Anda di halaman 1dari 6

Rhamadhan Azzidhan

190231100065
Ekonomi Pembangunan B

DRAFT MATERI MENUJU PROPOSAL


Judul : Persoalan Peran Penyerapan Tenaga Kerja UD. Atep Beton dalam Menunjang Perekonomian Masyarakat di Desa
Pucangan, Ngawi

No Bab-bab Keterangan
I Pendahuluan
1 Latar Belakang Masalah Penyebab Penyerapan Tenaga Kerja:
1. Pemenuhan kebutuhan ekonomi
2. Sebagai penggerak atau faktor produksi
3. Memaksimalkan Output industri
Peran UD dalam penyerapan tenaga kerja
1. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat,
2. Terutama pada sektor Informal
3. Membantu perekonomian masyarakat
Persoalan yang dihadapi persaingan tenaga kerja
1. Pada sisi penawarannya. Kondisi tenaga kerja kita masih rendah daya
saingnya, baik dilihat dari tingkat pendidikan, keterampilan, keahlian
dengan bidang yang ditekuni, dan lain lain.
2. Usia angkatan kerja atau tenaga kerja melimpah tanpa dibarengi dengan
lapangan kerja sehingga menyebabkan kelebihan tenagakerja (labour
surplus economy)
2 Pertanyaan untuk kemudian Peran adanya UD.Atep beton dalam kesejahteraan masyarakat desa Pucangan,
dianalisis: Ngawi
3 Rumusan permasalahan 1. Bagaimana peran UD.Atep beton dalam penyerapan tenaga kerja di Desa
Pucangan, Ngawi,
2. dan Bagaimanakah sistem upah yang dipakai, apakah sudah tepat untuk
menunjang perekonomian karyawannya?
4 Tujuan dari penelitian 1. Untuk mengidentifikasi, mendiskripsikan, dan menganalisis kondisi ekonomi
masyarakat desa Pucangan dengan adanya UD.Atep beton. Penelitian
mencakup permintaan tenaga kerja dan sistem upah yang diterapkan oleh
UD.Atep Beton

5 Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis: penelitian ini diharapkan mampu menambah kajian ekonomi
terutama pada usaha mikro desa
2. Manfaat Praktis: dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah terkait
perkembangan usaha mikro dalam menunjang perekonomian masyarakat
desa.

II Diskusi Teoritis dan Penelitian


Terdahulu
1 Prncipal Agent Theory pada 1. Kajian ekonomi kelembagaan baru : lama vs baru (Brousseau & Glachan,
Kajian Ekonomi Kelembagaan 2008) : digunakan untuk menjawab betapa pentingnya persoalan
kelembagaan, penelitian ini tidak hanya melihat prosedur legal power antar
institusi/tataran fungsi dan kegiatan institusi, namun memfokuskan pada
bagaimana pola interaksi perilaku dalam kebijakan public (Lyn, dalam
Wiyoto, 2010) (Nort, Douglass, 2008)
2. Kerangka principal agent merupakan pendekatan yang menjanjikan untuk
menganalisis komitmen dalam kebijakan public, berkaitan dengan
kontraktual, institusi, pengaturan bermakna (Menard Claude, 2008),
(Williamson, Oliver, 2008),

2 Principal Agent dalam Jaminan 1. Jaminan sosial TKI informal : definisi, skema, tujuan (Suharto, 2013), aktor
Sosial TKI informal pelayanan publik: bukan hanya pemerintah, namun juga swasta (Kwok
dalam Suharto, 2013)
2. Jaminan sosial sebagai kebijakab public: perbedaan keterlibatan pemerintah
dalam implementasi kebijakan public ( Ripley & Franklin, dalam Nugroho,
2011)
3. Hubungan relasional principal agent : Goodars (2006) : tiga pola kemitraan,
Stoker (1998): tipe kemitraan (principal agent salah satunya), transformasi
nilai membentuk structural institusi yang terlibat dalam principal agent
(Campbell & Pedesan, dalam Wiyoto, 2010).

3 Perilaku Principal Agent dalam 1. Teori agensi : konflik tujuan antara principal agent karena adanya keinginan
Jaminan Sosial TKI informal untuk memaksimalkan utilitas di masing-masing pihak (Jensen & Meckling
dalam Romano, 2013)
2. Persoalan perilaku : moral hazard & adverse selection (Riaz, 2014) (Petrie,
2000), (Carr&Brower, 2000),
3. Persoalan kesepakatan : sikap, kepentingan, konflik, (Andvig , 2001),
kesepakatan tidak hanya menerapkan aturan untuk dirinya sendiri, tapi
mereka mengatur distribusi hak (membuat keputusan dan akses informasi)
(Gary, 2008), desain kesepakatan sebagai alat untuk memahami
keterwakilan kepentingan antar institusi yang terlibat sehingga terpenuhi
rasa keadilan (Akerlof dalam Aoki, 2001) : persoalannya koordinasi yang
terjalin selama ini begitu kompleks, agen mempunyai kepekaan informasi
yang berlebih, seharusnya kekuatan sumber daya memberikan manfaat.
4. Persoalan ketidakseimbangan informasi : kesenjangan antara janji yang
dibuat dengan yang dihasilkan terjadi karena beberapa alasan :
ketidakseimbangan informasi, situasi yang berubah, komitmen (Jhon, Nye,
2008)
5. Kesepakatan dan persyaratan/rasionalitas : mendistribusikan hak
kepemilikan (Raynaud, 2008): masing-masing pihak dilindungi oleh
mekanisme yang disepakati, dan rasionalitas adalah ruh dalam kesepakatan
(Arrow dalam Suryo & Agita, 2013)

4 Penelitian terdahulu
1. Julia Connel and John Burgess (2009), berjudul Migrant Workers, Migrant
Work, Public Policy and Human Resources Management
2. Fang Lee Cooke (2011), dalam artikel yang berjudul Labour Market
Regulations and Informal Emplyment in China To What Extend are Workers
Protected?
3. Sunil Kumar & Bingquin Li (2009), artikel yang berjudul Urban Labor Market
Changes and Social Protection for Urban Informal Workers: Challenges for
China and India
4. Steve Jacob, Jean-Louis Genard (2011), yang berjudul Employment Policy
Confronted with New Patterns of Governance Centered on Coordination and
Performance
5. Erik W. Johnson, Darrin Hicksy, Ning Nanz, Jennifer C. Auer (2010),
berjudul Managing The Inclution Process in Collaborative Governance.
6. Eva M. Witesman & Sergio Fernandez (2012), yang berjudul Government
Contracts With Private Organizational: Are There Differences Between
Nonprofits and For-Profits?
7. Rainer Diaz-Bone (2014), yang berjudul : Methodological Positionings and
Perspectives: Comparing Economics of Convention With The Institutional
Logics Approach
8. Jon H Friberg, Jens Arnholt, Line Eldring, Nana W Hansen, Frida Thorarins
(2014), yang berjudul Nordic Labor Market Institutions and New Migrants in
Oslo, Copenhagen and Reykjavik.
9. Danny Pieters and Paul Schoukens (2012), yang berjudul Social Security in
The BRIC Countries : Brazil, Russia, India and China.
10. Avshalom Ginosar (2014), yang berjudul Public-Interest Institutionalism : A
Positive Perspective on Regulation.

III Metode
1 Paradigma/Metode Penelitian Femenologi
Anaisis naratif :
Paradigma : Watak aliran kelembagaan, historis dan sosialis sudah beberapa
langkah lebih dekat dengan paradigm post positivism atau non positivism atau
constructivistic
( Leksono, Sonny, 2013: 122)
2 Pendekatan kualitatif
(Penelitian kelembagaan menekankan pada analisis yang berfokus pada upaya
untuk mengkonstruksikan dinamika perubahan institusi dengan mengikuti secara
aktif peran yang dilakukan oleh aktor kunci dalam institusi tersebut secara rinci,
mendalam, kontekstual dan komprehensif (Burns & Scapens, dalam Wiyoto, 2010:
126).

Naratif : berfokus pada pengalaman individu dan kronologi mereka sebagai


informasi data yang benar, sebagai hasil proses interaksi atau intersubjective di
antara pelaku, bukan teori ekonomi yang sudah ada untuk dicocokkan faktanya
(Leksono, Sonny, 2013: 219),
3 Fokus /ruang lingkup Sistem upah yang dipakai pada UD.Atep Beton kepada pegawai
4 Lokasi/situs penelitian UD. Atep Beton di Desa Pucangan, Ngawi
Merupakan salah satu usaha mikro yang bergerak dibidang penyedia bahan jadi
bangunan beton (wuwung, batako, paving, gorong-gorong)
5 Informan UD. Atep Beton (sebagai objek) Pemilik usaha UD. Atep Beton, Pegawai UD. Atep
Beton
6 Metode Pengumpulan Data Observasi, Interview, Dokumentasi
7 Teknik Analisis Analisis naratif: Proses analisis data dalam naratif (yang digunakan dalam
penelitian ini) berlangsung bersamaan dengan proses informasi yaitu dilaksanakan
pada saat observasi dan wawancara dengan berfokus kontekstual yang spesifik
pada pemilik dan pegawai UD.Atep Beton. Dengan menggunakan langkah-langkah
penelitian kualitatif (Clandinin dan Connelly, 2000)
8 Uji Keabsahan Data Validitas dan kredibilitas (Cresswel, 2010: 284).

Nama: Rhamadhan Azzidhan


NIM : 190231100065

Judul
Persoalan peran penyerapan tenaga kerja UD. Atep beton dalam menunjang perekonomian masyarakat di desa pucangan, Ngawi

LBM
1. Ekonomi Desa
2. Kesejahteraan masyarakat desa Pucangan
3. Karyawan UD.Atep beton

Pertanyaan yg di analisis
Peran adanya UD.Atep beton dalam kesejahteraan masyarakat desa Pucangan, Ngawi

Rumusan masalah
1. Bagaimana peran UD.Atep beton dalam penyerapan tenaga kerja,
2. dan Bagaimanakah sistem upah yang dipakai, apakah sudah tepat?

Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi, mendiskripsikan, dan menganalisis kondisi ekonomi masyarakat desa Pucangan dengan adanya UD.Atep beton

Manfaat
1. Secara teoritis: penelitian ini diharapkan mampu menambah kajian ekonomi
terutama pada usaha mikro desa
2. Manfaat Praktis: dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah terkait perkembangan usaha mikro dalam menunjang perekonomian
masyarakat desa.

Anda mungkin juga menyukai