Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR I

RANGKAIAN PENYEARAH

Disusun oleh:

Nama : Soly Deo Glorya Hutagalung

NIM : A1C320014

Kelas : Reguler A

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
I. Judul
Rangkaian Penyearah

II. Hari/Tanggal
Kamis, 18 November 2021

III. Tujuan Praktikum


1. Setelah melakukan praktikum,praktikkan dapat mengidentifikasi
bentuk gelombang Penyearah dari setengah Gelombang,
Penyearah dari Gelombang Penuh ( 2 Dioda ), dan Penyearahdari
Gelombang Sistem Jembatan dengan benar
2. Setelah melakukan praktikum, praktikkan dapat menjelaskan
proses terbentuknya gelombang Penyearah ½ Gelombang,
Penyearah Gelombang Penuh ( 2 Dioda ), dan Penyearah
Gelombang Sistem Jembatan dengan benar

IV. Landasan Teori

Menurut Heliawaty,dkk (2017) dioda merupakan suatu semikonduktor yang


hanya dapat menghantar arus listrik dan tegangan pada satu arah saja. Bahan
pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium (Ge) dan Silikon/Silsilum (Si).
Doida termasuk komponen yang apabila dialiri aliran listrik akan menghasilkan
suatu tenaga dalam bentuk penguatan arus listrik yang melaluinya, dalam praktek
dioda dipergunakan sebagai:

1. Penyearah arus teganggang listrik


2. Pengamanan arus dan tegangang listrik
3. Memblokir arus dan tegangan listrik

Menurut Surjono & Ph (2007), penyearah adalah berarti mengubah arus bolaj
balik (AC) menjadi arus searah. Penyearah yang paling sederhana adalah
penyearah setengah gelombang,yaitu yang hanya terdiri dari sebuah dioda.
melihat dari namanya, maka hanya setengah gelombang saja yang akan
disearahkan. Rangkaian penyearah setengah gelombang mendapat masukan dari
sekunder trafo yang berupa sinyal ac berbentuk sinus, vi= Vin Sin omega (2.1).
Dari persamaan tersebut, Vm merupakan tegangan maksimum . harga Vm
merupakan ini hanya bisa diukur dengan CRO yakni dengan melihat langsung
pada gelombangnya. sedangkan pada umunya harganya yang tercantum pada
sekunder trafo adalah tegangan efektif. hubungan antara tegangan puncak Vm
dengan tegangan efektif (Veff) atau tegangan rms Vrms adalah :

Vm
V eff =V rms = =0,707 Vm
√2

Menurut Pramudita & Suryana (2020), banyak dari Peralatan elektronika


kecil menggunakan sumber tegangan baterai sebagai sumber dayanya, namun
banyak juga peralatan yang menggunakan sumber daya AC 220 volt dengan
frekuensi 50Hz. Didalam peralatan tersebut terdapat rangkaian yang sering
disebut sebagai adaptor atau penyearah yang mengubah sumber tegangan bolak
balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Bagian terpenting dari adaptor adalah
berfungsinya diode sebagai penyearah (rectifier), ada dua jenis penyearah
menggunakan diode yaitu half wave rectifier dan full wafe rectifier [6]. yang
diperlihatkan oleh Gambar.1 dan Gambar.2 berikut

Menurut K  Dewi (2017), Ada beberapa jenis rangkaian dioda penyearah


berdasarkan konfigurasi rangkaian dan bentuk sinyal yang dihasilkan yaitu
penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier Circuit) adalah penyearah
yang hanya mengeluarkan setengah siklus gelombang sinus dengan menggunakan
satu blok dioda penyearah saja. Penyearah setengah gelombang mempunyai
kelebihan yaitu simpel dan sederhana serta hemat biaya karena hanya
menggunakan satu dioda dan satu fasa sinyal sinus.

Yang kedua adalah penyearah gelombang penuh (Full Rectifier Circuit)


yaitu penyearah yang mengeluarkan semua siklus gelombang sinus dari sinyal
AC. Prinsip kerja dari rangkaian penyearah gelombang penuh adalah membuat
penyearah ganda dengan lebih dahulu membalik siklus negatif dari masukan.
Artinya penyearah gelombang penuh membutuhkan dua fasa input, satu fasa
mengikuti masukan sinyal sinus dan satu fasa yang lain berbalikan dengan sinyal
input.

Yang ketiga adalah Penyearah Sistem jembatan yaitu penyearah dengan


memanfaatkan topologi dioda yang disusun dengan sistem jembatan. Sistem ini
mengambil semua siklus gelombang sinus masukan namun dengan input fasa
tunggal. Sistem lebih efisien pada sistem power supply dengan input fasa tunggal
karena menghemat penggunaan lilitan.

Menurut Heliawaty,dkk (2017), Potensiometer adalah tahanan tidak


tetap/variabel yang nilai tahananya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan .
potensiometer yang terbuat dari bahan kawat adalah jenis potensiometer lama
yang diciptakan pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih
menggunakan tabung hampa/vacum tube. Sedangkan untuk jenis yyang
menggunakan sakelar pada umumnya dipergunakan sebagai pengatur volume juga
berfungsi sebagai sakelar untuk menghidupkan atau mematikan arus listrik yang
dipakai. Dalam prakteknya potensiometer dipergunakan :
a. Sebagai pembagi arus dan tegangan istrik
b. Pengatur volume dalam peralatan sound system
c. Sebagai penggatur Tone Control yaitu mengatur tinggi
rendahnya bass dan trable.

Menurut Rosman (2017) Rectifier merupakan rangkaian yang digunakan


untuk menyearahkan gelombang bolak balik (AC) yang berasal dari PLN atau
dengan kata lain rectifier adalah mengkonversi sinyal bolak balik (AC) manjadi
sinyal searah (DC). Pada penyearah gelombang penuh, sinyal bolak-balik yang
disearahkan adalah setengah periode positif dan setengah periode negatif dari
sinyal masukan bentuk gelombang-gelombang keluaran dari penyearah
gelombang penuh

Menirut Fadliondi (2019), rangkaian penyearah gelombang penuh adalah


penyearah yang mengonversikan kedua siklus positif dan negative dari sinyal AC
menjadi sinyal DC yang berdenyut. Rangkaian penyearah gelombang penuh juga
bisa dibuat dengan memakai trafo centre tapped. Penyearah gelombang penuh
dipakai untuk merektifikasi keluaran AC dari sebuah lilitan sekunder trafo
stepdown 230/12 V [1]. LTSPICE adalah sebuah bahasa simulasi yang kuat dan
digunakan untuk mengimplementasikan rangkaian untuk hasil simulasi.
Penyearah setengah gelombang satu phasa merupakan jenis yang
sederhana tetapi tidak biasa digunakan pada aplikasi industri. Namun demikian,
penyearah ini berguna untuk memahami prinsip dari operasi penyearah. Bentuk
diagram atau rangkaian penyearah setengah gelombang satu phasa seperti pada
gambar 1

Menurut Pattiapon (2019) penyearah gelombang penuh dengan sistem


jembatan ini bisa menggunakan sembarang trafo baik yang CT maupun yang
biasa, atau bahkan bisa juga tanpa menggunakan trafo. Rangkaian dasarnya adalah
seperti pada gambar penyearah gelombang penuh dengan sistem jembatan yang
ditunjukkan pada Gambar 12.
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan dapat
dijelaskan melalui gambar dibawah. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan
bagian positip dari siklus sinyal AC : D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat
bias maju D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur Sehingga arus i1
mengalir melalui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila jembatan memperoleh
bagian siklus negatip, maka : D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur Sehingga arus i2 mengalir
melalui D2, RL, dan D4.

V. Alat dan Bahan


V.1Alat
- Transformator Step Down Non CT = 1 Unit
- Multimeter digital = 1 unit
- Osiloskop = 1 unit
- Breadboard = 1 unit
- Kabel jumper = secukupnya

V.2Bahan
- Dioda Penyearah (2Ampere) = 7 pcs
- Resistor 100 Ω = 3 pcs
- Kapasitor 0.1 = 1 pcs

VI. Prosedur Kerja


6.1 Prosedur Kerja
Penyearah ½ Gelombang
1. Disiapkan semua alat dan bahan-bahan yang diperlukan pada saat
melaksanakan percobaan
2. Diperiksa kembali semua alat dan bahan , dipastikan semua dalam
keadaan yang baik
3. Dibuat Rangkaian seperti dibawah ini pada Project Board.

4. Pada sisi primer transformator, diberikan tegangan Suplly sebesar


220 V AC.
5. Dilakukan pengukuran tegangan pada sisi sekunder transformator
dengan menggunakan multimeter. Kemudian dicatat hasil pada
table kerja 4.1.
6. Dikur tegangan pada hambatan RL (VRL)
7. Dihitung tegangan pada dioda dengan menghubungkan anoda dan
katoda dengan multimeter.
8. Diamati dan digambarkan bentuk gelombang keluaran pada
hambatan RL dengan menggunakan osiloskop.
9. Dicatat hasil pengamatan pada tabel kerja 4.1

Penyearah gelombang penuh

1. Disaiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan saat


melaksanakan percobaan.
2. Diperiksa kembali semua alat dan bahan , dipastikan alat dan gahan
dalam keadaan yang baik.
3. dirangkai seperti gambar dibawah ini di project board
4. Diberikan tegangan Supply 220 V AC pada sisi primer
transformator.
5. Diukur tegangan pada sisi sekunder transformator dengan
multimeter. Dicatat hasil pada tabel kerja 4.2.
6. Diukur tegangan pada hambatan RL (VRL)
7. Dihitung tegangan pada dioda (D1 dan D2) dengan
menghubungkan anoda dan katoda dengan multimeter.
8. Diamati dan digambar bentuk gelombang keluaran pada hambatan
RL dengan menggunakan osiloskop.
9. Dicatat hasil pengamatan pada tabel kerja 4.2

Penyearah Gelombang Sistem Jembatan

1. Persiapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan saat


melaksanakan percobaan.
2. Diperiksa semua bahan dan peralatan, dipastikan semua dalam
kondisi yang baik.
3. Dibuat rangkaian seperti gambar dibawah ini pada Project Board.

4. Diberikan tegangan Supply 220 V AC pada sisi primer


transformator.
5. Diukur tegangan pada sisi sekunder transformator dengan
multimeter. Catat hasil pada table kerja 5.3
6. Diukur tegangan pada hambatan RL(VRL)
7. Dihitung tegangan pada dioda (D1, D2, D3, dan D4) dengan
menghubungkan anoda dan katoda dengan multimeter.
8. Diamati dan digambar bentuk gelombang keluaran pada hambatan
RL dengan menggunakan osiloskop.

6.2 Analisis Data

Pada percobaan rangkaian penyearah terdapat tiga percobaan rangkaian penyearah


dari setengah gelombang, gelombang penuh, dan gelombang jembatan.

a. Tegangan Efektif

Vp
V eff =V rms =
√2

b. Tegangan puncak ke puncak

Vpp=2. Vp

VII. Hasil dan Pembahasan


VII.1 Hasil
a. Penyearah Setengah Gelombang

Vn Vp Vpp Vrms Volt/Div


(2 × vp ¿ vp
( )
√2
5V 7 ×0,2=1,4 2,8 0,989 5/5
7V 7 ×0,2=1,4 2,8 0,989 5/5
12 V 7 ×0,2=1,4 2,8 0,989 5/5

b. Penyearah Gelombang Penuh

Vn Vp Vpp Vrms Volt/Div


(2 × vp ¿ vp
( )
√2
12 V 9 × 0,2=1.8 3,6 1,27 5/5

c. Penyearah Jembatan

Vp Vpp Vrms Volt/Div


(2 × vp ¿
vp
( )
√2
12 V 7 ×0,2=1.4 2,8 0,989 5/5

7.2 Pembahasan

Percobaan kali ini adalah mengenai rangakaian penyearah gelombang.


Yang pertama ada penyearah setengah gelombang, yang kedua penyearah
gelombang penuh, dan ketiga penyearah gelombang sistem jembatan. Ketiga
penyearah tersebut memiliki struktur rangkaian yang berbeda satu sama lain.
Dimana pada penyearah setengah gelombang hanya terdiri atas satu buah dioda
saja sehingga dapat dikatakan bahwa penyearah ini merupakan penyearah yang
paling sederhana. Kemudian penyearah gelombang penuh, pada penyearah ini
menggunakan 2 buah dioda yang dipararelkan. Dan penyearah gelombang sistem
jembatan menggunakan 4 buah dioda. Penyearah ini juga disebut dengan diode
bridge.

Diketahui bahwa penyearah adalah pengubah dari arus bolak-balik (AC)


menjadi searah. Dan fungsi dari dioda adalah untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah tapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu,
penyearah menggunakan dioda.

Rangkaian penyearah setengah gelombang adalah penyearah yang


menggunakan sebuah dioda. Arus bolak-balik yang membentuk gelombang
sinusoidal yang dapat mengalir pada dioda hanya pulsa positif saja, sedangkan
pulsa negatif tidak dapat dialirkan. Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah
penyearah yang mengonversikan kedua siklus positif dan negative dari sinyal AC
menjadi sinyal DC yang berdenyut (Industries et al., n.d.) .

Prinsip kerja dari rangkaian penyearah setengah gelombang ini adalah pada
saat setengah gelombang pertama (puncak) melewati dioda yang bernilai positif
menyebabkan dioda dalam keadaan ‘forward bias’ sehingga arus dari setengah
gelombang pertama ini bisa melewati dioda. Pada setengah gelombang kedua
(lembah) yang bernilai negatif menyebabkan dioda dalam keadaan ‘reverse bias’
sehingga arus dan setengah gelombang kedua yang bernilai negatif ini tidak bisa
melewati dioda. Keadaan ini terus berlanjut dan berulang sehingga menghasilkan
bentuk keluaran gelombang seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Dari gambar di atas, gambar kurva ‘D1-anoda’ (biru) merupakan bentuk


arus AC sebelum melewati dioda dan kurva ‘D1-katoda’ (merah) merupakan
bentuk arus AC yang telah dirubah menjadi arus searah ketika melewati sebuah
dioda. Pada gambar tersebut terlihat bahwa ketika gelombang masukan bernilai
positif, arus dapat melewati dioda tetapi ketika gelombang masukan bernilai
negatif, arus tidak dapat melewati dioda. Karena hanya setengah gelombang saja
yang bisa di searah-kan, itu sebabnya mengapa disebut sebagai Penyearah
Setengah Gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang ini memiliki
kelemahan pada kualitas arus DC yang dihasilkan. Arus DC rata-rata yang
dihasilkan dari rangkaian ini hanya 0,318 dari arus maksimum-nya, jika dituliskan
dalam persamaan matematika adalah sebagai berikut; IAV = 0,318 ∙ IMAX

Oleh sebab itu rangkaian penyearah setengah gelombang lebih sering


digunakan sebagai rangkaian yang berfungsi untuk menurunkan daya pada suatu
rangkaian elektronika sederhana dan digunakan juga sebagai demodulator pada
radio penerima AM.

Pada percobaan pertama yaitu penyearah setengah gelombang didapat


bentuk gelombang yang dihasilkan hanya setengah. Hal ini dikarenakan pada
penyearah ini hanya menggunakan 1 buah dioda saja. Gelombang tersebut
merupakan saat gelombang puncak melewati dioda yang nilainya positif sehingga
menyebabkan penyearah tersebut dalam keadaan forward bias atau bias maju
sehingga arus dari setengah gelombang pertama ini bisa melewati dioda.
Sedangkan pada saat setengah gelombang yang bernilai negaif menyebabkan
dioda dalam keadaan reverse bias atau bias mundur sehingga arus dan setengah
gelombang kedua (lembah) yang nilainya negatif tidak dapat melewati dioda. Dari
proses tersebut terus berlanjut hingga menghasilkan bentuk gelombang. Karena
hanya setengah gelombang saja yang dapat melewati dioda yaitu yang bernilai
positif (puncak) maka disebut penyearah setengah gelombang.

5 Volt

7 Volt
12 Volt

Pada percobaan rangkaian setengah gelombang pada vn sebesar 5v, vp yang


dihasilkan sebesar 0,8 v, Vpp yang dihasilkan sebesar 1,6 dan Vrms yang
dihasilkan sebesar 0,565 dengan menggunakan %/5 vol/div. pada percobaan
kedua menggunakan Vn sebesar 7v, menghasilkan Vp sebesar 2,8 v, Vpp yang
dihasilkan sebesar 5,6 v dan Vrms yang dihasilkan sebesar 3,95 dengan
menggunakan 5/5 vol/div. percobaan terakhir menggunakan Vn sebesar 12v
dengan Vp sebesar 3v, Vpp yang dihasilkan sebesar 6 v, dan Vrms yang
dihasilkan sebesar 2,12 v, dengan menggunakan 5/5 vol/div.

Pada percobaan kedua yaitu penyearah gelombang penuh. Penyearah


gelombang penuh pada percobaan ini menggunakan dua buah dioda. Dan pada
percobaan ini digunakan komponen berupa tranformator. Saat tegangan input
(Vprimer) berada pada siklus postif, pada titik dari trafo ke dioda 2 akan terjadi
siklus positif sedangkan pada titik trafo ke dioda 1 akan trjadi siklus negatif.
Dalam keadaan tersbut menyebabkan dioda 1 akan mengalami forward bias atau
bias maju sedankan pada dioda 2 akan mengalami reverse bias atau bias mundur
sehingga arus mengalir melalui dioda 1 menuju beban dan kembali ke center tap.
Sedangkaan saat tegangan input berada pada siklus negatif maka dari titik dioda 1
ke trafo akan terjadi siklus negstif sedangakn titik trafo ke dioda 2 akan terjadi
siklus positif. Akibatnya dioda 2 akan mengalami bias maju dan dioda 1
mengalami bias mundur sehingga arus akan mengalir melalui dioda 2. Keadaan
ini terus berlanjut sehingga membentuk gelombang.
Pada percobaan rangkaian penyearah satu gelombang menggunakan Vp
sebesar 12v, maka Vp yang dihasilkan 1,8v, Vpp yang dihasilkan sebesar 3,6 v
dan Vrms yang dihasilkan sebesar 1,27. Dengan menggunakan 5/5 vol/div.

Pada penyearah gelombang sistem jembatan terdapat 4 buah dioda dimana 2


dioda pertama menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2
dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama. Saat siklus
positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda 2 menuju beban dan kembali
melalui dioda 3. Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D mengalami
reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut
bersifat sebagai isolator. Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus
mengalir melalui dioda 4 menuju beban dan kembali melalui dioda A. Karena
dioda 2 dan 3 mengalami reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua
dioda ini. Keadaan ini terus berlanjjut hingga membentukk gelombang.
Pada percobaan yang terakhir ialah pada rangkaian penyearah gelombang
jembatan. Dengan menggunakan Vn sebesar 12v, Vp yang dihasilkan sebesar 1,4
v, Vpp yang dihasilkan sebesar 2,8v dan Vrms yang dihasilkan sebesar 0,989 v,
dengan menggunakan 5/5 vol/div.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diambil
beberapa kesimpulan di antaranya :
1. Penyearah setengah gelombang
 Hanya terdiri atas 1 buah dioda
 Gelombang yang terbentuk hanya setengah yaitu puncak
gelombang, sedangkah gelombang lembahnya tidak dapat
melewati dioda.
2. Penyearah gelombang penuh
 Terdiri atas 2 atau lebih dioda
 Menghasilkan arus secara penuh karena adanya dua buah dioda
yang saling bergantian memberikan gelomabng sinyal positif.
3. Penyearah gelombang sistem jembatan
 Terdiri atas 4 buah dioda (dioda bridge)
 Menghasilkan arus secara penuh juga karena terdapat 4 buah
dioda, di mana 2 dioda pertama akan bergantian dengan 2 dioda
kedua untuk memberikan sinyal positifnya.
DAFTAR PUSTAKA

Fadliondi, F., Hasanah, N., & Asriyadi, A. (2019). Simulasi dan Pembuatan
Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh dengan Trafo Center Tapped
dengan Memakai Perangkat Lunak LT SPICE. RESISTOR (ElektRonika
KEndali TelekomunikaSI Tenaga LiSTrik KOmputeR), 2(1), 23.
https://doi.org/10.24853/resistor.2.1.23-28
Heliawaty, Hamrul; Agus, W. (2017). Rancang Bangun Alat Pengontrolan Daur
Ulang Solar Bekas Dengan Mikrokontroler At89C51. Journal of Chemical
Information and Modeling, 110(9), 1689–1699.
Industries, S. C., States, U., Class, F. D. A., Buyer, S., Opportunity, E., &
Employer, A. A. (n.d.). Is Now To learn more about onsemi TM , please visit
our website at AND9657 Board Level Application Notes for Sawn Singulated
DFN and QFN Wettable Flank Packages.
K Dewi, S., Almira, L., & Fatimah, I. (2017).
Karakteristik_Dioda_E9_01111540000007. Laporan Resmi E9 Karakteristik
Dioda, KARAKTERISTIK DIODA (E9), 1–4.
Pattiapon, D. R., Rikumahu, J. J., & Jamlaay, M. (2019). Penggunaan Motor
Sinkron Tiga Phasa Tipe Salient Pole Sebagai Generator Sinkron. Jurnal
Simetrik, 9(2), 197. https://doi.org/10.31959/js.v9i2.386
Pramudita, R., & Suryana, A. (2020). Rancang Bangun Trainer Terintegrasi
Rangkaian Penyearah Gelombang Dan Penguat Op-Amp Berbasis
Mikrokontroler Atmega 32. Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan, 6(1),
36–41. https://doi.org/10.33197/jitter.vol6.iss1.2019.327
Rosman, A. (2017). Perancangan Power Supply 4.5 Dan 11.5 Volt Menggunakan
Rangkaian Regulator Zener Follower. Jurnal Scientific Pinisi, 3(1), 55–59.
Surjono, H. D., & Ph, D. (2007). Elektronika : Teori dan Penerapan BAB 2
Penyearah Gelombang Penuh dengan jembatan.
1. Lampiran Hitung

RUMUS : Vp = (0,2) Vn

Vpp = (2) Vp
V rms = Vp/√2
Vol/Div diberikan 5/5

Gelombang penyearah setengah gelombang


1) Vn =5V
Vp =4V
= (0,2) 4
= 0,8 V
Vpp = (2) 0,8
= 1,6 V
Vrms = 0,8 V / √2
= 0,565 V
2) Vn =7V
Vp = 14 V
= (0,2) 14
= 2,8 V
Vpp = (2) 2,8
= 5,6 V
Vrms = 2,8 V / √2
= 3,95 V

3) Vn = 12 V
Vp = 15 V
= (0,2) 15
=3V
Vpp = (2) 3
=6V
Vrms = 3 V / √2
= 2,12 V

Penyarah gelombang penuh


1) Vn = 12 V
Vp =9V
= (0,2) 9
= 1,8 V
Vpp = (2) 1,8
= 3,6 V
Vrms = 3,6 V / √2
= 1,27 V

Penyearah gelombang system jembatan


1) Vin = 12 V
Vp =7V
= (0,2) 7
= 1,4 V
Vpp = (2) 1,4
= 2,8 V

Vrms = 1,4 V / √2
= 0,989 V
2. Lampiran Gambar
Penyearah gelombang penuh

Penyearah gelombang sistem jembatan

Penyearah ½ Gelombang
Lampiran Bukti Jurnal

Anda mungkin juga menyukai