Anda di halaman 1dari 15

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : YUSI AMALIA SAFITRI


…………………………………………………………………
……………………..
Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043477704
…………………………………………………………………
……………………..
Tanggal Lahir : 30/12/2001
…………………………………………………………………
……………………..
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4314/PEREKONOMIAN INDONESIA
…………………………………………………………………
……………………..
Kode/Nama Program Studi : S1/MANAJEMEN
…………………………………………………………………
……………………..
Kode/Nama UPBJJ : 71/SURABAYA
…………………………………………………………………
……………………..
Hari/Tanggal UAS THE : MINGGU,11 JULI 2021
…………………………………………………………………
………………………

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS
TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : YUSI AMALIA SAFITRI


………………………………………………………………
……………………..
NIM : 043477704
………………………………………………………………
……………………..
Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4314/PEREKONOMIAN INDONESIA
………………………………………………………………
……………………..
Fakultas : EKONOMI
………………………………………………………………
……………………..
Program Studi : S1/MANAJEMEN
………………………………………………………………
……………………..
UPBJJ-UT : SURABAYA
………………………………………………………………
………………………

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan
soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
MINGGU, 11 JULI 2021

Yang Membuat Pernyataan


YUSI AMALIA SAFITRI
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1. Indonesia resmi mengalami resesi akibat pandemi Covid-19 setelah perekonomian kuartal ketiga tercatat minus
dibandingkan periode yang sama tahun 2019. Ini adalah resesi pertama setelah krisis moneter tahun 1998.
Secara teori, resesi akan terjadi jika suatu negara mencatatkan pertumbuhan minus dalam dua triwulan berturut-turut.
Sebelumnya, pada kuartal kedua tahun ini, perekonomian Indonesia tercatat mengalami kontraksi sebesar 5,32%.
Penurunan kuartal ketiga diumumkan Kepala BPS, Suhariyanto. "Secara tahunan (y-o-y), meski pertumbuhan ekonomi
kita masih mengalami kontraksi sebesar 3,49% tapi kontraksinya tidak sedalam kuartal dua, yang sebesar 5,32%. "Artinya
terjadi perbaikan. Kita berharap triwulan keempat situasinya menjadi lebih baik apalagi dengan adanya pelonggaran
PSBB," kata Suhariyanto. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi di kuartal ketiga, akan minus 2,9%
hingga 1%. Suhariyanto menambahkan, dibandingkan kuartal sebelumnya (q-to-q), terjadi pertumbuhan sebesar 5,05%,
tren yang disebut Suhariyanto menunjukkan "arah yang sangat positif". Pertumbuhan yang ada salah satunya dikerek
pertumbuhan pengeluaran konsumsi pemerintah yang meningkat sebanyak 9,76% dibanding tahun 2019. Ekonom
Lembaga Penelitian Ekonomi Manajemen (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Teuku
Riefky, mengatakan pengumuman yang secara resmi menempatkan Indonesia dalam posisi resesi itu tidak mengejutkan.
"Menurut saya ini bukan sesuatu yang surprising karena kondisi ekonomi yang extraordinary (di luar biasanya) dan
memang banyak negara yang sudah masuk kategori resesi. "Kita nggak perlu terlalu khawatir tentang status ini dan
harus fokus terhadap penanganan pandemi dan bagaimana proses pemulihan ekonomi ke depan karena resesi ini sulit
dihindari," ujar Teuku Riefky. Ia memprediksi perekonomian yang minus juga masih akan terjadi di kuartal empat juga
kuartal pertama tahun 2021 karena pandemi yang belum selesai. Ia mengatakan sejauh ini pemerintah "tidak
terlalu perform" dalam penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Akibatnya, angka pandemi Covid-19 masih tinggi,
hal yang mengakibatkan lesunya ekonomi karena pengusaha belum berani melakukan ekspansi bisnis, sementara
masyarakat masih memilih menyimpan uang alih-alih berbelanja. Di sisi lain, menurut data BPS, negara lain seperti China
dan Vietnam sudah mengalami pemulihan ekonomi, yang tercermin dari pertumbuhan positif di kuartal ketiga. China
mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,9% dan Vietnam di kisaran 2,6%, hal yang menurut Teuku Riefky dikarenakan
penanganan pandemi virus corona yang efektif akibat lockdown ketat. Namun, Teuku Riefky mengatakan 'total
lockdown' memang sulit dilakukan di Indonesia karena pengeluaran pemerintah akan sangat besar. "Jadi bagaimana
jalan keluarnya? Baik pemerintah maupun masyarakat harus menentukan titik tengahnya. Kalau memang pemerintah
tidak bisa melakukan total lockdown, maka masyarakat harus bisa melakukan aktivitas ekonomi yang terbatas, tapi tetap
bisa menjaga protokol kesehatan. "Memang growth (pertumbuhannya) tidak akan bisa setinggi China dan Vietnam
setelah fase lockdown, tapi this is the best we could afford (yang terbaik yang bisa kita lakukan)," ujarnya. Sebelumnya,
bagaimana pandemi ini akan mempengaruhi aktivitas ekonomi".
Krisis multidimensi yang dihadapi bangsa Indonesia harus diselesaikan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Ada
beberapa hal yang harus dilakukan dalam reformasi ekonomi guna menyelesaikan krisis ekonomi. Hal terpenting adalah
mengubah paradigma kebijakan ekonomi Indonesia. Jika di masa-masa yang lalu kita sangat mementingkan
pertumbuhan ekonomi, sehingga menghalalkan segala cara termasuk memberi kemudahan yang berlebihan terhadap
sector industry besar dan membuat utang yang terlalu besar, maka saat ini yang perlu diperhatikan adalah membangun
fundamental perekonomian yang kuat. Fundamental ekonomi semacam itu dapat kita bangun asal kita tidak sepenuhnya
tergantung dari bantuan asing tetapi mengeksplorasi dan mengembangkan kekuatan dalam negeri. Pembangunan
ekonomi tidak dititikberatkan pada pertumbuhan tetapi pada pemerataan ekonomi. Jika di masa lampau pemerintah
hanya memberikan kemudahan pada industry besar saja maka sudah saatnya pemerintah memberi kemudahan pada
ekonomi rakyat. Pemerintah dapat mengambil tindakan yang tegas untuk menentukan system kurs. Selama ini
pemegang otoritas moneter menerapkan system kurs bebas. Pada satu masa system semacam ini mungkin saja
menguntungkan karena memungkinkan satu system ekonomi yang telah matang untuk masuk ke pasar finansial global.
Tetapi system ini sangat riskan untuk negara kecil dan rentan terhadap perubahan social-politik di dalam negeri. Masalah
utang luar negeri harus juga menjadi agenda reformasi ekonomi Indonesia. Capital Outflow negative yang saat ini kita
alami sangat membebani perekonomian Indonesia. APBN Indonesia yang seharusnya digunakan untuk membiayai
pembangunan sebagian besar justru digunakan untuk membayar utang luar negeri. Akibatnya, Indonesia tidak dapat
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemerintah seharusnya melakukan serangkaian strategi yang jitu untuk
memutihkan utang Indonesia karena dengan cara itulah bangsa ini dapat terlepas dari krisis ekonomi.

2. Upaya merger merupakan sesuatu hal yang biasa dilakukan. yang dimaksud dengan merger adalah proses peleburan
satu bank atau lebih ke dalam bank yang lain dimana satu bank tetap mempertahankan identitasnya dengan melakukan
pengambilalihan kekayaan, tanggung jawab, dan kuasa atas bank yang meleburkan diri tersebut. Merger bank perlu
untuk dilakukan untuk menciptakan bank yang lebih baik yang pada akhirnya dapat memberikan dampak signifikan dan
positif pada sistem perbankan yang sehat, efisien, tangguh dan mampu berkompetisi di kancah perekonomian global dan
pasar bebas yang semakin ketat dan kompetitif. Keinginan untuk me-merger bank-bank syariah milik BUMN menjadi
satu juga dengan harapan untuk memiliki bank syariah yang besar, kuat dan efisien ditambah lagi dalam menghadapi
integrasi Masyarakat Ekonomi Syariah Asean (MEA) sektor keuangan pada tahun 2020. Sehingga bank syariah Indonesia
bisa bersaing dengan bank syariah negara tetangga yang berskala besar seperti Maybank Syariah dan CIMB Syariah.
Pembentukan bank syariah yang besar mendesak untuk dilakukan. Langkah yang dianggap paling cepat untuk
diimplementasikan yakni melakukan merger (penggabungan) bank syariah BUMN yang ada. Bank syariah yang kecil-kecil
akan menghadapai kesulitan untuk berkompetensi terutama dalam menghadapi integrasi Masyarakat Ekonomi ASEAN
sektor keuangan pada tahun 2020.

Meskipun MEA perbankan baru berlaku pada tahun 2020, merger bank syariah harus dilakukan segera, tidak boleh
mendadak, karena merger perlu masa-masa transisi, sehingga bisa bersaing dengan bank-bank syariah besar negara
ASEAN lainnya. Di samping itu, dengan adanya merger bank bank syariah BUMN, pemerintah akan lebih mudah dalam
memanfaatkan produk dan jasa bank syariah. UU Perbankan syariah, di samping memberikan peluang usaha yang lebih
beragam bagi bank syariah dan kemungkinan untuk percepatan pertumbuhan perbankan syariah ke depan, juga memiliki
tantangan persaingan yang lebih tajam. tantangan lainnya adalah prinsip syariah yang menjadi dasar produk/jasa
perbankan syariah dituangkan dalam Peraturan Bank Indonesia oleh Komite Perbankan Syariah berdasarkan fatwa
Majelis Ulama Indonesia (Pasal 26). Hal ini dapat membatasi produk /jasa yang dapat dilakukan perbankan syariah di
Indonesia. Suatu produk/jasa yang dapat dilakukan perbankan syariah di dunia internasional bisa saja tidak dapat
dilakukan di Indonesia. Adapun peluang lainnya diyakini merger merupakan solusi tepat untuk menambah pangsa pasar
perbankan syariah. bank hasil merger akan lebih efisien, memiliki modal lebih kuat, dan mendapatkan dana murah.
Penyaluran dana yang lebih murah ini diklaim menguntungkan nasabah, terutama di segmen usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM). Meski demikian, bukan berarti tidak akan ada konsekuensi yang datang. Sejumlah risiko juga siap
membayangi misi merger bank syariah. Salah satu konsekuensi yang patut diperhitungkan terkait dengan pengaruhnya
terhadap bank beraset lebih kecil dalam entitas hasil merger tersebut. dominasi itu akan menjadi dilema ketika bank
syariah hasil merger mulai menjalankan misi menambah pangsa pasar.

Konsekuensi lain yang juga akan muncul akibat adanya merger adalah potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang
tampaknya mustahil terelakkan. Menurut saya proses merger bank syariah mempunyai dua sisi yaitu, dari segi
kelebihannya ialah jaminan terciptanya lapangan kerja bagi pelaku usaha/nasabah serta terciptanya UMKM yang luas.
Adapun dari segi kekurangnya adalah berpotensi persaingan antara industri perbankan syariah sehingga menimbulkan
monopoli yang tidak terelakkan.
3. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengumpamakan koperasi di Indonesia berjalan lambat seperti andong.
Sedangkan, korporasi justru melaju sangat kencang bak kereta cepat. "Tantangannya sekarang adalah kalau koperasi kita
berjalan seperti andong, sementara korporasi berjalan seperti kereta cepat. Kalau seperti ini terus lama-lama bisa habis,"
tutur Teten dalam webinar bertema 'Masihkah Koperasi Menjadi Andalan?’. Koperasi sebagai soko guru atau tulang
punggung perekonomian mendapat antusiasme kecil dari masyarakat. Partisipasi masyarakat Indonesia untuk
berkoperasi hanya sebesar 8,41 persen, sementara dalam skala global sebesar 16,31 persen. Secara global juga masih
sangat kecil angka partisipasinya. Di sektor pangan sebesar 51,2, namun kelembagaan ekonomi petani yang berbentuk
koperasi masih juga kelihatan kecil. Koperasi saat ini masih didominasi koperasi simpan pinjam sebanyak 55,9 persen. Ini
artinya koperasi belum banyak bergerak di sektor riil atau sektor riil belum menjadi pilihan usaha dari koperasi. Untuk
mendorong koperasi menjadi besar, koperasi harus bergerak dalam satu playing field dengan korporasi. Koperasi harus
menjadi bibit usaha yang menarik untuk investor. Perlu adanya perbaikan manajemen koperasi sehingga orang bisa
tertarik untuk menaruh simpanan, berinvestasi, atau bahkan menjadi anggota koperasi.
4. Kemiskinan menjadi bahasan utama di negara sedang berkembang termasuk di Indonesia. Dalam beberapa studi
terdahulu menunjukkan bahwa pengangguran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Studi
kasus mengambil Kota Yogyakarta merupakan daerah dengan tingkat pengangguran terbuka paling tinggi di Daerah
Istimewa Yogyakarta namun memiliki tingkat kemiskinan paling rendah. Tulisan ini mencoba mengungkapkan pengaruh
tingkat pengangguran dengan kemiskinan di Kota Yogyakarta melalui data sepuluh tahun terakhir. Melalui analisis
statistik, hubungan antara pengangguran dan kemiskinan diuji dan dilihat hubungannya. Hasil menunjukkan bahwa
ternyata pengangguran dan kemiskinan menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan dengan nilai signifikansi 0.159
(lebih besar dari α 0.05) dengan nilai searah. Hal ini menunjukkan bahwa ternyata tidak ada kaitan langsung antara
pengangguran dan kemiskinan di Kota Yogyakarta yang dapat disebabkan penganggur merupakan kelompok terdidik
yang sedang mencari pekerjaan dan tidak termasuk dalam kelompok masyarakat miskin. Pembangunan merupakan
suatu proses yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk di wilayah tersebut, kesejahteraan
menyangkut aspek penurunan tingkat kemiskinan dan pemerataan pendapatan yang diterima penduduk. Tingkat
kemiskinan menjadi tolok ukur utama kesejahteraan penduduk, artinya bahwa semakin tinggi tingkat kemiskinan
mencerminkan tingkat kesejahteraan yang semakin memburuk, dan sebaliknya. Konsep kemiskinan yang digunakan di
Indonesia mengacu pada pendekatan pengeluaran yang didasarkan pada kebutuhan dasar minimum (BPS, 2014).
Supriatna (1997) menyatakan, bahwa kemiskinan adalah situasi serba terbatas yang terjadi bukan atas kehendak orang
yang bersangkutan. Suatu penduduk dikategorikan miskin apabila ditandai dengan rendahnya tingkat pendidikan,
produktivitas kerja, pendapatan, kesehatan dan gizi serta kesejahteraan hidupnya, yang menunjukkan lingkaran
ketidakberdayaan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh terbatasnya sumber daya manusia yang ada, baik lewat jalur
pendidikan formal maupun nonformal, yang pada akhirnya menimbulkan konsekuensi terhadap rendahnya pendidikan
informal.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai