Ilmu
Pengetahuan
Dr. Mufti Amir Sultan, S.T., M.T.
Metode Ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan
pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu
struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja :
Ilmu
Pengetahuan
Penelitian
4
Pendekatan Ilmiah : Pendekatan Non Ilmiah :
• Cari data di lapangan • Pergi ke dukun
Amir makan apa ? • Penyembuhan
• Periksa ke dokter • Kesimpulan :
• Tes laboratorium Amir kena guna-guna dari
• Pengobatan temen/musuhnya
• Kesimpulan :
Amir Keracunan
Pendekatan Ilmiah :
q Perumusan masalah jelas dan spesifik
q Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
q Jawaban permasalahan didasarkan pada data
q Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan
berdasarkan logika yang benar
q Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain
Contoh :
q Penggunaan Metode Ilmiah
Apa Perbedaanya ?
Pendekatan Non Ilmiah :
q Perumusan kabur atau abstrak
q Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat
supranatural/dogmatis
q Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan
q Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan dan analisis data
secara logis
q Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain
Contoh :
q Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan
dan coba-coba,
pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis
Metode Ilmiah dan Non-Ilmiah
Aspek Non-Ilmiah Ilmiah
Pendekatan thd masalah Intuitif Empiris
Konsep/teori Ambigu Jelas, operasional, sepsifik
PERUMUSAN HIPOTESIS
PENGUJIAN HIPOTESIS
PENARIKAN KESIMPULAN
Pengambilan kesimpulan • Pengambilan
dari kasus yang bersifat kesimpulan dari kasus
khusus menjadi hal yang yang bersifat umum
bersifat umum menjadi hal yang
bersifat khusus
Dunia empirik (induktif)
• Dunia rasional
yang obyektif dan
(deduktif) adalah
berorientasi kepada koheren, logis, dan
fakta sebagai mana sistematis, dengan
adanya. logika deduktif sebagai
sendi pengikatnya
Sarana Berpikir Ilmiah
Logika Matematika
Metodologi
Statistika
Penelitian
• Memupuk sifat objektif, metodik, dan sistematik
• Mencintai kebenaran dan bersifat adil.
• Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak bersifat
mutlak.
• Membimbing untuk bersikap optimis, teliti, dan
berani membuat pernyataan yang menurut
keyakinan ilmiah yang benar.
• Membimbing kita untuk tidak percaya begitu saja
pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti yang
nyata.
(Bambang Ruwanto, 2006)
- Kebenaran ilmiah bersifat tentatif à sebelum ada
kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan maka
kesimpulan itu dianggap benar. Sebaliknya, kesimpulan
yang dapat menolak kesimpulan ilmiah terdahulu
menjadi kebenaran yang baru.