PELAKSANAAN
PELATIHAN
ANGGOTA KELOMPOK
Program pelatihan adalah sebagai serangkaian kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan
pegetahuan, sikap dan keterampilan. Pelaksanaan program-program tersebut dilakukan oleh
pemerintah maupun swasta atas dasar kerjasama dengan pihak pemerintah.
Pembentukan dapat diartikan juga sebagai proses penyusunan berbagai keputusan yang akan
dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
01
Pembentukan program pelatihan
5 jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan :
a. Pelatihan keahlian (skils training). Program pelatihan nya relatif sederhana, kebutuhan atau kekurangan identifikasi melalui
penilaian yang jeli. Kriteria penilaian efektivitas pelatihan juga berdasarkan sasaran yang diidentifikasi dalam tahap
penilaian.
b. Pelatihan ulang (retraining) berupaya memberikan keahlian-keahlian yang dibutuhkan karyawan untuk menghadapi tuntutan
kerja yang berubah-ubah. Misalnya, tenaga kerja instansi pendidikan yang bekerja menggunakan mesin tik manual yang
dilatih menggunakan komputer atau akses internet.
c. Pelatihan lintas fungsional (cross fungtional training), melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam
bidang lainnya selain dan pekerjaan yang ditugaskan
d. Pelatihan tim merupakan pelatihan yang terdiri atas sekelompok individu yang harus menyelesaikan secara bersama-sama
sebuah pekerjaan demi tujuan bersama dalam tim.
e. Pelatihan kreativitas (creativitas training), berlandaskan asumsi bahwa kreativitas dapat dipelajari. Masuknya tenaga kerja
diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasarkan penilaian rasional dan biaya .
01
Pembentukan program pelatihan
Kelemahan pelatihan yang dapat menyebabkan gagalnya program pelatihan meliputi hal-hal
berikut :
1) Pelatihan dan pengembangan dianggap sebagai obat untuk semua penyakit organisasional
2) Partisipan tidak cukup termotivasi untuk memusatkan perhatian dan komitmen mereka
3) Sebuah teknik dianggap dapat diterapkan pada semua kelompok dalam semua situasi
dengan keberhasilan yang sama
4) Kinerja partisipan tidak dievaluasi ketika karyawan telah kembali ke pekerjaannya
02
PROPOSAL PELATIHAN
Proposal adalah rancangan kegiatan yang disusun secara sistematis, matang, dan teliti yang
dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field
research) maupun penelitian di perpustakaan (library research).
1. untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, politik, sosial, ekonomi, budaya,
dan sebagainya.
2. untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
3. untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
4. untuk mengajukan kredit kepada bank.
5. untuk mengadakan acara pelatihan, seminar, diskusi, dan sebagainya
02
PROPOSAL PELATIHAN
Sistematika Penulisan Proposal Kegiatan
1. Nama Kegiatan
2. Pendahuluan
3. Isi Proposal
4. Susunan Acara
5. Susunan Kepanitiaan
6. Anggaran Dana
7. Penutup Proposal
03 – media dan metode pelatihan
Media pelatihan
Media pelatihan adalah alat bantu proses dalam pelatihan. Media yang biasa
digunakan dalam proses pelatihan ialah media visual. Media visual berfungsi
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan pesan yang akan disampaikan
dituangkan dalam simbol-simbol visual.
Selain itu, fungsi media visual adalah menarik perhatian, memperjelas ajian ide,
menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika
tidak divisualkan.
03 – media dan metode pelatihan
Media pelatihan
Menurut Cherrington (1995 : 358), metode dalam pelatihan dibagi dua yaitu on the job training
dan off the job training. On the job training lebih banyak digunakan dibandingkan dengan off the
job training. Hal ini disebabkan karena metode on the job training lebih fokus pada peningkatan
produktivitas secara cepat. Adapun metode off the job training lebih fokus pada perkembangan
dan pendidikan jangka panjang.
Menurut Swasto (2011: 67), on the job training yaitu kegiatan pelatihan yang dilakukan di
tempat kerja, di mana seorang mempelajari pekerjaan dengan melaksanakannya secara aktual
dalam pekerjaan. Pada dasarnya setiap karyawan memperoleh pelatihan ditempat kerja ketika
menjadi karyawan baru. Sedangkan pengertian off the job training menurut Simamora (2006:
320) adalah off the job training diselenggarakan di lokasi yang terpisah atau pelatihan yang
berlangsung pada waktu karyawan yang dilatih tidak melaksanakan pekerjaan rutin/biasa.
03 – media dan metode pelatihan
Metode pelatihan
Metode pelatihan on the job training dilakukan di tempat kerja yang sesungguhnya
dan memberikan materi berupa tugas-tugas kepada karyawan untuk dikerjakan.
Sedangkan metode off the job training dilaksanakan di luar tempat kerja dan
memberikan materi-materi tertentu untuk diberikan kepada peserta pelatihan.