Anda di halaman 1dari 3

Arti dan Maksud Etika Pergaulan:

Etika pergaulan adalah ketentuan sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling
bergaul. Etika ini mempunyai hubungan yang sangat erat dengan tata susila dan adat
istiadat. Ketentuan sopan santun ini meliputi berbagai segi dan bidang kehidupan kita se-
hari-hari dan kadang kadang suatu hal yang diangggap sopan disuatu daerah ternyata
sanga tidak sopan didaerah lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan dalam kehidupan
sehari-hari serta latar belakang perkembangan dari kelompok masyarakat itu sendiri.
Misalnya etika dan sopan santun di-negara-negara Barat, sangatlah berlainan dengan
etika dan sopan santun di negara-negara Timur.
Karena eratnya hubungan etika pergaulan dan tata susila ini, maka akan terungkaplah
budi pekerti seseorang.
Maksud dari pada etika pergaulan ini dikuasai adalah untuk membuat hubungan kita
dengan orang lain lebih baik dan menyenangkan semua pihak yang kita ajak bergaul.
Maka sangatlah disarankan agar dalam pergaulan ini disamping mengetahui etika
pergaulan juga mepergunakan perasaan sehingga orang disekeliling kita akan merasa
senang dalam segala suasana dan keadaan.
Petunjuk dan saran dalam pelatihan ini senantiasa agar dalam era global ini kita dapat
bergaul dengan segala bangsa dengan berpegang pada prinsip melaksanakannya dengan
benar, pada saat yang tepat, ditempat yang tepat.
Petunjuk dan saran yang dibahas dalam bab bab berikut ini bukanlah suatu peraturan
yang kaku dan tetap, melainkan merupakan arahan saja.
Dalam menentukan dan melaksanakan etika pergaulan baik di daerah dan Negara sendiri
sampai di-luar negeri sekalipun maka berikut ini ada beberapa saran yang mempeluwes
cara bergaul dan menambah rasa percaya diri.
1.  Penampilan Diri
2.  Kepribadian
3.  Tata Busana
4.  Tata Cara Pergaulan Umum
5.  Cara Bertutur Kata
6.  Tata Krama Andrawina
http://www.geocities.com/CollegePark/4361/tapman.htm

Bekali Anak Hadapi Pergaulan


Post 22/02/06

Hubungan yang hangat antara orangtua dan anak menggambarkan lancarnya komunikasi antara
orangtua dan anak. Tanpa dimintapun anak akan mengungkapkan seluruh isi hati, aneka masalah
kepada orangtuanya. Mereka selalu bisa berlari kepada orangtua, yang juga akan selalu siap di sisi
anaknya. Dengan hubungan semacam in, fungsi kontrol orangtua bisa berjalan dengan peran aktif
si anak sendiri.

Pengenalan resolusi konflik

Resolusi konflik adalah upaya memecahkan konflik. Konflik pasti terjadi dalam hubungan sesama
manusia dalam berbagai tingkatannya. Ketika melepas anak bergaul, tentunya dengan manusia
lainnya, yaitu teman-temannya, potensi konflik pasti ada. Tidak jarang anak-anak menyelesaikan
konflik antara mereka dengan cara kekerasan. Tidak heran bila kemudian tawuran pelajar jadi
begitu lazim terjadi, karena yang mereka tahu tentang pemecahan konflik adalah dengan
kekerasan. Maka pembekalan resolusi konflik ini sangat penting untuk anak-anak.

Resolusi konflik yang palig baik dilakukan anak-anak adalah pemecahan masalah dengan cinta.
Resolusi semacam ini melahirkan sifat empati. Pada anak. Misalnya, ketika anak-anak berebut
mainan, ajaklah mereka untuk menempatkan diri pada posisi temannya. “Coba deh bayangin kalau
kamu mau main mobil-mobilan, tapi temanmu tidak mau memberikan bagaimana perasaanmu?”

Memang tidak semua anak tidak langsung mengerti dan bisa mengikuti pemecahan masalah
macam ini. Namun, kalau tidak dilatih, anak-anak tidak akan tahu dan menggunakan resolusi
konflik macam ini dalam lingkungan pergaulannya.

