini ibarat pisau

bermata dua, ada manfaat posif dan ada juga manfaat negatif, tetapi manfaat

tersebut tergantung dengan niat dan perilaku tiap menggunakan teknologi

informasi tersebut.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, terutama dalam bidang

pendidikan. Pendidikan perlu menyesuaikan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran menggunakan teknologi harus ada

disetiap sekolah. ICT (Information dan Communication Technology) dalam

bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) sangat penting dan mendukung dalam dunia pendidikan. Berikut adalah

beberapa contoh manfaat dari media ICT yaitu meningkatkan mutu

2
pembelajaran, memudahkan siswa dalam memahami konsep, dan memudahkan

guru dalam pembelajaran. Salah satu kenyataan yang sering terjadi saat

pembelajaran yaitu siswa yang kurang antusias untuk memperhatikan

penjelasan materi yang diberikan oleh guru, dikarenakan siswa sibuk dengan

aktivitas lainnya seperti bercengkrama sesama temannya dan lain sebagainya.

Hal tersebut mendorong peneliti untuk memanfaatkan media pembelajaran

berbasis ICT agar siswa tertarik untuk belajar. Oleh karena itu dengan adanya

media pembelajaran berbasis ICT diharapkan mampu memudahkan

pemahaman konsep dalam proses pembelajaran. Adanya ICT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dewasa ini aplikasi media pembelajaran berbasis ICT telah banyak

dimanfaatkan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sehingga para

pendidik perlu memanfaatkan media dan teknologi pembelajaran guna

meningkatkan kualitas pendidikan . Agar penggunaan media dan teknologi

dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap kualitas hasil belajar

siswa, maka penggunaan media dan teknologi harus diintegrasikan dengan

kegiatan belajar para siswa. Tidak meragukan lagi, bahwa penggunaan media

komputer sangat efektif dalam proses penyampaian informasi dan pemahaman

materi pendidikan pada siswa-siswa sekolah.

Selama ini media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran masih sangat minim, sehingga siswa terkesan kurang aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Keterbatasan penggunaan media oleh guru selama ini

perlu diubah sedikit demi sedikit. Multimedia berbasis komputer adalah salah

3
satu media yang mengkombinasikan antara teks, grafis, animasi, suara, dan

video. Menurut Brets dalam Sanjaya (2008) terdapat tujuh klasifikasi media

pembelajaran, yaitu; (1) media audio visual dan gerak; (2) media audio visual

diam; (3) media audio semi gerak; (4) media visual gerak; (5) media visual

diam; (6) media audio;dan (7) media cetak. Sedangkan ditinjau dari sudut

kemuktahiran pemakaiannya media pembelajaran dibagi dalam 2 (dua) jenis,

yaitu: media pembelajaran sederhana dan media pembelajaran modern (Munir,

2008). Media pembelajaran sederhana meliputi papan tulis, buku, sedangkan

media pemeblajaran modern meliputi komputer dan internet.

Rahardjo (2007) menyatakan bahwa media dalam arti yang terbatas, yaitu

sebagai alat bantu pembelajaran. Hal ini berarti media sebagai alat bantu yang

digunakan untuk: (1) memotivasi belajar peserta didik; (2) memperjelas

informasi/papan pembelajaran; (3) memberi tekanan pada bagian-bagian yang

penting; (4) memberi variasi pembelajaran; dan (5) memperjelas struktur

pembelajaran. Media pembelajaran sebagai media antara guru sebagai

pengirim informasi dan penerima informasi harus komunikatif, khususnya

untuk obyek secara visualisasi. Dalam pembelajaran Administrasi Umum

Kelas X (Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran), khusunya konsep yang

berkaitan dengan Tata Kelola Kantor lebih banyak menonjol visualnya,

sehingga apabila seseorang hanya mengetahui kata yang mewakili suatu obyek,

tetapi tidak mengetahui obyeknya disebut verbalisme. Masing-masing media

mempunyai keistimewaan menurut karakteristik siswa. Pemilihan media yang

sesuai dengan karakteristik siswa akan lebih membantu keberhasilan pengajar

4
dalam pembelajaran. Secara rinci fungsi media memungkinkan siswa

menyaksikan obyek yang ada tetapi sulit untuk dilihat dengan kasat mata

melalui perantaraan gambar, potret, slide, dan sejenisnya yang mengakibatkan

siswa memperoleh gambaran yang nyata. Fungsi utama media pembelajaran

adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi,

dan lingkungan yang ditata serta diciptakan oleh guru. Sehingga media

pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran

yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi proses belajar siswa.

Sehingga dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa

informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode

adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah

informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena

seperti yang dikemukakan oleh Dale (Heinich, et.al., 2002) dalam klasifikasi

pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak,

dimana partisipasi, observasi, dan pengalaman langsung memberikan pengaruh

yang sangat besar terhadap pengalaman belajar yang diterima siswa.

Penyampaian suatu konsep pada siswa akan tersampaikan dengan baik jika

konsep tersebut mengharuskan siswa terlibat langsung didalamnya bila

dibandingkan dengan konsep yang hanya melibatkan siswa untuk mengamati

saja. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dengan penggunaan media

pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih

konkret kepada siswa, dan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam

5
pembelajaran. Pada prinsipnya media pembelajaran diarahkan untuk

memudahkan siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran.

Secara prosedural pemilihan dan penggunaan media pembalajaran harus

dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Prinsip-prinsip dalam pemilihan media

pembelajaran, di antaranya: (1) pemilihan media harus sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai. Apakah tujuan tersebut bersifat kognitif, afektif, atau

psikomotorik. Setiap media memiliki karakteristik, sehingga harus

dipertimbangkan dalam pemakaiannya. Pemilihan media harus berdasarkan

konsep yang jelas. Artinya pemilihan media tertentu bukan didasarkan

kepentingan guru atau sekedar keselingan, melainkan harus menjadi bagian

integral dalam keseluruhan proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pembelajaran siswa; (2) pemilihan media harus

disesuaikan dengan karakteristik siswa. Ada media yang cocok untuk

kelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain; dan (3) pemilihan

media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang

tersedia untuk kebutuhan pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran selain dipengaruhi oleh tidak tepatnya

pemilihan media pembelajaran dan keterampilan guru dalam penggunaannya

mungkin juga disebabkan faktor gaya belajar siswa yang berbeda-beda. Gaya

belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian

mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar merupakan salah satu faktor

penting dalam meningkatkan prestasi belajar serta kualitas pendidikan.

6
Berdasarkan asumsi diatas maupun gambaran yang telah di uraikan,

maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut, yang tertuang dalam judul

”Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis ICT Terhadap Hasil

Belajar Siswa Mata Pelajaran Administrasi Umum Kelas X di SMK Terpadu

ABI”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan mengenai penelitian ini

maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Guru memiliki pemahaman tentang penggunaan media bervariasi, yaitu

media berbasis ICT atau lebih dikenal dengan Teknologi Informasi dan

Komunikasi.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Administrasi Umum Kelas X di

SMK Terpadu ABI masih ada yang belum tuntas, walaupun guru telah

menggunakan media pembelajaran berbasis ICT.

3. Siswa belum secara optimal memahami proses pembelajaran Administrasi

Umum Kelas X menggunakan media berbasis ICT.

C. Pembatasan masalah

........................................................Dari berbagai permasalahan diatas maka penulis membata

diatas yaitu bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis

ICT Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Administrasi Umum Kelas

X di SMK Terpadu ABI ?

7
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil beberapa rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis ICT pada mata

pelajaran OTKP di SMK Terpadu ABI?

2. Bagaimana hasil belajar siswa mata pelajaran Administrasi Umum Kelas

X di SMK Terpadu ABI ?

3. Apakah terdapat pengaruh dalam penggunaan pembelajaran berbasis ICT

terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Administrasi Umum Kelas X

di SMK Terpadu ABI ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran berbasis ICT pada

mata pelajaran Administrasi Umum Kelas X di SMK Terpadu ABI

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa mata pelajaran Administrasi Umum

Kelas X di SMK Terpadu ABI

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis ICT

terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Administrasi Umum Kelas X di

SMK Terpadu ABI

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapakan bermanfaat bagi semua pihak diantaranya:

8
1. Bagi peneliti hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan

pengetahuan tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis

ICT di sekolah.

2. Bagi guru disekolah dapat meningkatkan keilmuan bagi profesinya

tertutama dalam hal penggunaan media pembelajaran berbasis ICT di

sekolah

3. Bagi sekolah sebagai gambaran tentang pengaruh penggunaan media

pembelajaran berbasis ICT terhadap hasil belajar di sekolah

4. Bagi STKIP Muhammadiyah Bogor, dapat menambah wawasan tentang

penggunaan media pembelajaran berbasis ICT terhadap hasil belajar siswa

disekolah.

G. Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah dalam pembahasan skripsi ini penulis membaginya

menjadi lima bab, yaitu :

Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisikan latar belakang masalah,

Perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka, bab ini berisikan deskrispsi teori kerangka

berfikir dan pengajuan hipotesis.

Bab III Metodologi Penelitian, bab ini menguraikan tentang waktu dan

tempat penelitian, populasi dan sampel, tekhnik pengumpulan data, instrument

penelitian dan teknik analisis data.

9
Bab IV Analisis Data Dan Pembahasan, bab ini menguraikan tentang

deskripsi data, interpretasi hasil penelitian dan pembuktian hipotesis.

Bab V Kesimpulan Dan Saran, bab ini merupakan bab akhir yang

menguraikan tentang kesimpulan hasil penelitian serta diberikan saran-saran.

Daftar Pustaka, berisi nama penulis, judul penulis, penerbit, identitas

penerbit dan tahun terbit.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Media Pembelajaran Berbasis ICT

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu media dan

pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti

tengah, perantara atau pengantar. Dalam Bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.3

Kata pembelajaran merupakan terjemahan dari Istilah bahasa

nggris yaitu Instruction yang diartikan sebagai proses interaktif antara

guru dan siswa yang berlangsung secara dinamis. Pembelajaran dapat

diartikan sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan

dalam interksi yang berlangsung antara siswa dengan guru. Media

pembelajran berperan untuk menyampaikan pesan-pesan

pembelajaran.4

Hamalik mengemukakan bahwa dalam pembelajaran, media

memegang peran penting dalam mencapai sebuah tujuan belajar.

Hubungan komunikasi antara guru dan siswa akan lebih baik dan

efisien jika menggunakan media. Media dalam proses belajar

mengajar memiliki dua peranan penting yaitu: (1) media sebagai alat
3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2008). Hlm.3.
4
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2011), hlm, 6.7.

11
bantu mengajar atau disebut sebagai dependent media karena posisi

media di sini sebagai alat bantu (efektifitas), dan (2) media sebagai

sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara

mandiri atau disebut independent media dirancang secara sistematis

agar dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Media pembelajaran adalah alat bentuk timulus yang berfungsi

untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Bentuk-bentuk yang

dipergunakan sebagai media diantaranya ialah hubungan atau interaki

manuia; realita; gambar bergerak atau tidak; tulisan; dan suara yang

direkam. Kelima bentuk stimulus ini akan membantu peserta didik

mempelajari bahasa asing. Namun demikian, tidaklah mudah

mendapatkan kelima bentuk itu dalam satu waktu atau tempat.5

Menurut Schramm media pembelajaran adalah teknologi

pembawa

pesan atau informasi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran. Briggs menefinisikan media pembelajaran sebagai

sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran.6

Menurut Munadi (2010) mendefinisikan “media pembelajaran

sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan

pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan

belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses

5
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Pembelajaran, hlm. 60
6
Suwarna, Pengajaran Micro (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005), hlm. 128

12
belajar secara efisien dan efektif.” Menurut Idikris (2015) pemilihan

media pembelajaran harus menganalisis kriteria-kriteria media

pembelajaran. Kriteria dalam pemilihan media pembelajaran,

diantaranya : kesesuaian dengan tujuan, ketepatgunaan, keadaan

peserta didik, ketersediaan, biaya kecil, keterampilan guru, mutu

teknis. Menurut Suyanto (2005) media pembelajaran dibagi dalam

tiga kategori diantaranya adalah : media audio, visual, audio visual.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat.

Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi peserta didik.

Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada

peserta didik. Selain itu media juga harus merangsang peserta didik

mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan

belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan peserta didik

dalam memberikan tanggapan, umpan balik juga mendorong peserta

didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar. Posisi media

pembelajaran bahwa karena proses pembelajaran merupakan proses

komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media

pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu

komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan

terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak

akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah

komponen integral dari sistem pembelajaran.

13
Maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah

bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi

tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan

pembelajaran disekolah pada khususnya.

b. Pengertian ICT (Information and Communication Technology)

a) Pengertian Teknologi

Teknologi berasal dari bahasa yunani yaitu Technologi menurut

Webster Dictionary berarti systematic treatmen atau penanganan

sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata

Teknologi berarti skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu

kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin texere yang

berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi

seharunya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam

arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari

hari.

Menurut Roger teknologi adalah suatu rencana atau alat desain

untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidak pastian dalam

mencapai suatu hasil yang diinginkan. Teknologi biasanya

memiliki

dua aspek, yaitu aspek hardware dan software.

Sementara itu, Jacques Ellul mendefinisikan teknologi sebagai

keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki

14
ciri efisiensi dlam setiap kegiatan manusia. Menurut Gary J. Anglin

Teknologi merupakan penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta

pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk

memecahkan masalah. Sedangkan menurut Faza Teknologi adalah

sebuah proses yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan

sesuatu secara rasional. Teknologi merupakan ilmu pengetahuan

yang ditransformaikan didalam produk, proses, jasa, dan struktur

organisasi.7

b) Pengertian Informasi

Informasi adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan

sebagai input dalam menghasilkan informasi. Sedangkan data

merupakan bahan mentah, data merupakan input yang setelah

dirubah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi.

Informasi adalah sejumlah data yang telah diolah melalui

pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya dan

ketercapaiannya sesuai dengan kebutuhan. Ada tiga hal penting

yang harus diperhatikan dari

informasi yaitu: (1) informasi merupakan hasil pengolahan data, (2)

memberikan makna, dan (3) berguna atau bermanfaat.8

c) Pengertian Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahaa latin yaitu “Communicare”

artinya memberitahukan atau menjadi milik bersama. Komunikasi

7
Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana, Pembelajaran, hlm. 78
8
Ibid, hlm. 79

15
merupakan suatu proses pemindahan dan penerimaan lambang-

lambang yang mengandung makna. Komunikai mengandung

makna menyebarkan informasi, pesan, berita, pengetahuan, dan

norma/nilai-nilai dengan tujuan untuk menggugah partisipasi, agar

yang diberitahukan tersebut menjadi milik bersama (sama makna)

antara komunikator dan komunikan. Komunikasi adalah suatu

proses penyampian pesan (ide, gagasan, materi pelajaran) dari satu

pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara

keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan

menggunakan kata- kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua

belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti

oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan

menggunakan gerak (bahasa) badan, menunjukkan sikap tertentu,

seperti tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu,

mengangguk. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa

non-verbal.

Teknologi Informasi dan Komunikasi pada hakikatnya merupakan

kajian ilmu dalam meningkatkan efektifitas berkomunikasi. Teknologi

Informasi dan Komunikasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang

diperlukan untuk mengelola informai agar ilmu tersebut dapat berupa

teknik-teknik atau prosedur untuk menyimpn informsi secara efisien

dan efektif. Teknologi informasi (Information Technology) itu sendiri

mulai dikenal ditahun 70-an dengan memiliki tujuan untuk menjawab

16
berbagai tantangan perkembangan zaman. Pada masa sebelumnya,

istilah teknologi komputer atau pengelolaan data elektronis atau EPD

(Electronic Data Procesing).

Keterkaitan dengan program yang dikembangkan bahwa untuk

membantu keterkaitan TIK ini haruslah didampingi aplikasi yang

efektif sebagai wadah atau fasilitas sehingga dapat mengimbangi

setiap langkah kemajuan dari hasil teknologi pada masa kini, lebih

luas lagi dimasa akan datang, maka dari itu peneliti akan mencoba

memanfatkan pembelajaran berbasis web sebagai salah satu program

aplikatif yang kemungkinan cukup efektif untuk menjawab hal

tersebut.9

Teknolologi Informasi dan Komunikasi terdiri dari dua bagian,

yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi

Informasi secara ringkas berarti teknologi untuk menghadirkan

informasi, atau secara lengkapnya adalah teknologi informasi

mempunyai pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan

dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan

pengelolaan informasi.38

Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah subjek yang luas yang

berkenaan tentang teknologi dan aspek lain tentang bagaimana

melakukan manajemen dan pemrosesan informasi.10

9
Ibid, hlm 71
10
Ali Akbar, Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi, (Yogyakarta: Gava
Media, 2006), hlm.7

17
Sistem teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan

jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien terhadap

penyebarluasan informasi keberbagai penjuru dunia. Sementara

teknologi komunikasi secara ringkas berarti teknologi yang

memungkinkan manusia berkomunikasi dengan sesamanya secara

lebih mudah. Teknologi komunikasi mempunyai pengertian segala hal

yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan

menstransfer data dari perangkat satu dengan yang lainnya. Karena

itu, Teknologi Informasi, dan komunikasi adalah suatu padanan yang

tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala

aspek yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan

transfer/pemindahan informasi antar media menggunakan teknologi

tertentu. ICT (Information and Communication Technology), atau

segala sesuatu hal yang berhubungan dengan istilah tersebut, sangat

pantas untuk digunakan dalam sekitar sekolah. Penerapan ICT

(Information and Communication Technology) dimanapun,

semestinya mempertimbangkan fungsi, integrasi sistem, dan

kontribusi yang baik dari penggunaannya.

Penggunaan ICT (Information and Communication Technology)

mempunyai signifikan dengan bidang berbagai kecerdasan atau

multipleintelligences yang mencorakkan budaya pembelajaran yang

tidak lagi terikat kepada pembelajaran konvensional. Kecakapan dan

kemahiran komputer dalam pembelajaran merupakan satu kebolehan

18
yang dikaitkan dengan kecerdasan, perkembangan kognitif, kreatifitas,

dan inovasi, reka cipta, reka bentuk, visual, pembelajaran maya, dan

sebagainya. ICT (Information and Communication Technology) juga

merupakan bidang kecerdasan rtificial yang penting dalam era ICT.

c. Manfaat ICT (Information and Communication Technology)

Dalam era teknologi dan informasi, pemanfaatan kecanggihan

teknologi untuk kepentingan pembelajaran sudah merupakan hal yang

baru lagi. Teknologi berbasis ICT semakin (Information and

Communication Techlonogy) menggeser peranan guru. Dengan

teknologi ini, kita bisa belajar apa saja, kapan saja, ICT (Information

and Communication Techlonogy) memiliki beberapa manfaat dalam

dunia pendidikan, antara lain:11

a) Presenting Information

ICT (Information and Communication Techlonogy) memiliki

kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan

maklumat. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun bisa

disimpan dihard disk. Bahkan kini telah hadir Google Eart yang

dapat menunjukkan kepada kita seluruh kawasan dimuka bumi dari

hasil foto udara yang sangat mengesankan. Computer akan dengan

mudah membantu pelajar dengan menyelesaikan hal yang kita

inginkan.

11
Perpaduan Indonesia-Malayia. Pembelajaran Virtual (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.
13-15

19
b) Quick and automatic completion of routine tasks

ICT (Information and Communication Techlonogy)

memberikan kemudahan kita dlam menyelesaikan tugas-tugas

dengan menggunakan bantuan komputer secara automatik.

c) Assessing and handling information

Dengan computer yang dihubungkan dengan internet, kita dapat

dengan mudah memperoleh dan mengirimkan maklumat dengan

mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, kita dapat memiliki

website yang menjangkau ujung dunia mana pun.

d. Karakteristik Media Pembelajaran Berbasis ICT

Perkembangan ilmu pengetrahuan dan teknologi semakin

mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil

teknologi dalam proses belajar. Para guru dituntut agar mampu

memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia atau media

pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang

diinginkan. Kemajuan dibidang teknologi pendidikan, maupun

teknologi pembelajaran, menuntut digunakannya berbagai media

pembelajaran serta perlatam-peralatan yang semakin canggih. Boleh

dikatakan bahwa dunia pendidikan ini hidup dalam dunia media,

dimana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya

sistem penyampaian bahan pembelajaran secara konvensional yang

lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti dengan sistem

20
penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan

peran siswa dan pemanfaatan media pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-

kompetensi yang terkait dengan keterampilan proses, peran media

pembelajaran menjadi semakin penting. Pembelajarn yang dirancang

secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan ICT, dalam batas-batas

tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan siswa untuk belajar

lebih banyak, menekankan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan

kualitas pembelajaran.

Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan

menampilkan fungsi tertentu dan menunjang keberhasilan proses

belajar peserta didik. Agar peran sumber dan media belajar tersebut

menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-

media belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu

sesuai dengan sifat dan fungsinya terhadap pembelajaran.

Pengelompokan itu penting untuk memudahkan para pendidik dalam

memahami sifat media dan dalam menentukan media yang cocok

untuk pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu.

Karkteristik media pembelajaran berbasis ICT dapat dilihat

menurut kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan,

pendengaran atau kesesuaiannya dengan tingkatan hierarki belajar

untuk tujuan praktis karakteristik beberapa jenis media yang lazim

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Pengertian media

21
pembelajaran berbasis ICT merupakan komponen dari sistem

penyampaian pesan, teknik dan peralatan. Karakteristik media

pembelajaran berbasis ICT ini merupakan dasar pemilihan media

sesuai dengan situasi belajar tertentu.

Karakteristik media pembelajaran berbasis ICT kita akan dapat

mengetahui berbagai karakteristik media sebagai bahan acuan dalam

menyampaikan pembelajaran kepada siswa dengan menggunakan

media supaya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Pada

karakteristik media pembelajaran berbasis ICT, guru sebagai sumber

informasi, dapat dengan mudah menggunakan media sebagai

perantara penyampaian pesan kepada peserta didik., sesuai dengan

kondisi tempat, ruang, waktu serta keefektifan dan keefisiensiannya.

Sehingga

informasi materi dapat diterima dan tersalurkan oleh peserta didik

dengan tepat sasaran dan baik.

2. Hasil Belajar Siswa

a. Pengertian Belajar

Menurut Sardiman belajar adalah perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.12

12
Sardiman, Interaksidan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2011, 20.

22
Menurut Chaplin dalam Muhibbin Syah menyatakan bahwa

“Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif

menetap sebagai akibat praktik dan pengalaman.”13 Sejalan dengan

pendapat tersebut, Feldman dalam Sarlito Wirawan yang menyatakan

bahwa “Belajar adalah mengubah atau memperbaiki perilaku melalui

latihan, pengalaman atau kontak dengan lingkungan (fisik dan sosial)

yang disebabkan melalui latihan dan pengalaman serta relatif tidak

berubah.”14

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang

dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan

seseorang terjadinya perubahan prilaku secara tetap baik dalam

berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. 15

Belajar adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku

ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau

rangsangan) yang terjadi.16

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.17 Sejalan dengan Purwanto yang menjelaskan

13
Muhibbin, Psikologi, 88.
14
Sarlito Wirawan, Pengantar Psikologi Umum, Jakarta: Raja Wali Pers, 2010, 56.
15
Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana
Pernadamedia Group, 2014, cet ke II, 4.
16
Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, Bandung: CV Pustaka Setia, 2004, 44.
17
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010,

23
bahwa belajar adalah proses dalam diri individu yang berinteraksi

dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam prilakunya.18

Menurut Tabrani Rusyan belajar adalah perubahan tingkah laku

yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan dan penilaian terhadap

sikap, nilai pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam

aspek kehidupan dan pengalaman yang terorganisir.19

Skinner dalam Muhibbin Syah menyatakan bahwa “Belajar

adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang

berlangsung secara progresif.”20

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

menurut para pakar pendidikan pada dasarnya sama yakni setiap usaha

yang mengindikasikan adanya perubahan dalam diri individu yang

bersifat positif dan berkesinambungan, baik yang bersumber secara

teoritis, praktis, maupun secara empiris. Kemudian perubahan tersebut

ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah

laku seperti peningkatan kecakapan, wawasan, pengetahuan, sikap,

keterampilan, daya fikir dan kemampuan-kemampuan lainnya.

Selanjutnya dengan perubahan tersebut mengakibatkan individu

secara permanen menjadi pribadi yang berguna, pribadi yang dewasa

secara psikis dan dewasa serta cakap dalam mengolah informasi

dengan cara berfikirnya.

18
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar , Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, cetke-III, 38-39.
19
Tabrani Rusyan, dan DKK, Pembelajaran Pendidikan Budi Pekerti, Cianjur: Kandaga
Cipta Karya, 2001, 164.
20
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada, 2003, 64.

24
Adapun perubahan yang terjadi pada individu/siswa tersebut

adalah perubahan yang bersifat psikis yang dihasilkan setelah

melakukan proses belajar. Hal tersebut seperti yang dijelaskan oleh

Syaiful Bahri dan Aswan Zain yakni, “Belajar adalah perubahan yang

terjadi pada diri seseorang setelah berakhirnya melakukan proses

belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan

termasuk katagori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila, dan

sebagainya.”21

Dalam belajar, yang menentukan hasil akhir bukan hanya terletak

pada materi yang disampaikan guru, bukan pula mengacu kepada

fasilitas penunjang yang disediakan sekolah, akan tetapi untuk

mendapatkan hasil akhir yang baik terletak pada kemampuan

perolehan siswa di sekolah. Dengan demikian disinilah letak arti

belajar yakni belajar adalah sebuah proses yang harus ditempuh siswa

agar kemampuannya berkembang dari yang tidak tahu menjadi tahu,

dari yang tidak paham menjadi paham. Sebab sepandai-pandainya

guru menyampaikan materi pembelajaran jika siswanya tidak

memperhatikan maka akan percuma saja. Begitupun selengkap-

lengkapnya fasilitas yang disediakan sekolah jika siswanya tidak

mampu memanfaatkannya maka fasilitas tersebut akan sia-sia saja.

Maka dari itu jelaslah bahwa peran pendidikan di sekolah sejatinya

21
Syaiful Bahri Dzaramah, dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta: 2010, 38.

25
adalah untuk menekankan antara pengetahuan materi pelajaran yang

diberikan guru dengan kemampuan perolehan pengetahuan siswa.

Hal itu sejalan dengan pendapat Hamruni yang menjelaskan

bahwa Pendidikan di sekolah tidak hanya menekankan kepada

akumulasi pengetahuan materi pelajaran yang diberikan oleh guru,

tetapi pada kemampuan siswa untuk memperoleh pengetahuannya

sendiri.22

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya, yaitu “Hasil” dan “Belajar”. Pengertian hasil

(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu

aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara

fungsional. 23

Menurut Juliah dalam Asep Jihad menjelaskan bahwa belajar

adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari

kegiatan belajar yang dilakukan. 24

Sejalan dengan Sudjana dalam Dedi Kustawan yang berpendapat

bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.25

22
Hamruni, Strategi Pembelajaran, Yogyakarta: Insan Mandiri, 2012, 48.

23
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar , Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, cetke-III, 44.
24
Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Persindo, 2012, 15.
25
Dedy Kustawan, Analisis Hasil Belajar Program Pengayaan dan Perbaikan Peserta
Didik Berkebutuhan Khusus, Jakarta: Luxima, 2016, 15.

26
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata

setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan

pengajaran.26 Perubahan tingkah laku itu diantaranya baik secara

kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang bersifat positif.

Menurut Hamalik dalam Asep Jihad menjelaskan bahwa hasil

belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian

dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.27

Selanjutnya lebih sederhana dijelaskan oleh Oemar Hamalik

dalam Dedy Kustawan bahwa “Hasil belajar adalah bila seseorang

telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi

mengerti”.28

B. Kerangka Berfikir

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung secara edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang

dipelajarinya, bukan mengetahuinya saja yang menggambarkan tentang

tingkat pengalaman dan alat yang diperlukan untuk memperoleh pengalaman

itu, pengalaman berlangsung dari tingkat konkrit (nyata) naik menuju ke

tingkat yang abstrak. Seperti pengalaman langsung, pengalaman yang diatur.


26
Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi, 15.
27
Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi, 15.
28
Dedy Kustawan, Analisis Hasil Belajar, 15.

27
Minat sebagai kecenderungan dalam diri seorang untuk tertarik pada suatu

objek. dalam minat terdapat unsur penting yang berupa rasa tertarik/senang,

perhatian, dan keinginan untuk beraktivitas di dalamnya. Jadi seseorang yang

mempunyai minat dalam diri seorang tersebut terdapat pemikiran rasa senang

terhadap objek yang di minatinya. Seorang yang berminat terhadap suatu

aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa

senang.

Pada dasarnya minat adalah suatu kegiatan individu untuk meraih atau

mencapai suatu sasaran, sehingga minat besar sekali terhadap pencapaian

tujuan seseorang Guru berperan sebagai pendidik dan pembimbing dalam

pembelajaran, seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik

bila menguasai dan mampu mengajar di depan kelas dengan menggunakan

metode yang sesuai dengan mata pelajaran. Oleh karena itu, pendekatan

sistem yang dipakai dalam dunia pendidikan mendorong guru menggunakan

media sebagai bagian yang integral dalam pendidikan.

Pembelajaran dengan menggunakan media ICT diharapkan dapat

memberikan pesan mengenai materi yang disampaikan karena fungsi media

pembelajaran sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) kepada

penerima (siswa), dan keuntungan media pembelajaran dapat membuat siswa

memahami

makna dari video pembelajaran yang mengulas materi sesuai dengan materi

ajar.

28
Konsep dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar media

pembelajaran berbasis ICT berpengaruh terhadap Hasil belajar siswa Mata

Peelajaran Administrasi Umum kelas X SMK Negeri 3 Bandung. Dengan

demikian peneliti merumuskan kerangka pemikiran dalam peta konsep

berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Proses belajar mengajar Penyampaian materi pembelajaran

Pepenerapan media pembelajaran ICT


Hasil Belajar siswa

Strategi pembelajaran dengan media


Kegiatan belajar berbasis ICT

Peningkatan hasil
1. Guru mengajar dengan media pembelajaran
belajar siswa
berbasis ICT
2. Guru akan melihat suasana kelas setelah
Ketercapaian tujuan penyampain materi, hal ini dilakukan apakah ada
pembelajaran peningkatan terhadap indicator hasil belajar siswa.
3. Guru akan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memberikan pertanyaan mengenai materi
yang disampaikan.
4. Guru meminta siswa untuk berdiskusi untuk
mencari jawaban atas pertanyaan atau
permasalahan yang diajukan setelah siswa
menyimak materi yang disampaiakan guru.

29
Dari peta konsep diatas maka dapat disimpulkan skema kerangka pemikiran

sebagai berikut :

Gambar 2.2
Skema kerangka pemikiran

Media pembelajaran berbasis ICT


(X) Hasil Belajar
(Y)
Dimensi : Dimensi :
1. Fungsi media pembelajaran 1. Nilai Tes
2. Keuntungan media 2. Nilai Raport
pembelajaran berbasis ICT

C. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai pada akhirnya terbukti dengan semua data

yang terkumpul. Bertolak ukur pada anggapan dasar yang dijadikan kerangka

berfikir yang telah dikemukakan maka hipotesis dari penilitian ini adalah :

H0 = Tidak terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis ICT

terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Administrasi Umum Kelas

30
H1 = Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis ICT

terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran Administrasi Umum Kelas

31
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Kegiatan

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan bulan Juli 2021 sampai dengan

bulan Oktober 2021. Rincian kegiatan ini adalah awal bulan Juli 2021

dilaksanakan penelitian ke SMK Terpadu ABI, pengumpulan data dan

pengelolaan data. Adapun agenda penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.1

Agenda Penelitian
Agus

Okt
Juli

Sep

N
Jenis Kegiatan
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Pendahuluan                                
1
Penyusunan Instrumen                                
2
Pengumpulan data                                
3

Analisis Data                                
4
Penyusunan Laporan                                
5  Skripsi

32
2. Tempat Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SMK Terpadu ABI , alasan peneliti

mengambil lokasi di SMK Terpadu ABI karena jumlah populasi yang

cukup, banyaknya siswa dan lokasi yang strategis sehingga dapat dijadikan

tolak ukur dengan sekolah yang lain di sekitarnya.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh


29
peneliti untuk dipelajarai dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Terpadu ABI

yang berjumlah 40 siswa. Jadi populasi yang peneliti ambil merupakan

populasi terbatas jumlah populasinya diketahui dengan pasti. Populasi yang

peneliti ambil ini seluruh siswa kelas X SMK Terpadu ABI. Adapun data

guru sekecamatan leuwisadeng dapat dilihat ditabel berikut ini :

Tabel 3.2

Data Siswa Kelas X SMK Terpadu ABI

No Jenis Kelamin Jumlah Siswa


1. Laki – laki 19 Siswa
2. Perempuan 21 Siswa
Jumlah 40 Siswa
2. Sample

Sample adalah bagian atau wakil populasi yang teliti maka penulis

menggunakan random sampling, di dalam buku prosedur penelitian apabila


29
Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta : Bandung. Halm. 115

33
subjeknya kurang dari 100, maka sample bisa diambil keseluruhan

sehingga peneltiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% ataupun lebih.30

Berdasarkan data di atas maka dari jumlah populasi sebanyak 40 siswa

akan di ambil 100% sampel dari tiap kelas yang akan peneliti teliti di SMK

Terpadu ABI. Peneliti ini mengunakan teknik Proportionate Stratifed

Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai

anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.31

Kemudian peneliti mengambil 100% sampel dari tiap kelas, sehingga

jumlah yang akan dijadikan sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40

siswa.

C. Variabel dan Desain Penelitian

1. Variabel penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informs tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.Secara teoritis variable dapat didefinisikan sebagai atribut

seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang

dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatc dan

Farhady, 1981).32 Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
30
Sugiyono,2014,metode penelitian,(Bandung: Alfabeta) Hal,91
31
Op. Cit. Sugiyono. Hal. 119
32
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan ( Cet. 25; Bandung: Alfabeta 2017 ), h. 60.

34
bahan ajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan

varibael terikat adalah hasil belajar.

2. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalen control group designh. karena pemilihan sampel dilakukan

tidak secara random Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih,

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diatur secara intensif sehingga

kedua variabel mempunyai karakteristik yang sama atau mendekati sama.

Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Setelah itu diberikan perlakuan, lalu

masing-masing kelompok akan diberikan postest sebagai tes akhir. Adapun

modelnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1: Nonequivalen control group design

E O1 X O2

K O3 O4
Keterangan:

E : Kelas eksperimen

K : Kelas control

O1 : Pretest kelas eksperimen

O3 : Pretest kelas control

X : Perlakuan

D. Metode penelitian

35
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kolerasi

product moment , kolerasi product moment dipergunakan untuk menguji kadar

vadilitas yang mempergunakan skor hasil pengukuran lain sebagai kriteria atau

pembanding baik yang hasil tes kriterianya dilakukan bersamaan (vadilitas

sejalan) maupun diwaktu yang lebih kemudian.

Dalam metode penelitian ini, peneliti ingin membuktikan apakah ada

pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis ICT terhadap hasil belajar

siswa mata pelajaran Administrasi Umum kelas X di SMK Terpadu ABI.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes. Tes ialah

seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada seseorang dengan

maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan

skor angka persyaratan pokok bagi tes adalah validitas reliabilitas.33

Bentuk tes yang digunakan adalah tes obyektif jenis pilihan ganda multiple

choice. Item multiple choice berupa pertanyaan yang terdiri dari suatu statemen

yang belum lengkap. Untuk melengkapi statemen sambungan berupa alternatif

pilihan yang disebut sambungan option. Satu diantara alternatif option itu

merupakan jawaban yang benar, sedangkan jawaban option yang tidak benar

disebut pengecoh distracktor.

F. Instrumen Penelitian

33
Margono.Metodologi Penelitian Pendidikan ( Cet ke-6;Jakarta:PT Rineka Cipta,2007), h.

36
Keberhasilan dalam penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang

akan digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan

penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen.34

Dari instrumen penelitian akan diperoleh rangkaian jawaban responden

yang akan menjadi data untuk diolah, ditabulasi, dianalisis statistik, analisis

teoritis, uji hipotesis (jika ada), dan akhirnya diperoleh kesimpulan dari

penelitian itu.35

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam. Meneliti dengan data yang sudah ada lebih

tepat kalua dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian.

Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus

ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan

instrumen penelitian. Jadi instrument penelitian adalah suatu alat yang

digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. Secara

spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Instrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang dirancang dan

dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana

adanya.36 Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengukur sampel

berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan peneliti. Adapun instrumen

penelitian yang digunakan adalah tes tertulis pilihan ganda (mutiple choice).

34
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Cet. II; Bandung: Sinar
Baru Algensido, 2001), h. 97.
35
Suyanto Bagong dan sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagi Alternatif Pendekatan (Cet.
V; Jakarta: Kencana, 2010), h. 59.
36
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2001), h. 97.

37
Tes tertulis adalah suatu tes yang dilakukan untuk mengungkapkan

penguasaan peserta didik dalam aspek/ranah kognitif mulai dari jenjang

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis sampai evaluasi.37

Tes tertulis jenis pilihan ganda multiple choice digunakan sebagai

instrument yang disusun dan dikembangkan oleh peneliti sebanyak 50 item

yaitu 25 item pretest dan 25 item posttest. Tes ini akan mengungkap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Administrasi Umum berdasarkan kompetensi

dasar yang ingin dicapai, yaitu data silabus . Adapun kisi-kisi sebagai berikut.

Tabel 3.1
Kisi-kisi soal tes

No Komponen Materi Jumlah soal Nomor soal


1 Konsep dasar administrasi 5 1, 2, 3, 4, 5
2 Jenis-jenis administrasi 5 6, 7, 8, 9, 10
3 Jabatan, tugas dan uraian pekerjaan 5 11, 12, 13, 14, 15
4 Persyaratan personil administrasi 5 16, 17, 18, 19, 20
5 Struktur organisasi 5 21, 22, 23, 24, 25
G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses dan mencari dan menyusun secara sistematis

data mengorganisasikan data kedalam suatu kategori, menjabarkan kedalam

unit-unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami di/ri sendiri maupun orang lain.38 Dengan merujuk pada hal tersebut,

penulis menggunakan teknik kuantitatif.

37
Syamsudduha.Penilaian Berbasis Kelas Konsep dan Aplikasi. (Yogyakarta: Aynat
publishing, 2014). h.46
38
Bani Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Cet. I; Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 199.

38
1. Analisis Deskriptif (Statistika Deskriptif)

Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan

pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan

informasi yang berguna.39 Jadi perlu kiranya dipahami bahwa statistika

deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai

dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan maupun

tentang gugus data induknya yang lebih besar.

Seperti dikemukakan bahwa, statistika deskriptif adalah statistika

yang berfungsi untk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap

obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum.

Analisis ini digunakan untuk menggambarkan distribusi jawaban

responden. Rumus yang digunakan adalah

a. Rentang Data (R)

Rentang data (Range) dapat diketahui dengan jalan mengurangi

data yang terbesar dengan data terkecil, dengan Rumus :

R = Xt – Xr

Dimana :

R = Rentang

Xt = Data terbesar dalam kelompok

Xr = Data terkecil dalam kelompok

39
Sugiyono, 208

39
b. Kelas Interval dapat dihitung dengan rumus Sturges, dengan

Rumus:

K = 1 + 3,3 Log n

Dimana :

K = Jumlah Kelas Interval

N = Jumlah Data Observasi

Log = Logaritma

c. Panjang Interval

R
P=
BK

Keterangan :

P = Panjang interval

R = Rentang data

BK = Banyak Kelas

d. Modus

40
Mo =

Dimana :

Mo = Modus

B = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p = Panjang kelas interval

40
Supardi, Loc. cit 67

40
= frekuensi pada kelas modus (frekuensi pada kelas interval

yang terbanyak) dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

sebelumnya.

= frekuensi kelas modus dikurangi kelas interval berikutnya.

e. Median

41
Md =

Dimana :

Md = Median

b = Batas bawah, dimana median akan terletak

n = Banyak data / Jumlah sampel

p = Panjang kelas interval

F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

f. Mean42

43
Me =

Dimana :

= Mean atau rata-rata hitung yang dicari

∑FX = Jumlah skor individu setelah dikalikan frekuensi

N = Jumlah sampel

g. Presentase frekuensi
41
Ibid, 66
42

43
Ibid, 58

41
P = x 100 %

Dimana :

P = Angka Persentase

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya.

N = Banyaknya responden

h. Kategorisasi

Dengan ditentukan batas-batas klasifikasi, kita dapat menetukan

berapa jumlah siswa yang termasuk ke dalam masing-masing

klasifikasi (rendah, sedang, dan tinggi) dengan format tabel sebagai

berikut.

Tabel 3.2: Data Klasifikasi

Klasifikasi Batas Inteval Batas Nilai


Tinggi X > M + 1 SD
Sedang M – 1 SD ≤ x ≤ M + 1 SD
Rendah X < M – 1 SD
DAFTAR PUSTAKA

Krisnadi, Elang. (2009). Rancangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT. FMIPA

UNY. Yogyakarta.

Yuni Yamasari. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis

ICT yang Berkualitas.

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2008.

Rayandra, Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2011),

42
Suwarna, Pengajaran Micro (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005)

Ali Akbar, Panduan Cepat Menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi,

(Yogyakarta: Gava Media, 2006).

Perpaduan Indonesia-Malayia. Pembelajaran Virtual (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2008).

Sardiman, Interaksidan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada, 2011.

Sugiyono,2014, metode penelitian,(Bandung: Alfabeta)

Margono.Metodologi Penelitian Pendidikan ( Cet ke-6;Jakarta:PT Rineka

Cipta,2007).

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan (Cet. II;

Bandung: Sinar Baru Algensido, 2001).

Suyanto Bagong dan sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagi Alternatif

Pendekatan (Cet.V; Jakarta: Kencana, 2010).

43

Anda mungkin juga menyukai