Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB 8 : DISTRIBUSI
4. Penyelarasan
Berfungsi sebagai pihak yang membentuk dan menyesuaikan penawaran
dengan kebutuhan pembeli. Perantara menentukan pesanan kepada produsen
berapa unit produk yang diperlukan berdasarkan jumlah kebutuhan pelanggan. Jadi
produsen memasok produk ke perantara sesuai dengan keperluan atau pesanan
yang diterima.
5. Negoisasi
Berperan dalam kesepakatan harga akhir yang terjadi antara harga penawaran
penjual dengan harga keinginan pembeli. Perantara menghubungkan dan
merundingkan dengan pihak produsen berapa tingkat harga yang ditawarkan oleh
produsen tersebut.
6. DIstribusi Fisik
Perantara kadang – kadang juga sekaligus berperan dalam penyaluran dan
pengangkutan barang – barang yang dipasarkan. Jadi dalan penyaluran barang
terkadang produsen yang melakukan dan menanggung biaya – biaya penyaluran,
terkadang juga dilakukan dan ditanggung oleh perantara. Penatapan harga pokok
barang dari produsen akhirnya dipengaruhi juga oleh faktor pihak mana yang
menanggung biaya distribusi tersebut.
7. Pengambilan Resiko
Perantara juga berfungsi sebagai penanggung resiko bila barang – barang yang
dipasarkan tersebut tidak laku, rusak atau kejadian – kejadian yang tidak
diinginkan lainnya.
Keuntungan Perantara Perdagangan
Penggunaan perantara mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
a. Mengurangi tugas produsen dalam kegiatan distribusi untuk mencapai
konsumen. Produsen cukup menghubungi perantara untuk menyampaikan
produknya kepada konsumen yang banyak. Ini dipandang lebih efisien.
b. Kegiatan distribusinya cukup baik bilamana perantara sudah mempunyai
pengalaman. Mereka dipandang lebih baik karena memang tugas yang
dilakukan hanyalah di bidang distribusi.
a. Produsen -- Konsumen
Bentuk saluran distribusi paling pendek dan paling sederhana, tanpa
menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya
melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (self to self atau
home to home) yang sering disebut saluran distribusi langsung.
2. Pertimbangan Produk
• Karakteristik produk
• Nilai unit
• Sifat teknis
• Barang standard dan pesanan
• Luasnya lini produk
3. Pertimbangan Perusahaan
• Kemampuan modal
• Pengalaman dan kemampuan manajemen
• Pengawasan saluran
• Pelayanan yang diberikan oleh penjual
4. Pertimbangan Distributor
5. Pertimbangan Lingkungan
• Kondisi perekonomian
• Sarana dan prasarana yang tersedia
1. Distribusi Intensif
Distribusi Intensif ini dapat dilakukan oleh produsen yang menjual
barang konvenien. Perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama
pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen.
Semua ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan
konsumen. Sedangkan untuk barang industri, distribusi intensif ini biasanya
terbatas untuk jenis operating supplies atau barang standard lainnya, seperti
obeng, minyak pelumas, dan lainnya.
2. Distribusi Selektif
Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif ini berusaha memilih
suatu jumlah pedagang besar/ pengecer yang terbatas dalam suatu daerah
geografis. Biasanya saluran ini dipakai untuk memasarkan produk baru,
barang shopping atau barang special, dan barang industri jenis accessory
equipment. Penggunaan saluran distribusi selektif ini dimaksudkan untuk
meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume
penjualan dengan jumlah transaksi lebih terbatas.
3. Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahan dengan hanya
menggunakan satu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar
tertentu. Jadi produsen/ penyedia hanya menjual produknya kepada satu
pedagang besar atau satu pengecer saja. Pada umumnya, distribusi eksklusif
ini banyak dipakai :
- Untuk barang-barang special
- Apabila penyalur bersedia membuat persediaan dalam jumlah besar
sehingga pembeli lebih leluasa dalam memilih produk yang akan dibelinya
- Apabila produk yang dijual memerlukan servis sesudah penjualan
(pemasangan, reparasi, dsb), misalnya alat pendingin udara (AC), almari es
dll.
Konflik ini terjadi diantara para perantara yang sejenis. Konflik horizontal dapat
berupa :
1. Konflik antar perantara yang menjual barang sejenis
2. Konflik antar perantara yang menjual barang berbeda
Sumber konflik biasanya karena ada perantara yang memperluas lini produknya
dengan lini baru dan tidak tradisional.
2) Konflik Vertikal
Konflik ini terjadi antar anggota saluran distribusi dan terdiri dari:
1. Konflik antar produsen dan pedagang grosir
2. Konflik antar produsen dan pengecer
Sumber konflik umumnya adalah ketidaksamaan tujuan, hak, dan peranan yang
tidak jelas, perbedaa presepsi, dan sangat besarnya ketergantungan perantrara
kepada produsen.
