Anda di halaman 1dari 38

TPA PPAT

Akta Tukar Menukar


Akta Pemasukan Ke Dalam Perseroan
Akta Pembagian Hak Bersama

PENDAHULUAN

 Pengaturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah


1. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan
Pejabat Pembuat Akta Tanah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peratutan
Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat
Akta Tanah.
3. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan
Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
4. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nomor 23 Tahun 2009 tentang Perubahan
Atas Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan
Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.
5. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Pejabat Pembuat Akta
Tanah.
6. Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 10 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Ujian, Magang, Pengangkatan dan
Perpanjangan Masa Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
 Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah pejabat umum yang diberi kewenangan
untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu mengenai hak
atas tanah atau Hak milik Atas Satuan Rumah Susun.
 Daerah kerja PPAT adalah suatu wilayah yang menunjukkan kewenangan seorang
PPAT untuk membuat akta mengenai hak atas tanah dan Hak milik Atas Satuan
Rumah Susun yang terletak di dalamnya.
 PPAT bertugas pokok melaksanakan sebagian kegiatan pendaftaran tanah dengan
membuat akta sebagai bukti telah dilakukannya perbuatan hukum tertentu mengenai
hakatas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun, yang akan dijadikan dasar
bagi pendaftaran perubahan data pendaftaran tanah yang diakibatkan oleh perbuatan
hukum itu.

 Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :


a. jual beli;
b. tukar menukar;
c. hibah;
d. pemasukan ke dalam perusahaan (inbreng);
e. pembagian hak bersama;
f. pemberian Hak Guna Bangunan/Hak Pakai atas Tanah Hak Milik;
g. pemberian Hak Tanggungan;
h. pemberian Kuasa membebankan Hak Tanggungan.
Akta PPAT dibuat dengan bentuk yang ditetapkan oleh Menteri

 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 8 Tahun


2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan PelaksanaaN
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor 7 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah
 Selanjutnya keluarnya Menteri Negara Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Peraturan Nasional No. 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga
Atas Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional
No.3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
 Semua jenis akta PPAT diberi satu nomor urut yang berulang pada
permulaan tahun takwim.
 Akta PPAT dibuat dalam bentuk asli dalam 2 (dua) lembar, yaitu :
a. lembar pertama sebanyak 1 (satu) rangkap disimpan oleh PPAT
yang bersangkutan, dan
b. lembar kedua sebanyak 1 (satu) rangkap atau lebih menurut banyaknya
hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun yang menjadi
obyek perbuatan hukum dalam akta, yang disampaikan kepada Kantor
Pertanahan untuk keperluan pendaftaran, atau dalam hal akta tersebut
mengenai pemberian kuasa membebankan Hak Tanggungan,
disampaikan kepada pemegang kuasa untuk dasar pembuatan Akta
Pemberian Hak Tanggungan, dan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dapat diberikan salinannya.
 Akta PPAT harus dibacakan/dijelaskan isinya kepada para pihak dengan
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang saksi sebelum
ditandatangani seketika itu juga oleh para pihak, saksi-saksi dan PPAT.
 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal ditandatanganinya
akta yang bersangkutan, PPAT wajib menyampaikan akta yang dibuatnya
berikut dokumen-dokumen yang bersangkutan kepada Kantor Pertanahan
untuk didaftar.
DASAR HUKUM PENGUNAAN BLANGKO AKTA PPAT
 Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia No. 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah.

Spesifikasi sampul akta


a. Jenis kertas sampul adalah kertas dengan jenis karton.
(contoh: BW/BC/TIK), 150 sampai dengan 250 gram);
b. Ukuran kertas sampul 29,7 cm x 42 cm (A3);
c. Sampul berwarna putih;
d. Sampul depan diberikan kop PPAT dan ditulis judul
“AKTA ...................................”;
e. Penulisan judul akta dengan huruf Bookman Old Style,
ukuran 28 dan warna hitam; dan
f. Tinta yang dipergunakan berwarna hitam dan tidak mudah
luntur.
Spesifikasi formulir akta
a. Jenis kertas HVS 80 sampai 100 gram;
b. Ukuran kertas 29,7 cm x 42 cm (A3);
c. Warna putih;
d. Setiap halaman formulir akta diketik dengan huruf
Bookman Old Style, ukuran 12 dan warna hitam;
e. Setiap lembar formulir akta diketik bolak-balik tiap
halaman; dan
f. Tinta yang dipergunakan berwarna hitam dan tidak mudah
luntur.

Penjilidan akta
a. Akta PPAT dijilid dan dijahit dengan benang warna putih
dan disimpul di tengah;
b. 1 (satu) rangkap lembar Pertama akta yang disimpan oleh
PPAT, dijilid dan dijahit tanpa sampul, dan tidak ditempel
teraan cap jabatan PPAT;
c. 1 (satu) rangkap Lembar Kedua akta yang disampaikan
kepada Kantor Pertanahan, dijilid dan dijahit dengan
sampul, dan ditempel teraan cap jabatan PPAT di tengah
sisi kiri; dan
d. Salinan akta yang diberikan kepada para pihak, dijilid dan
dijahit dengan sampul, dan ditempel teraan cap jabatan
PPAT di tengah sisi kiri.
AKTA TUKAR MENUKAR

 Perjanjian tukar menukar hak atas tanah


adalah suatu perjanjian yang dibuat antara para pihak yang satu dengan
pihak lainnya, dalam perjanjian itu pihak yang satu berkewajiban
menyerahkan hak atas tanah yang ditukar, begitu pula pihak yang lainnya
berhak menerima hak atas tanah yang ditukar.

 Akta tukar menukar dibuat oleh PPAT


manakala terjadi kejadian dimana ada 2 (dua) orang yang sama-sama
memiliki sebidang hak atas tanah satu sama lain menginginkan untuk saling
menukar hak atas tanah yang mereka miliki sehingga keduanya dapat
menghadap PPAT untuk membuat akta tukar menukar. Maka, dalam hal ini
dapat disimpulkan dalam perjanjian tukar menukar adanya pertukaran
antara hak milik atas tanah dengan hak atas tanah.

 Dengan adanya akta tukar menukar maka pada detik ditanda tanganinya
akta tukar menukar, hak atas tanah dari kedua beleh pihak telah ditukar
antara satu sama lain. Namun, dalam tukar menukar tidak serta merta
terjadinya tukar menukar antara sebidang tanah, dalam tukar menukar dapat
pula dilakukan dengan pemberian kompensasi berupa sejumlah uang
kepada pihak lainnya, dalam hal terjadinya kompensasi maka, nilai
kompensasi harus dicantumkan dalam blanko akta tukar menukar tersebut.
 Dalam tukar menukar juga tidak semata-mata hanya satu tanah yang
ditukarkan dengan satu tanah. Namun, dalam tukar menukar dapat pula
untuk lebih dari satu bidang hak atas tanah. Dalam artian tukar menukar
dapat dilakukan untuk beberapa bidang tanah sekaligus apabila kedua pihak
tersebut sepakat.

 Untuk beberapa hak atas tanah cukup dimuat dalam satu blangko akta tukar
menukar saja, hal ini berbeda dengan akta jual beli dan hibah yang hanya
membolehkan satu hak atas tanah untuk setiap satu akta yang dibuat. Untuk
pajak yang dikenakan sama saja seperti 2 (dua) kali akta jual beli yang mana
kedua belah pihak sama-sama diharuskan membayar PPH dan BPHTB
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
RUDY HAPOSAN SIAHAAN, SH
DAERAH KERJA : KOTA MEDAN
SK. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : 27/XI/1999 Tanggal 19 Juli 1999
Jl. K.H Wahid Hasyim Nomor 106, Kota Medan
Telp. (061) 4522269 - Fax. (061) 4513501

AKTA
TUKAR MENUKAR

Nomor : [...]/[TAHUN]
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
..............................................................
SK. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor: .......................Tanggal .............
Jalan ......................................................................
Telepon: .................................

AKTA TUKAR MENUKAR


Nomor: [...]/[Tahun]
Lembar Pertama
Pada hari ini, [...], tanggal [...] bulan [...], tahun [...], -----------------
hadir di hadapan Saya, ............................................................,
Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Negara Agraria /Kepala Badan Pertanahan
Nasional, tanggal ..............................Nomor 27-XI-1999 diangkat -
sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya disebut
PPAT, yang dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan daerah kerja
Kota Medan, dan berkantor di..........................................
......................................., telepon .........................,dengan
dihadiri oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan disebut pada
bagian akhir akta ini : -----------------------------------------------------
I. Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan-
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...],---------
Kelurahan [...], Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
- menurut keterangannya dalam hal untuk seperlunya telah --
mendapat persetujuan dari istri/suami-nya, yaitu ----------
Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...], ------
Pekerjaan [... ], bertempat tinggal di alamat yang sama, -------
Kartu Tanda Penduduk NIK [...], -----------------------------------
- Kedua-duanya Warga Negara Republik Indonesia. ------------
- Untuk selanjutnya dalam akta ini akan disebut Pihak Pertama.-

Akta Tukar Menukar Halaman 1 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
II. Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],-
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...], Kecamatan [...] Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
- Untuk selanjutnya dalam akta ini akan disebut Pihak Kedua. ---
Para penghadap dikenal oleh saya Pejabat Pembuat Akta Tanah. -
Para penghadap dengan akta ini menerangkan, bahwa mereka
telah mengadakan tukar-menukar: ------------------------------------
 Hak [...] Nomor [...]/Kelurahan/Desa [...] atas sebidang tanah
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal [...] [...] [...]
Nomor [...], seluas [...] m2, dengan Nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB), Nomor [...], Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
Pajak Bumi dan Bangunan (SPPTPBB) Nomor Objek Pajak
(NOP) terletak di:
- Propinsi : [...]S[..umatera Utara, --------------------------------
- Kota : [...]Medan, -------------------------------------------
- Kecamatan : [...]Medan A, ---------------------------------
- Kelurahan : [...]Har II, -------------------------------------
- Jalan : [...]---------
------------------------------------ dengan : --------------------------------
 Hak Milik Nomor [...]/Kelurahan/Desa [...] atas sebidang tanah
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal [...] [...] [...] ---
Nomor [...], seluas [...] m2, dengan Nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB), Nomor [...], Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) Nomor Objek Pajak
(NOP) terletak di:
- Propinsi : [...]S[
- Kota : [...]Me
- Kecamatan : [...]M
- Kelurahan : [...]H
- Jalan : [...]--------
Tukar menukar ini meliputi pula: --------------------------------------
Berikut segala sesuatu yang terdapat di atas tanah tersebut
berserta turutanya baik yang sekarang ada maupun dikemudian
hari akan ada yang menurut sifat dan peruntukannya atau
menurut undang-undang sebagai harta tetap [...] (dapat berupa
tanah kosong, bangunan, tanaman dan lain sebagainya). ---------

