Anda di halaman 1dari 11

PENGAMATAN PROBIOTIK BIOTEKNOLOGI

AKUAKULTURE LAPORAN

OLEH
NAMA : TEMU JAYANTI
NPM : 19742063

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN JURUSAN


PETERNAKAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
T.A 2021/2022
i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................
2.1 Probiotik.........................................................................................................3
BAB III METODELOGI .......................................................................................
3.1 Waktu dan Tempat..........................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan................................................................................................5
3.3 Prosedur Kerja.................................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................
4.1 Hasil................................................................................................................7
4.2 Pembahasan.....................................................................................................7
BAB V PENUTUP ...................................................................................................
5.1 Kesimpulan......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Probiotik merupakan organisme hidup yang mampu memberikan efek
yang menguntungkan kesehatan apabila dikonsumsi dalam jumlah yang
cukup (FAO/WHO,2001) dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora
intestinal pada saat masuk dalam saluran pencernaan (Dommels et al.,2009).
Probiotik umumnya dari golongan bakteri asam laktat (BAL), khususnya
genus Lactobacillus yang merupakan bagian dari flora normal pada saluran
pencernaan manusia (Sujaya et al,2008). Lactobacillus merupakan probiotik
yang dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi kesehatan seperti
penanggulangan diare (Collado et al., 2009), menstimulasi sistem kekebalan
tubuh (Isolauri dan Salminen, 2008), menurunkan kadar kolesterol (Lee et
al.,2010), pencegahan kanker kolon dan usus (Liong, 2008), dan
penanggulangan dermatitis atopik pada anak-anak (Torii et al.,2010).
Salah satu strain bakteri Lactobacillus adalah Lactobacillus
achidophilus. Lactobacillus acidophilus adalah kelompok bakteri Grampositif
tidak berspora, berbentuk batang dan anaerobik fakultatif yang merupakan
flora alami pada usus. Bakteri Asam Laktat ini memberikan manfaat yang
positif bagi kesehatan manusia. Manfaat tersebut terlihat ketika bakteri ini
mampu bertahan melewati saluran pencernaan, mampu untuk berkembang
biak dalam saluran pencernaan, tahan terhadap cairan lambung dan cairan
empedu, mampu menempel pada sel epitel usus manusia, dan mampu
membentuk kolonisasi pada saluran 2 pencernaan (Gilliland, 1989). Namun,
probiotik tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh karena probiotik mati akibat
asam lambung yang terlalu asam (pH=2) dan konsentrasi garam empedu yang
relatif tinggi di usus besar. Salah satu cara untuk meningkatkan viabilitas
probiotik adalah dengan cara imobilisasi sel.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui
kandungankandungan yang terdapat di dalam probiotik, untuk mengetahui
jumlah sel yang terdapat di dalam probiotik, dan melakukan pengaplikasian
pemberian probiotik kepada ikan serta melakukan pengecekan probiotik yang
sudah dicerna oleh usus ikan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Probiotik
Probiotik didefinisikan sebagai kultur bakteri tunggal atau campuran
yang ketika dikonsumsi oleh ternak atau manusia akan memberikan efek yang
menguntungkan bagi kesehatan inangnya dengan cara meningkatkan sifatsifat
dari mikroflora dalam saluran pencernaan. Mikroorganisme dikatakan
probiotik bila memenuhi beberapa persayaratan, diantaranya : a) bersifat non
patogen, b) viabilitas pada populasi tinggi sekitar 106 -108 cfu/ml c)
menghasilkan subtansi mikrobial yang akan menghambat bakteri patogen
dalam saluran pencernaan, d) mampu berkompetisi dengan bakteri patogen e)
tahan terhadap enzim-enzim dan garam-garam empedu, f) dapat disiapkan
sebagai produk sel hidup pada skala industri dan g) dapat terjaga stabilitas
dan sintasan untuk waktu yang lama pada penyimpanan maupun lapangan.
Spesies bakteri probiotik sebaiknya merupakan mikroflora normal usus
sehingga bakteri tersebut lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
usus dan dapat mencapai lokasi di mana efek dibutuhkan berlangsung
(Widanarni et al. 2004).
Menurut Irianto (2003), pada dasarnya ada 3 model kerja probiotik
yaitu: (1) menekan populasi mikroba melalui kompetisi dengan memproduksi
senyawasenyawa anti mikroba atau melalui kompetisi nutrisi dan tempat
pelekatan di dinding intestinum, (2) merubah metabolisme mikrobial dengan
meningkatkan 4 atau menurunkan aktivitas enzim, dan (3) menstimulus
imunitas melalui peningkatan kadar antibodi atau aktivitas makrofag.
Menurut Wang & Zhong (2007) dan Wang et al (2008) mekanisme kerja
probiotik adalah memperbaiki kualitas air dengan mengeliminasi senyawa
yang berbahaya dalam perairan. Mekanisme kerja probiotik berikutnya adalah
meningkatkan kinerja pertumbuhan dengan meningkatkan nilai nutrisi pakan
melalui peningkatan aktivitas enzim pencernaan di saluran pencernaan ikan
dan udang (Aslansyah 2006).
Bacillus merupakan bakteri Gram positif, membentuk spora, dan
memproduksi komponen antagonistik dalam jumlah yang tinggi. Bacillus

3
subtilis dan Bacillus licheniformis merupakan bakteri yang umumnya
berperan sebagai probiotik pada budidaya udang. Spesies – spesies bakteri
tersebut terdapat pada lingkungan air tawar dan air laut serta ditemukan juga
pada usus udang (Moriarty 1999). Beberapa penelitian yang menunjukkan
kemampuan Bacillus sebagai probiotik meliputi spora Lactobacillus
plantarum dan Bacillus spp. dapat mengurangi jumlah kejadian vibriosis pada
larva ikan turbot melalui enkapsulasi pada rotifer serta meningkatkan berat
dan kelangsungan hidup larva ikan turbot. Penambahan B. subtilis pada pakan
dilaporkan mampu menyebabkan peningkatan pertumbuhan pada ikan nila
(Oreochromis niloticus), dan meningkatkan respon imun, penambahan
Bacillus spp. pada air pemeliharaan dapat meningkatkan kelangsungan hidup
dan produksi ikan lele melalui adanya perbaikan kualitas air serta stimulasi
respon imun.

4
BAB III METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan pengamatan dan pengaplikasian probiotik ini dilakukan
selama tiga minggu di setiap jam prakteknya, yang dilaksanakan di
labolatorium perikanan b.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum pengamatan dan
pengaplikasian probiotik ini diantaranya yaitu:
No Alat Bahan
1 Mikroskop Molase
2 Jerigen Air
3 Alat bedah Probiotik
4 Cover dan slide glass Ikan
5 Pipet tetes

3.3 Prosedur Kerja


Proses dari pengamatan dan pengaplikasian probiotik ini dilakukan
dengan cara :
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
 Teteskan probiotik di atas slide glass, kemudian letakan slide glass
dibawah mikroskop.
 Lakukan pengamatan dibawah mikroskop, amati kandungan-kandungan
bakteri apa saja yang terdapat di dalam probiotik.
 Setelah pengamatan, selanjutnya lakukan perbanyakan probiotik.
 Ambil 40 ml probiotik, 40 ml molase dan 20 ml air bersih, aduk semua
bahan sampai tercampur rata.
 Masukan kedalam jerigen, tambahkan aerasi dan permentasi selama satu
minggu.
 Setelah satu minggu kemudian amati kembali warna, bau dan kandungan
yang terdapat pada perbanyakan probiotik tersebut.

5
 Lakukan perhitungan terhadap bakteri-bakteri yang sudah diamati di
bawah mikroskop .
 Berikan probiotik tersebut kepada ikan yang dipelihara, selanjutnya setelah
satu minggu lakukan pembedahan dan pengamatan isi dari usus ikan yang
sudah diberi probiotik tersebut.

6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Dari pengamatan yang sudah dilakukan dibawah mikroskop, bakteri
yang sangat jelas terlihat yaitu bakteri Lactobacillus asidophilus. Sedangkan
untuk bakteri-bakteri yang lain disaat melakukan pengamatan tidak terlihat di
bawah mikroskop. Adapun gambar dari bakteri Lactobacillus asidophilus
dapat dilihat dibawah ini:

4.2 Pembahasan
Dari pengamatan pertama yang dilakukan di dalam probiotik terdapat
kandungan-kandungan bakteri yang sama seperti dijelaskan pada komposisi
probiotik. Kandungan-kandungan bakteri tersebut diantaranya yaitu
saccharomycer cerevisiae, Lactobacillus asidophilus, Bacillus subtilis,
Arpegilus oryzae, Rhodopseudomonas, Actinomycets dan Nitrobacter.
Bakteri-bakteri yang terdapat pada probiotik ini merupakan bakteri baik yang
mampu menunjang perkembangan dan pertumbuhan ikan.
Namun dari hasil pengamatanyang dilakukan bakteri probiotik yang
terlihar jelas yaitu bakteri Lactobacillus asidophilus. Bakteri Lactobacillus
asidophilus dalam pengaplikasiannya dapat membantu dalam mencerna
laktosa susu, merangsang respon kekebalan tubuh dari bakteri-bakteri jahat
dan mengendalikan kadar kolesterol darah.

7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Probiotik merupakan campuran dari berbagai jenis bakteri baik yang
dapat digunakan untuk meningkatkan keseimbangan mikroba saluran
pencernaan ikan. Probiotik dapat digunakan sebagai suplemen tambahan pada
pakan yang akan diberikan kepada ikan. Adapun beberapa peranan probiotik
dalam perikanan yaitu :
 Meminifikasi nitrogen
 Meningkatkan aktivitas mikroorganisme indigenus
yang menguntungkan.
 Menekan pertumbuhan bakteri pathogen, dan
 Meningkatkan ketersediaan nutrisi esensial

8
DAFTAR PUSTAKA

Putra AN. 2010. Kajian probiotik prebiotik dan sinbiotik untuk pertumbuhan ikan
nila Oreochromis niloticus. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Schrezenmeir J, Vrese M. 2001.
Tanbiyaskur. 2011. Efektivitas pemberian probiotik, prebiotik, dan sinbiotik
melalui pakan untuk pengendalian infeksi Sterptococcus agalactiae pada
ikan nila Oreochromis niloticus [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai