Jawaban :
1. Agraria ini meliputi bumi,air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
bahkan dalam batas-batas yang di tentukan, serta mengenai ruang angkasa.
Pembentukan Panitia Agraria Yogyakarta (PAY) hingga Panitia Agraria Jakarta (PAJ)
Kepanitiaan yang bertugas untuk menyusun hukum dan politik agraria ini diketuai
oleh Sarimin Reksodiharjo. Anggota dari kepanitiaan adalah para pejabat utusan
kementerian dan berbagai jawatan, wakil dari organisasi-organisasi petani yang juga
tergabung sebagai anggota KNIP, wakil Serikat Buruh Perkebunan, serta para ahli
hukum terutama hukum adat.
Lima tahun berlanjut Panitia Agraria Yogyakarta hanya mampu menghasilkan karya
dalam bentuk laporan. Hasil kepanitiaan tersebut kemudian disampaikan kepada
Presiden pada tanggal 3 Februari 1950. Sementara itu merujuk pada proses
pemindahan kekuasaan negara menuju Jakarta, maka PAY resmi dibubarkan pada
tanggal 9 Maret 1951 oleh Soekarno. Pembubaran tersebut dikeluarkan melaluk SK
Presiden No. 36 tahun 1951.
Sebenarnya pembubaran panitia bertujuan untuk mengganti saja yaitu dari Pantia
Agraria Yogyakarta menjadi Panitia Agraria Jakarta (PAJ). Tugas utama dari panitia ini
nyaris sama dengan PAY. Adapun yang menjadi ketua dari PAJ masih tetap Sarimin
Reksodiharjo. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Presiden pada tanggal 29 Maret
1955 No. 55, dibentuklah Kementerian Agraria. Kementerian tersebut berada pada
masa kabinet Ali Sastromidjojo I. Tugas utama dari kementerian ini adalah
membentuk undang-undang agraria nasional yang sesuai dengan pasal 25 ayat 1,
pasal 37 ayat 1, dan pasal 38 ayat 3 dari Undang-Undang Dasar Sementara.
1. Asas domein dihapuskan diganti dengan asas hak menguasai oleh negara sesuai
dengan ketentuan pasal 38 ayat 3 Undang-Undang Dasar Sementara.
2. Asas bawah tanah pertanian dikerjakan dan diusahakan sendiri oleh pemiliknya.
(Tidak disampaikan kepada DPR)
Rancangan Soenarjo
Rancangan Sadjarwo