Informasi yang benar

Bayangkan bila kita dilepas di suatu tempat tanpa informasi apapun. Kalaupun ada informasi
ternyata keliru. Apa yang terjadi? Kita akan tersesat tidak tahu jalan pulang. Demikian pula
dengan anak-anak yang mau tidak mau terjun kepergaulan, tapi tidak punya informasi yang benar
tentang dunianya yang semakin luas itu. Maka orangtua sangat perlu membekali anak-anak
dengan berbagai informasi yang benar tentang dunia mereka.

Jangan hanya membeberkan hal-hal yang baik-baik saja, sebaiknya segala hal yang burukpun
perlu diinformasikan pada mereka. Khawatirnya, bila sesuatu yang buruk terjadi pada mereka,
karena mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka jadi tidak siap
mengahadapinya. Misalnya, kurangnya pengetahuan akan bahaya narkoba, sifat iri dengki atau
kejahatan yang nyata.Tidak sekedar informasi, ajari mereka bagaimana menghadapi hal-hal buruk
yang mungkin terjadi pada mereka. Misalnya, ajari mereka cara menolak bila ada teman yang
menawarinya narkoba.

Etika pergaulan; Empati

Kenalkan anak pada berbagai contoh masyarakat yang mungkin mereka temui dalam pergaulan
mereka. Jelaskan, bahwa tidak semua orang sejahtera dan serba kecukupan. Jangan hanya
membawa anak jalan-jalAn ke mal atau tempat rekreasi lainnya. Ajaklah mereka ke tempat orang-
orang yang tidak punya, ke perkampungan kumuh dan sebagainya. Biarkan mereka melihat
bagaimana orang-orang ini melakukan aktivitas keseharian, melihat anak-anak lingkungan seperti
ini bermain.

Dari kegiatan macam ini, akan timbul rasa empati. Sebenarnya sukses atau tidaknya pergaulan
tergantung pada kemampuan seseorang untuk berempati. Semakin terasah rasa empatinya maka
semakin mudah ia bergaul. Etika pergaulan yang paling utama adalahmemahami sudut pandang
orang lain. Dengan empati ia dapat merasakan bagaimana rasanya bila mainannya direbut orang,
ia bisa merasakan bagaimana rasanya diejek dan sebagainya. Ujung-ujungnya, ia tidak akan
melakukan tindakan yang merugikan orang lain, karena tahu itu menyakitkan.

Ajaran Islam yang aplikatif

Tidak sekedar hafalan dan semacamnya, seharusnya Islam diupayakan untuk diterapkan dalam
keseharian, sehingga anak-anak tahu esensi agama itu.. Lingkungan terdekatnya, seperti orangtua
dan sekolah sudah semestinya mencontohkan aplikasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya cara bangun tidur, makan, belajar, bertingkahlaku, sampai tidur lagi. Dengan cara
itu ajaran Islam akan lebih tertanam didalam jiwanya sehingga otomatis menjadi filter bagi dirinya
sendiri. Berdasarkan nilai Islam ia telah membuat standar moral. Ia bisa memutuskan sendiri
apakah sesuatu itu benar atau tidak, syar’i atau tidak. Dengan demikian kemanapun ia pergi untuk
bergaul, Islam menjadi filter terbaik baginya.

Kepercayaan

Penting bagi anak untuk merasa dirinya dipercaya menjalani kehidupannya sendiri. Kepercayaan
membuat anak merasa dihargai. Kesadarannyapun akan muncul terhadap kepercayaan yang
merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkannya pada orangtua.

Doa

Kekuatan doa yang begitu dahsyat adalah bekal, sekaligus pelindung utama bagi anak-anak kita.
Ketulusan doa orangtua untuk keselamatan anaknya, insya Allah dikabulkan Allah yang maha
mengawasi. Jadi, selama kita telah berupaya optimal menyiapkan anak-anak menuju
pergaulannya, sekarang tinggal yakinkan diri bahwa Allah juga menjaga mereka. Hingga kemudian
kita tidak akan cemas berlebihan.
http://www.bogor.net/inside.asp?edition=1&cat=33&NewsID=12005&mode=detail

Anda mungkin juga menyukai