Anda di halaman 1dari 8

[Percobaan 2 Penyearah Terkontrol Gelombang Praktikum Elektronika Daya

Penuh]

Nama : Fauzan Rachmana


NRP : 3110161026
Dosen : Aprilely Ajeng Fitriana
Praktikum : Penyearah Terkontrol Gelombang Penuh
Tanggal : 05 Maret 2018

Teknik Mekatronika
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
ProgramStudiMekatronika
[Percobaan 2 Penyearah Terkontrol Gelombang Praktikum Elektronika Daya
Penuh]

BAB 2
PENYEARAH TERKONTROL GELOMBANG PENUH
(CONTROLLED FULL-WAVE RECTIFIER)

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja penyearah terkontrol gelombang penuh
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik rangkaian penyearah terkontrol gelombang
penuh dengan beban yang berbeda

B. DASAR TEORI
Rangkaian penyearah merupakan rangkaian yang mengkonversikan tegangan ac
menjadi dc. Gambar 2.1 menunjukkan rangkaian penyearah terkontrol gelombang yang
menggunakan empat thyristor untuk mengontrol tegangan pada beban. Pada setengah
siklus positif dari tegangan sumber, thyristor 𝑆1 dan 𝑆2 akan ON jika terminal gate diberikan
sinyal trigger dengan sudut penyalaan α. Kemudian pada setengah siklus berikutnya, yaitu
pada siklus negatif, thyristor 𝑆3 dan 𝑆4 akan ON jika terminal gate diberikan sinyal trigger
dengan sudut penyalaan α. Gambar tegangan keluaran penyearah terkontrol setengah
gelombang ditunjukkan oleh Gambar 2.2.

Gambar 2.1 Rangkaian penyearah terkontrol gelombang penuh dengan beban R

Gambar 2.2 Tegangan masukan dan keluaran dari rangkaian penyearah terkontrol setengah
gelombang dengan beban R

Tegangan rata-rata dari beban ditunjukkan oleh persamaan berikut:


1 𝜋 𝑉𝑚
𝑉𝑜 = ∫ 𝑉𝑚 𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡) 𝑑(𝜔𝑡) = (1 + 𝑐𝑜𝑠 𝛼 ) (2.1)
𝜋 𝛼 𝜋

ProgramStudiMekatronika
[Percobaan 2 Penyearah Terkontrol Gelombang Praktikum Elektronika Daya
Penuh]
Vm merupakan tegangan puncak dari sumber tegangan. 𝛼 adalah sudut penyalaan gate
thyristor. Dari persamaan (2.1), perubahan sudut penyalaan akan mengatur tegangan rata-
rata dari beban.
Tegangan rms pada beban ditunjukkan oleh persamaan berikut:

1 𝛼 𝑠𝑖𝑛(2𝛼 )
𝑉rms = 𝑉𝑚 √ − + (2.2)
2 2𝜋 4𝜋

Penyearah satu fasa terkontrol penuh adalah suatu konverter AC ke DC yang


menggunakan empat komponen elektronika daya sebagai switching device (dalam
percobaan ini komponen yang digunakan adalah SCR) yang dihubungkan sebagai
rangkaian jembatan. Tegangan output dari rangkaian ini dapat diatur dengan
mengatur sudut penyalaan dari SCR tersebut.

Id
T1 T2

Uin AC Ud Load

T3 T4

Gambar 1.1 Rangkaian penyearah terkontrol penuh satu fasa

Pada saat siklus fasa positif, SCR Tl dan T4 mendapat tegangan maju dan ketika SCR
tersebut diberi arus gate positif, maka kedua SCR tersebut akan konduksi, dan arus
positif akan mengalir dari sumber ke beban melalui kedua SCR tersebut. Ketika arus
gate dilepaskan, SCR tetap konduksi sampai arus yang melewatinya kurang dari
Iholding (sangat mendekati 0).
Kemudian saat siklus fasa negatif, SCR T2 dan T3 tersebut akan konduksi bila dipicu
oleh arus gate positif. Dua siklus ini terus berulang dan menghasilkan tegangan DC
yang dapat diatur melalui sudut penyalaannya.

ProgramStudiMekatronika
[Percobaan 2 Penyearah Terkontrol Gelombang Praktikum Elektronika Daya
Penuh]

BEBAN R.
Bilamana rangkaian pada gambar 1.1 diberi beban R, maka akan dihasilkan bentuk
gelombang seperti gambar 1.2

Gambar 1.2 Gambar rangkaian dan bentuk gelombang penyearah

terkontrol penuh satu fasa beban R

ProgramStudiMekatronika
[Percobaan 2 Penyearah Terkontrol Gelombang Praktikum Elektronika Daya
Penuh]

Karena rangkaian diberi beban R, maka saat tegangan bernilai nol (saat ωt=π atau
180o), seketika arus juga akan bernilai nol dan SCR akan OFF. Nilai tegangan keluaran
penyearah satu fasa gelombang penuh ini dapat dicari dengan menggunakan
persamaan dibawah ini:

.................................................................... (1.1)

Vm
VoAV  (1  cos  )
 -------------------------------------------------------(1.2)

Vm =√2 x Vsek.T

Untuk perhitungan Vrms nya berasal dari rumus daya di beban : P = I rms2 xR karena P
= RIo2 maka 𝐼𝑟𝑚𝑠 = √𝐼𝑜2

........................................................(1.3)

Vm  sin 2
Vorms  1  --------------------------------------------------(1.4)
2  2

ProgramStudiMekatronika
[Percobaan 2 Penyearah Terkontrol Gelombang Praktikum Elektronika Daya
Penuh]

C. RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 2.2 Rangkaian percobaan

D. ALAT DAN BAHAN


1. 1 set Modul Elektronika Daya: Driver Modul dan SCR Module
2. Oscilloscope
3. Kabel probe oscilloscope
4. Kabel secukupnya
5. Resistor 10k , 100Ω, dan 10Ω

E. LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkailah SCR Module seperti Gambar 2.3
2. Berikan supply tegangan DC 12V dang tegangan AC 12 V pada Driver Module
3. Hubungkan terminal GATE 1 pada Driver Module dengan GATE pada SCR module yang
berfungsi sebagai 𝑆1 dan 𝑆2 . Kemudian hubungkan GATE 2 pada Driver Module dengan
GATE pada SCR module yang berfungsi sebagai 𝑆3 dan 𝑆4 .
4. Atur sudut penyalaan α dengan metuning potensio 10K pada driver modul sesuai
dengan sudut penyalaan yang diminta pada Tabel 4.1. Gunakan CH2 pada oscilloscope
untuk mengetahui besar sudut penyalaan.
5. Gunakan oscilloscop dual input, CH1 untuk mengamati tegangan masukan 𝑣𝑠 dan CH2
untuk mengamati tegangan keluaran 𝑣𝑜
6. Dengan menggunakan oscilloscope, amati perubahan tegangan terhadap perubahan
sudut penyalaan dan gambarlah pada kertas grafik bentuk gelombang keluaran 𝑣𝑜 pada
beban R
7. Ukur pula harga tegangan keluaran dc pada beban R
8. Dari gambar yang dihasilkan oleh langkah no.4, hitung tegangan keluaran rata-rata Vo
dan tegangan rms 𝑉rms pada beban menggunakan persamaan (2.1) dan (2.2)
9. Ulangi langkah no.1 sampai dengan 8 untuk nilai beban dan sudut penyalaan yang
berbeda
10. Bandingkan hasil yang diperoleh pada Tabel 2.1 kemudian berilah analisa dan
kesimpulan

ProgramStudiMekatronika
[Percobaan 2 Penyearah Terkontrol Gelombang Praktikum Elektronika Daya
Penuh]

F. DATA PENGUKURAN
Tabel 2.1 Pengukuran dan Perhitungan Rangkaian Penyearah Terkontrol Gelombang Penuh
𝒗𝒔 (𝐕𝐨𝐥𝐭) 𝑹 (𝛀) 𝜶 𝐕𝐨 (Volt) 𝐕𝐫𝐦𝐬 (Volt)
12 10.000 25˚
12 10.000 50˚
12 10.000 75˚
12 10.000 90˚
12 10.000 115˚
12 10.000 140˚
12 10.000 165˚
12 100 25˚
12 100 50˚
12 100 75˚
12 100 90˚
12 100 115˚
12 100 140˚
12 100 165˚
12 10 25˚
12 10 50˚
12 10 75˚
12 10 90˚
12 10 115˚
12 10 140˚
12 10 165˚

G. PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Bandingkan hasil yang didapat dari tabel pengukuran. Apakah pengaruh sudut
penyalaan α terhadap tegangan rata-rata dc Vo dan tegangan rms Vrms pada beban?
Gambarkan grafik hubungan:
a. Tegangan rata-rata dc dengan sudut penyalaan
b. Tegangan rms pada beban dengan sudut penyalaan
2. Buatlah simulasi menggunakan PSIM.
3. Bandingkan hasil yang diperoleh dari percobaan yang telah dilakukan dengan simulasi
hasil simulasi menggunakan PSIM.
4. Analisa hasil yang telah diperoleh dan buatlah kesimpulan.

ProgramStudiMekatronika
[Percobaan 2 Penyearah Terkontrol Gelombang Praktikum Elektronika Daya
Penuh]

H. DAFTAR PUSTAKA
[1] Rashid, Muhammad, Power Electronics circuits, devices, and applications, 1988, New
Jersey : Prentice-Hall International, Inc.

[2] Jacob M. Ph.D, C.C. Halkias, Ph.D, Elektronika Terpadu, Penerbit Erlangga, 1990.

ProgramStudiMekatronika

Anda mungkin juga menyukai