Anda di halaman 1dari 5

Teori Kepemimpinan dan Manajemen Kepemimpinan

Kepemimpinan Di Puskesmas

SUCI LESTARI
NPM : 2192238
Absensi : 119

S-I Kebidanan NR
Kepemimpinan di Puskesmas :

Capaian untuk keluarga sehat di wilayah puskesmas A pada bulan desember 2020 adalah sebagai berikut: dari 12
parameter kategori keluarga sehat, ada 3 parameter yang belum tercapai oleh puskesmas yaitu: cakupan
kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin (jkn), cakupan penderita TB BTA positif dan
cakupan ketersediaan air bersih. Namun hasil SPM secara keseluruhan dapat dikatakan pencapaian puskesmas
cukup baik karena lebih dari 75% target cakupan yang dicapai.
Puskesmas A memiliki 45 orang staf yang sebagian 3 orang bidan dan 3 orang perawat adalah tenaga senior yang
berkarir cukup lama di puskesmas A. Partisipasi anggota puskesmas yang semula cukup baik, akhir-akhir ini
cenderung menurun. Gaya kepemimpinan kepala puskesmas A yang baru, emosional dan cenderung lebih sering
memutuskan segala sesuatu secara mandiri (one man show).
Pada pertemuan bulanan yang lalu kepala puskesmas menegur keras staff dan menyatakan kekecewaannya
tentang kinerja puskesmas. Beberapa staff puskesmas yang hadir dipertemuan tersebut merasakan dilecehkan dan
tidak dihormati sehingga mereka menentang keputusan tersebut.
Pertanyaan :

1.Siapa peran/aktor didalam kasus tersebut? Bagaimana anda menilai posisi dan kepentingan masing-masing
peran/aktor didalam kasus tersebut?
2.Apa permasalahan yang ditemukan pada kasus tersebut?
3.Tuliskan intervensi yang harus dilakukan kepala puskesmas untuk menghadapi permasalahan diatas .
4.Sebutkan dampak positif dan negatif dari intervensi yang dilakukan oleh kepala puskesmas.
5.Tuliskan tipe kepemimpinan kepala puskesmas tersebut.
Jawaban :
1. Yang berperan sebagai aktor didalam kasus tersebut adalah kepala puskesmas dan para staff terkait. Kepala
puskesmas, sebagai penanggungjawab puskesmas yang menginginkan pencapaian target harus 100% sementara
para staff puskesmas sudah merasa cukup dengan pencapaian tersebut.
2. Ketidakpuasaan kepala puskesmas dengan kinerja para staff
3. Melakukan evaluasi masalah yang mendasar penyebab dari tidak tercapainya parameter yang sudah
ditetapkan.
4. Dampak positif : Tercapainya cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin,
cakupan penderita TB BTA positif dan cakupan ketersediaan air bersih.
Dampak negatif : Staf puskesmas merasa overwork dengan keputusan kepala puskesmas.
5. Tipe militeristis yang memiliki sifat:
1. Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan dalam menggerakkan bawahan sistem perintah lebih
sering digunakan.
2. Dalam menggerakkan bawahan lebih senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya.
3. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan
4. Sukar menerima kritikan dari bawahannya.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai