Anda di halaman 1dari 27

FATIH

Muhammad Arif, biasa dipanggil Arif. Kelas 11 IPA 3, ketua ROHIS di SMA Prakarsa,
wajahnya yang ganteng dan otaknya yang pintar membuatnya popular di sekolahnya, di
tambah lagi ia dikenal soleh. Telah banyak piala dan medali yang ia berikan untuk SMA
Prakarsa, mulai dari juara 1 tadarus antar sekolah, juara 3 lomba azan, dan masih
banyak lagi. Bukan hanya itu fatih juga banyak ditaksir oleh kaum hawa di sekolahnya,
namun Arif merasa sangat risih dengan mereka yang selalu saja cari perhatian.
MURID BARU

Kring....

Suara bel telah berbunyi yang menandakan pelajaran akan segera dimulai. Mata
pelajaran pertama di kelas 11 IPA 3 adalah matematika di mana banyak siswa/i yang tak
suka dengan mata pelajaran ini, tapi beda dengan fatih, matematika adalah mata
pelajaran yang sangat ia sukai, menurutnya matematika adalah teka teki yang harus
dipecahkan dengan rumus.

"Selamat pagi anak-anak," sapa bu hera (guru matematika)

"Pagi bu," ucap siswa/i serentak

"Oke, kumpul PR kalian di meja ibu, ibu mau lihat"

"Gawat gue lupa," ucap asril sambil menepuk jidatnya

Asril termasuk anak yang cerdas ia selalu mendapatkan peringkat 2 di kelasnya dan asril
sebangku dengan fatih yang tak kalah pintarnya.

kelasnya dan asril sebangku dengan fatih yang tak kalah pintarnya.

"Lupa atau gak kerja?" tanya fatih sambil mengeluarkan bukunya dari tas

"Beneran gue lupa, gimana nih fat entar gue di hukum," ucap asril dengan rauk muka
yang cemas

"Asril mana PR kamu?" tanya bu hera sambil menatap wajah asril yang celingak celinguk

"Lupa bu," jawab asril sambil menundukkan kepalanya

"Kalau begitu hormat depan tiang bendera sekarang sampai mata pelajaran ibu selesai,"
ketus bu hera

Asril pun berjalan menuju lapangan untuk menjalankan hukuman yang diberikan oleh
bu hera.

2 jam berlalu

"Baik anak-anak pelajaran kita hari ini cukup," ucap bu hera sambil melangkah keluar
kelas
Ibu hera menghampiri asril yang sedari tadi hormat di depan tiang bendera.

"Asril," panggil bu hera, asril berbalik

"Iya bu," Jawab asril yang wajahnya dipenuhi dengan keringat

"Ya udah kamu istirahat sana, jangan ulangi kesalahanmu lagi," ucap bu hera

"Iya bu," jawab asril sambil menyalami tangan bu hera

Kring....

Bel yang ditunggu-tuggu berbunyi, murid SMA Prakarsa dipersilahkan untuk istirahat.

"Ke kantin yuk fat," ajak asril

"Yuk," jawab fatih

"Eh fat tadi gue dengar ada murid baru yang akan masuk di kelas kita," ucap asril

"Kelas 11 IPA 3?" tanya fatih memastikan

"Iya, terus gue dengar dia cewek," ucap asril dengan antusias

"Oh," jawab fatih

"Oh doang? Ini cewek loh fat, siapa tau dia cantik," ucap asril sambil memegang
dagunya

"Percuma cantik kalau akhlaknya gak secantik wajahnya"

"Gaya lo fat ungkit-ungkit akhlak mentang-mentang ketua rohis"

Fatih hanya senyum sambil menggelengkan kepalanya.

Asril dan fatih pun sampai di kantin dan mencari meja yang kosong.

"Kita ke sana aja yuk fat," ajak asril sambil menunjuk meja yang kosong

"Gak ah di sana banyak cewe penggosip, kita ke sana aja," ujar fatih sambil menunjuk
meja paling pojok
"Ya uda deh," ucap asril pasrah

Mereka berdua pun duduk di meja yang kosong dan memesan makanan.

"Eh fat emang lo gak bosan apa jomblo mulu?" tanya asril sambil menunggu
pesanannya datang

"Gue bukannya bosan atau gak bosan jomblo tapi gue emang gak mau pacaran," jawab
fatih santai

"Jadi lo mau jomblo seumur hidup gitu?" tanya asril sambil menaikkan kedua alisnya

"Yah gue pacaran pas gue udah nikah nanti"

"Kalau udah nikah bukan pacaran lagi namanya"

"Kalau loh pacaran sebelum loh nikah rasa cinta loh itu habis di masa-masa loh pacaran
dan rasa cinta itu gak ada lagi pas loh udah nikah, lagi pula pacaran itu kan haram
karena akan menimbulkan perzinahan," ucap fatih panjang lebar

"Loh kayak ustadz ajah, eh fat gak semua yang pacaran itu berujung pada perzinahan,
sok tau lo kayak udah pernah pacaran ajah," ucap asril kesal

"Gue emang gak pernah pacaran tapi gue tau betul apa saja yang kalian lakukan kalau
lagi pacaran, lo pikir zina itu cuma berhubungan badan apa? Memandang lawan jenis
aja itu termasuk zina, zina mata," Jawab fatih dengan menekankan kata zina mata.

Setelah menunggu lama akhirnya pesanan mereka datang dan mereka pun makan
dengan lahap hingga mangkuk mereka tak tersisa sedikit pun.

Kring....

"Eh bel udah bunyi tuh masuk kelas yuk," ajak fatih

Asril hanya mengangguk.

"Eh lo mau gak ikut kamat?" ucap fatih "Kamat? Kamat itu apa fat?" tanya asril

"Kamat itu singkatan doang kepanjangnnya itu kajian jumat"

"Gak ah malas gue dengar ceramah"

"Emang lo gak mau tau lebih dalam apa tentang pacaran"


"Mau-mau tapi gue malu"

"Malu kenapa? Malu itu kalau lo lakuin hal yang gak terpuji,"

"Ya udah deh besok gue ikut kamat"

Fatih tersenyum mendengar kalimat itu keluar dari mulut sahabatnya.

"Eh fat kok bu nina gak dateng-dateng?" tanya aurel sekretaris kelas 11 IPA 3

Aurel termasuk siswi yang paling cantik di kelas 11 IPA 3 rambutnya yang terurai
membuat para lelaki terpesona.

"Gak tau juga, mungkin bu nina gak hadir hari ini," jawab fatih cuek tanpa menatap
aurel

"Kalau bu nina gak hadir berarti kita free dong sampai pulang, Yey..." ucap asril
kegirangan

Beberapa jam kemudian

Kring....

Bel berbunyi siswa/i berhamburan bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Assalamualaikum" salam fatih sambil membuka pintu rumahnya

"Waalaikumsalam" jawab ratna (ibu fatih)

"Gimana sekolahnya?" tanya ratna

"Yah gitu deh bun, seperti biasa," jawab fatih dengan senyum manisnya

"Ya udah kamu mandi sekarang terus makan sama bunda"


"Iya bunda ku yang cantik," ucap fatih sambil mengecup jidad ibunya

--000--

"Udah lama yah bun kita gak makan sama ayah," ucap fatih setelah menghabiskan
makanannya

Ratna hanya tersenyum.

Ayah fatih meninggal dunia 2 tahun yang lalu, tepat di Hari ulang tahun fatih yang ke 15
tahun.

Allahuakbar allahuakbar

Karena rumah fatih tak jauh dari mesjid suara azan terdengar sangat jelas dan sontak
membuat fatih terbangun, fatih pun siap-siap untuk menuju ke mesjid dan sholat.
Seperti biasa setelah sholat fatih menyempatkan diri untuk membaca Alqur'an.

Pulang dari mesjid fatih langsung mandi dan siap-siap untuk berangkat ke sekolah.
***

"Eh fatih makin cakep ajah"

"Duh calon imam ku"

"Sumpah fatih tuh paket lengkap udah cakep, soleh, baik lagi"

"Cowok gini nih yang mami papi gue cari"

Yah begitulah ocehan para siswi yang mengidolakan fatih.

Kring....

Suara bel berbunyi, fatih pun mempercepat langkahnya, sesampainya fatih di kelas ia
telah melihat asril yang sibuk dengan ponselnya. Fatih duduk disamping asril sambil
mengeluarkan buku biologinya.

"Assalamualaikum anak-anak," salam pak kadir (guru biologi)

"Waalaikumsalam pak," ucap siswa/i serentak

"Hari ini kita kedatangan murid baru, ayo masuk," ujar pak kadir sambil memandang
seseorang

Siswa/i mengikuti arah pandang pak kadir. Murid baru itu pun masuk sambil menunduk.

Beberapa siswa menganga dan yang lainnya berbisik-bisik melihat perempuan itu
masuk.

"Pasti dia pindahan dari pesantren," bisik aurel

"Perkenalkan diri kamu," ucap pak kadir

"Perkenalkan nama saya khaulah lutfiah salas, kalian bisa panggil saya khaulah, saya
pindahan dari SMA Garuda," ucap khaulah ramah
Penampilan khaulah memang beda dari teman-temanya yang lain, khaulah yang
menggunakan hijab panjang melewati lutut terlihat sangat berbeda dengan teman-
temanya yang hanya menggunakan jilbab segitiga.

"Ya udah kamu boleh duduk di sana dekat rani," ucap pak kadir

Khaulah pun menuju ke meja yang ditunjuk oleh pak kadir."Hai namaku rani" ucap rani
sambil mengulurkan tangannya

"Khaulah" ucap khaulah sambil bersalaman dengan rani

Aurel berbalik badan sambil melihat rani dan khaulah bergantian.

"Oh iya, khaulah ini aurel sekretaris di kelas ini," ucap rani memperkenalkan

aurel

"Aurel" ucap aurel mengulurkan tangannya

"Khaulah" Khaulah tersenyum dan bersalaman dengan aurel

Kring...

Siswa/i Kelas berlarian ke kantin.

"Ke kantin yuk," ucap aurel sambil memandang rani dan kahulah

"Yuk," ucap rani dan khaulah serentak

Sesampainya di kantin mereka bertiga tak melihat meja yang kosong namun

rani melihat fatih dan asril berada di meja lingkar.

MULAI TERTARIK

"Eh kita ke sana aja yuk," ucap rani sambil menunjuk meja yang di isi oleh asril dan fatih

Aurel pun mengangguk lalu menuju ke meja tersebut sambil memegang tangan
khaulah.

"Woi" ucap aurel sambil memukul pundak asril, asril kaget dan berbalik melihat aurel,
rani, dan simurid baru berada dibelakangnya
"Ngapain loh kesini?" tanya asril

"Yah mau makan lah masa mandi," jawab rani ketus

Mereka bertiga pun duduk dan memesan 3 mangkok bakso. Tak sadar fatih melihat
khaulah tanpa berkedip.

"Eh ngapain loh liat khaulah segitunya?" tanya aurel

Fatih menunduk malu ketahuan melihat khaulah.

"Ciee" ucap asril sambil menyenggol lengan kiri fatih

Fatih hanya diam sambil memakan somay yang berada di depannya.

"Eh fat, ril kenalin khaulah," ucap aurel memperkenalkan khaulah

"Asril" ucap asril sambil mengulurkan tangannya

"Khaulah" khaulah tersenyum menatap asril sambil menyatukan telapak tangan kanan
dan kirinya

Setelah makan aurel, khaulah, dan rani menuju ke kelas karena 5 menit lagi istirahat
telah selesai.

"Eh kita duluan yah," ucap aurel

Asril hanya menaikkan jempolnya.

***

Kring....

"Yey pulang," teriak asril sambil menaikan kedua tangannya

Kini asril menjadi pusat perhatian.

"Khaulah rumah kamu dimana?" tanya rani

"Kompleks murinara nomor 24," jawab khaulah


"Mau bareng gak?" tanya rani

"Boleh," jawab khaulah

"Lo rel?" tanya rani sambil memandang aurel

"Gue dijemput sama papa," jawab aurel

"Ya udah kita duluan yah," ujar rani sambil menarik tangan khaulah

Rani melihat asril dan fatih berada didepan mesjid.

"Fat, ril loh gak pulang?" tanya rani

"Mau kamat dulu ran, lo mau ikut gak?" tanya fatih

"Lain kali deh soalnya gue disuruh pulang cepet sama papa" jawab rani

Rani pun pergi meninggalkan asril dan fatih.

Setelah melewati kemacetan akhirnya ia sampai didepan rumah khaulah.

"Mau mampir dulu gak?" tanya khaulah

"Lain kali deh, gue harus cepat pulang takut ibu khawatir" jawab rani

"Ya udah deh hati-hati yah, makasih tumpangannya," ucap khaulah

Rani pun menjalankan mobilnya.

"Assalamualikum," salam khaulah

"Waalaikumsalam," jawab aisyah (ibu khaulah)

Khaulah tersenyum sambil menyalami tangan ibunya.

"Gimana sekolah barumu?" tanya ibu khaulah

"Yah gitu deh, tadi semua liat khaulah mungkin karena cuma khaulah yang pakek hijab
syar'i, tapi khaulah punya teman baru namanya rani sama aurel,mereka baik banget
sama khaulah,"ucap khaulah panjang lebar
"Tadi pulangnya sama siapa?" tanya ibu khaulah

"Sama rani" jawab khaulah

Khaulah pun menuju ke kamarnya dan tertidur setelah ia mandi.

***

Tok tok tok

Suara pintu kamar khaulah, namun khaulah tak mendengarnya hingga ibu

khaulah masuk dengan makanan dan minuman di genggaman nya.

"Khaulah makan dulu nak," ucap ibu khaulah sambil mengelus rambut khaulah yang
masih basah. Khaulah pun bangun dan melihat ibunya.

"Maaf bun khaulah ketiduran jadi lupa makan," ucap khaulah lemas

"Ya udah makan dulu yah makanannya ntar makanannya dingin, bunda keluar dulu yah"

"Iya bun"

***

SALAH TINGKAH

Asril menuju ke kelas dan melihat fatih yang duduk sambil membaca komik.

"Fat," ucap asril sambil menepuk bahu fatih

"Hemm," fatih mendehem tanpa menatap asril

"Gue putus sama viera," ucap asril

"Kenapa? Kalian berantem lagi?" tanya fatih

"Gue putusin dia karena sekarang aku tau fat kalau pacaran itu haram,"
"Bagus dong, loh dapat hidayah lebih cepat dari ekspektasi gue,"

Tiba-tiba khaulah datang dan membuat fatih mengikuti arah kemana khaulah pergi.

"Woi, ngapain loh," ucap asril

Fatih hanya menggelengkan kepalanya.

Prit....

Suara peluit pak Asis (guru olahraga) terdengar sampai kelas yang membuat para murid
berlari menuju lapangan untuk berbaris.

"Oke anak-anak lari keliling lapangan 5 putaran! Fatih, awasi mereka!" suruh pak Asis

"Siap pak," jawab fatih

"Laki-laki berlari duluan dan perempuan berlari di belakang laki-laki!" Suruh fatih

Merekapun berlari mengikuti instruksi dari fatih, mata fatih hanya tertuju pada khaulah,
hijabnya yang berkibar membuat setiap orang yang melihatnya adem.

"Sebelum pak Asis datang kalian boleh beristirahat dulu," ucap fatih

Fatih pun lari mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali, fatih ngos-ngosan tepat di depan
khaulah, rani, dan aurel. Tanpa fatih sadari khaulah mendekati fatih dengan sebotol
minuman.

"Nih, minum," ucap khaulah sambil menyodorkan minuman kepada fatih yang masih
membungkuk memegang lututnya

"Gak usah loh ajah yang minum," tolak fatih

"Ambil ajah fat, gak usah malu-malu tapi mau," teriak aurel

Fatih pun mengambil air minum tersebut dan meminumnya dengan tergesah-gesah
seperti orang yang salah tingkah

"Pelan-pelan minumnya nanti keselek," teriak aurel lagi

"Makasih minumnya," ucap fatih sambil menatap khaulah


Khaulah hanya tersenyum.

***

Kring...

"Laper banget gue ke kantin yuk, gue yang traktir deh," ucap fatih ke asril

"Beneran nih?" tanya asril memastikan

"Iya,"

"Eh gue juga mau dong ditraktir" ujar rani sambil memegang pundak asril

"Ya udah yuk sekalian panggil juga tuh dua teman loh," ucap fatih sambil menunjuk
khaulah dan aurel menggunakan dagu

--000--

CURHATAN ASRIL

"Assalamualaikum," salam asril

"Waalaikumsalam," ucap fatih sambil membuka pintu

"Tumben ke sini ril,"

"Iya nih gue mau curhat fat, lo sih gak mau make ponsel, jadinya gini kan kalau gue mau
curhat gue harus ke rumah lo dulu," ucap asril kesal

"Curhat? eh tentang gue yang gak mau make ponsel kan loh tau sendiri, gue belum siap
ril, kalau gue liat ponsel itu memori gue yang perih itu kembali lagi," ucap fatih

"Eh masuk yuk," ajak fatih

Fatih dan asril pun masuk ke kamar fatih dan duduk dipinggir kasur minimalis milik fatih.
"Jadi gini fat gue itu suka sama seseorang," ujar asril

"Siapa? Kelas IPS lagi?" tanya fatih menebak

"Bukan fat, cewek yang gue suka itu kelas 11 IPA 3," ujar asril

"Kelas kita dong, loh suka teman kelas loh sendiri? Siapa?" tanya fatih penasaran

"Iya gue suka sama khaulah," ucap asril

Fatih melihat asril tak percaya, karena sejak ia melihat khaulah ia telah menaruh
perasaan kepada wanita tersebut.

"Anak baru itu?" tanya fatih memastikan

"Iya,"

PERJODOHAN

"Assalamualaikum," salam asril

"Waalaikumsalam," ucap Marni (ibu asril)

"Tuh dia udah datang," ujar harto (papa asril)

"Asril kenalin ini rekan bisnis papa sekaligus teman kecil papa, pak budiman dan istrinya
kartika dan yang ini anak tunggalnya syasha," ucap harto

Asril pun menyalami tangan kedua orang tua syasha dan tersenyum ke arah syasha.

"Jadi kedatangan kami kesini ingin menyambung silaturahmi dan menjalankan


perjanjian kami," ucap pak budiman

Perjanjian? batin asril bertanya-tanya

"Iya waktu papa masih SMA papa dan papa syasha itu pernah berjanji kalau anak kita
nanti akan dijodohkan," ujar harto
Perjodohan? batin asril

--000--

Keesokan harinya

Fatih dan asril tak saling berbicara satu sama lain, bukan karena mereka marahan tapi
mereka sama-sama memiliki masalah.

Fatih yang bingung harus bagaimana karena ia juga menyukai khaulah begitu pun
dengan asril sahabatnya.

Sementara asril yang tak bisa menerima kenyataan bahwa ia akan dijodohkan oleh
kedua orangtuanya sementara ia menyukai khaulah.

--000--

CURHATAN FATIH

Fatih memberanikan diri untuk menggunakan kembali ponselnya, sebenarnya fatih


selama ini gak mau pake ponsel karena dia ingat lagi sama ayahnya kalau pake ponsel
itu karna ia mendapatkan kabar kalau ayahnya meninggal itu lewat ponselnya itu.

Drrtt drrtt drrtt

Ponsel rani bergetar, dengan sangat terpaksa rani membuka matanya yang terasa berat.
Ternyata rani mendapatkan pesan dari fatih.

Fatih: Assalamualaikum

Rani: Waalaikumsalam

Fatih: gue ganggu gak?

Rani: ganggu banget, orang lagi tidur juga, tumben nge-chat ada apa nih, loh pasti mau
curhat lagi yah

Fatih: iya nih ran gue pengen curhat tapi kali ini bukan tentang ayah
Rani: terus tentang siapa? Tentang cewek yang lo taksir yah? Ciee

Setelah melihat pesan dari rani fatih sangat terkejut karena tebakan rani benar.

Fatih: kok lo tau kalau gue lagi suka sama cewek

Rani: apa sih yang enggak gue tau? Sekarang pun gue tau siapa cewek yang lo suka itu

Fatih: siapa?

Rani: khaulah kan?

Huk huk huk

Fatih tersedak, rani benar-benar membuatnya kaget.

Fatih: kok lo tau?

Rani: ya tau lah, lo kan teman gue dari smp, dari awal gue udah tau lo pasti suka
khaulah karna khaulah itu cewek impian lo banget

Fatih: tapi gue takut ran

Rani: takut kenapa?

Fatih: gue takut persahabatan gue sama asril gak akan lama lagi kalau dia tau kalau gue
suka sama khaulah karna asril juga suka sama khaulah

Rani: gimana lo tau kalau asril suka khaulah?

Fatih: asril sendiri yang bilang sama gue ran

"Rani," teriak ivan (kakak rani)

"Iya bentar," ucap rani

Rani: udah dulu yah fat gue ada urusan

Fatih: tapi loh janji yah jangan kasih tau siapa-siap

Rani: Oke
ASRIL MARAH

Plak..

Tangan asril mendarat tepat dipipi fatih.

"Salah gue apa ril?" tanya fatih sambil memegang pipinya

"Lo nanya salah lo apa? Dasar temen bang*at" ucap asril sambil memegang kera baju
fatih

"Temen bang*at?" ucap fatih dengan kerutan dijidatnya

"Loh gak usah sok suci deh, lo suka khaulah kan?"

Seketika fatih terdiam dan menatap rani aurel dan khaulah yang berada tepat

dibelakang asril. Asril melepas kera baju fatih dan pergi entah kemana.

"Dasar gak bisa jaga rahasia," ucap fatih ketus dihadapan rani
Rani tak berkata sepatah kata pun karena rani benar-benar tidak tau apa-apa, entah
siapa yang memberi tau asril semua itu.

"Fat gue duduk disini ya," ucap aurel

--000--

"Pulang sekolah loh bisa gak singgah ke rumah gue dulu? Gue pengen cerita," tanya rani

"Gue harus nelfon bunda dulu, biar bunda gak khawatir," ujar khaulah

"Ya udah lo nelfon aja dulu nyokap lo,"ucap rani

Khaulah pun menelfon bundanya, dan bunda khaulah mengizinkan khaulah untuk
mampir ke rumah rani pulang sekolah.

Beberapa jam kemudian Rani dan khaulah pun sampai dirumah rani. Setelah itu rani
pun menceritakan pada khaulah bahwa dia adalah penyebab fatih dan asril bertengkar.

--000--

PINGSAN

Kini angkot yang khaulah tumpangi berhenti pas didepan gerbang SMA Prakarsa.
Namun khaulah melihat pagar telah tertutup.

"Khaulah" Khaulah berbalik merasa namanya dipanggil.

, loh telat juga?" tanya khaulah

"Iya gue telat bangun," jawab fatih "Asril khaulah, sini kamu," ketus bu fatma

Khaulah dan asril pun menuju bu fatma.

"Kamu ini asril gak bosan-bosannya telat, walaupun otak kamu cerdas kamu tidak
segan-segan dikeluarkan dari sekolah kalau sikap mu tidak kamu ubah, ini juga khaulah
kamu kan murid baru disini masa udah masuk buku kasus," ucap bu fatma

"Ini salah saya bu, saya telat jemput khaulah jadi khaulah telat," ujar asril

Khaulah menganga mendengar perkataan asril tadi.


"Telat yah telat, gak usah cari alasan kalian hormat tiang bendera sekarang,"

ujar bu hera dengan suara kandangnya

Khaulah dan asril pun menuju lapangan dan hormat depan tiang bendera. Sudah 30
menit khaulah dan asril hormat tapi asril tak terlihat capek sedikit pun namun khaulah
merasa tubuhnya lemas.

Bruk

Khaulah terjatuh pinsan, tanpa pikir panjang fatih menggendong khaulah ke

ruangan UKS.

"Gue dimana?" tanya khaulah lemas

"Loh di UKS, tadi lo pinsan," ucap asril

"Pinsan?"

"Heem, nih makan biar lo punya tenaga," ucap asril sambil menyuapi

khaulah

"Makasih ya ril, maaf udah ngerepotin," ujar khaulah

"Santai aja kali, kata bu fatma lo gak usah maksa untuk ikut pelajaran hari ini kalau lo
masih lemes,"

"Gue bisa kok,"

"Jangan lo pulang ajah istirahat, nanti gue anter," ucap asril

Khaulah memang merasa tubuhnya sangat lemah, mungkin benar kata asril khaulah
harus istirahat dulu dirumah.

"Ya udah deh," ucap khaulah pasrah

Asril pun mengantar khaulah pulang dengan mobilnya.

Kini asril dan khaulah berada didepan rumah khaulah.


"Mampir dulu yuk ril," ajak khaulah

"Ya uda deh," ucap asril

"Assalamualaikum," salam khaulah

"Waalaikumsalam, alhamdulillah gimana masih lemes," tanya ibu khaulah

"Kok bunda tau kalau khaulah sakit?" Tanya khaulah

"Maaf yah Khaulah, tadi gue nelfon ibu lo pake hp lo," ucap asril

MEMIKIRKAN FATIH

Jam 23:04

Namun entah mengapa khaulah tak bisa tidur, khaulah pernah merasakan hal ini ketika
khaulah masih sekolah di SMA Garuda, ia tak bisa tidur karena memikirkan seorang laki-
laki yang hilang entah kemana dan tak ada kabar sampai sekarang. Khaulah pindah
sekolah karena ia menjadi korban bully disana hingga ibunya memutuskan untuk
memindahkan khaulah ke SMA Prakarsa. Kini khaulah hanya baring memikirkan asril
yang menurutnya super super baik, tapi khaulah sama sekali tak menaruh rasa kepada
asril melainkan fatih, menurutnya fatih adalah pria idaman baik, soleh, dan pintar.
'Complite' ucap khaulah dalam hati tak lama kemudian khaulah menguap dan tertidur
pulas.

***

Khaulah sampai tepat di depan gerbang sekolah, ia langsung masuk dan melihat
ternyata belum terlalu ramai. Pas didepan musolah sekolah khaulah melihat seseorang
yang sedang membaca al-quran, dan ternyata itu adalah fatih. Rasa kagum khaulah
kepada fatih semakin menjadi.

--000--

Keesokan harinya,Khaulah tak khawatir lagi akan terlambat karena kini kakaknya bisa
mengantarnya ke sekolah menggunakan motor ninjanya.
"Udah bangun loh?" tanya khaulah yang melihat luthfi sedang bermain ps

"Kan mau atar lo ke sekolah, naik angkot emang? Atau mau dianter fatih?"

Wajah khaulah seketika menjadi merah merona

"Nah tuh kan berantem lagi, sini makan dulu," ucap aisyah

"Iya bun," ujar luthfi dan khaulah serentak

PENGEROYOKAN

Setelah makan khaulah pun berangkat ke sekolah diantar oleh kakaknya. Khaulah
segera masuk dan melihat rani dari jauh yang berlari kearahnya.

"Gawat, lo harus tau fatih dikeroyok,"ucap rani

"Hah dikeroyok? Sama siapa?" tanya khaulah

"ga tau, mending nanti kita jenguk dia di rumah sakit, " ucap rani

--000--

Kring...

"Yuk katanya mau jenguk fatih," ajak rani

"Iya tunggu gue mau kabarin kakak gue dulu," ucap khaulah

"buruan," ujar rani sambil menarik tangan khaulah

"Eh kita singgah ke supermarket dulu yah beli buah," ucap khaulah

"Oke"

"Ran lo tau kamar fatih dirawat nomor berapa?" Tanya khaulah

"Nomor 24" Khaulah mengangguk.


Setelah rani dan khaulah sampai dirumah sakit matramar tanpa fikir panjang khaulah
langsung menghampiri salah satu perawat.

"Mba kamar nomor 24 dimana yah?" Tanya khaulah

"Mba tinggal lurus kamar paling ujung itu kamar 24," jawab perawat ramah

Kini khaulah berada didepan kamar nomor 24, pintu terlihat tak tertutup rapat khaulah
mengintip dari sela-sela pintu, ia melihat aurel yang sedang menyuapi fatih.

"Lo aja deh yang masuk gue ada urusan mendadak," ucap khaulah sambil memberikan
keranjang buah yang ia beli untuk fatih

"Kok mendadak banget, belum juga masuk," ujar rani

Rani sempat ingin mengejar khaulah tapi khaulah sepertinya tak ingin diganggu, rani
pun masuk dan melihat aurel menyuapi fatih.

"Hai fat gimana udah mendingan?" tanya rani

"Iya kata dokter bosok sore gue udah bisa pulang," jawab fatih

"Eh gue ketoilet dulu yah," ucap aurel

"Eh gimana ceritanya sih lo bisa dikeroyok? ",tanya rani

"jadi tu kemaren ada yang sms ke gue, dia minta tolong ke gue, katanya dia lagi
dikeroyok, eh pas gue sampe sana, malah gue yang dikeroyok, "jelas fatih

--000--

Karena rani belum bisa tidur rani nge-chat khaulah.

Rani: woi

Khaulah: apaan

Rani: fatih bilang fatih dikeroyok itu di jln. Melati gang dua, katanya sih dia sempat
robek dan cakar lengan salah satu pelaku, jaketnya warna hitam

Khaulah: lo berfikir gak sih kalau asril dibalik semua ini?


Rani: sempat berfikir gitu sih tapi kita belum punya bukti untuk tau siapa pelaku
sebenarnya

Khaulah: iya juga sih

Rani: kok lo tadi langsung pergi sih lo cemburu yah liat aurel suapin fatih?

Khaulah: enggak, dasar ngaco

Rani: oh kirain lo cemburu

CURIGA

Khaulah turun untuk makan malam. "Bun luthfi mana?" tanya khaulah

"Dikamar, kakak mu demam," jawab aisya

Setelah makan khaulah langsung ke kamar kakaknya dengan semangkuk bubur dan
segelas air putih.

Tok tok tok

"Masuk," teriak luthfi

"Nih makan dulu," ucap khaulah

"Nanti aja deh," ujar luthfi malas

"Gak lo harus makan, gue suapin yah?" Tanya khaulah

Luthfi mengangguk pelan.

Khaulah mulai menyuapi luthfi, setelah menyuapi luthfi khaulah hendak keluar tapi ia
melihat jaket hitam yang tergantung di pintu ia melihat lengan kirinya jaket tersebut
robek. Khaulah keluar dari kamar luthfi dan segera masuk ke kamarnya.'Apa iya luthfi
dibalik semua ini' ucap khaulah dalam hati.
--000--

TERNYATA ASRIL

Khaulah berlari melihat satpam hendak menutup gerbang.

"Tunggu pak," teriak khaulah

Untungnya khaulah bisa masuk karena pak satpam belum menutup gerbang dengan
rapat. Khaulah bernafas lega dan berlari menuju kelasnya. Setelah sampai tepat
didepan kelas ia melihat aurel yang duduk disebelah fatih. Tanpa khaulah sadari asril
berada tepat dibelakangnya. Fatih masuk dan berlutut di depan fatih.

"Maafin gue fat, gue emang salah aurel benar gue gak seharusnya suruh temen geng
gue keroyok lo hanya karena kita sama-sama suka cewek yang sama," ucap asril sambil
menunjuk

Semua murid mengnganga mendengar apa yang asril ucapkan termasuk

khaulah. Fatih menatap asril dan aurel bergantian.

"Iya fat jadi gue cari tau siapa yang keroyok lo dan gue denger asril dengan geng-
gengnya bahas tentang pengeroyokan di jalan melati, waktu itu gue tau kalau asril
dibalik semua ini," ujar aurel

Fatih berdiri didepan asril yang masih berlutut dan memeluk asril.

"Iya gue maafin lo kok gue tau lo gak ada maksud celakain gue ini cuma masalah cewek
gue harap kita bisa berteman lagi seperti dulu, gue harap lo bisa jadi asril yang gue
kenal," ucap fatih
"besok gue harus ke london sama nyokap gue, gue lanjutin pendidikan gue disana dan
gue harap lo gak akan lupain gue sampai gue balik lagi ke indonesia," ujar asril

--000--

MENINGGAL

"Assalamualaikum," salam fatih

"Waalaikumsalam," ucap ratna ibu fatih

"Loh itu hidung kamu kenapa?" tanya ratna

Fatih langsung memegang hidungnya dan ternyata hidungnya mengeluarkan darah.

"Enggak kok mah ini biasa lah,"

"Kita kerumah sakit yah,"

"Gak usah mah fatih gak papa kok,"

"Nggak boleh kamu harus diperiksa,kita kerumah sakit sekarang, mama siap-siap dulu
baru kita ke rumah sakit," ucap ratna

Fatih hanya mengangguk pasrah.

***

"Gimana dok?" tanya ratna kepada dokter

"Jadi gini bu anak ibu ini menderita penyakiti langkah yang bernama hemofilia, penyakit
ini biasanya disebabkan karena kekurangan protein," jawab dokter

--000--

23:11

Perkataan dokter masih menggema di telinga fatih. Hingga akhirnya fatih tertidur pulas.
"Fatih bangun nak nanti kamu telat ke sekolah," ucap ratna

"Fatih," ucap ratna sambil menggoyangkan tubuh fatih pelan

"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un," ucap ratna merasa anaknya tak bernafas lagi

KEMBARAN FATIH

1 minggu berlalu

"Khaulah ada hot news nih," ucap rani antusias

"Apaan?" tanya khaulah cuek

"Katanya akan ada murid baru di kelas kita,"

"Hemm,"

Setelah fatih meninggal dunia sifat khaulah berubah, khaulah tak lagi ceria seperti dulu
bahkan ia cenderung dingin kepada teman-temanya termasuk rani.

"Selamat pagi anak-anak," sapa bu hera

"Pagi bu," ucap siswa/i serentak

"Nah hari ini kita kedatangan murid baru, ayo masuk," ucap bu hera

Rani mengnganga sambil menepuk bahu khaulah, khaulah yang sedari tadi cuek menj
kaget melihat wajah murid baru tersebut.

'Dia mirip banget sama fatih' batin khaulah

"Perkenalkan diri kamu," ujar bu hera

"Perkenalkan saya muhammad al fatah biasa dipanggil fatah," ucap fatah


memperkenalkan diri

--000--

"khaulah nanti pulang sekolah bareng gue ya, ada yang mau gue omongin, " ucap fatah

"Ga bisa gue pulang bareng rani,"jawab khaulah


"Plis ini penting, tentang fatih,"ujar fatah mencoba membujuk. Mendengar perkataan
fatah,akhirnya khaulah pun setuju

SURAT CINTA

Sepulang sekolah, fatah dan khaulah pergi ke kafe untuk membicarakan tentang fatih,
sesuai janji fatah

"Gue cuma mau nyampe pesen fatih sebelum dia meninggal, dia minta gue kasih surat
ini ke elo, "ujar fatah sembari menyodorkan beberapa surat

Khaulah pun menerimanya dan mulai membaca surat tersebut. Khaulah meneteskan air
mata saat tau bahwa surat itu adalah surat cinta yang ditulis fatih untuknya.

End....

Anda mungkin juga menyukai