Akta Tukar Menukar Halaman 2 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
Selanjutnya semua yang diuraikan di atas dalam akta ini disebut
"Objek Tukar Menukar". ---------------------------------------------------
Selanjutnya para penghadap menerangkan : --------------------------
a. Bahwa tukar menukar ini telah terjadi dengan tambahan -----
berupa uang yang dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada
Pihak Kedua sebanyak Rp [...] ----------------------------------------
b. Bahwa tambahan uang tersebut diatas telah diterima penuh
oleh Pihak Kedua, dan untuk penerimaan itu akta ini berlaku
pula sebagai tanda penerimaannya; ----------------------------------
c. Bahwa tukar menukar ini dilakukan dengan syarat-syarat --
sebagai berikut: ----------------------------------------------------------
------------------------------------- Pasal 1 ----------------------------------
Mulai hari ini para penghadap masing-masing telah menerima
penyerahan objek tukar menukar sebagai penukaran dari hak
kepunyaannya semula dan segala keuntungan yang didapat dari
dan segala kerugian/beban atas objek tukar menukar tersebut
menjadi hak/beban pihak yang menerimanya masing-masing. ----------
------------------------------------- Pasal 2 ----------------------------------
Kedua pihak satu sama lain saling menjamin bahwa objek tukar
menukar tersebut tidak tersangkut dalam suatu sengketa, bebas
dari sitaan, tidak terikat sebagai jaminan untuk sesuatu utang
yang tidak tercatat dalam sertipikat, dan bebas dari beban-beban
lainnya berupa apapun. ---------------------------------------------------
------------------------------------- Pasal 3 ----------------------------------
Mengenai tukar menukar ini telah diperoleh izin pemindahan hak
dari ................tanggal .................... Nomor .................... (Jika ada)
------------------------------------- Pasal 4 ----------------------------------
Pihak kedua dengan ini menyatakan bahwa dengan tukar menukar
ini, kepemilikannya tidak melebihi ketentuan maksimum -----------
penguasaan tanah menurut ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagaimana tercantum dalam pernyataan ------------------
tanggal ..................................(jika perlu). -------------------------------
------------------------------------- Pasal 5 ----------------------------------
Dalam hal terdapat perbedaan luas tanah yang menjadi obyek
tukar menukar dalam akta ini dengan hasil pengukuran oleh
instansi Badan Pertanahan Nasional, maka para pihak akan
menerima hasil pengukuran instansi Badan Pertanahan Nasional

Akta Tukar Menukar Halaman 3 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
tersebut dengan tidak memperhitungkan kembali nilai tukar
menukar dan tidak akan saling-mengadakan gugatan. -------------
------------------------------------- Pasal 6 ----------------------------------
Pihak Pertama dengan ini mengoperkan/mengalihkan hak ---------
pemakaian saluran listrik dan air leiding, yang terdapat di atas
tanah dan bangunan tersebut kepada Pihak Kedua, sehingga Pihak
Kedua dapat menjadi pelanggan baru dari perusahaan yang
bersangkutan. (jika ada) (pasal tambahan) -----------------------------
------------------------------------- Pasal 7 ----------------------------------
Pihak Pertama dengan ini menjamin kebenaran identitas Pihak
Pertama, jika dikemudian hari hal tersebut tidak benar maka
segala tuntutan hukum yang timbul menjadi tanggung-jawab
penjual sepenuhnya serta membebaskan Pihak Kedua dan Pejabat
Pembuat Akta Tanah yang membuat akta ini dari tuntutan hukum.
(pasal tambahan) -----------------------------------------------------------
------------------------------------- Pasal ---------------------------------
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
------------------------------------- Pasal ---------------------------------
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
------------------------------------- Pasal 8 ----------------------------------
Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih
tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada
Kantor Panitera Pengadilan Negeri Kelas [Kota/Kabupaten letak
objek tanah]. ----------------------------------------------------------------
------------------------------------- Pasal 9 ----------------------------------
Biaya pembuatan akta ini, uang saksi dan segala biaya peralihan
hak ini dibayar oleh Pihak [...]. -------------------------------------------
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan: ------------
1. Tuan/Nyonya [...], Tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...], Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia ----------------------------------

Akta Tukar Menukar Halaman 4 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
2. Tuan/Nyonya [...], Tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...],Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia ----------------------------------
kedua-duanya Pegawai kantor Pejabat Pembuat Akta Tanah ---
(PPAT). --------------------------------------------------------------------
sebagai saksi-saksi, dan setelah dibacakan serta dijelaskan, maka
sebagai bukti kebenaran pernyataan yang dikemukakan oleh Pihak
Pertama dan Pihak Kedua tersebut di atas, akta ini -----------------
ditandatangani/cap ibu jari oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua, para
saksi dan saya, PPAT, sebanyak 2 (dua) rangkap asli, yaitu 1 (satu)
rangkap lembar pertama disimpan di kantor saya, dan 1 (satu) ---
rangkap lembar kedua disampaikan kepada Kepala Kantor ---
Pertanahan Kabupaten/Kota letak objek berada), untuk keperluan
pendaftaran peralihan hak akibat tukar menukar dalam akta ini. -

Akta Tukar Menukar Halaman 5 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
Pihak Pertama Pihak Kedua

Tandatangan/jap jempol Tandatangan/jap jempol

..................................... ......................................
....> ttd. ttd.
Persetujuan isteri

Tandatangan/jap jempol

......................................
Saksi Saksi

Tandatangan Tandatangan

.......................... ......................

Pejabat Pembuat Akta Tanah

Tandatangan/Stempel PPAT

............................................................., SH, MKn

Akta Tukar Menukar Halaman 6 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
AKTA PEMASUKAN KE DALAM PERUSAHAAN

 Akta Pemasukan Dalam Perusahaan (Inbreng) dapat dibuat


manakala ada seseorang yang ingin memiliki sejumlah saham yang
dikeluarkan dari portofolio PT dengan cara menyetorkan /
menyerahkan hak atas tanah miliknya untuk menjadi milik
Perseroan Terbatas (PT), maka yang disetorkan untuk menjadi
milik PT bukanlah uang, melainkan adalah hak atas tanah.

Kapan Dilaksanakan INBRENG?


1. Pendirian PT
 jika setoran dalam bentuk Asset tidak bergerak.
 setoran dilaksanakan dalam waktu max 60 hari sejak
SK Menkumham terbit.
2. Corporate Action PT
 terkait dengan pemisahan murni atau tidak murni
 terkait dengan akuisisi, atau merger PT
3. Peningkatan Modal dengan setoran berupa asset tanah dan
bangunan.
4. Pendirian PT baru yang setorannya berasal dari asset CV.
 Dengan ditandatangani-nya akta pemasukan dalam perusahaan
maka, sejak saat itulah tanah tersebut menjadi milik PT. akta
tersebut tetap harus didaftarkan ke kantor pertanahan setempat
guna dicatatkan kepemilikannya.
 Demikian juga, dengan saham yang diperoleh atas pemasukan
tersebut harus dilaporkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk
dicatatkan kepemilikannya.
 Dalam akta ini terdapat persamaan dengan akta tukar menukar
yaitu dalam satu blanko akta dapat memuat untuk beberapa bidang
tanah sekaligus yang ditukarkan dengan saham.
 Atas beberapa bidang tanah tersebut pun dapat untuk dibeberapa
wilayah kerja PPAT yang berbeda-beda.
 Dalam hal persiapan pembuatan akta pemasukan dalam
perusahaan syarat yang harus diperhatikan, yaitu mengenai akta
pendirian PT dan bukti pengesahannya, Akta Perubahan Anggaran
Dasar PT (biasanya perubahan untuk pertama kalinya dan yang
terakhir kalinya), serta syarat lainnya yang diperlukan, misalnya
surat persetujuan komisaris/RUPS, atau surat kuasa.
 Dalam hal pajak untuk akta pemasukan dalam perusahaan maka,
tetap dikenakan Pph dan BPHTB
 Pengenaan pajak inbreng sama dengan pengenaan pajak untuk
jual beliPerhitungannya dinilai dari besarnya nilai asset yang
di inbreng kan berdasarkan hasil appraisal.
 Pembayaran pajaknya harus dilakukan sebelum inbreng
dilaksanakan.
 Pendaftaran pemindahan hak karena pemasukan ke dalam
perusahaan (inbreng) antara lain:
 Syarat: Pemohon melengkapi dokumen yang disyaratkan
berdasarkan ketentuan SPOP antara lain surat permohonan,
sertifikat asli, akta pemasukan ke dalam perusahaan, akta
pendirian perusahaan yang disahkan oleh Kementrian Hukum
Dan Hak Asasi Manusia.
 Tata Cara: Surat kuasa jika permohonannya dikuasakan, bukti
pelunasan SSB BPHTB dan SSP PPh Final serta copy SPPT
PBB tahun berjalan. Selanjutnya akta tersebut diserahkan
kepada perusahaan yang mengaku telah menerima penyerahan
segala keuntungan dan kerugian yang diderita atas tanah dan
bangunan terrsebut diatas menjadi hak tanggungan perusahaan
sebagai pemilik yang sah.

Catatan:
 Inbreng asset terkait pendirian PT dilakukan dalam waktu 60 hari
setelah PT disahkan; namun jika terkait dengan peningkatan
modal, dilakukan bersamaan dengan akta RUPS.
 Sebelum pelaksanaan inbreng harus dilakukan penilaian terhadap
asset oleh appraisal independent.
PENYETORAN MODAL YANG DITEMPATKAN
(MODAL DISETOR)

 Modal ditempatkan dan disetor penuh dibuktikan dengan bukti


penyetoran yang sah. (Pasal 33 ayat 2 UUPT)
 Bukti penyetoran yang sah tersebut antara lain bukti setoran
pemegang saham ke dalam rekening bank atas nama Perseroan, data
dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan, atau neraca
Perseroan yangditandatangani oleh Direksi dan Dewan Komisaris
(Penjelasan Pasal 33 ayat 2 UUPT)
 Sebagai implementasi penjelasan Pasal 33 ini, diterapkan dalam
Proses Pengesahan PT dibuat Pernyataan Modal dengan format yang
telah disetujui oleh KemenkumHAM.
 Pasal 2 ayat 2 Permenkumham No.29 Tahun 2016 menentukan
bahwa bukti penyetoran yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib disampaikan secara elektronik kepada Menteri dalam
waktu paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal
akta pendirian Perseroan Terbatas ditandatangani.
 Penyetoran dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk
lainnya. (Pasal 34 ayat 1 UUPT)
PENYETORAN DALAM BENTUK LAIN SELAIN UANG
 Penyetoran dalam bentuk lain selain uang harus disertai rincian yang
menerangkan nilai atau harga, jenis atau macam, status, tempat
kedudukan, dan lain lain yang dianggap perlu demi kejelasan
mengenai penyetoran tersebut. (penjelasan Pasal 34 ayat 1UUPT).
 Jika penyetoran dilakukan dalam bentuk lain, penilaian setoran
modal ditentukan berdasarkan NILAI WAJAR yang ditetapkan
sesuai dengan HARGA PASAR atau OLEH AHLI yang tidak
terafiliasi dengan Perseroan. (Pasal 34 ayat 2 UUPT)

PENYETORAN BERUPA BENDA TIDAK BERGERAK


(INBRENG)
 Penyetoran saham dalam bentuk benda tidak bergerak harus
DIUMUMKAN dalam 1 (satu) SURAT KABAR atau lebih, dalam
jangka waktu 14 (empat belas) harus setelah akta pendirian
ditandatangani atau setelah RUPS memutuskan penyetoran saham
tersebut. (Pasal 34 ayat 3 UUPT).

PENYETORAN DENGAN MENGGUNAKAN ASSET CV


 Harus dilakukan penilaian terhadap asset CV oleh appraisal
independen dan diumumkan di dalam surat kabar.
 Bukti setoran modalnya adalah Neraca CV yang telah diaudit oleh
Akuntan Publik
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
RUDY HAPOSAN SIAHAAN, SH
DAERAH KERJA : KOTA MEDAN
SK. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : 27/XI/1999 Tanggal 19 Juli 1999
Jl. K.H Wahid Hasyim Nomor 106, Kota Medan
Telp. (061) 4522269 - Fax. (061) 4513501

AKTA
PEMASUKAN KE DALAM
PERUSAHAAN

Nomor : [...]/[TAHUN]
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
..............................................................
SK. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor: .......................Tanggal .............
Jalan ......................................................................
Telepon: .................................

AKTA PEMASUKAN KE DALAM PERUSAHAAN


Nomor: [...]/[Tahun]
Lembar Pertama
Pada hari ini, [...], tanggal [...] bulan [...], tahun [...], -----------------
hadir di hadapan Saya, ............................................................,
Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Negara Agraria /Kepala Badan Pertanahan
Nasional, tanggal ...................................Nomor 27-XI-1999
diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya
disebut PPAT, yang dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan daerah
kerja Kota Medan, dan berkantor di.............................................
......................................., telepon ...............................,dengan
dihadiri oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan disebut pada
bagian akhir akta ini : -----------------------------------------------------
I. Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan-
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...],---------
Kelurahan [...], Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
- menurut keterangannya dalam hal untuk seperlunya telah --
mendapat persetujuan dari istri/suami-nya, yaitu ----------
Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...], ------
Pekerjaan [... ], bertempat tinggal di alamat yang sama, -------
Kartu Tanda Penduduk NIK [...], -----------------------------------
- Kedua-duanya Warga Negara Republik Indonesia. ------------
- Untuk selanjutnya dalam akta ini akan disebut Pihak Pertama.-

Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan Halaman 1 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
II. Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],-
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...], Kecamatan [...] Kartu Tanda Penduduk NIK [...],-
- menurut keterangannya dalam hal ini bertindak selaku Direktur
Utama PT. [...] berkedudukan di [...] yang didirikan berdasarkan
akta nomor [...] tanggal [...] [...][...], yang dibuat di hadapan ------
Notaris di [...], yang salinan yang sama bunyi diperlihatkan
kepada saya, Notaris, dari dan oleh karenanya sah bertindak
untuk dan atas nama serta mewakili [...] berkedudukan dan
berkantor pusat di [...], yang beralamat di Jalan [...], nomor [...],
yang akta pendiriannya dan telah mendapat pengesahan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor [...] tanggal [...] --
serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tanggal [...][...][...] nomor [....], Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia nomor Tahun [...] --------------------------------------------
- Untuk selanjutnya dalam akta ini akan disebut Pihak Kedua. ---
Para penghadap dikenal oleh saya Pejabat Pembuat Akta Tanah. -
Pihak Pertama menerangkan dengan ini memasukkan sebagai
penyertaan ke dalam Perseroan Terbatas PT [...], dan Pihak Kedua
menerangkan dengan ini menerima penyertaan Pihak Pertama
tersebut yaitu berupa: -----------------------------------------------------
 Hak [...] Nomor [...]/Kelurahan/Desa [...] atas sebidang tanah --
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal [...] [...] [...]
Nomor [...], seluas [...] m2, dengan Nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB), Nomor [...], Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
Pajak Bumi dan Bangunan (SPPTPBB) Nomor Objek Pajak
(NOP) terletak di:
- Propinsi : [...]S[..umatera Utara, ------------------------------
- Kota : [...]Medan, -------------------------------------------
- Kecamatan : [...]Medan A, ---------------------------------
- Kelurahan : [...]Har II, -------------------------------------
- Jalan : [...]—-------
Pemasukan ke dalam perusahaan ini meliputi pula: ----------------
Berikut segala sesuatu yang terdapat di atas tanah tersebut
berserta turutanya baik yang sekarang ada maupun dikemudian
hari akan ada yang menurut sifat dan peruntukannya atau ------

Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan Halaman 2 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
menurut undang-undang sebagai harta tetap [...] (dapat berupa
tanah kosong, bangunan, tanaman dan lain sebagainya). ---------
Selanjutnya semua yang diuraikan di atas dalam akta ini disebut
“Objek Pemasukan Ke Dalam Perusahaan”. -------------------------
Pihak Pertama dan Pihak Kedua menerangkan bahwa: --------------
a. Untuk pemasukan ke dalam perusahaan ini Pihak Pertama
menerima sebagai penggantinya [...] saham Perseroan Terbatas
PT [...], semuanya dengan harga nominal Rp [...]; -----------------
b. Akta ini berlaku sebagai tanda penerimaan saham tersebut; --
c. Pemasukan ke dalam perusahaan ini dilakukan dengan syarat-
syarat sebagai berikut: -------------------------------------------------
------------------------------------ Pasal 1 -----------------------------------
Mulai hari ini objek pemasukan ke dalam perusahaan yang
diuraikan dalam akta ini telah menjadi milik Pihak Kedua dan
karenanya segala keuntungan yang didapat dari, dan segala
kerugian/beban atas objek pemasukan ke dalam perusahaan
tersebut diatas menjadi hak/beban Pihak Kedua. --------------------
----------------------------------- Pasal 2 -----------------------------------
Pihak pertama menjamin, bahwa objek pemasukan ke dalam
perusahaan tersebut di atas, tidak tersangkut dalam suatu
sengketa, bebas dari sitaan, tidak terikat sebagai jaminan untuk
sesuatu utang yang tidak tercatat dalam sertipikat, dan bebas dari
beban-beban lainnya berupa apapun. ----------------------------------
------------------------------- Pasal 3 -------------------------------------
Mengenai pemasukan dan perusahaan ini telah diperoleh izin
pemindahan hak dari ............tanggal .................Nomor (Jika ada)
------------------------------------ Pasal 4 -------------------------------------
Dalam hal terdapat perbedaan luas tanah yang menjadi objek
pemasukan ke dalam perusahaan dalam akta ini dengan hasil
pengukuran oleh instansi Badan Pertanahan Nasional, maka para
pihak akan menerima hasil pengukuran instansi Badan
Pertanahan Nasional tersebut dengan tidak memperhitungkan
kembali saham sebagai pengganti pemasukan ke dalam -----------
perusahaan dalam akta ini dan tidak akan saling mengadakan
gugatan. ----------------------------------------------------------------------

Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan Halaman 3 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
------------------------------------ Pasal 6 ----------------------------------
Pihak Pertama dengan ini mengoperkan/mengalihkan hak ---------
pemakaian saluran listrik dan air leiding, yang terdapat di atas
tanah dan bangunan tersebut kepada Pihak Kedua, sehingga Pihak
Kedua dapat menjadi pelanggan baru dari perusahaan yang
bersangkutan. (Jika ada) (Pasal Tambahan) ---------------------------
-------------------------------------- Pasal 7 ---------------------------------
Pihak Pertama dengan ini menjamin kebenaran identitas pihak
pertama, jika dikemudian hari hal tersebut tidak benar maka
segala tuntutan hukum yang timbul menjadi tanggung-jawab
pihak pertama sepenuhnya serta membebaskan Penerima Kedua
dan Pejabat Pembuat Akta Tanah yang membuat akta ini dari
tuntutan hukum. (Pasal Tambahan) ------------------------------------
--------------------------------------- Pasal -------------------------------
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
------------------------------------- Pasal ---------------------------------
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
------------------------------------- Pasal 8 -----------------------------
Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih
tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada
Kantor Panitera Pengadilan Negeri Kelas [Kota/Kabupaten letak
objek tanah]. ----------------------------------------------------------------
------------------------------------- Pasal 9 ----------------------------------
Biaya pembuatan akta ini, uang saksi dan segala biaya peralihan
hak ini dibayar oleh Pihak [...]. -------------------------------------------
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan: ------------
3. Tuan/Nyonya [...], Tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...], ----
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...], Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia ----------------------------------

Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan Halaman 4 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
4. Tuan/Nyonya [...], Tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...],Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia ----------------------------------
kedua-duanya Pegawai kantor Pejabat Pembuat Akta Tanah ---
(PPAT). --------------------------------------------------------------------
sebagai saksi-saksi, dan setelah dibacakan serta dijelaskan, maka
sebagai bukti kebenaran pernyataan yang dikemukakan oleh Pihak
Pertama dan Pihak Kedua tersebut di atas, akta ini -----------------
ditandatangani/cap ibu jari oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua, para
saksi dan saya, PPAT, sebanyak 2 (dua) rangkap asli, yaitu 1 (satu)
rangkap lembar pertama disimpan di kantor saya, dan 1 (satu) ---
rangkap lembar kedua disampaikan kepada Kepala Kantor ---
Pertanahan Kabupaten/Kota letak objek berada), untuk keperluan
pendaftaran peralihan hak akibat tukar menukar dalam akta ini. -

Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan Halaman 5 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
Pihak Pertama Pihak Kedua

Tandatangan/jap jempol Tandatangan/jap jempol

..................................... ......................................
....> ttd. ttd.
Persetujuan isteri

Tandatangan/jap jempol

......................................
Saksi Saksi

Tandatangan Tandatangan

.......................... ......................

Pejabat Pembuat Akta Tanah

Tandatangan/Stempel PPAT

............................................................., SH, MKn

Akta Pemasukan Ke Dalam Perusahaan Halaman 6 dari 6.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
AKTA PEMBAGIAN HAK BERSAMA

 Pembagian Hak Bersama adalah perbuatan hukum berupa


penyerahan hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah
susun yang merupakan harta warisan untuk selama-lamnya
oleh seseorang atau lebih dari satu orang ahli waris kepada
seseorang atau lebih dari seseorang ahli waris yang lain.
 Dalam pembagian hak bersama ini, seseorang atau lebih
memberikan persetujuan bahwa ahli waris diberikan kepada
seseorang atau lebih dari satu orang ahli waris yang lain.

 Pembagian hak bersama juga dapat dilakukan jika beberapa


orang (bukun merupakan ahli waris) yang memiliki hak atas
tanah atau hak milik atas satuan rumah susun hendak
menyerahkan haknya kepada seseorang atau lebih yang juga
merupakan pemegang hak atas tanah atau hak miliki atas
satuan rumah susun
 Yang Perlu diperhatikan terkait dengan Pembagian Hak
Bersama karena pewarisan:
 Surat Kematian dan Surat Keterangan Ahli Waris
 Sistem hukum di Indonesia mengenal penggolongan
mengenai Surat Kematian dan Surat Keterangan Ahli
Waris.

 Penggolongan Surat Kematian


 Untuk golongan WNI keturunan Eropah, keturunan
Tionghoa, keturunan Timur Asing dikeluarkan oleh
Kantor Catatan Sipil/Dinas Kependudukan berdasarkan
surat kematian dari rumah sakit.
 Untuk golonan penduduk pribumi dikeluarkan Kantor
Desa/Kelurahan ditempat tinggal terakhir dan
berdasarkan surat kematian dari rumah sakit.
 Penggolongan Surat Keterangan Ahli Waris (Keputusan
Departemen Dalam Negeri Direktorat Pendaftaran Tanah
No.. DPT/12/63/12/69 juncto Pasal 111 ayat 1 C point 4 PMA
No. 3/1997)
 Untuk golongan WNI keturunan Eropah, keturunan
Tionghoa dibuat dihadapan Notaris.
 Untuk golongan penduduk pribumi, keterangan waris
cukup dibuat di bawah tangan, yang disaksikan dan
dibenarkan (disahkan) oleh Lurah/KepalaDesa dan
dikuatkan oleh Camat setempat.
 Untuk golonan Timur Asing (Arab, India) yang
berwenang membuat keterangan ahli warisnya adalah
Balai Harta Peninggalan (BHP).
 Yang Perlu diperhatikan terkait dengan Pembagian Hak
Bersama yang tidak berkaitan dengan pewarisan.
 Pihak yang melakukan penyerahan haknya atas tanah
atau satuan rumah susun berdasarkan Pembagian Hak
Bersama wajib dilikuti pasangan hidupnya apabila
yang menyerahkan haknya tersebut telah menikah
dengan disertai surat nikah, sedangkan apabila pihak
yang akan menyerahkan haknya tersebut belum
menikah wajib disertai bukti surat keterangan belum
menikah yang dikeluarkan oleh Lurah/Kepala Desa
ditempat ia bertempat tinggal.
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
RUDY HAPOSAN SIAHAAN, SH
DAERAH KERJA : KOTA MEDAN
SK. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor : 27/XI/1999 Tanggal 19 Juli 1999
Jl. K.H Wahid Hasyim Nomor 106, Kota Medan
Telp. (061) 4522269 - Fax. (061) 4513501

AKTA
PEMBAGIAN HAK BERSAMA

Nomor : [...]/[TAHUN]
PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH
(PPAT)
..............................................................
SK. Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Nomor: .......................Tanggal .............
Jalan ......................................................................
Telepon: .................................

AKTA PEMBAGIAN HAK BERSAMA


Nomor: [...]/[Tahun]
Lembar Pertama
Pada hari ini, [...], tanggal [...] bulan [...], tahun [...], -----------------
hadir di hadapan Saya, ............................................................,
Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, yang berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Negara Agraria /Kepala Badan Pertanahan
Nasional, tanggal ...................................Nomor 27-XI-1999 --------
diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya
disebut PPAT, yang dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan daerah
kerja Kota Medan, dan berkantor di.............................................
......................................., telepon ...............................,dengan
dihadiri oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan disebut pada
bagian akhir akta ini : -----------------------------------------------------
I. Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan-
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...],---------
Kelurahan [...], Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia. ----------------------------------
- Untuk selanjutnya dalam akta ini akan disebut Pihak Pertama.-
II. Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],-
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...], Kecamatan [...] Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia. ----------------------------------
- Untuk selanjutnya dalam akta ini akan disebut Pihak Kedua. ---

Akta Pembagian Hak Bersama Halaman 1 dari 5.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
III. Tuan/Nyonya [...], tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],-
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], -------
Kelurahan [...], Kecamatan [...] Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia. ---------------------------------
- Untuk selanjutnya dalam akta ini akan disebut Pihak Ketiga. --
Para penghadap dikenal oleh saya Pejabat Pembuat Akta Tanah. -
Pihak Pertama menerangkan menerangkan bahwa mereka sepakat
untuk mengakhiri pemilikan bersama atas Harta Bersama --------
tersebut sebagai berikut: --------------------------------------------------
 Hak [...] Nomor [...]/Kelurahan/Desa [...] atas sebidang tanah ---
sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal [...] [...] [...]----
Nomor [...], seluas [...] m2, dengan Nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB), Nomor [...], Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang
Pajak Bumi dan Bangunan (SPPTPBB) Nomor Objek Pajak
(NOP) terletak di:
- Propinsi : [...]S[..umatera Utara, ------------------------------
- Kota : [...]Medan, -------------------------------------------
- Kecamatan : [...]Medan A, ---------------------------------
- Kelurahan : [...]Har II, -------------------------------------
- Jalan : [...]—-------
Pembagian Harta Bersama di atas juga meliputi: ------------------
Berikut segala sesuatu yang terdapat di atas tanah tersebut
berserta turutanya baik yang sekarang ada maupun dikemudian
hari akan ada yang menurut sifat dan peruntukannya atau
menurut undang-undang sebagai harta tetap [...] (dapat berupa
tanah kosong, bangunan, tanaman dan lain sebagainya). ---------
Selanjutnya para pihak menerangkan bahwa: -------------------------
a. - Dalam pembagian Hak Bersama ini tidak terdapat kelebihan
nilai yang diperoleh oleh pihak yang diperoleh oleh salah satu
pihak; -------------------------------------------------------------------
- Para pihak melepaskan haknya atas kelebihan nilai yang
diperoleh oleh pihak yang memperoleh hak sebagaimana -----
diuraikan di atas; -----------------------------------------------------

Akta Pembagian Hak Bersama Halaman 2 dari 5.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
- Karena memperoleh kelebihan nilai dalam pembagaian hak
bersama-Ini, maka Pihak [...] membayar uang tunai sejumlah
Rp [...] kepada Pihak [...] dan untuk pembayaran tersebut akta
ini berlaku pulaTanda penerimaan yang sah [kwitansi]. -------
b. Pembagaian hak bersama ini dilakukan dengan syarat-syarat -
lebih anjut sebagai berikut: -----------------------------------------------
-------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------
Mulai hari ini objek pembagian Hak Bersama yang diuraikan
dalam akta ini telah menjadi milik masing-masing pihak yang
memperolehnya dan karenanya segala yang didapat dari, dan ----
segala kerugian/beban atas objek pembagian Hak Bersama --
tersebut diatas menjadi hak/beban Pihak memperoleh hak --------
tersebut. ---------------------------------------------------------------------
------------------------------------ Pasal 2 -----------------------------------
Hak tersebut diterima oleh masing-masing pihak yang -------------
memperolehnya menurut keadaannya sebagaimana didapatinya -
pada hari ini dan masing-masing pihak dengan ini menyatakan --
tidak akan mengadakan segala tuntutan mengenai kerusakan
dan/atau cacat yang tampak dan/atau tidak tampak. --------------
------------------------------- Pasal 3 ------------------------------------
Para pihak yang memperoleh hak dalam pembagian hak bersama
ini dengan ini menyatakan bahwa dengan pembagian hak bersama
ini kepemilikan tanahnya tidak melebihi ketentuan maksimum
penguasaan tanah menurut ketentuan perundang-undangan yang
berlaku sebagaimana yang tercantum dalam pernyataan tanggal
.......................... (jika perlu). ----------------------------------------------
------------------------------------ Pasal 4 ------------------------------------
Dalam hal terdapat perbedaan luas tanah yang menjadi objek
hibah dalam akta ini dengan hasil pengukuran oleh instansi Badan
Pertanahan Nasional, maka para pihak akan menerima hasil
pengukuran instansi Badan Pertanahan Nasional tersebut. --------
------------------------------------ Pasal 5 -----------------------------------
Pihak Pertama dengan ini mengoperkan/mengalihkan hak ---------
pemakaian saluran listrik dan air leiding, yang terdapat di atas
tanah dan bangunan tersebut kepada Pihak Kedua, sehingga Pihak
Kedua dapat menjadi pelanggan baru dari perusahaan yang
bersangkutan. (jika ada) (Pasal tambahan).-----------------------------

Akta Pembagian Hak Bersama Halaman 3 dari 5.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
------------------------------------ Pasal 6 -----------------------------------
Pihak Pertama dengan ini menjamin kebenaran identitas Pihak
Pertama, jika dikemudian hari hal tersebut tidak benar maka
segala tuntutan hukum yang timbul menjadi tanggung-jawab
Pihak Pertama sepenuhnya serta membebaskan Pihak Kedua dan
Pejabat Pembuat Akta Tanah yang membuat akta ini dari tuntutan
hukum. (Pasal Tambahan). -----------------------------------------------
------------------------------------- Pasal ---------------------------------
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
------------------------------------- Pasal ---------------------------------
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
------------------------------------- Pasal 7 ----------------------------------
Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih
tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada
Kantor Panitera Pengadilan Negeri Kelas [Kota/Kabupaten letak
objek tanah].-----------------------------------------------------------------
------------------------------------- Pasal 8 ----------------------------------
Biaya pembuatan akta ini, uang saksi dan segala biaya peralihan
hak ini dibayar oleh Pihak [...]. -------------------------------------------
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan: ------------
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan: ------------
1. Tuan/Nyonya [...], Tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...], ----
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...], Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia ----------------------------------
2. Tuan/Nyonya [...], Tempat dan tanggal lahir [...], [...][...][...],
Pekerjaan [...], Bertempat tinggal di Kota/Kabupaten [...], Jalan
[...], Nomor [...], Rukun Tetangga [...], Rukun Warga [...], --------
Kelurahan [...],Kecamatan [...], Kartu Tanda Penduduk NIK [...],
-Warga Negara Republik Indonesia ----------------------------------
kedua-duanya Pegawai kantor Pejabat Pembuat Akta Tanah ---
(PPAT). --------------------------------------------------------------------

Akta Pembagian Hak Bersama Halaman 4 dari 5.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...
sebagai saksi-saksi, dan setelah dibacakan serta dijelaskan, maka
sebagai bukti kebenaran pernyataan yang dikemukakan oleh Pihak
Pertama dan Pihak Kedua tersebut di atas, akta ini -----------------
ditandatangani/cap ibu jari oleh Pihak Pertama, Pihak Kedua, para
saksi dan saya, PPAT, sebanyak 2 (dua) rangkap asli, yaitu 1 (satu)
rangkap lembar pertama disimpan di kantor saya, dan 1 (satu) ---
rangkap lembar kedua disampaikan kepada Kepala Kantor ---
Pertanahan Kabupaten/Kota letak objek berada), untuk keperluan
pendaftaran peralihan hak akibat tukar menukar dalam akta ini. -

Pihak Pertama Pihak Kedua

Tandatangan/jap jempol Tandatangan/jap jempol

..................................... ......................................
....> ttd. ttd.
Persetujuan isteri

Tandatangan/jap jempol

......................................
Saksi Saksi

Tandatangan Tandatangan

.......................... ......................

Pejabat Pembuat Akta Tanah

Tandatangan/Stempel PPAT

............................................................., SH, MKn

Akta Pembagian Hak Bersama Halaman 5 dari 5.

Nama PPAT
Daerah Kerja: ...

Anda mungkin juga menyukai