Anda di halaman 1dari 2

Nama : Reka amelia putri

NIM : 21334745
Kelas : Farmakoterapi (K)

Keamanan Obat pada Kehamilan dan Menyusui


1. Albuterol = salbutamol
 Pada Ibu Hamil :
Data yang tersedia dari studi epidemiologi yang diterbitkan dan laporan kasus hasil
kehamilan setelah penggunaan albuterol inhalasi tidak menunjukkan risiko cacat lahir
besar atau keguguran. Pemantauan pada wanita hamil dengan asma dengan cermat
dan sesuaikan obat untuk penggunaannya.
 Pada saat menyusui :
Tidak ada data yang tersedia tentang efek albuterol dalam ASI, efeknya pada anak
yang disusui, atau efeknya pada produksi ASI.
Termasuk kategori A untuk ibu hamil masuk karena tidak ada menunjukkan bukti resiko
pada ibu hamil ataupun menyusui.
2. CTM (Chlorpheniramine Maleat)
 Pada Ibu Hamil
Termasuk obat kategori B karena paparan antihistamin pada trimester pertama tidak
dilaporkan terjadi peningkatan risiko malformasi, tidak ada data terkontrol pada
kehamilan manusia, hanya direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan
ketika manfaatnya lebih besar daripada risikonya
 Pada Ibu Menyusui :
Diekskresi ke dalam ASI, Pada penggunaannya direkomendasikan agar hati-hati saat
memberikan klorfeniramin kepada wanita menyusui, bayi harus dipantau untuk
iritabilitas atau kantuk, antihistamin sementara dapat menurunkan konsentrasi
prolaktin serum ibu ketika diberikan sebelum menyusui bayi untuk pertama kalinya.
3. Pseudoephedrine
 Pada Ibu hamil
Pseudoephedrine pada kehamilan trimester pertama termasuk kategori C karena
kemungkinan berisiko gastroskisis, atresia usus kecil, dan mikrosomia hemifasial
karena efek vasokonstriksi, pseudoefedrin besarnya risiko tidak diketahui.
 Pada Ibu Menyusui : Diekskresikan dalam ASI, produksi susu mungkin menurun
pada beberapa wanita.
4. Caffeine
 Pada Ibu Hamil
Termasuk kategori C karena melintasi plasenta, dapat menetap pada janin/neonatus
64-300 jam.
 Pada Ibu Menyusui
Digunakan dengan hati-hati
5. Ciprofloxacin
 Pada kehamilan
Ciprofloxacin pada ibu hamil studi kasus kontrol dan studi observasional selama
kehamilan, belum mengidentifikasi risiko terkait obat cacat lahir utama, keguguran
atau hasil ibu atau janin yang merugikan.
 Pada Ibu Menyusui
Ciprofloxacin dalam ASI setelah pemberian intravena dan oral tidak ada informasi
mengenai pengaruhnya terhadap produksi ASI atau bayi yang disusui, karena potensi
risiko reaksi merugikan yang serius pada bayi yang disusui, termasuk artropati yang
ditunjukkan pada penelitian hewan remaja.
Termasuk kategori obat untuk ibu hamil masuk pada kategori C, Gunakan dengan hati-hati
jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

Anda mungkin juga menyukai