Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES INSIPIDUS

DISUSUN OLEH :

ARDELIA AMANAH : 201440104

DOSEN PENGAMPU:

Ns. Erlinda W, M. Kep., Sp. Kep,MB

Ns. Abdul Kadir Hasn, SST.,M.Kes

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG

PRODI KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Asuhan Keperawatan Diabetes insipidus

Askep Diabetas Insipidus disusun Untuk Memenuhi Salah Satu

Tugas Keperawatan Medikla Bedah

POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG

PRODI KEPERAWATAN TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahnya pula penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Diabetes Insipidus pasien tepat pada waktunya. ” Askep
Diabetas Insipidus” disusun guna memenuhi tugas Ns. Erlinda W, M. Kep., Sp. Kep,MB pada
mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah di Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang. Selain itu
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis dan pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ns. Erlinda W, M. Kep., Sp.
Kep,MB selaku dosen pada mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah I. Semoga tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis,
penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa,
maupun penulisannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi
di masa mendatang titik semoga laporan makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penulis

Sungailiat, 07 oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

ASKEP............................................................................................................................................1

1.1 Pengjajian..........................................................................................................................1

1.2 Riwayat kesehatan.............................................................................................................1

1.3 Pemeriksan Fisik...............................................................................................................2

1.4 Pemeriksaan Penunjang....................................................................................................5

1.5 Data Fokus........................................................................................................................5

1.6 Analisa Data.......................................................................................................................6

1.7 Diagnosa Keperawatan.....................................................................................................9

1.8 Intervensi...........................................................................................................................9

1.9 Implementasi...................................................................................................................13

1.10 Evaluasi...........................................................................................................................14
ASKEP

1.1 Pengkajian

1. Identitas Pasien
Nama : Tn. Y
Usia : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jln. Air Bara No. 76
No. Telp :-
Suku / Bangsa : Melayu/ Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Diagnosa Medik : Diabetes Implidus
No. Medical record : 201807
Tanggal Pengkajian : 17-10-2020
2. Penangung jawab
Nama : Ny. H
Hubungan : Anak
Pekerjaan : IRT (Ibu Rumah Tangga)
Alamat : Jln. Air Bara No. 76

1.2 Riwayat kesehatan

 Keluhan utama
Klien dirawat dengan keluhan sering merasa haus dan sangat banyak minum
terutama air dingin.
 Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan sering sekali BAK terutama pada malam hari. Klien juga
mengatakan BB menurun dan tidak nafsu makan. Klien mengeluh merasa
kelelahan dan lemah. Klien menambahkan tidurnya terganggu akibat sering

1
merasa BAK. Keluhan lainnya klien sulit berkonsentrasi dan merasa kurang
nyaman dibagian kandung kemihnya.

1.3 Pemeriksan Fisik

a. Keadaan umum
Keadaan umum : Sedang
Tanda-tanda vital :
1) TD :180/110 mmHg
2) Nadi : 90 kali/menit
3) RR : 26 kali/menit
4) Temp : 36.0 oC
b. Tingkat Kesadaran
Kesadaran : Compos Mentis : E4M6V5
Total Skor :9
c. Head To Toe
1) Pemeriksan Kepala
a) Kepala : Simetris, kepala bersih, penyebaran rambut merata, warna rambut
hitam mulai beruban dan tidak ada
b) Mata : Sklera putih, konjungtiva anemis, palpebra tidak ada edema, refleks
cahaya +, pupil isokor.
c) Hidung : Pernafasan cuping hidung tidak ada, posisi septum nasal simetris,
lubang hidung bersih, tidak ada penurunan ketajaman penciuman dan tidak
ada kelainan
d) Rongga Mulut dan Lidah : Keadaan mukosa kering dan pucat. Tonsil ukuran
normal uvula, letak simetris ditengah.
2) Pemeriksaan Thorak
a) Inspeksi : Bentuk dada simetris, frekuensi nafas 26 kali/menit, irama
nafas teratur, pola napas dispnea pernafasan cuping hidung tidak ada,
penggunaan otot bantu nafas tidak ada, pasien menggunakan alat bantu
nafas oksigen nasal kanul 3 liter/menit

2
b) Palpasi : Vokal premitus teraba diseluruh lapang paru Ekspansi paru
simetris, pengembangan sama di paru kanan dan kiri Tidak ada
kelainan
c) Perkusi : Sonor, batas paru hepar ICS 5 dekstra
d) Auskultasi : Suara nafas vesikuler dan tidak ada suara nafas tambahan
3) Pemeriksaan Jantung
Tidak ada keluhan nyeri dada
a) Inspeksi : Tidak terlihat adanya pulsasi iktus kordis, CRT < 2 detik dan
Tidak ada sianosis
b) Palpasi : Ictus Kordis teraba di ICS 5, dan Akral Hangat
c) Perkusi :
- Batas atas : ICS II line sternal dekstra
- Batas bawah : ICS V line midclavicula sinistra
- Batas kanan : ICS III line sternal dekstra
Batas kiri : ICS III line sternal sinistra
d) Auskultasi
- BJ II Aorta : Dup, reguler dan intensitas kuat
- BJ II Pulmonal : Dup, reguler dan intensitas kuat
- BJ I Trikuspid : Lup, reguler dan intensitas kuat
- BJ I Mitral : Lup, reguler dan intensitas kuat
- Tidak ada bunyi jantung tambahan
- Tidak ada kelainan
4) Pemeriksaan Abdomen
a) Inspeksi : bentuk membesar, benjolan tidak ada diperut tidak tampa, tidak
ada bayangan vena, tidak terlihat adanya benjolan abdomen, tidak ada luka
operasi pada abdomen, dan tidak terpasang Drain.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, teraba adanya penumpukan cairan/asites, dan
tidak ada pembesaran pada hepar dan lien.
c) Perkusi : Shifting Dullness : (+)
d) Auskultasi : Peristaltik 18 x/menit

3
5) Pemeriksaan Sistem Persyarafan
a) Memori : Panjang
b) Perhatian : Dapat mengulang
c) Bahasa : komunikasi verbal menggunakan bahasa Indonesia
d) Kognisi dan Orientasi : dapat mengenal orang, tempat dan waktu Refleks
Fisiologis
e) Patella : 2
f) Achilles : 2
g) Bisep : 2
h) Trisep : 2
i) Brankioradialis : 2
j) Tidak ada keluhan pusing
6) Pemeriksaan Sistem Perkemihan
a) Kebersihan : Bersih
b) Kemampuan berkemih : baik
c) Warna : Kuning
d) Bau : Khas urine
e) Tidak ada distensi kandung kemih
7) Pemeriksaan Sistem Muskuloskeletal Dan Integumen
a) Pergerakan sendi bebas
b) Kekuatan otot :
5 5
4 4
c) Tidak ada kelainan tulang belakang
d) Tidak ada fraktur
e) Turgor kulit baik
f) Tidak terdapat Luka
g) Terdapat pitting edema grade +3 (ekstremitas bawah RL +3 dan LL+3)

4
1.4 Pemeriksaan Penunjang

Hasil laboratorium klien menunjukkan osmolalitas urin klien sebesar 105


mOsm/L, osmolalitas plasma klien sebesar 312 mOsm/L, berat jenis urin klien 1,001
g/ml, dan tes DDAVP menunjukkan osmolalitas sampel meningkat >50%. Hasil
pencitraan MRI menunjukkkan tidak adanya sinyal hiperintens pada kelenjar hipofisis
posterior.

1.5 Data Fokus

Data Objektif Data Subjektif


1. Klien mengatakan sering merasa 1. Turgor kulit klien tampak buruk
haus 2. Klien tampak pucat
2. Klien mengatakan sangat banyak 3. Membran mukosa klien tampak pucat
minum terutama air dingin dan kering
3. Klien mengatakan sering sekali 4. Kulit klien tampak kering
BAK terutama pada malam hari 5. Klien tampak sering berkemih
4. Klien mengatakan BB menurun 6. Klien tampak gelisah
5. Klien mengatakan tidak nafsu 7. Hasil TTV: TD : 100/70 mmHg
makan  N   : 69 x/mnt
6. Klien mengeluh merasa kelelahan  S    : 37,90C
dan lemah  RR : 21 x/mnt
7. Klien mengatakan tidurnya Input : 5500 cc/hari
terganggu akibat sering merasa Output : 6000 cc/hari
BAK  IWL : 500 cc/hari
8. Klien mengeluh sulit berkonsentrasi Hasil balance cairan klien -1000
9. Klien mengatakan kurang nyaman cc/hari
dibagian kandung kemih 8. BB klien sebelum sakit: 65 kg dan BB
setelah sakit: 50 kg
 TB 170 cm
 Hasil IMT klien 17,3
9. Hasil laboratorium:
 Osmolalitas urin: 105 mOsm/L
 Osmolalitas
plasma: 312 mOsm/L
 Berat jenis urin: 1,001 g/ml
 Tes DDAVP menunjukkan
osmolalitas sampel meningkat
>50%
10. Hasil pencitraan MRI menunjukkkan
tidak adanya sinyal hiperintens pada
kelenjar hipofisis posterior
11. Klien didiagnosis menderita diabetes
insipidus sentral

5
1.6 Analisa Data

No. Data Fokus Masalah Etiologi


1 DS: Kekurangan volume Kehilangan cairan
1. Klien mengatakan sering cairan (00027) aktif
merasa haus
2. Klien mengatakan
sering sekali BAK terutama
pada malam hari
3. Klien mengeluh merasa
kelelahan dan lemah
4. Klien mengatakan BB
menurun
DO :
1. Input : 5500 cc/hari
2. Output : 6000 cc/hari
3. IWL : 500 cc/hari
Hasil balance cairan klien
-1000 cc/hari
4. Turgor kulit klien tampak
buruk
5. Membran mukosa klien
tampak kering
6. Kulit klien tampak kering
7. Klien tampak sering berkemih
8. TTV :
 TD : 100/70 mmHg
 N   : 69 x/mnt
 S    : 37,90C
 RR : 21 x/mnt
9. Hasil laboratorium:
 Osmolalitas
urin: 105 mOsm/L
 Osmolalitas
plasma: 312 mOsm/L
 Berat jenis urin: 1,001
g/ml
 Tes DDAVP
menunjukkan osmolalitas
sampel meningkat >50%
10. Hasil pencitraan MRI                  
menunjukkkan tidak adanyA
sinyal hiperintens pada   
kelenjar hipofisis posterior

6
11. Klien didiagnosis menderita            
diabetes insipidus sentral
12. BB klien sebelum sakit: 65kg           
dan BB setelah sakit: 50 kg

2 DS : Gangguan eliminasi Penyebab multipel


1.  Klien mengatakan sering sekali urin (00016)
BAK terutama pada malam hari
2. Klien mengatakan tidurnya
terganggu akibat sering   merasa
BAK
3. Klien mengatakan kurang nyaman
dibagian kandung kemih

DO :
1. Klien tampak sering berkemih
2. Output : 6000 cc/hari
3. Hasil laboratorium:
 Osmolalitas urin: 105 mOsm/L
 Berat jenis urin: 1,001 g/ml
4. Klien didiagnosis menderita  diabetes
insipidus sentral

3 DS : Ketidakseimbangan Ketidakmampuan
1. Klien mengatakan BB menurun nutrisi : kurang dari mengabsorbsi
2. Klien mengatakan tidak nafsu  kebutuhan tubuh nutrien
makan (00002)
3. Klien mengeluh merasakelelahan
dan lemah
4. Klien mengatakan kurang 
nyaman dibagian kandung  kemih
DO :
1. BB klien sebelum sakit: 65kg  
dan BB setelah sakit: 50 kg
2. TB 170 cm
3. Hasil IMT klien 17,3
4. Klien tampak pucat
5. Membran mukosa klien tampak      
pucat

7
1.7 Diagnosa Keperawatan

a) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif

b) Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien

c) Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penyebab multipel

1.8 Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan Kriteri hasil Intervensi


keperawatan
1 Kekurangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Mnajemen cairan (4120)
volume selama 5x24 jam, masalah kekurangan 1. Timbang BB setiap
cairan berhubung volume cairan dapat teratasi Dengan hari dan monitor
an kriteria hasil: status klien
dengan kehilanga 1. Turgor kulit klien baik (<2 detik) 2. Monitor status
n cairan aktif 2. Input dan output cairan selama 24 hidrasi klien
jam seimbang 3. Jaga intake dan
3. Membran mukosa klien lembap output cairan
4. Kulit klien tidak kering klien
5. Klien tidak mengeluh lemah dan 4. Monitor tanda-
kelelahan lagiHasil TTV klien tanda vital klien
dalam batas normal: 5. Berikan terapi IV
 TD: 100-120/80- 90mmHg sesuai yang
ditentukan
 N: 60-100 x/mnt
Kolaborasi:
 RR: 16-24 x/mnt
1. Konsultasikan
 S: 36,5 – 37,50C dengan dokter
6. Hasil laboratorium: jika tanda-
 Osmolalitas urin: 300- tanda dan
450 mOsm/L gejala
 Osmolalitas kelebihan
plasma: <290 mOsm/L volume cairan
 Berat jenis urin: 1,015-1025 menetap atau
g/ml memburuk
7. Hasil pencitraan MRI  2. Diskusikan
menunjukan adanya dengan dokter
sinyal hiperintenspada kelenjar tentang

8
hipofisis  posterior. pemberian
terapi DDAVP, 
Carbamazepin
e,
atau Chlorprop
amide
2 Ketidakseimbanga Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nutrisi
n nutrisi: kurang selama 7x24 jam, (1100)
dari kebutuhan masalah ketidakseimbangan nutrisi: 1. Lakukan atau bantu
tubuh kurang dari kebutuhan tubuh klien terkait dengan
berhubungan dapat teratasi. perawatan mulut
dengan ketidakma Dengan kriteria hasil: sebelum makan
mpuan 1) BB klien meningkat 2. Identifikasi adanya
mengabsorbsi 2) Hasil IMT klien normal (18,5-24,9) alergi makanan yang
nutrien 3) Klien memiliki nafsu makan dimiliki klien
4) Klien tidak mengeluh lemah dan 3. Kaji makanan
kelelahan lagi kesukaan klien
5) Klien tidak tampak pucat lagi 4. Monitor adanya
6) Membran mukosa klien tidak mual dan muntah
tampak pucat lagi. 5. Timbang berat badan
klien secara teratur
6. Identifikasi
perubahan berat
badan terakhir
7. Monitor asupan
kalori setiap hari
Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan
dokter tentang
pemberian
suplemen
penambah nafsu
makan
2. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
pemberian
program diet
yang tepat bagi
klien

3 Gangguan eliminasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor Cairan (4130)


urin berhubungan selama  7x24 jam, masalah gangguan 1. Monitor input dan
dengan penyebab eliminasi urin dapat teratasi. output cairan klien
multipel Dengan kriteria hasil: 2.  Monitor kadar
1. Frekuensi BAK klien dalam batas serum dan
normal (4-8 x/hari) osmolalitas urin
9
2. Output cairan/BAK 1.000-1.800 klien
cc/hari 3. Tentukan faktor-
3. Hasil laboratorium dalam batas faktor resiko yang
normal: mungkin
 Osmolalitas urin: 300- menyebabkan
450 mOsm/L ketidakseimbanga
 Berat jenis urin: 1,015-1025 n cairan
g/ml 4. Berikan
asupan/input
cairan yang tepat
Kolaborasi:
1. Konsultasikan
dengan dokter jika
terdapat tanda-
tanda
ketidakseimbanga
n cairan

1.9 Implementasi

Hari/Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan


06/05/2019
07.20 1. Menukur berat badan Pasien telihat pucat
07.25 2. Mengkaji status dhidrasi Pasien mengatakkan sering
haus

07.25 3. Mengkaji TTV Pasien tidak mengeluhkan


kelelahan
07.30 4. Mengkaji oral hygine Pasien melakukan makan

07.35 5. Menanyakan apakah Mual biasanya terjadi saat


pasien masih mual Makan

07.40 6. Mengkaji makanan Meningkatkan nafsu


kesukaan pasien makaan
07.45 7. Memberikan suplament Untuk mencukupi nutrisi

10
07.50 8. Memonitr cairan input Jumlah fases yang keluar
dan output

09.00 9. Mengkaji pola istirahat Factor pendukung pola tidur


dan tidur

1.10 Evaluasi

No. Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi (SOAP)


1. Hari 1 Kekurangan volume S:
06 Mei 2019 cairan berhubungan - Pasien mengatakan
09.00 dengan kehilangan cairan merasa mual
aktif - Pasien mengatakan ingin
muntah
- Pasien mengatakan tidak
nafsu makan
O:
- Pasien terlihat
pucat
A: Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
1. Monitor mual (mis.
Frekuensi, durasi,
dan tingkat
keparahan)
2. Anjurkan istirahat
dan tidur cukup
3. Anjurkan sering

11
membersihkan
mulut, kecuali jika
merangsang mual
2. Hari 2 Kekurangan volume S:
07 Juni 2019 cairan berhubungan - Pasien mengatakan mual
09.00 dengan kehilangan cairan berkurang
aktif - Pasien mengatakan rasa
ingin muntah sudah
berkurang
- Pasien mengatakan nafsu
makan sudah membaik
O:
- Pasien masih
terlihat pucat
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor mual (mis.
Frekuensi, durasi,
dan tingkat
keparahan)
2. Anjurkan istirahat
cukup
3. Anjurkan sering
membersihkan
mulut, kecuali jika
merangsang mual

3. Hari 3 Kekurangan volume S:


08 Juni 2019 cairan berhubungan - Pasien mengatakan
09.00 dengan kehilangan cairan mual sudah jarang
muncul

12
aktif - Pasien mengatakan
nafsu makan sudah
membaik
O:
- Pasien tidak terlihat pucat
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor mual
2. Anjurkan istirahat yang
cukup

13

Anda mungkin juga menyukai