Pengendalian Saluran Distribusi
Pengendalian saluran distribusi dapat menjadi suatu masalah yang sulit bagi
perusahaan yang mengandalkan fungsi perdagangan besar dan eceran pada
penyalur tertentu saja (penyalur independen). Karena penyalur independent
tersebut melaksanakan kegiatan bisnisnya untuk kepentingan sendiri, artinya,
mereka hanya tertarik untuk menjual barang yang dapat meningkatkan laba
mereka. Produsen yang menjual melalui penyalur indipenden tersebut harus dapat
merancang produk dan program pemasaran yang menarik. Untuk membuat agar
penyalur independent dapat lebih
terikat pada produsen, maka produsen harus mengambil beberapa kebijaksanaan
seperti :
(1) Produsen harus menyatakan bahwa tugasnya tidak berakhir pada saat produk
terjual, tetapi masih perlu memberikan pelayanan sesudah penjualan kepada
pembeli akhir.
(2) Produsen harus menyatakan bahwa masalah yang dihadapi penyalur merupakan
masalah bagi produsen dan tidak dapat diabaikan jika ingin mempertahankan
posisi pasarnya.
(3) Produsen harus memberi ganti kepada penyalur atas garansi dan servis lain
yang diberikannya kepada para pembeli.
(4) Produsen harus dapat memberikan semangat kepada penyalur dengan memberi
sejumlah insentif. Beberapa teknik pemberian insentif yang dapat digunakan antara
lain :
- Konsesi harga
- Bantuan keuangan
- Proteksi
D.LOGISTIK PASAR
Perencanaan logistik pasar mempunyai 4 tahap, yaitu :
1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya.
2. Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk menjangkau
pelanggan.
3. Mengembangkan kesempurnaan operasional dalam peramalan penjualan,
manajemen gudang, manajemen transportasi, dan manajemen bahan.
4. Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan, dan
prosedur terbaik
1. Pemrosesan Pesanan
Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai
pembayaran yaitu waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman dan pembayaran.
Semakin panjang siklus ini, semakin rendah kepuasan pelanggan dan semakin
rendah laba perusahaan. Contoh : General Elektrik mengoprasikan sistem
informasi yang memeriksa kredit pelanggan terhadap penerimaan pesanan dan
menentukan apa dan dimana barang akan disimpan. Komputer mengeluarkan
perintah pengiriman, menagih pelanggan, memperbarui catatan persediaan,
mengirimkan pesanan produksi untuk stok baru, dan mengirimkan pesan kembali
ke wiraniaga bahwa pesanan pelanggan sudah berada dijalan, semuanya kurang
dari 15 detik.
2. Pergudangan
Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai barang itu terjual
karena siklus produksi dan konsumsi jarang sesuai. Beberapa persediaan disimpan
didekat pabrik dan sisanya diletakkan digudang dilokasi lain. Perusahaan dapat
memiliki gudang pribadi sendiri dan juga menyewa ruang di gudang publik.
Contoh : Helene Curtis Company mengganti enam gudang yang telah ketinggalan
jaman dengan fasilitas baru senilai $32 juta, mereka menurunkan biaya distribusi
sebesar 40%.
3. Persediaan
Tingkat persediaan mempresentasikan biaya utama. Wiraniaga akan lebih suka
jika perusahaan mereka menyimpan cukup banyak stok untuk memenuhi semua
pesanan pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak efektif biaya. Biaya
persediaan meningkat semakin cepat ketika tingkat layanan pelanggan mendekati
100%. Perusahaan mengurangi biaya persediaan mereka dengan memperlakukan
barang persediaan secara berbeda, memposisikan mereka menurut risiko dan
peluang. Mereka membedakan antara barang leher-botol / bottleneck (resiko tinggi,
peluang rendah), barang kritis (risiko tinggi, peluang tinggi), komoditas (risiko
rendah, peluang tinggi), dan barang pengganggu
(risiko rendah, peluang rendah). Contoh : Dell, membuat pelanggan memesan
komputer dan membayarnya dimuka. Kemudian Dell menggunakan uang
pelanggan untuk membayar pemasok agar mengirimkan komponenyang
diperlukan. Sepanjang pelanggan tidak segera memerlukan barang tersebut, semua
orang dapat menghemat uang.
4. Transportasi
Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja
pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika barang itu tiba, yang semuanya
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam mengirimkan barang ke gudang
penyalur dan pelanggannya, perusahaan dapat memilih diantara 5 model
transportasi, rel, udara, truk, air dan pipa. Pengirim mempertimbangkan kriteria
seperti kecepatan, frekuensi, keandalan, kapabilitas, ketersediaan, kemudahan
penelusuran, dan biaya. Untuk kecepatan, udara, rel, dan truk adalah pesaing
utama. Jika tujuannya adalah biaya rendah, pilihannya adalah air dan pipa.
Contoh : Perusahaan P&G menggunakan tiga kelompok sistem logistik untuk
menjadwalkan pengiriman barang yang bergerak cepat dan lambat, barang dalam
kuantitas yang sangat besar (bulk), dan barang kecil dengan cara yang paling
efisien.