Analisa volume lalu lintas merupakan sesuatu yang dipakai untuk menganalisis
karakteristik lalu lintas. Analisa volume lalu lintas ini dimaksudkan untuk mendapatkan
volume lalu lintas harian rata-rata (LHR). Perhitungan untuk menentukan volume lalu lintas
dalam satuan mobil penumpang (SMP). Pengambilan data dimulai pada hari senin tanggal
15 Oktober 2018 – 21 Oktober 2018, pada Ruas Jalan Pemuda Kelurahan Salero dan
Ruas Jalan Pemuda Kelurahan Siko Kota Ternate, dapat dilihan pada gambar 4.3
2601.6
1919.5 2119.2
1949.9 1939.5 1979.9 1905.3
Gambar 4.3 Grafik pengamatan jam puncak volume lalu lintas pada Ruas Jalan Salero
Volume lalu lintas maksimum pada ruas jalan Pemuda Kelurahan Salero terjadi pada
2000 1949
Gambar 4.4 Grafik klasifikasi kendaraan pada jl. Pemuda Kelurahan Salero
Pada Gambar 4.4 untuk volume lalu lintas maksimum terlihat puncak arus lalu lintas
terjadi pada hari sabtu pada pukul 20.00 – 21.00, terdapat variasi komposisi
kendaraan pada ruas jalan Pemuda didominasi oleh sepeda motor, kemudian
= 867 x 1,0
= 867 smp/jam
= 63 x 1,3
= 81,9 smp/jam
= 3898 x 0,5
= 7796 smp/jam
- Kendaraan tak bermotor (Un Motorized) = 0 kend/jam
= 0 smp/jam
4.3 Kecepatan
Berdasarkan hasil perhitungan kecepatan manual untuk Ruas Jalan Pemuda didapat
= 3600 x 100
13,89
= 25 km/jam
21.00 - 22.00
20.00 - 21.00
19.00 - 20.00
18.00 - 19.00
17.00 - 18.00 minggu
16.00 - 17.00 sabtu
15.00 - 16.00
14.00 - 15.00 jum'at
13.00 - 14.00 kamis
12.00 - 13.00
rabu
11.00 - 12.00
10.00 - 11.00 selasa
09.00 - 10.00 senin
08.00 - 09.00
07.00 - 08.00
06.00 - 07.00
0 5 10 15 20 25 30
Berdasarkan grafik 4.5 rata-rata kecepatan yang terjadi pada ruas jalan pemuda
untuk sepeda motor 26 km/jam, kendaraan ringan 25 km/jam dan kendaraan berat 22
km/jam. Berdasarkan undang-undang nomor 22 tahun 2019 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan. Pada pasal 23 ayat 4, bagian kedua, mengenai batas kecepatan
pada ruas jalan pemuda kelurahan salero disebabkan karena tinginya volume lalu lintas.
4.4 Kepadatan
KEPADATAN
21.00 - 22.00
20.00 - 21.00 182
19.00 - 20.00
18.00 - 19.00
17.00 - 18.00 Minggu
16.00 - 17.00 Sabtu
15.00 - 16.00
14.00 - 15.00 Jum'at
13.00 - 14.00 Kamis
12.00 - 13.00
Rabu
11.00 - 12.00
10.00 - 11.00 Selasa
09.00 - 10.00
Senin
08.00 - 09.00
07.00 - 08.00
06.00 - 07.00
0 50 100 150 200
Dari gambar 4.6 kepadatan lalu lintas maksimum terjadi pada hari sabtu pukul 20.00 –
21.00 sebesar 182 kend/jam, yang di dominasi oleh kendaraan roda dua.
4.5 Kapasitas
dengan memasukan beberapa data. Berdasarkan data kapasitas untuk Ruas Jalan
a) Kapasitas Dasar ( Co )
Dari tabel 2.1 dengan tipe jalan dua arah tak dipisah maka diperoleh kapasitas
Dari tabel 2.2 diketahui tipe jalan dua arah tak dipisah dengan lebar jalan efektif 9m
Dari tabel 2.3 diketahui tipe jalan dua arah tak terbagi split arah 2/2 50-50 maka
nilai FCsp = 1
Dari tabel 2.4 diketahui tipe jalan dua arah tak terbagi dengan kelas hambatan
samping sangat rendah, nilai penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar
Jumlah Penduduk Kota Ternate Tahun 2013 – 2017 berdasarkan Hasil Badan
Dari tabel 2.5 diketahui ukuran kota <0,1 juta orang maka nilai FCcs = 0,86
Dimana :
= 2930,5 smp/jam
Berdasarkan perhitungan arus lalu lintas dan kapasitas maka didapat derajad kejenuhan
Gabungan 2 arah :
𝑄𝑚𝑎𝑘𝑠
DS = ……………………………………………..………….2.6
𝐶
2384,2
=
2930,5
= 0,81 smp/jam
Tingkat pelayanan jalan adalah salah satu metode yang digunakan untuk menilai kinerja
ruas jalan yang menjadi indikator kemacetan. Nilai derajat kejenuhan yang diperoleh
sebesar 0,88 dengan tingkat pelayanan D yang berarti arus mendekati tidak stabil
kecepatan masih di kendalikan, V/C masih dapat ditolelir, volume melebihi kapasitas
Derajat Kejenuhan
0.88
Berdasarkan gambar 4.7 dapat dilihat nilai derajat kejenuhan maksimum terjadi di hari
sabtu pada pukul 20.00 – 21.00 sebesar 0,88. Derajad kejenuhan merupakan salah satu
faktor yang menentukan tingkat pelayanan, berdasarkan hasil analisis perhitungan derajat
kejenuhan (DS) didapat hasil yang melebihi standar MKJI 1997 sebesar 0,88 yang
menunjukan bahwa nilai ini secara kualitatif ruas jalan Pemuda sudah harus dilakukan
kapasitasnya. Berdasarkan hasil ini maka diperlukan penanganan Satu-Arah pada ruas