Anda di halaman 1dari 10

HAKIKAT FILSAFAT ILMU

Disusun dan dipresentasikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu

Dosen pengampu :

Neneng Alawiyah, M.Pd

Disusun oleh :

Syifa Aulia Ulfah (1819010056)

Tasya Nur Bilqis Hendiana (1819010057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) ISLAMIC VILLAGE

TANGERANG - BANTEN

OKTOBER 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

I. LATAR BELAKANG...................................................................................................1

II. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................1

III. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................1

BAB II.......................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.......................................................................................................................2

A. PENGERTIAN DASAR PSIKOLOGI AGAMA.......................................................2

B. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI AGAMA..............................................................3

C. URGENSI PSIKOLOGI AGAMA……………….


………………………………………… 5

BAB III......................................................................................................................................7

PENUTUP.................................................................................................................................7

SIMPULAN...........................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

i
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Mempelajari filsafat adalah sama dengan mempelajari bagaimana cara berpikir kritis,
juga mempelajari bagaimana cara memecahkan masalah. Sebagai seorang
pelajar/mahasiswa, kita sangat dituntut untuk bisa bepikir kritis terhadap suatu
masalah/kejadian supaya kita tau tindakan atau cara mana yang harus kita ambil
dikemudian.
Seperti yang kita tahu bahwa cabang filsafat ada banyak sekali, seperti : Epistemologi
(Filsafat pengetahuan), Etika (filsafat moral), Estetika (filsafat seni), Metafisika, Politik
(filsafat pemerintahan), Filsafat agama, Filsafat Ilmu Filsafat Hukum, Filsafat
pendidikan, Filsafat sejarah, Filsafat matematika. Di semester 7 ini, kami mendapat
kesempatan mengikuti mata kuliah Filsafat Ilmu. Setelah di semester-semester
sebelumnya kami mendapatkan kesempatan mempelajari filsafat umum dan filsafat
pendidikan islam. Pada kesempatan kali ini, kami akan mengulas tentang Hakikat Filfasat
Ilmu.

II. ABSTRAK
FIlsafat adalah salah satu ilmu pengetahuan yang menarik untuk disimak. Bukan tanpa
alasan, filsafat melahirkan pemikiran-pemikiran tentang berbagai macam hal dengan
pendekatan yang lebih dalam dan bermakna. Filsafat Ilmu merupakan bagian dari
epistemologi yang secara spesifik mengasji hakekat ilmu (pengethuan ilmiah). Filsafat
ilmu merupakan telahaan secara filsafat yang ingin menjawab pertanyaan mengenai
hakekat ilmu seperti objek pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu ada dua, yaitu objek
material dan objek formal.

III. PEMBATASAN MASALAH


1. Filsafat memiliki banyak cabang, salah satunya adalah filsafat ilmu.
2. Filsafat ilmu membahas tentang bagaimana objek dalam pengetahuan.

1
3. Setiap filsafat memiliki karakteristiknya masing-masing.
4. Selain memperlajari filsafat ilmu, kita juga harus tau apa manfaat dari memperlajari
filsafat ilmu.

IV. RUMUSAN MASALAH


A. Bagaimanakah hakikat filsafat ilmu?
B. Apa saja objek filsafat ilmu?
C. Apa manfaat dari memperlajari filsafat ilmu?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT FILSAFAT ILMU

a. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU


a) Cornelius Benjamin (dalam The Liang Gie, 19 : 58) memandang fil-safat ilmu
sebagai berikut. ”That philosophic discipline which is the systematic study of
the nature of science, especially of its methods, its concepts and
presuppositions, and its place in the general scheme of intellectual disciplines.”
Filsafat ilmu, merurut Benjamin, merupakan cabang dari filsafat yang secara
sistematis menelaah sifat dasar ilmu, khususnya mengenai metoda,
konsepkonsep, dan praanggapan-pra-anggapannya, serta letaknya dalam
kerangka umum dari cabang-cabang pengetahuan intelektual.
b) Conny Semiawan at al (1998 : 45) menyatakan bahwa filsafat ilmu pada
dasarnya adalah ilmu yang berbicara tentang ilmu pengetahuan (science of
sciences) yang kedudukannya di atas ilmu lainnya.
c) Jujun Suriasumantri (2005 : 33-34) memandang filsafat ilmu sebagai bagian dari
epistemologi (filsafat pengetahuan) yang ingin menjawab tiga kelompok
pertanyaan mengenai hakikat ilmu sebagai berikut. Kelompok pertanyaan
pertama antara lain sebagai berikut ini. Objek apa yang ditelaah ilmu ?
Bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek
tadi dengan daya tangap manusia ? Kelompok pertanyaan kedua : Bagaimana
proses yang memungkinkan diperolehnya pengetahuan yang berupa ilmu ?
Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita
mendapatkan pengetahuan yang benar ? Apa yang dimaksud dengan
kebenaran ? Dan seterusnya. Dan terakhir, kelompok pertanyaan ketiga : Untuk
apa pengetahuan yang berupa ilmu itu ? Bagaimana kaitan antara cara
menggunakan ilmu dengan kaidah-kaidah moral ? Bagaimana penentuan objek
yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral ? Dan seterusnya. Kelompok
pertanyaan pertama merupakan tinjauan ilmu secara ontologis. Sedangkan
pertanyaan-pertanyaan kelompok kedua merupakan tinjauan ilmu secara

3
epistemologis. Dan pertanyaanpertanyaan kelompok ketiga sebagai tinjauan
ilmu secara aksiologis.1

Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa


pertanyaan mengenai hakikat ilmu.2 Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat,
asumsi dan implikasi dari ilmu, yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu
alam dan ilmu sosial. Di sini, filsafat ilmu sangat berkaitan erat dengan
epistemologi dan ontologi. Filsafat ilmu berusaha menjelaskan masalah-masalah
seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan pernyataan dapat disebut sebagai
ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana ilmu dapat
menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara
menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode
ilmiah; macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan
kesimpulan; serta implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan
terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri.3

b. Karakteristik filsafat ilmu


Dari beberapa pendapat di atas dapat diidentifikasi karakteristik filsafat ilmu
sebagai berikut.

1) Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat.

2) Filsafat ilmu berusaha menelaah ilmu secara filosofis dari sudut pandang
ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

B. OBJEK FILSAFAT ILMU


Obyek filsafat ilmu dibedakan atas obyek material dan obyek formal. Yang
dimaksudkan dengan obyek material filsafat ilmu (dan juga ilmu-ilmu lain) ialah sesuatu
atau obyek yang diselidiki, dipelajari, dan diamati. Atau segala sesuatu yang ada, yang
meliputi: ada dalam kenyataan, ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan, 4

1
Drs. Kuntjojo,M.Pd. Filsafat Ilmu (Program Studi Pendidikan Bimbingan Dan Konseling), Universitas
Nusantara Pgri Kediri, 2009
2
Ibid
3
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Filsafat_ilmu#:~:text=Filsafat%20ilmu%20adalah%20bagian%20dari,ilmu
%20alam%20dan%20ilmu%20sosial
4
Lasiyo dan Yuwono. Pengantar Ilmu Filsafat. Yogyakarta: Liberty, 1994, H. 6

4
Sedangkan obyek formal filsafat ilmu (dan ilmu-ilmu lain) ialah sudut pandang (angle)
dalam penyelidikan atau pengamatan. Atau hakikat dari segala sesuatu yang ada.5

Sebuah ilmu dibedakan dari ilmu lain karena obyek formalnya. Dengan
perkataan lain, dari sudut obyek material, beberapa ilmu mempunyai kesamaan, tapi
berdasarkan obyek formal, ilmu-ilmu itu berbeda. 6 Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan berikut ini:

1) Objek material filsafat ilmu adalah ilmu Obyek material Filsafat Ilmu ialah
pengetahuan ilmiah (scientc knowledge) atau ilmu. Obyek material filsafat ilmu
sama dengan obyek material beberapa ilmu lain seperti sejarah ilmu, psikologi
ilmu, atau sosiologi ilmu. Semuanya mempelajari ilmu-ilmu. Misalnya, psikologi
ilmu adalah cabang psikologi yang memberikan penjelasan tentang proses-proses
psikologis yang menunjang ilmu. Hasil penelitian bidang ini dapat merumuskan
pentingnya faktor psikologis pada kreativitas proses penyusunan hipotesis ilmiah.
Demikian juga unsur psikologis dalam persepsi, khususnya persepsi pada
observasi ilmiah.

2) Objek formal filsafat ilmu adalah ilmu atas dasar tinjauan filosofis, yaitu secara
ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Obyek formal Filsafat Ilmu ialah asal
usul, struktur, metode, dan validitas ilmu. Dalam kaitan dengan ini, C.A. van
Peursen menyebutkan adanya dua kecenderungan dalam filsafat ilmu, yakni
tendensi metafisik dan metodologik. Pada tendensi metafisik, filsafat ilmu
misalnya bertanya apakah ruang yang digunakan ilmu ukur itu merupakan suatu
yang sungguh-sungguh ada sebagai ruang mutlak atau hanya skematisasi yang
dipaksakan pada gejala-gejala oleh pengamatan manusia? Filsafat ilmu juga
mempertanyakan bagaimana peranan hukum sebab-akibat dalam realitas alam.
Juga diselidiki misalnya: bagaimana sifat pengetahuan yang mendasari ilmu?
Apakah gejala historis dapat ditampilkan dalam suatu ilmu berdasarkan alsan-
alasan obyektif? Menyangkut tendensi metodologik, filsafat ilmu memusatkan
perhatian pada data relevan dan konstruksi argumentasi sahih. Pertanyaan yang
diajukan misalnya: apa itu verifikasi (tasdik) dan falsifikasi? Apa peran sebuah
hipotesis? Adakah penalaran induktif dan deduktif?7

5
Ibid
6
Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, Filsafat Ilmu, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta 1996, H. 6-7
7
Ibid

5
C. MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU

1) Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya. Mahasiswa sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap kritis
terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya di ruang kuliah maupun dari
sumber-sumber lainnya.

2) Mempelajari filsafat ilmu mendatangkan kegunaan bagi para mahasiswa sebagai


calon ilmuwan untuk mendalami metode ilmiah dan untuk melakukan penelitian
ilmiah. Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mereka memiliki pemahaman
yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai
landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.

3) Mempelajari filsafat ilmu memiliki manfaat praktis. Setelah mahasiswa lulus dan
bekerja mereka pasti berhadapan dengan berbagai masalah dalam pekerjaannya.
Untuk memecahkan masalah diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam
menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Dalam
konteks inilah pengalaman mempelajari filsafat ilmu diterapkan.8

8
Drs. Kuntjojo,M.Pd, op cit

6
BAB III

PENUTUP

SIMPULAN

Filsafat memiliki banyak cabang, yang salah satunya adalah filsafat ilmu. Dalam
bidang fisalat ilmu mengkaji bagaimana objek serta karakteristik pengetahuan. Karakteritik
dari Filsafat ilmu ialah bahwa filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat, filsafat ilmu
berusaha menelaah ilmu secara filosofis dari sudut pandang ontologis, epistemologis, dan
aksiologis.

Objek dari filsafat ilmu ialah objek material dan objek formal. Objek material filsafat
ilmu sama dengan obyek material beberapa ilmu lain seperti sejarah ilmu, psikologi ilmu,
atau sosiologi ilmu. Objek formal Filsafat Ilmu ialah asal usul, struktur, metode, dan validitas
ilmu. Dalam kaitan dengan ini, ada dua kecenderungan dalam filsafat ilmu, yakni tendensi
metafisik dan metodologik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Kuntjojo. 2009. Filsafat Ilmu (Program Studi Pendidikan Bimbingan Dan Konseling).

Universitas Nusantara Pgri Kediri

Lasiyo dan Yuwono. 1994. Pengantar Ilmu Filsafat. Yogyakarta: Liberty Yogtakarta

Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM. 1999. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty

Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai