8 Eksplorasi Syafrizal ITB Posiding
8 Eksplorasi Syafrizal ITB Posiding
Abstrak
Kegiatan eksplorasi adalah tahapan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam pengusahaan
pertambangan. Secara umum, kegiatan eksplorasi dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari
kegiatan penyelidikan umum atau tahapan eksplorasi awal sampai dengan kegiatan eksplorasi
rinci atau detail. Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan informasi rinci tentang
bagaimana keberadaan suatu endapan mineral (bentuk dan sebaran), kandungan logam (logam
utama dan logam pengikut), serta jumlah (kuantitas dan kualitas) sumberdaya dan cadangan.
Prinsip Dasar Eksplorasi adalah “Kemampuan dalam Memahami Konsep Akumulasi Endapan
Bahan Galian (Model Genetik), Memilih dan Menerapkan Metoda-Metoda Berdasarkan
Karakteristik Fisika-Kimia Endapan, Pengumpulan dan Analisis Data, serta Penguasaan
Teknologi”. Pemahaman terhadap model genetik endapan salah satunya dapat bermanfaat
untuk mengetahui jenis komoditi utama dan/atau komoditi-komoditi ikutan yang terdapat atau
terkandung pada wilayah eksplorasi, sehingga analisa-analisa kimia (geokimia) yang
dilakukan tidak hanya terpaku pada komoditi utama saja, namun harus membuka
kemungkinan untuk mengetahui keberadaan komoditi-komoditi ikutan lainnya. Selain itu,
pemahaman terhadap model genetik juga dapat membantu dalam memperkirakan posisi atau
letak sebaran endapan tersebut berada, baik sebaran secara lateral mapun sebaran secara
vertikal di bawah permukaan, sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan utama dalam
merencanakan program pengembangan baik aspek eksplorasi lanjut maupun konseptual
penambangan.
Pendahuluan
Kegiatan eksplorasi adalah tahapan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam pengusahaan
pertambangan. Secara umum, kegiatan eksplorasi dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari
kegiatan penyelidikan umum atau tahapan eksplorasi awal sampai dengan kegiatan eksplorasi
rinci atau detail. Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan informasi rinci tentang
bagaimana keberadaan suatu endapan mineral (bentuk dan sebaran), kandungan logam (logam
utama dan logam pengikut), serta jumlah (kuantitas dan kualitas) sumberdaya dan
cadangannya.
69
Rangkaian kegiatan eksplorasi (tahapan awal sampai dengan tahapan rinci) tersebut memiliki
tujuan utama untuk mengetahui jumlah sumberdaya (kuantitas dan kualitas) dengan tingkat
keyakinan yang cukup sehingga dapat ditindaklanjuti ke tahap Studi Kelayakan.
Keberadaan atau eksistensi suatu industri pertambangan pada suatu wilayah tidak dapat
dikatakan dimulai pada hari pertama dilakukannya produksi, tetapi beberapa tahun
sebelumnya, yaitu pada saat perusahaan tambang tersebut memutuskan untuk memulai
kegiatan eksplorasi (Sinclair and Blackwell., 2006).
Secara umum, suatu rangkaian kegiatan eksplorasi (program eksplorasi) harus dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
a. Apa ?, yaitu jenis komoditi utama dan/atau komoditi-komoditi ikutan yang terdapat atau
terkandung pada wilayah eksplorasi, sehingga analisa-analisa kimia (geokimia) yang
dilakukan tidak hanya terpaku pada komoditi utama saja, namun harus membuka
kemungkinan untuk mengetahui keberadaan komoditi-komoditi ikutan lainnya.
b. Dimana ?, yaitu posisi atau letak sebaran endapan tersebut berada, baik sebaran secara
lateral mapun sebaran secara vertikal di bawah permukaan, sehingga dapat menjadi dasar
pertimbangan utama dalam merencanakan program pengembangan baik aspek eksplorasi
lanjut maupun konseptual penambangan.
c. Berapa ?, yaitu kualitas dan kuantitas endapan. Kualitas akan berhubungan dengan
jumlah kandungan logam atau komoditi yang sering dikenal dengan istilah kadar.
Kuantitas akan berhubungan dengan geometri dan jumlah potensi dari tubuh endapan.
d. Bagaimana ?, yaitu kondisi lingkungan terutama lingkungan geologi yang menjadi
tempat endapan berada, seperti kondisi dan karakteristik kekuatan batuan yang
berhubungan dengan geoteknik, kondisi dan karakteristik air permukaan atau air bawah
permukaan (hidrogeologi), karakteristik mineral-mineral pembawa yang akan
berhubungan dengan kemudahan ekstraksi logam secara metalurgi, serta kondisi
lingkungan-lingkungan lain (hayati dan non hayati) yang nantinya akan terkena dampak
dari penambagan endapan ini.
Agar dapat melakukan kegiatan eksplorasi dengan baik, maka diperlukan pelaksana yang
memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut :
a. Memahami proses pembentukan endapan bahan galian,
b. Memiliki pengetahuan dasar dan memahami filosofi eksplorasi,
c. Memiliki pengetahuan tentang konsep, metode, teknologi, dan peralatan yang terkait
dengan pekerjaan eksplorasi,
d. Memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan keputusan.
Metoda Eksplorasi
Berdasarkan prinsip-prinsip pengerjaannya, maka metoda-metoda eksplorasi dapat
dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu Metoda Eksplorasi Tidak Langsung dan Metoda
Eksplorasi Langsung. Perbandingan Metoda Eksplorasi Tidak Langsung dan Eksplorasi
Langsung ini secara umum dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan Umum Metoda Eksplorasi Tidak Langsung dengan Metoda Eksplorasi
Langsung
Eksplorasi Tidak Langsung Eksplorasi Langsung
Tidak berhubungan (kontak)
Kegiatan Langsung berhubungan (kontak)
langsung dengan objek yang
umum dengan objek yang dieksplorasi
dieksplorasi.
Prinsip Memanfaatkan sifat-sifat fisik dan Melakukan perilaku yang langsung
pekerjaan kimia dari endapan. pengamatan pada fisik endapan.
Melalui analisis megaskopis dan
Melalui anomali-anomali yang
Identifikasi mikroskopis pada objek
diperoleh dari hasil pengamatan.
pengamatan atau terhadap sampel.
Penginderaan jarak jauh, survei Pemetaan, uji sumur, uji parit,
Metoda
geokimia, survei geofisika. pemboran.
Digunakan pada semua tahapan
Tahapan Digunakan pada tahap Eksplorasi
eksplorasi (prospeksi sampai
eksplorasi Pendahuluan (prospeksi)
dengan eksplorasi detil).
Relatif membutuhkan peralatan Relatif membutuhkan teknologi
Teknologi
(teknologi) tinggi. yang lebih sederhana s/d manual.
Cakupan Umumnya mencakup wilayah Umumnya mencakup wilayah
Wilayah kajian yang luas. kajian yang terbatas.
Biaya per satuan luas relatif
Biaya Biaya per satuan luas relatif tinggi.
rendah.
Waktu
Relatif pendek. Relatif panjang dan lama.
Pelaksanaan
Metoda eksplorasi tidak langsung adalah metoda-metoda eksplorasi yang tidak berhubungan
(kontak) secara langsung dengan endapan, namun memanfaatkan sifat fisik dan/atau
karakteristik kimia yang berhubungan dengan endapan.
Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) Metoda Eksplorasi Tidak Langsung, yaitu : Penginderaan
Jarak Jauh (Inderaja), Metoda Geofisika, dan Metoda Geokimia. Teknologi-teknologi yang
digunakan dalam metoda eksplorasi tidak langsung ini umumnya merupakan teknologi tingkat
tinggi dengan menggunakan peralatan-peralatan yang modern.
Biaya yang digunakan dalam eksplorasi tidak langsung ini relatif cukup mahal, namun akan
mencakup wilayah kajian yang cukup luas, sehingga dapat dihitung biaya yang diperlukan per
satuan luas. Metoda eksplorasi tidak langsung ini pada umumnya diterapkan pada Eksplorasi
Tahap Awal, dimana berdasarkan metoda eksplorasi tidak langsung ini akan diperoleh
petunjuk indikasi keberadaan mineralisasi berupa kemunculan anomali-anomali. Selanjutnya,
berdasarkan daerah anomali-anomali tersebut, akan dibuktikan keberadaan endapan melalui
73
serangkaian aktivitas eksplorasi lanjutan, dimana pada umumnya akan diterapkan metoda-
metoda eksplorasi langsung.
Metoda eksplorasi langsung adalah metoda-metoda eksplorasi yang akan berhubungan
(kontak) secara langsung dengan endapan, dimana pengukuran bidang dan dimensi, deksripsi
lapangan, serta pengambilan sampel dapat dilakukan.
Secara garis besar, terdapat beberapa metoda Eksplorasi Langsung, antara lain : Pemetaan
Geologi, Pemboran (Drilling), Pembuatan Sumur Uji (Test Pit) serta Pembuatan Parit Uji
(Trenching). Metoda Eksplorasi Langsung ini merupakan aktivitas padat karya karena akan
melibatkan tenaga manusia dalam jumlah yang besar dan waktu relatif lama. Teknologi yang
digunakan sangat bervariasi, dimana dapat relatif sederhana seperti untuk pemetaan geologi
sampai dengan peralatan modern untuk pendukung kegiatan pemboran.
Biaya yang digunakan dalam eksplorasi langsung ini relatif cukup mahal dan akan mencakup
wilayah kajian selektif (tidak terlalu luas), sehingga dapat dihitung biaya yang diperlukan per
satuan luas relatif dapat jauh lebih mahal daripada metoda eksplorasi tidak langsung. Metoda
eksplorasi langsung ini pada umumnya diterapkan pada setiap tahap eksplorasi (Eksplorasi
Tahap Awal sampai dengan Eksplorasi Detail), dimana yang membedakannya adalah tingkat
kerapatan dan tingkat akurasi yang dicirikan dengan jarak (spasi) antar titik data.
Kesimpulan
Berdasarkan model genetik endapan serta parameter-parameter yang termuat pada masing-
masing model genetik dapat digunakan sebagai dasar untuk pemilihan metoda-metoda
eksplorasi yang sesuai. Dalam hal ini, terdapat 4 kunci sukses untuk pelaksanaan eksplorasi,
yaitu : KNOWLEDGE (Pengetahuan), SKILL (Kompetensi dan Penguasaan Teknologi),
TIME (Kecukupan waktu), MONEY (Kecukupan Dana).
Daftar Bacaan.
1. Sudarto Notosiswoyo, Syafrizal, M. Nur Heriawan., Buku Ajar TA-312 Teknik
Eksplorasi., Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi
Mineral, Institut Teknologi Bandung, 2000.
2. U.S. Geological Survey, Preliminary compilation of descriptive geoenvironmental
mineral deposit models., Open-File Report 95-831., 1995.
3. Annels; Mineral Deposits Evaluation. Chapman & Hall. 1991.
4. Alastair J. Sinclair and Garston H. Blackwell., Applied Mineral Inventory Estimation.,
Cambridge., 2004.