CPITN
CPITN
TINJAUAN PUSTAKA
sesuatu yang tidak terhindari. Seperti karies gigi, penyakit periodontal juga lambat
dengan pembersihan plak dengan sikat gigi teratur serta menyingkirkan karang
Ada dua tipe penyakit periodontal yang biasa dijumpai yaitu gingivitis dan
gigi atau disebut periodontitis. Sejalan dengan waktu, bakteri dalam plak gigi
akan menyebar dan berkembang kemudian toksin yang dihasilkan bakteri akan
tidak melekat lagi pada gigi dan membentuk saku (poket) yang akan bertambah
dalam sehingga makin banyak tulang dan jaringan pendukung yang rusak. Bila
penyakit ini berlanjut terus dan tidak segera dirawat maka lama kelamaan gigi
5
Universitas Sumatera Utara
akan longgar dan lepas dengan sendirinya.1,4 Penyakit periodontal merupakan
salah satu penyakit gigi dan mulut yang mempunyai prevalensi yang tinggi di
Indonesia. Bahkan di Amerika dan Jepang, perhatian dokter gigi mulai beralih
periodontal sering juga disebut penyakit plak.1 Plak gigi adalah suatu lapisan
lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak dan
melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Diperkirakan bahwa
1mm3 plak gigi dengan berat 1mg mengandung 200 juta sel mikroorganisme.1,8
Faktor yang mempengaruhi laju pembentukan plak adalah oral hygiene, serta
faktor-faktor pejamu seperti diet, dan komposisi serta laju aliran saliva.
beberapa faktor yang menjadi faktor resiko penyakit periodontal. Faktor ini bisa
berada di dalam mulut atau lebih sebagai faktor sistemik terhadap host. Secara
umum faktor resiko penyakit periodontal adalah oral hygiene yang buruk,
dengan kondisi oral hygiene yang buruk. Loe, et al. melaporkan bahwa pada
individu yang mempunyai gingiva sehat akan segera mengalami gingivitis bila
tidak melakukan pembersihan rongga mulut selama 2-3 minggu. Sebaliknya, bila
melakukan kontrol plak bila tidak ingin terjadi kerusakan pada jaringan
periodontal.1,8
2. Umur
periodontal lebih banyak dijumpai pada orang tua daripada kelompok yang muda,
walaupun keadaan ini lebih sering dikaitkan sebagai akibat kerusakan jaringan
3. Jenis Kelamin
4. Penyakit sistemik
negara yang artinya berdampak negatif bagi kesehatan rongga mulut. Penderita
DM lebih rentan terhadap infeksi terutama pada penderita diabetes yang tidak
dokter gigi dan peneliti mengukur status periodontal seseorang. Ada beberapa
plak O’Leary, indeks plak oleh Loe dan Silness, indeks OHI dan OHIS, indeks
PFRI, ORI, CPITN dan indeks keparahan penyakit periodontal oleh Russel dan
Ramfjord. Indeks yang baik adalah indeks yang dapat dipercaya, sederhana dan
dikembangkan oleh Ainamo dkk, yang merupakan anggota komite ahli WHO.
untuk menentukan kebutuhan perawatannya. Selain itu indeks ini juga sangat
1. Adanya probe khusus (probe WHO). Probe ini memiliki ujung yang
merupakan bola kecil berdiameter 0,5 mm. Probe ini digunakan untuk melihat
adanya perdarahan dan mengukur kedalaman saku. Pada sonde terdapat daerah
yang diberi warna hitam. Bilamana kedalaman poket kurang dari 3,5 mm maka
seluruh warna hitam masih terlihat. Bila kedalaman poket 4-5 mm, maka hanya
sebagian saja warna hitam yang masih tampak sedangkan untuk poket kedalaman
6mm atau lebih maka seluruh bagian sonde yang berwarna hitam tidak tampak
lagi.
3. Sektan
Sektan ditentukan oleh gigi-gigi 17-14, 13-23, 24-26, 31-34, 33-43 dan 44-
47. Tapi hanya skor yang terburuk per sektan yang dicatat. Bila di suatu sektan
tidak terdapat gigi maka sektan tersebut tidak diberi nilai atau skor. Keadaan
4. Gigi indeks
semua gigi, melainkan hanya beberapa gigi saja yang disebut gigi-gigi indeks.
Gigi- gigi indeks yang harus diperiksa adalah 17, 16, 11, 26, 27, 47,46, 31, 36 dan
37.
bertahun-tahun adalah kontrol plak mekanis secara teratur dan konsisten pada gigi
dan sulkus gingiva, yang meliputi menyikat gigi, menggunakan alat pembersih
penyakit periodontal tidak spesifik bersifat bakteri oleh karena itu keberhasilan
baik. Salah satu nutrisi yang berkaitan dengan peningkatan pertahanan jaringan
Perilaku umumnya dapat diamati orang lain atau disebut sebagai internal ativities
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
stimulus yang sama dapat berbeda-beda pada tiap-tiap orang yang berbeda
bersangkutan.14
(berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
yakni :6
bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
tingkat emosional.
membagi perilaku kedalam tiga domain (ranah), yang terdiri dari ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotor. Dalam kehidupan terdapat tiga tahap
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
tingkatan.6,16
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang diperoleh dari rangsangan
penjelasan secara benar tentang suatu objek yang diketahui dan dapat
menggunakan materi yang dipelajari pada suatu situasi dan kondisi yang
sebenarnya.
struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.
melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian di dasarkan pada
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden.7,6,11
b. Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Beberapa batasan lain tentang sikap ini dapat
Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata
stimulus sosial. Newcomb salah satu ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa
sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan
atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap
itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau
tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap
komponen pokok: kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek;
yang utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,
tingkatan.6
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap.
sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling
tinggi.
c. Tindakan (practice)
Bandura, pengaturan diri dalam hal berperilaku secara efektif tidak akan dicapai
hanya dengan kehendak atau sikap saja, akan tetapi dituntut juga untuk memiliki
keterampilan untuk memotivasi dan bimbingan diri, dengan kata lain memiliki