Anda di halaman 1dari 8

[Percobaan 1 Penyearah Terkontrol Setengah Praktikum Elektronika Daya

Gelombang]

Nama : Fauzan Rachmana


NRP : 3110161026
Dosen : Aprilely Ajeng Fitriana
Praktikum : Penyearah Terkontrol Setengah Gelombang
Tanggal : 05 Maret 2018

Teknik Mekatronika
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Program Studi Mekatronika
[Percobaan 1 Penyearah Terkontrol Setengah Praktikum Elektronika Daya
Gelombang]

BAB 1
PENYEARAH TERKONTROL SETENGAH GELOMBANG
(CONTROLLED HALF-WAVE RECTIFIER)
A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja penyearah terkontrol setengah
gelombang
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik rangkaian penyearah terkontrol
setengah gelombang dengan beban yang berbeda

B. DASAR TEORI
Rangkaian penyearah merupakan rangkaian yang mengkonversikan tegangan
ac menjadi dc. Gambar 1.1 menunjukkan rangkaian penyearah terkontrol setengah
gelombang yang menggunakan satu thyristor untuk mengontrol tegangan pada
beban. Pada setengah siklus positif dari tegangan sumber, thyristor akan ON jika
terminal gate diberikan sinyal trigger dengan sudut penyalaan α. Sedangkan pada
setengah siklus berikutnya, yaitu pada siklus negatif, thyristor akan OFF. Gambar
tegangan keluaran penyearah terkontrol setengah gelombang ditunjukkan oleh
Gambar 1.2.

Gambar 1.1 Rangkaian penyearah terkontrol setengah gelombang dengan beban R

Gambar 1.2 Tegangan masukan dan keluaran dari rangkaian penyearah terkontrol
setengah gelombang dengan beban R

Program Studi Mekatronika


[Percobaan 1 Penyearah Terkontrol Setengah Praktikum Elektronika Daya
Gelombang]

Tegangan rata-rata dari beban ditunjukkan oleh persamaan berikut:


1 π Vm
Vo = ∫ Vm sin(ωt)d(ωt) = (1 + cos α) (1.1)
2π α 2π

Vm merupakan tegangan puncak dari sumber tegangan. 𝛼 adalah sudut penyalaan


gate thyristor. Dari persamaan (1.1), perubahan sudut penyalaan akan mengatur
tegangan rata-rata dari beban.
Tegangan rms pada beban ditunjukkan oleh persamaan berikut:

𝑉𝑚 1 𝛼 𝑠𝑖𝑛(2𝛼 )
𝑉𝑟𝑚𝑠 = √ − + (1.2)
2 2 2𝜋 4𝜋

Penyearah satu fasa terkendali umumnya menggunakan SCR sebagai saklar


dayanya. Tegangan pada penyearah terkendali dapat bervariasi tergantung pada
sudut
penyalaan dari SCR. SCR dinyalakan dengan memberikan pulsa pada gerbangnya dan
dimatikan melalui komutasi natural atau komutasi line. Gambar 1 menunjukkan
skema penyearah satu fasa setengah gelombang terkendali.

Gambar 1. Penyearah satu fasa terkendali setengah gelombang

Program Studi Mekatronika


[Percobaan 1 Penyearah Terkontrol Setengah Praktikum Elektronika Daya
Gelombang]

Gambar 1 memperlihatkan ketika penyearah terkendali dibebani resistif. Selama


setengah siklus positif tegangan masukan, anode SCR relatif positif terhadap katode
sehingga SCR terbias maju. Ketika SCR T1 dinyalakan pada ωt = α, SCR T1 akan
tersambung dan arus akan mengalir ke beban. Ketika tegangan masukan mulai negatif
pada ωt = β, anode SCR akan negatif terhadap katodenya dan SCR T1 akan disebut
terbias mundur dan arus tidak mengalir ke beban. Waktu tegangan masukan mulai
positif hingga thyristor dinyalakan pada ωt = πdisebut sudut delay atau sudut penyalaan.
Tegangan keluaran rata-rata Vdc dirumuskan :

Arus dc :

dan Vdc dapat bervariasi dari Vm/πhingga 0 dengan mengubah-ubah αantara


0sampai π. Tegangan keluaran rata-rata akan menjadi maksimum bila α= 0 dan tegangan
keluaran maksimum Vdm akan menjadi :

Normalisasi tegangan keluaran terhadap Vdm, diperoleh tegangan keluaran


ternormalisasi menjadi :

Tegangan keluaran rms :

Program Studi Mekatronika


[Percobaan 1 Penyearah Terkontrol Setengah Praktikum Elektronika Daya
Gelombang]

C. RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 1.3 Rangkaian percobaan

D. ALAT DAN BAHAN


1. 1 set Modul Elektronika Daya: Driver Modul dan SCR Module
2. Oscilloscope
3. Kabel probe oscilloscope
4. Kabel secukupnya
5. Resistor 10k , 100Ω, dan 10Ω

E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkailah SCR Module seperti Gambar 1.3
2. Berikan supply tegangan DC 12V dang tegangan AC 12 V pada Driver Module
3. Hubungkan terminal GATE 1 pada Driver Module dengan salah satu GATE pada
SCR module
4. Atur sudut penyalaan α dengan metuning potensio 10K pada driver modul
sesuai dengan sudut penyalaan yang diminta pada Tabel 1.1. Gunakan CH2 pada
oscilloscope untuk mengetahui besar sudut penyalaan.
5. Gunakan oscilloscop dual input, CH1 untuk mengamati tegangan masukan 𝑣𝑠
dan CH2 untuk mengamati tegangan keluaran 𝑣𝑜
6. Dengan menggunakan oscilloscope, amati perubahan tegangan terhadap
perubahan sudut penyalaan dan gambarlah pada kertas grafik bentuk
gelombang keluaran 𝑣𝑜 pada beban R
7. Ukur pula harga tegangan keluaran dc pada beban R
8. Dari gambar yang dihasilkan oleh langkah no.4, hitung tegangan keluaran rata-
rata Vo dan tegangan rms 𝑉rms pada beban menggunakan persamaan (1.1) dan
(1.2)

Program Studi Mekatronika


[Percobaan 1 Penyearah Terkontrol Setengah Praktikum Elektronika Daya
Gelombang]

9. Ulangi langkah no.1 sampai dengan 8 untuk nilai beban dan sudut penyalaan
yang berbeda
10. Bandingkan hasil yang diperoleh pada Tabel 1.1 kemudian berilah analisa dan
kesimpulan

F. DATA PENGUKURAN
Tabel 1.1 Pengukuran dan Perhitungan Rangkaian Penyearah Terkontrol Setengah
Gelombang
𝒗𝒔 (𝐕𝐨𝐥𝐭) 𝑹 (𝛀) 𝜶 𝐕𝐨 (Volt) 𝐕𝐫𝐦𝐬 (Volt)
12 10.000 25˚
12 10.000 50˚
12 10.000 75˚
12 10.000 90˚
12 10.000 115˚
12 10.000 140˚
12 10.000 165˚
12 100 25˚
12 100 50˚
12 100 75˚
12 100 90˚
12 100 115˚
12 100 140˚
12 100 165˚
12 10 25˚
12 10 50˚
12 10 75˚
12 10 90˚
12 10 115˚
12 10 140˚
12 10 165˚

G. PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Bandingkan hasil yang didapat dari tabel pengukuran. Apakah pengaruh sudut
penyalaan α terhadap tegangan rata-rata dc Vo dan tegangan rms Vrms pada
beban? Gambarkan grafik hubungan:
a. Tegangan rata-rata dc dengan sudut penyalaan
b. Tegangan rms pada beban dengan sudut penyalaan
2. Buatlah simulasi menggunakan PSIM.
3. Bandingkan hasil yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan dengan
simulasi hasil simulasi menggunakan PSIM.
4. Analisa hasil yang telah diperoleh dan buatlah kesimpulan

Program Studi Mekatronika


[Percobaan 1 Penyearah Terkontrol Setengah Praktikum Elektronika Daya
Gelombang]

H. DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/19362109/Penyearah-3-fasa-setengah-gelombang-tidak-

terkendali

[1] Zuhal. 1988.“DASAR TEKNIK TENAGA LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DAYA.”. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama [2] Setiawan, Putra. “RANGKAIAN PENYEARAH”. 01 Desember

2003

Program Studi Mekatronika


[Percobaan 1 Penyearah Terkontrol Setengah Praktikum Elektronika Daya
Gelombang]

Program Studi Mekatronika

Anda mungkin juga menyukai