Anda di halaman 1dari 6

Nama : Musfiroh Putri Rahayu Ningrum

NIM : P1337430319061 / 3A
Dosen : Dr. Aris Santjaka, SKM., M. Kes.

TUGAS EPIDEMIOLOGI

1. JENIS KERUSAKAN LINGKUNGAN


FISIK KIMIA BIOLOGI SOSIAL PSYCHOSOSIAL
Kerusakan ozon Silent spring Plasma nutfah Kompetisi Stressor sosial
sosial
Global warming Insektisida Terumbu karang Gaya hidup Hipertensi
Emisi gas buang Logam berat Jasad Pola makan Angka bunuh diri
renik/tanah (fast food,
tandus rendah serat)
Krisis air bersih Obat-obatan Pencemaran Aktifitas rendah Psychosis
makhluk hidup
Krisis lahan Pengelolaan Populasi Kebebasan Schizofrenia
produktif sampah serangga
turun/resistensi
Banjir Tanaman hibrid Mengurangi Kewanitaan Sex menyimpang
hormone
testosteron
Kekeringan Hujan asam Peledakan hama Individualistis Depresi
Kesuburan tanah Limbah pabrik Eutrofikasi Konsumtif Bipolar
berkurang
Kebakaran hutan Toksin Resurgensi Materialistis Penggunaan
reproduksi narkoba
Tsunami Mutagen Perishable Hedonism Pelecehan seksual
Gempa bumi Korosif Disorganisasi
social
Letusan gunung Toksisitas kronis Tawuran
berapi
Karsinogen Kriminalitas
Nutrient Kemiskinan
berlebih
Sampah plastik Pengangguran
Hidrokarbon
2. UPAYA PENGENDALIAN
FISIK KIMIA BIOLOGI SOSIAL PSYCHOSOSIAL
Mobil listrik Regulasi Mempertahan Selalu Memperbanyak
kan kualitas merasa kegiatan positif
makhluk cukup
hidup
Tata guna lahan Konsep nilai Pelestarian Hidup Pola makan sehat
ambang batas zat terumbu sederhana
kimia karang,
Menjaga
kebersihan
laut
Bio pori Tidak membuang Pemupukan Makan Terapi
sampah ke laut makanan elektrokonvulsif
bergizi
Reboisasi Pestisida nabati Mengelola Menemukan Psikoedukasi
limbah hobi dan
lingkungan bakat
dengan benar
Hidroponik Mendaur ulang Pestisida Lingkungan Psikoedukasi,
pembuatan nabati pertemanan rehabilitasi, dan
kompos yang baik dukungan
Membuang Memilih bibit Makan Edukasi dan Psikoterapi
sampah pada unggul serta makanan penyuluhan
tempatnya merawat dengan seimbang,
baik makan
makanan
rendah
karbohidrat
Penghijauan Mobil listrik Konsep Beradaptasi Refreshing, hidup
pengendalian dengan orang sehat
hama terpadu lain
(PHT)
Pupuk kompos, Pemilahan Kerajinan Hidup Dukungan orang lain
pupuk kandang limbah dari eceng sederhana
gondok
Penyuluhan dan Pestisida Apa adanya Edukasi dan
edukasi nabati rehabilitasi
Pengamanan Menyimpan Hidup Pelatihan bela diri
sumber radiasi bahan pangan sederhana
oleh BAPETEN di tempat
dengan suhu
rendah
Pengecatan Dukungan
lingkungan
sekitar
Pengamanan Edukasi
sumber radiasi
Pola hidup sehat Memperkuat
keamanan
Diet seimbang Bantuan
sosial
Daur ulang Penambahan
lahan kerja
Reboisasi,
mengurangi
pembakaran
berlebihan
3. IDENTIFIKASI EKOSISTEM DARAT
Ekosistem darat adalah ekosistem yang sebagian besar isinya adalah daratan.
Setiap ekosistem daratan di bumi mewakili tempat serta iklim yang dimiliki setiap
ekosistem tersebut. Ekosistem darat meliputi area yang sangat luas yang disebut
bioma. Bioma dalah daerah yang memilki sifat, iklim, serta berada pada tingkat
gepgrafis yang sama, dan tempat berkumpulnya berbagai macam makhluk hidup yang
membentuk komunitas dan pada akhirnnya menjadi ekosistem. Dalam ekosistem
daratan dibedakan menjadi 8 macam, diantaranya bioma hutan hujan tropis, bioma
hutan gugur, bioma padang rumput, bioma savana, bioma taiga, bioma tundra, bioma
gurun, dan bioma karst.
1. Bioma Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis berada pada daerah yang memilki iklim tropis. Hutan
hujan tropis memiliki curah hujan yang tinggi mencapai 200 hingga 225 cm
pertahun. Akibat dari curah hujan yang tinggi, rata-rata suhu di hutan hujan
tropis kurang lebih 25 derajat celcius. Pohon-pohon di hutan hujan tropis tumbuh
tinggi (mencapai 55 m) dan membentuk kanopi (tudung). Pada area di bawah
kanopi terbentuk iklim mikro, di mana kelembapan cahaya matahari lebih sedikit
dan suhunya lebih rendah daripada di atas kanopi. Tumbuhan di bagian dasar
hutan berupa semak belukar dan herba yang daunnya tidak lebat akibat sinar
matahari terhalang oleh kanopi. Beberapa tanaman merambat (lianal. seperti
rotan, atau menempel (epifit), seperti anggrek, di cabang-cabang pohon untuk
mendapatkan cahaya matahari. Sebagian besar hewan hidup di sekitar kanopi
karena mudah mendapatkan makanan dan berpindah tempat. Banyak pula
ditemukan hewan yang bisa terbang atau memanjat, misalnya burung, kelelawar,
serangga, monyet, ular, dan tupai. Sementara di tanah terdapat macan tutul,
jaguar, dan babi hutan.
2. Bioma Hutan gugur
Hutan gugur terdapat di daerah yang mengalami empat musim atau sub tropis
(panas, semi, dingin, gugur). curah hujan di hutan gugur merata sepanjang tahun
antara 75 -100 cm/tahun. Tumbuhan yang hidup umumnya berdaun lebar,
misalnya elm, beech, oak, dan maple. Pada musim dingin, air beku sehingga tidak
mampu menyerap tumbuhan sehingga tumbuhan tidak dapat melakukan
fotosintesis, akibatnya daun berubah warna menjadi merah lalu coklat, dan
akhirnya gugur. Sebaliknya, ketika musim panas tiba, maka salju akan mencair,
tumbuhan akan menyerap air sehingga daun bersemi untuk melakukan
fotosintesis.
Pada musim dingin, beberapa hewan yang hidup di ekosistem gurun
mengalami hibernasi (tidak aktif bergerak dan yidak makan, hanya tidur).
Misalnya hamster dan kelelawar. Beberapa hewan pemakan biji seperti leming,
menyimpan cadangan makanan di lubang persembunyian. Ada pula hewan yang
membentuk lemak di bawah kulit, misalnya hewan pengerat. Sementara itu,
burung-burung melakukan migrasi ke daerah yang lebih hangat.
3. Bioma Padang Ramput
Padang rumput adalah dataran luas yang ditumbuhi oleh rumput. Padang
rumput terdapat di daerah tropis hingga iklim sedang, misalnya di Amerika
Selatan, Australia, dengan curah hujan 25- 50 cm/tahun (ada yang mencapai 100
cm/tahun) dan hujan turun tidak teratur. Di daerah yang bercurah hujan tinggi,
rumput tumbuh subur hingga tingginya mencapai 3 cm, misalnya bluestem
grasses. Sementara di daerah yang curah hujannya rendah terdapat rumput yang
pendek, misalnya grama grasses atau buffalo grasses. Hewan hidup di padang
rumput, misalnya serangga, hewan pengerat, reptil, ular, burung bison, kanguru,
jerapah, kijang, serigala, singa, jaguar, dan cheetah.

4. Bioma Sabana atau Savana


Sabana (savana) merupakan padang rumput yang diselingi pohon-pohon.
Sabana terdapat di daerah beriklim tropis, dengan curah hujan 95-150 cm/tahun,
misalnya di Kenya (Afrika), Australia Utara, Nusi Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur. Karena curah hujan yang lumayan maka sabana memiliki
beberapa jenis pohon yang mampu hidup hanya dengan jumlah air yang terbatas.
Sabana dibedakan menjadi dua macam, vaitu sabana murni (satu jenis pohon)
dan sabana campuran (beberapa jenis pohon). Jenis tumbuhan pembentuk bioma
sabana yaitu rumput, Eucalyptus, Acacia, dan Corp utan (gebang), sedangkan
jenis hewannya antara serangga, rayap, gajah, kuda, kijang, zebra, macan tutul,
singa, dan jenis-jenis hewan pengerat.

5. Bioma Taiga
Taiga adalah jenis hutan yang hidup di daerah beriklim sub tropis serta
daerah dengan iklim dingin. Taiga (hutan boreal) terdapat di daerah antar
subtropis dan kutub, misalnya Amerika utara, Alasky semenanjung Skandinavia,
dan Rusia. Bioma ini terdapat di pegunungan hidup dingin. Tumbuhan dominan
berdaun jarum (konifer) yang tampak sepanjang tahun, misalnya cemara, birch,
alder, juniper, dan cemara. Hewan yang di ekosistem taiga, antara lain moose,
ajak, beruang hitam , lynx, serigala, serangga, dan burung.

6. Bioma Tundra
Tundra merupakan bioma yang paling dingin. Bioma tundra dibedakan
atas dua macam, yaitu tundra arktik dan tundra alpin. Tundra arktik terdapat di
daerah kurub utara (Arktik), Rusia, Siberia, Kanada, dan Finlandia. Tanahnya
tertutup salju yang mencair di musim panas. Pada musim dingin, tidak ada
cahaya matahari yang berlangsung selama sekitar 9 bulan. Matahari baru
bersinar di musim panas yang hanya berlangsung sekitar tiga bulan. Vegetasi
yang dominan di bioma ini adalah lumut Sphagnum, lichen "rusa". Selain itu,
terdapat pula tumbuhan berbiji dan berukuran pendek, dengan masa
perkembangan yang singkat (sekitar 2 bulan). Pada musim panas tumbuhan
tersebut segera menghasilkan bunga dan biji, kemudian mengalami dormansi
(tidak aktif) di musim dingin, misalnya pohon willow dan birch. Hewan yang
hidup di bioma tundra, antara lain caribou, muskox, rubah, dan burung ptarmig
Tundra alpin terdapat di puncak pegunungan jaya wijaya yang tinge misalnya di
puncak gunung Jaya Wijaya, Papua. Vegetasi tundra alpin didominasi oleh
rumput alang-alang, perdu, lumut daun, dan lichen.

7. Bioma Gurun
Gurun merupakan padang luas yang tandus karena hujan sangat jarang
turun di daerah tersebut.gurun adalah ekosistem yang berkebalikan dengan
tundra. Tundra berada di daerah yang paling dingin, seddangkan gurun berada di
daerah bumi dengan temperatur yang paling panas. Curah hujan di daerah ini
sangat sedikit bahkan nyaris tidak ada. Sehingga daerah ini adalah dataran
tandus yang berpasir. Contohnya Gurun Gobi di Asia dan Gurun Sahara di
Afrika. Curah hujan di daerah ini kurang dari 25 cm per tahun. Gurun adalah
daerah dengan temperatur udara yang sangat ekstrim. Pada siang hari, suhu
daerah ini mencapai 60 derajat dan pada malahm hari tuurn derastis mencapai 0
derajat celcius.
Tumbuhan gurun tergolong xerofit (tumbuhan yang hidup di habitat
kering) dengan ciri-ciri akar panjang, menyimpan air (sukulen), dan batang atau
daunnya memiliki lapisan lilin, kaktus. Selain itu, terdapar pula tumbuhan
kurma dan semak belukar. Hewan yang hidup di gurun antara lain semut,
kalajengking, kadal, ular, tikus, burung, dan unta.
8. Bioma Karst.
Karst adalah daerah dengan kumpulan batu gamping. Karst berbeda
dengan ekosistem lain, karena memiliki keunikan tersendiri. Karst adalah daerah
yang rentan terhadap erosi dan tanah longsor. Selain itu, daerah karst adalah
daerah yang tidak subur untuk pertanian. Karst adalah daerah dengan banyak
pori-pori kecil. Akibatnya, karst adalah daerah penyimpangan cadangan air.
Hewan yang bisa bertahan di kawasan karst diantaranya kepiting gua dari
Pulau Mana, laba-laba mata kecil dari pegunungan Menoreh, dan kelelawar.

Anda mungkin juga menyukai