Anda di halaman 1dari 1

Organisasi Pangan dan Pertanian (2010) dan Bank Dunia (2015a) mengakui peran pengetahuan dan nilai-nilai lokal

sebagai modal manusia dan sosial yang memberikan pemecahan masalah dan strategi bertahan hidup bagi
masyarakat pedesaan. Harus mencatat bahwa meskipun makanan adalah salah satu prioritas utama untuk bertahan
hidup di negara yang kurang beruntung pedesaan, bukanlah jumlah mutlak makanan yang menentukan kemampuan
seseorang untuk mempertahankan dan bertahan hidup; melainkan kapasitas untuk memproduksi makanan secara
lokal dengan tujuan untuk menguntungkan anggota lokal tanpa menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap
lingkungan. Ini titik pusat pengetahuan dan nilai-nilai lokal dalam produksi pangan berkelanjutan dan merupakan

sering disalahpahami atau diabaikan dalam proses pembangunan.

Penelitian dilakukan di tiga komunitas AtoinMeto di Pulau Timor Barat

Indonesia: satu di Kabupaten Kupang (B) dan dua lainnya di Kabupaten TTS (A dan C,

lihat Gambar 19.1). Studi ini merupakan bagian dari program penelitian doktoral antara tahun 2012 dan

2016 di Griffith University, menyelidiki keberlanjutan mata pencaharian pedesaan dan kekeringan

adaptasi oleh tim peneliti. Kerja lapangan dilakukan dari bulan Juni hingga November

2013, terdiri dari pengumpulan data metode campuran termasuk rumah tangga kuantitatif

survei (n = 627), wawancara mendalam kualitatif dengan tetua adat, masyarakat

tokoh kepala dan rumah tangga individu dan pengamatan peserta lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai