PENANGANAN HIPERTENSI
Oleh :
Tiwi Yunita Sari Silvia Cantika
Nazifah Vionalita Giano
Novita Sari Putri Annisa Safitri
Bunga Lativa Adinda Gustiyan
Sufi Febrina Riva Aisyah Rani
Oktavia Wulan Dari Delfa Rahmadanis
Reseptor Lahan :
Reni Hardiman A.Md.Keb
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut
Nurarif A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik sekitar 140 mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi
merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada
penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti
biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent killer (Kemenkes, 2018),
orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala yang dirasakan
semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Gejala yang sering
dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas, kelelahan, sesak
nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan kesadaran menurun (Nurarif A.H. &
Kusuma H., 2016). Hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko.
Faktor-faktor risiko yang menyebabkan hipertensi adalah umur, jenis kelamin,
obesitas, alkohol, genetik, stres, asupan garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit
ginjal dan diabetes melitus (Sinubu R.B., 2015).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan, diharapkan lansia dikelurahan pakan labuah
mampu memahami dan mengerti tentang hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang hipertensi, diharapkan lansia dikelurahan
pakan labuah dapat :
a. Pengertian Hipertensi
b. Faktor Resiko Hipertensi
c. Tanda Dan Gejala Hipertensi
d. Bahaya Hipertensi/Komplikasi
e. Pencegahan Hipertensi/Pengobatan Hipertensi
f. Cara konsumsi obat hipertensi dan pantangan
g. Pola hidup sehat dan pola makan bai penderita hipertensi
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Penyuluhan tentang ”Penanganan Hipertensi”
2. Sasaran
- Penderita hipertensi
3. Metode
- Ceramah
- Diskusi/Tanya Jawab
4. Media dan Alat
- Laptop
- Leaflet
- Sap
5. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Jumat, 26 November 2021
Waktu : 09.00 WIB s.d 09.20 WIB
Tempat : Posyandu Mawar
6. Pengorganisasian
1. Moderator : Bunga Lativa
2. Presenter : Silvia Cantika
3. Observer : Riva Aisyah Rani
4. Fasilitator : Vionalita Giano
7. Tugas Pengorganisasian
1. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
- Menjelaskan tujuan dan topik
- Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib penyuluhan
- Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
- Mengarahkan alur diskusi
- Memimpin jalannya diskusi
- Menutup acara
3. Presenter
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan
4. Fasilitator
- Memotivasi pasien untuk berperan aktiv dalam jalannya penyuluhan
- Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari audiens
5. Observer
- Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
8. Setting Tempat
Keterangan:
: Moderator
: Presenter
: Peserta
: Pembimbing
D. Kegiatan Penyuluhan
E. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
a. Audiens sudah berada pada posisi yang direncanakan
b. Tempat, media sesuai dengan perencanaan
c. Preplanning telah disetujui
d. Audiens mengahadiri penyuluhan
b. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Audiens mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
c. Evaluasi Hasil
d. Evaluasi Pertanyaan
1. Hal yang harus dihindari bagi penderita hipertensi
2. Pola makan untuk penanganan hipertensi
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG HIPERTENSI
A. PENGERTIAN HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah secara
menetap > 140/90 mmHg.
B. FAKTOR RESIKO
1. Keturunan
2. Gaya hidup yang tidak sehat
Diet yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak jenuh, tinggi
kolesterol,tinggi garam dan gula).
Kurang aktivitas fisik/olahraga
Kegemukan / Obesitas
Alkohol
Stress
Merokok
3. Sekitar 5 – 10 % berhubungan dengan penyakit ginjal, 1 – 2 %berhubungan dengan
kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu (Pil KB).
D.PENCEGAHAN HIPERTENSI
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan :
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
3. Pola makanan sehat dan seimbang
Batasan konsumsi garam untuk Hipertensi
a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh perhari
b. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh perhari
c. Hipertensi berat : Tampa garam
4. Melakukan kesehatan secara rutin
F.Pengobatan
a. Medis
Pengobatan hipertensi biasanya dikombinasikan dengan beberapa obat;
1). Diuretic {Tablet Hydrochlorothiazide (HCT), Lasix (Furosemide)}. Merupakan
golongan obat hipertensi dengan proses pengeluaran cairan tubuh via urine. Tetapi karena
potasium berkemungkinan terbuang dalam cairan urine, maka pengontrolan konsumsi
potasium harus dilakukan.
2). Beta-blockers {Atenolol (Tenorim), Capoten (Captopril)}. Merupakan obat yang
dipakai dalam upaya pengontrolan tekanan darah melalui proses memperlambat kerja
jantung dan memperlebar (vasodilatasi) pembuluh darah.
3). Calcium channel blockers {Norvasc (amlopidine), Angiotensinconverting enzyme
(ACE)}. Merupakan salah satu obat yang biasa dipakai dalam pengontrolan darah tinggi
atau Hipertensi melalui proses rileksasi pembuluh darah yang juga memperlebar
pembuluh darah.
OBAT TRADISIONAL
1. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan diambil airnya
diminum pagi dan sore hari
2. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas diminum pagi dan sore
3. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal satu
gelas diminum pagi dan sore
Apapun perawatan yang diresepkan, sebaiknya ikuti aturan berikut saat mengonsumsi
obat darah tinggi:
Ketahui nama obat dan cara kerjanya. Ketahui nama generik dan merek, dosis, dan
efek samping obat. Selalu catat daftar obat-obatan yang dikonsumsi.
Beritahu dokter, obat apa yang dikonsumsi dan jika obat atau dosis sudah berubah
sejak kunjungan terakhir.
Minum obat sesuai jadwal, pada waktu yang sama setiap hari.
Jangan berhenti minum atau mengganti obat kecuali sudah mendapatkan persetujuan
dokter. Bahkan meski kamu merasa lebih baik, teruslah konsumsi obat tersebut.
Menghentikan obat secara tiba-tiba dapat memperburuk kondisi.
Jadikan minum obat sebagai rutinitas. Misalnya dengan menggunakan kotak obat
yang ditandai dengan hari dalam seminggu, ini kotak obat di awal minggu agar lebih
mudah diingat.
Simpan kalender pengobatan dan catat setiap kali kamu mengambil obat. Label resep
dapat memberikan informasi kepada kamu berapa banyak yang harus diambil pada
setiap dosis. Namun, dokter dapat mengubah dosis secara berkala, tergantung pada
respons tubuh terhadap suatu obat.
Jangan kurangi dosis obat demi menghemat uang. Kamu harus mengonsumsi obat
dalam dosis utuh untuk mendapatkan manfaat penuh. Jika biaya menjadi masalah,
bicarakan dengan dokter untuk solusinya.
Jangan minum obat bebas resep atau terapi herbal kecuali sudah mendapat
persetujuan dokter terlebih dulu. Beberapa obat dapat berinteraksi satu sama lain,
yang bisa menyebabkan efek yang tidak diinginkan.
Jika lupa minum satu dosis, minumlah segera saat ingat. Namun, jika di waktu dosis
berikutnya sudah dekat, jangan konsumsi dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal
dosis reguler. Jangan minum dua dosis untuk mengganti dosis yang terlupakan.
Sebelum menjalani operasi dengan anestesi umum, termasuk operasi gigi, beritahu
dokter atau dokter gigi mengenai obat yang sedang kamu konsumsi.
Beberapa obat dapat mengubah detak jantung, jadi periksa denyut nadi secara teratur.
H.POLA MAKAN
1. Asupan Garam
Salah satu komponen pola makan yang perlu diperhatikan penderita hipertensi
adalah kandungan garam. Orang dengan hipertensi disarankan tidak memakai garam
dalam jumlah yang terlalu banyak.Jumlah garam yang direkomendasikan adalah kurang
dari 6 gram. Hal ini tentu bukan sesuatu yang mudah karena makanan sekitar kita
mengandung banyak garam. Karena itu, Anda dapat menyiasatinya dengan membuat
makanan sendiri. Dengan begitu Anda dapat mengatur jumlah garam yang digunakan.
2. Jumlah Kalori
Salah satu aspek penting dari diet untuk menurunkan tekanan darah adalah
kandungan kalori yang seimbang. Jumlah kalori antar setiap individu berbeda karena
tergantung beberapa hal, misalnya jenis kelamin dan aktivitas.Hindari jumlah kalori yang
berlebihan karena dapat memicu obesitas atau kegemukan, yang juga berhubungan
dengan tekanan darah tinggi. Contohnya, remaja laki-laki membutuhkan jumlah kalori
pada kisaran 2.000-3.000, tergantung dari berat badan dan akitivitas yang dilakukannya.
3. Kandungan Nutrisi
Jika penderita tekanan darah tinggi, maka perhatikanlah kandungan minyak dalam
makanan Anda. Kandungan minyak dalam makanan yang berlebih dapat
menyebabkan peningkatan kadar kolesterol darah.Kadar kolesterol darah yang tinggi
dan tekanan darah tinggi merupakan dua faktor yang berperan dalam terjadinya
penyakit jantung dan pembuluh darah.Hindari makanan yang digoreng seperti ayam
goreng, kentang goreng dan makanan fast food. Ganti dengan metode memasak yang
lebih sehat seperti memanggang dan merebus.Untuk penderita hipertensi, Anda tak
perlu bingung lagi dalam mempersiapkan makanan untuk menurunkan tekanan darah.
Selain menjalankan pola makan sehat, jangan lupa berolahraga secara rutin agar
tekanan darah Anda selalu dalam batas yang normal.
4. Rajinlah berolahraga
Olahraga yang teratur dapat menurunkan risiko aterosklerosis yang
merupakan salah satu penyebab hipertensi. Olahraga akan membantu kerja obat
menjadi lebih efektif pada penderita hipertensi yang harus minum obat.Jenis olahraga
yang dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olahraga yang bersifat aerobik,
jalan kaki, jogging, bersepeda, renang, dan yoga.
I.PANTANGAN
Minuman manis yang mungkin mengandung kafein atau sirup jagung fruktosa tinggi
dapat mencakup soda dan jus buah. Alkohol juga masuk dalam daftar minuman yang harus
dihindari si penderita darah tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2007. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Garmedia : Jakarta.
Andarini. 2012. Terapi Nutrisi Pasien Usia Lanjut yang Dirawat di Rumah Sakit. Di
dalam: Harjodisastro D, Syam AF, Sukrisman L, editor.Dukungan Nutrisi pada Kasus
Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UI.
Aris, S. 2007. Mayo Clinic. Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. PT Intisari
Mediatama : Jakarta.
Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC : Jakarta.
Armilawati, dkk. 2007. Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi.
Bagian Epidemiologi FKM UNHAS : Makassar.