Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HARNENO KASTURI

NIM : 041129274

No Soal
1 Jelaskan bagaimana proses mediasi dalam praktek penyelesaian sengketa serta
bagaimana agar hasil kesepakatan perdamaian dari mediasi memiliki kekuatan
eksekutorial secara hukum!
Jawab :
1. Proses Pra Mediasi

 Para pihak dalam hal ini penggugat mengajukan gugatan dan mendaftarkan perkara
Ketua Pengadilan Negeri menunjuk majelis hakim
 Pada hari pertama sidang majelis hakim wajib mengupayakan perdamaian kepada
para pihak melalui proses mediasi.
 Para pihak dapat memilih mediator hakim atau non hakim yang telah memiliki
sertifikat sebagai mediator dalam waktu 1 (satu) hari.
 Apabila dalam waktu 1 (satu) hari belum ditentukan maka majelis menetapkan
mediator dari para hakim.

2. Proses Mediasi

 Setelah penunjukan mediator, para pihak wajib menyerahkan fotokopi dokumen yang
memuat duduk perkara, fotokopi surat-surat yang diperlukan dan hal-hal lain yang
terkait dengan sengketa kepada mediator dan para pihak
 Mediator wajib menentukan jadwal pertemuan untuk penyelesaian proses mediasi
Pemanggilan saksi ahli dimungkinkan atas persetujuan para pihak, dimana semua
biaya jasa ahli itu ditanggung oleh para pihak berdasarkan kesepakatan
 Mediator wajib mendorong para pihak untuk menelusuri dan menggali kepentingan
para pihak dan mencari berbagai pilihan penyelesaian yang terbaik
 Apabila diperlukan, kaukus atau pertemuan antara mediator dengan salah satu pihak
tanpa kehadiran pihak lainnya, dapat dilakukan

3. Proses Akhir Mediasi

 Jangka waktu proses mediasi di dalam pengadilan paling lama adalah 40 hari kerja,
dan dapat diperpanjang lagi paling lama 14 hari kerja.
 Jika mediasi menghasilkan kesepakatan, para pihak wajib merumuskan secara tertulis
kesepakatan yang dicapai dan ditandatangani kedua pihak, dimana hakim dapat
mengukuhkannya sebagai sebuah akta perdamaian
 Apabila tidak tercapai suatu kesepakatan, hakim melanjutkan pemeriksaan perkara
sesuai dengan ketentuan Hukum Acara yang berlaku
NAMA : HARNENO KASTURI
NIM : 041129274

No Soal
2 Berdasarkan kasus diatas, bagaimana pengaturan dan tahap mediasi di pengadilan serta apa
perbedaannya dengan proses mediasi di luar pengadilan, jelaskan!
Jawab :

No Soal
3 Selain mediasi sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa, dikenal pula
penyelesaian sengketa melalui negosiasi, jelaskan bagaimana tahapan negosiasi dan
upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh negosiator dalam menyelesaikan sengketa!
Jawab :
1. Tahap Persiapan

Tahapan pertama yang perlu dilakukan oleh negosiator, adanya persiapan yang dilakukan
dalam proses negosiasi. Sebelum melakukan negosiasi, para pihak perlu melakukan
penetapan lokasi dan waktu pertemuan serta siapa yang harus menghadiri pertemuan
negosiasinya. Pembatasan jangka waktu pelaksanaan negosiasi juga dapat membantu untuk
mencegah perselisihan yang berkelanjutan.

Pada tahap ini negosiator harus memiliki bekal dan pengalaman yang banyak sehingga dapat
memastikan semua fakta terkait dari situasi yang diketahui dan untuk memperjelas posisi
pihak yang akan bernegosiasi berdasarkan wawasan disertai pengalamannya.

Melakukan persiapan sebelum membahas suatu permasalahan ini akan membantu


menghindari konflik lebih lanjut dan sangat menentukan kesuksesan keberhasilan dalam
bernegosiasi.

2. Tahap Penyusunan

Dalam tahap ini, perlu adanya penyusunan atau langkah-langkah dari tahap awal dan akhir
yang dapat mempengaruhi kualitas negosiasi tersebut. Sehingga akan ada panduan yang bisa
digunakan masing-masing pihak ketika proses negosiasi akan berlangsung.

Penyusunan dilakukan agar negosiasi dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan skema
penyusunan yang telah direncanakan. Setiap individu atau anggota dari masing-masing pihak
akan melakukan diskusi dengan mengajukan kasus permasalahan mereka.

Keterampilan yang diperlukan dalam tahap ini adalah bertanya, mendengarkan dan
mengklarifikasikan. Membuat catatan juga sangat membantu selama tahap diskusi terutama
pada poin yang diajukan dan poin-poin yang perlu diklarifikasikan.

3. Tahap Pengumpulan data/Mengklarifikasikan tujuan


Pengumpulan data terkait dengan kepentingan dan sudut pandang dari kedua pihak yang
berselisih yang telah didiskusikan bersama perlu diklarifikasikan. Seorang negosiator harus
mampu membaca karakteristik seseorang dari masing-masing kedua belah pihak sehingga
dapat mengetahui gaya pembicaraan dan sudut pandangnya. Hal itu dimaksudkan agar
dimungkinkan untuk membangun landasan bersama.
NAMA : HARNENO KASTURI
NIM : 041129274

Pengumpulan data dan klarifikasi merupakan bagian penting dalam proses negosiasi sehingga
tidak terjadi kesalahpahaman yang akan menyebabkan masalah baru. Pengumpulan data
tersebut mempunyai banyak peran untuk menentukan strategi apa yang digunakan sehingga
akan tercapai hasil yang menguntungkan kedua belah pihak.

4. Pilihan strategi untuk Win-win Outcome

Keempat adalah pilihan strategi. Tahap ini berfokus pada apa yang disebut sebagai hasil
“win-win solution” yang mana saran akan strategi alternatif dan kompromi perlu
dipertimbangkan pada poin ini. Kedua belah pihak merasa telah memperoleh sesuatu yang
positif melalui proses negosiasi dan kedua belah pihak juga merasa bahwa sudut pandang
mereka telah dipertimbangkan.

Hasil kompromi untuk mencapai win-win solution biasanya merupakan hasil terbaik yang
seringkali dapat mencapai manfaat yang lebih besar bagi semua pihak. Meskipun ini tidak
selalu terjadi atau tidak selalu memungkinkan, namun win-win solution harus menjadi tujuan
akhir dari proses negosiasi dibandingkan semua pihak berpegang pada posisi semula.

Yang penting dilakukan dalam strategi negosiasi adalah negosiator menjadi penengah dan
tidak memihak salah satu pihak, sehingga tidak akan ada rasa keberpihakan dalam proses
negosiasi tersebut.

5. Perjanjian

Perjanjian dapat dicapai setelah pemahaman tentang sudut pandang dan kepentingan kedua
belah pihak telah dipertimbangkan. Sangat penting bagi semua orang yang terlibat untuk tetap
berpikiran terbuka untuk mencapai solusi yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang
memiliki perbedaan. Kesepakatan apa pun harus dibuat sangat jelas sehingga kedua belah
pihak tahu apa yang telah diputuskan.

6. Menerapkan Kesepakatan dari Hasil Perjanjian

Yang terakhir adalah menerapkan perjanjian yang telah disepakati bersama, sehingga
nantinya tidak akan ada masalah dibelakang karena telah ada kesepakatan baik tertulis
ataupun tidak tertulis dalam sebuah negosiasi.
Dalam menerapkan kesepakatan inilah yang menentukan negosiasi berhasil atau tidaknya.
Kesepakatan harus disetujui kedua belah pihak yang disaksikan oleh badan hukum yaitu
Notaris, sehingga akan aman dan adil ketika sudah disetujui dan disaksikan bersama dalam
kesepakatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai